Share

57

Aku panik dan langsung mengangkat tubuhnya dari sofa meminta petugas kesehatan yang barusan untuk menolongnya. Wanita itu sigap memberi bantuan dia memeriksa denyut jantung dan suhu tubuh lalu berusaha menyadarkan ailin dengan perlahan.

"Bagaimana dia? Apa kita harus melarikan dia ke UGD?"

"Tidak, Pak, dia tak akan mau."

"Apa keadaan masih bisa ditangani di sini?"

"Ya, aku bisa, dia hanya lelah."

"Ya ampun," desahku dengan resah, aku memahami betapa sakitnya hati Airin kehilangan calon bayinya, aku juga panik khawatir terjadi apa-apa pada wanita itu. Jika dia sampai meninggal maka sudah dipastikan aku dalam masalah besar.

Perlahan wanita c itu siuman rambutnya yang ikal mayang menempel di wajah dan keringatnya, membuat dia nampak cantik dan makin terlihat luar biasa di mataku meski dia pucat.

Aku mendekat padanya dan menggenggam tangannya menyapanya dengan perlahan lalu mencium keningnya.

"Kau baik baik saja?"

"Sebaiknya kau pulang. Amaira, pasti bertanya-tanya di mana kau sekarang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
part yg mengesalkan hati. suami brengsek..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status