Share

24

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2023-11-17 06:17:00

Ayah mertua mengatur perjumpaannya dengan gundik suamiku, dia membuat wanita itu tidak punya pilihan lain selain datang ke rumah mertua dengan sendirinya.

Ayah memintaku untuk mengawasi dari ruang sebelah sementara dia sendiri akan bicara kepada wanita yang sangat terobsesi jadi menantu komisaris itu.

Tak lama kemudian ailin datang, dia datang dengan gaun merah dan sepatu hak tinggi. Mengucapkan salam dan membungkuk kepada ayah mertua lalu ayah mempersilahkan dia duduk.

"Apa kau tahu kenapa saya mengundangmu?"

"Tidak Pak, tapi semoga itu baik."

"Oh, tentu, apa yang kulakukan sebagai komisaris selalu atas niat yang baik, tapi tergantung sudut pandang orang yang menilainya," ujar ayah dengan santai.

Lelaki bertubuh tinggi dengan garis wajah yang mirip-mirip Mas Revan, serta rambutnya yang keperakan itu, menatap Ailin dengan senyum penuh wibawa, sementara wanita itu sedikit heran dan gugup.

"Aku tau kau menjalin hubungan dengan anakku."

"... tapi aku yakin kau sudah tahu kan kalau dia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    25

    Merasa diancam akan dicabut haknya sebagai ahli waris perusahaan dan namanya akan dicoret dari kartu keluarga membuat Mas revan terbelalak, dia tak percaya bahwa ayah bisa semarah ini padanya."Mas, jika ayahmu sangat marah dan kau terancam kehilangan segalanya maka sebaiknya kau ikuti saja perkataan beliau," ucap Ailien.Masa revan membingkai wajah kekasihnya dengan ekspresi sedih, mereka saling berpandangan mata, tatapan mereka bertautan dengan dalam, lalu mereka kemudian berpelukan. Aku yang menyaksikan itu dari balik kaca ruang koleksi musik ayah mertua, hanya menahan perasaan sakit dan kecemburuan di hatiku. Ya Tuhan, bagaimana bisa suamiku begitu tergila-gila pada kekasihnya tanpa memikirkan kalau dia sudah punya istri dan dua orang anak. Memang dimensi cinta antara keluarga dan kekasih itu berbeda, tapi tetap saja, seharusnya seseorang memprioritaskan keluarganya, karena keluargalah yang akan mengurus di saat-saat sulit dan sakit. Hanya keluarga yang paling mengerti keadaan d

    Last Updated : 2023-11-17
  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    26

    Suamiku pulang pukul 09.00 malam, Entah kenapa dari jam 05.00 sore tadi, sejak aku meninggalkan dia di rumah ayahnya dia baru pulang jam segini. "Kau baru pulang?""Jika kau baru menyaksikan keberadaanku, maka itu artinya aku baru pulang. Kenapa kau banyak bertanya!" Dia membentakku sambil melepaskan pakaian dan melemparnya.Ah, dia benar benar bengis."Apa kau sudah makan?" Ku tanyai lelaki yang membuka lemari dan mengambil kaos baru kalau memakainya lagi. "Apa aku terlihat sudah makan? apa aku punya istri dan rumah lain yang bisa kugunakan untuk istirahat dan makan?" Dia menunjuk dirinya sendiri dengan mata melotot kepadaku. Aku hanya menggeleng pelan.Ingin kujawab kalau dia bisa saja pulang ke rumah pacarnya, tapi sudahlah, aku tidak akan memperpanjang pertengkaran, karena dia akan semakin membenciku. Aku sedang dalam tahap berusaha mempertahankan keluarga dan mendapatkan kasih sayang suamiku dan aku tidak ingin semua usaha itu gagal. "Apa yang kau tunggu, ambilkan makanan unt

    Last Updated : 2023-11-17
  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    27

    Besok pagi.Aku terbangun dan melakukan aktivitas tanpa sedikitpun membangunkan Mas Revan. Biar saja, ntar dia akan terlambat atau panik ketinggalan waktu, aku tak peduli. Perlakuannya semalam benar-benar membuatku tidak habis pikir dan merasa seperti binatang saja. Aku diperkosa olehnya tanpa izin dan perlakuan yang baik."Ayo anak-anak kita berangkat Bunda akan mengantar kalian," ucapku begitu Kami bertiga selesai sarapan."Ayah bagaimana? Apa kita tidak akan membangunkannya ayah bisa terlambat!""Biar saja, ayah bisa mengurus dirinya sendiri."Kami naik ke atas mobil lalu, perlahan aku menyurutkan kendaraanku itu keluar dari garasi, kemudian meluncur pergi.*Tak mau sebenarnya diri ini pusing-pusing lagi tentang kelakuan suamiku dan cinta pertamanya itu. Juga tak mau terus membuat luka ini terlalu menganga, mengingat betapa kasar perlakuannya semalam ketika ingin menjamah istrinya sendiri. Dalam tuntunan Islam seorang suami saat mendekati istri, harus mendekatinya dengan lembut da

    Last Updated : 2023-11-18
  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    28

    "Tunggu hei, apa yang kau rencanakan, kenapa kau begitu, aku akan mencabut tracker itu dari mobilku!""Seratus kali pun kau cabut, 100 kali lagi aku akan memasangnya."*Menjelang pukul 02.00 siang aku turun ke lobi utama untuk menyambut tamu yang datang dari Thailand, mereka telah melihat katalog dan portofolio pekerjaan kami, sehingga mereka tertarik untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan kami.Perusahaan pembangunan dan kontraktor itu telah menguji kualitas produk yang kami ekspor, jadi mereka ingin kami jadi pemasok baja utama untuk setiap proyek yang mereka kerjakan. Kau sambut lelaki yang berbahasa Inggris itu, lalu staf ku membawa kami menuju ruang tamu yang khusus digunakan untuk menyambut tamu-tamu penting. Kujamu dengan baik dan kuajak bercakap-cakap tentang bisnis dan apa hal yang potensial digarap dalam masa penuh persaingan ini. Lelaki itu banyak bertanya padaku tentang sejarah perusahaan dan bagaimana cara kerja perusahaan kami sehingga bisa jadi unggul dan jad

    Last Updated : 2023-11-18
  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    29

    Menjelang jam pulang,Sebenarnya aku belum makan siang karena begitu sibuknya menyiapkan acara dan menjamu klien dari Thailand tadi. Rasa lapar di perut ini semakin melilit ditambah setelah aku baru saja berdebat dengan Mas Revan.Aku pesan makanan lalu menunggu pesanan itu datang sambil memeriksa laporan keuangan. Pukul 02.30 sore, makanan itu datang, aku yang sudah tidak tahan lagi dengan rasa lapar langsung menyerbunya dan makan dengan lahap."Baru makan Bu?" tanya sari."Iya, saya lapar sekali.""Kenapa tidak pergi ke kantin atau pergi ke lounge istirahat khusus karyawan."Tempat yang dimaksud adalah tempat istirahat karyawan yang seperti taman indoor dengan lantai kayu dan desain yang cozy. Para karyawan bebas beristirahat, berbaring atau duduk dengan timnnya di tempat yang disediakan. Tempatnya nyaman dan dingin. "Jauh,di sini lebih cepat, aku juga ingin menyelesaikan tugas ini dan langsung pulang.""Baiklah, Bu."Tak lama setelah sehari kembali ke medianya mas Revan tiba

    Last Updated : 2023-11-18
  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    30

    Untuk pertama kalinya kami semobil tanpa rasa terpaksa. Biasanya kami akan semobil di momen-momen tertentu, seperti pergi ke resepsi keluarga atau berkumpul di rumah ayah mertua. Untuk pertama kalinya lelaki itu berinisiatif untuk mengajakku semobil dengannya dan pulang bersama.Sebenarnya aku ingin bersorak bahagia tapi itu pasti terlalu norak. Seorang istri yang begitu mencintai suaminya pasti bahagia saat diajak pulang bersama, tapi mungkin bagi mas Revan itu hal yang biasa-biasa saja. Cenderung membuatnya tidak nyaman tapi ia harus melakukannya. "Aku senang kita pulang bersama setelah begitu seringnya aku dan kamu bertengkar dan bermusuhan.""Anak-anak pasti senang melihat ayah dan ibunya pulang bersama," jawabnya sambil menyetir. Di pergelangan tangannya melingkar jam tangan yang dihadiahkan ailin untuknya, dia dengan bangga memberitahuku saat itu. Sampai saat ini aku menyimpan kecemburuan, tapi apa dayaku, selain hanya bisa menghela nafas dan bersabar. "Kau ada modus apa ingin

    Last Updated : 2023-11-20
  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    31

    Kubangunkan suamiku menjelang pukul 09.00 malam, aku bangunkan dia agar lelaki itu bisa makan malam menunaikan salat. Meski dia brengsek tapi kewajibannya harus selalu dia taati. Meski tidak selalu full salat lima waktu tapi setidaknya aku harus mengingatkan dia untuk beribadah."Mas, ayo bangun."Aku nungguin yang tubuhnya tapi dia tidak meresponku selain hanya menggeliat pelan."Mas, kau belum salat dan makan, ayo bangun!""A-aku lesu," jawabnya. Perlahan Dia memberikan badan sementara aku langsung meraba keningnya dan mendapati kalau dia demam. Napasnya pelan, putus putus, dan berkeringat dingin."Ada apa denganmu?""Entahlah, aku terlalu lelah.""Ya ampun... tunggu di sini, aku akan mengambilkan kompres dan makan."Segera diri ini pergi ke dapur untuk mengambilkan air hangat dan kompres, lalu menampilkan makanan untuknya. Kubawa nampan itu ke lantai dua, lalu kembali memeriksa keadaannya."Apa yang kau rasakan?""Aku menggigil.""Ayo makan dulu, habis itu minum obat lalu aku akan

    Last Updated : 2023-11-20
  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    32

    "lalu aku harus bagaimana?""Tanyakan pada hatimu sendiri siapa yang paling kau cintai dan mana yang lebih kau prioritaskan, keluarga atau kebahagiaanmu sendiri? Aku paham kau tidak bisa melepaskannya, tapi ada hubungan yang lebih penting dari itu, kita sudah menikah dan kita punya anak.""Kau seakan memaksaku," ucapnya sambil tertawa tapi raut wajahnya menunjukkan kesedihan. Entah sedih karena apa? Bingung harus memilih istri atau pacar, ataukah, dia sedang memikirkan cara agar semuanya terlihat adil."Aku berhak melakukan itu karena aku adalah istrimu, aku melahirkan anak-anak dan menjaga keluarga kita. Apa itu bukan alasan yang tepat agar kau kembali sadar dan memperioritaskan keluarga?""Aku mengerti, beri aku waktu," ujarnya sambil menggenggam tanganku. Telapak tangannya terasa begitu hangat, dia menggenggam tanganku dengan erat, sementara aku membiarkan dia menenangkan hatinya sembari berusaha kembali tertidur lagi.*Esok hari,Aku terbangun karena mendengar suara anak-anak

    Last Updated : 2023-11-22

Latest chapter

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    pelajaran sesungguhnya

    "Kau bertemu temanmu yang bernama Rudi itu?""iya," jawabku."kupikir kau akan bertemu dengan orang penting tapi ternyata kau hanya bertemu dengannya..." Mas Revan bersungut dengan cemberut sambil mendesahkan nafas dan menyandarkan punggungnya di kursi."Aku sedang membicarakan masalah bisnis dan restoran yang cukup strategis di dekat lokasi villa yang ada di daerah Timur kota ini. progress untuk bisnisnya cukup bagus hanya butuh sedikit investasi dan modal.""Aku suka kamu berbisnis tapi aku tidak sreg kau berbisnis dengannya.""kenapa?""ga suka aja.""ada alasan untuk segala sesuatu.""aku hanya tak nyaman.""Kau tak nyaman karena kau cemburu ataukah ada ketakutan lain, jika kau merasa bahwa lelaki itu akan menipuku itu tidak akan terjadi karena dia adalah sahabatku sejak lama, dia tidak akan lari kemana-mana karena jika dia melakukan kecurangan, aku pasti akan menghukumnya.""lelaki itu cukup tampan dan aku tidak mau terjadi fitnah dalam keluargaku.""bicara tentang ketampanan da

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    72.

    **di kantor, di jam istirahat."aku izin untuk keluar 1 jam makan siang dengan temanku.""siapa?""temanku., Kami ingin membicarakan bisnis. Apa kau membutuhkan detail setiap orang yang aku temui atau haruskah kau mengirimkan satu asisten bersamaku agar bisa melaporkan segalanya padamu?""kenapa perkataanmu terdengar sentimental?" suamiku mulai memasang wajah gusar dan kesal. "aku hanya khawatir bahwa kau mencurigai beberapa temanku padahal orang-orang yang aku temui adalah orang-orang yang tempo hari selalu bersamaku. mereka adalah teman-teman biasa teman arisan, sosialita dan beberapa teman bisnis.""tidak, jangan khawatir, pergilah.""terima kasih." aku melenggang keluar dari kantornya dengan santainya. Aku sengaja tidak memberitahu bahwa aku akan makan siang dengan sahabatku Rudi, mungkin sikapku terlampau egois ataukah aku memang sengaja untuk menguji sejauh apa dia mencintaiku dan cemburu dengan itu. aku tahu bahwa aku cemburuannya akan menciptakan prahara, tapi selagi aku t

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    71.

    "Eh, suamimu cemburuan juga ya...."sahabatku Rudi yang sudah kuambil kontaknya tiba tiba mengechat dan bicara begitu."hahaha, abaikan saja.'"Naluri laki-laki memang merasa tertantang saat melihat orang lain menunjukkan ketertarikan dan kekagumannya secara langsung pada istri mereka. tapi aku tak menyangka kalau suamimu menunjukkannya dengan gamblang.""sudahlah, kau pun jangan merasa ditantang dengan sikapnya.""Buat apa... kalau aku ingin merebut orang maka aku akan melakukannya dengan cepat. Kau juga salah tahu ga sih.""salahku apa?""kau terlalu cantik di usiamu itu, malah kalau jalan dengan anakmu kau pasti dikira kakaknya.""Hei, aku baru empat puluhan.""Tapi kau berjuang sejak menikah dengan Revan, siapa yang tak tahu reputasi pria itu. kami para sahabatmu merasa geram dengan perlakuan dan perselingkuhan yang berlangsung selama belasan tahun itu. Heran ya, kenapa kamu bisa tahan.""demi keluarga.""demi keluarga apa demi uang?""dua duanya." aku meletakkan emot senyum di be

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    70. Rudi Siswanto

    sekarang kami duduk di sebuah kedai minuman di pinggir pantai sambil tertawa dan bercengkrama bercerita tentang masa lalu di tahun 90-an, aku dan sahabatku itu banyak mengenal masa-masa konyol di saat kami masih SMA dulu. "Aku pernah dengar kalau istriku dan para sahabat-sahabatnya membicarakan tentang pria bernama Rudi. Tak kusangka Kalau hari ini aku bertemu denganmu secara langsung." Mas Revan mengaduk minumannya lalu meresapnya."oh ya? benarkah, kau sering membicarakanku dengan sahabat-sahabat kita?"aku melirik suamiku dan segera menggeleng cepat dan itu membuat mereka berdua, kedua lelaki itu tertawa padaku."kau tampan juga ya Rudi, ngomong-ngomong Apa usaha yang kau jalani...""aku menjalankan bisnis batubara milik keluarga di Kalimantan. by the way, kau juga tampan dan punya Aura seorang pemimpin yang hebat."suamiku hanya tertawa sambil menggelengkan kepalanya lalu berkedip kepada diri ini dan menunjukkan betapa hebatnya dia dapat pujian dari orang-orang di sekitarku.sok

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    69. dua tahun berikutnya

    Dua tahun berikutnya saat anak-anak sudah mulai lulus SMA dan Risa duduk di bangku kelas dua. aku dan suamiku menjalani kehidupan yang bahagia tanpa gangguan dari siapapun tidak pernah mendengar lagi kabar tentang Ailin atau perintilan tentang hidupnya.Aku merasakan ketentraman dan kedamaian menikmati peranku sebagai ibu rumah tangga sekaligus orang yang berwenang dalam perusahaan ayah mertua. ayam mertua yang saat ini sudah sepuh mulai sakit-sakitan sehingga aku lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anak di rumahnya, suami lebih aktif dengan kegiatan bisnisnya Karena sekarang tumpuan harapan dan satu-satunya penggerak roda perusahaan hanya dia, hanya dia yang diambil keputusannya dan menjadi acuan banyak orang untuk bertindak.ayah mertua sudah menyerahkan segalanya kepada kami dan tidak lagi ambil bagian dalam keputusan perusahaan. "mau kuliah di mana setelah lulus?" tanya kakeknya pada Rian anak sulung kami."ingin kuliah bisnis manajemen di Australia kek atau bila memungkin

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    68

    Mungkin ini bab terakhir saat aku ingin menceritakan hidupku yang penuh kebahagiaan tanpa kehadiran orang ketiga dalam Rumah tanggaku.Setelah beberapa tahun berlalu kami menjalani dengan penuh kebahagiaan dan keharmonisan itu mengalami perubahan drastis dalam kehidupan dan karirnya.Tanpa sengaja aku mendapati kabar itu ketika aku arisan besar-besaran para sosialita di kota ini. Aku tergabung di sana karena mendapatkan undangan dari istri seorang direktur perusahaan minyak, sekaligus kebetulan mengenal istri gubernur. Mereka mereka mengundangku dan menjadikan aku sebagai anggota organisasi mereka di mana aku mengikuti banyak kegiatan dan arisan. "Kau kenal wanita bernama Airin yang dulu bekerja di perusahaan mertuamu?" Tanya Mbak Fika seorang pebisnis batubara."Namanya cukup familiar," jawabku mencoba untuk bersikap normal dan mengabaikan fakta bahwa orang yang sedang ditanyakan adalah mantan kekasih suamiku.""Aku mengagumi bagaimana kau menyikapi wanita itu saat dia masih bersam

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    67

    Apa semuanya sudah selesai dengan kepergian wanita itu? Aku rasa iya, meski ada masalah lain yang akan kuhadapi tapi tidak akan seberat aku menghadapi orang ketiga dalam rumah tangga. Kuncinya hanya satu jika ingin jadi pemenang pada suami yang suka berselingkuh, lebih banyak bersabar, lebih banyak mengendalikan emosi, tenang dan pertahankan apa yang kita miliki. Niscaya suatu hari suami akan kembali ke rumahnya dan pulang ke pelukan istri dan anak-anaknya.Aku percaya Tuhan sudah berada di pihakku dengan cara membiarkan wanita itu menyerah, lalu pergi dengan membawa amarah dan kekecewaannya.Aku yakin, episode panjang perselingkuhan selama 12 tahun sudah selesai. Ya, berakhir sampai di sini.Kurebahkan tubuhku di tempat tidur lalu kuselimuti diriku sendiri dan suami. Awak dingin dari penyejuk ruangan membuatku harus dekat-dekat dengannya dan dia pun mengembalikan badan untuk memberi tanggapan pada pelukanku."Apa semua konflik ini sudah selesai sekarang?""Aku rasa iya.""Syukurla

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    66

    Keesokan hari.Setelah jam istirahat kantor aku dan Mas Revan menyebabkan waktu untuk pergi ke kantor di mana Ailin bekerja sebagai manajer utama. Sebenarnya perusahaan itu berbasis di Singapura, tapi karena mereka punya kantor cabang di Indonesia, maka wanita itu ditugaskan juga untuk mencari relasi bisnis dan proyek terbaru. "Kau yakin kita akan bertemu dengannya.""Untuk terakhir kalinya."Aku dan suamiku memasuki lobby utama kemudian pergi ke meja resepsionis dan bertanya di manakah ruangan Manager utama."Apa ibu Ailin ada di sini.""Maaf Bu, Ibu manajer kami tidak ada hari ini. Apa beliau tidak memberitahu Anda sebelum Anda membuat jadwal temu dengannya.""Kami datang tanpa ada jadwal temu.""Beliau ada penerbangan 1 jam lagi ke Singapura jadi mungkin anda tidak bisa bertemu dengannya hari ini.""Apa dia memutuskan kembali ke Singapura?""Ya, tugasnya sudah digantikan oleh manajer baru jadi beliau akan kembali ke kantor pusat.""Oh, baiklah."Kupandangi suamiku yang terlihat m

  • Aku Tak Sebodoh yang Kau Kira    65

    Menjelang pukul 03.00 sore putuskan untuk langsung saja pulang ke rumah, kukendarai mobilku lalu 10 menit kemudian aku tiba di rumah.Ku masukkan mobil ke garasi kemudian mematikan mesin lalu keluar dari sana dan pergi ke pintu utama. Di ruang keluargaku dapati Suamiku sedang berbaring dan dia masih mengenakan baju setelan jasnya."Apa kau baru tiba?""Dari tadi.""Kenapa tidak ganti baju?""Aku masih lelah... Pusing.""Oh, apa kau sudah makan?""Belum.""Tunggulah sebentar aku akan siapkan makanan."Aku bergegas pergi ke kamar utama untuk ganti baju kemudian cuci tangan dan mukaku lalu turun ke dapur untuk menyiapkan makanan.Saat aku kembali ke dapur lelaki itu bangkit dari posisi berbaring dan menetap diriku dengan tatapan lekat dari kursi tempat duduknya."Ada apa?""Tidak ada sayang, aku hanya ....""Ada apa?""Aku hanya merasa bersalah Dan teringat kembali atas peristiwa yang bertahun-tahun pernah kulakukan pada dirimu.""Sudahlah, jangan buka-buka lama yang akan membuat kita me

DMCA.com Protection Status