Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part26Ku lihat foto yang menjadi background di layar ponsel itu. Dua tangan yang saling menggenggam erat. Satu tangan berkulit agak kecoklatan, melingkar ditangannya sebuah jam berwarna hitam, rasanya jam itu tak asing bagiku. Dan, tangan satunya lagi putih mulus berhias di jari manisnya sebuah cincin berbentuk love.Aku penasaran ingin mengecheck isi ponsel itu. Tak sopan sepertinya, seperti masuk ke rumah orang tanpa ijin si pemiliknya. Aku urungkan niatku, ku letakkan kembali ponsel itu pada tempat semula.Mungkin ponsel milik teman mas Dirga ketinggalan, nanti biar aku ingatkan pada mas Dirga tentang ponsel itu. Batinku.Aku berjalan masuk ke dalam rumah, kedua tanganku menenteng plastik belanjaan juga oleh - oleh pesanan tuan putriku.Melihatku di ambang pintu, mere
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part27Tubuhku ambruk seketika. Ku bungkam mulutku, masih ku pandangi foto - foto mesra di galeri foto dalam ponsel itu. Foto mesra suamiku dengan selingkuhannya. Jadi ini ponsel mas Dirga? Ponsel khusus untuk menghubungi gundiknya? Dan tanpa sepengetahuanku, tentunya!!.Aku buka chat WA dalam ponsel itu. Isinya hanya satu kontak nama. Di save dengan nama Honey. Aku kuatkan hati untuk membuka isi chat mereka. Aku hanya mampu membungkam mulutku agar aku tak teriak saat membaca semua isi chat mesra mereka. Lagi, aku kecewa!! Aku sakit hati lagi!! Teramat sangat, sakit!!!Aku terkulai lemas di samping ranjang. Seperti tertimbun batu teramat besar, sesak di dada. Aku ingin marah, memaki diri sendiri!! Bodohnya diriku yang mengira suamiku telah berubah. Mengira suamiku telah memperbaiki kesalahannya. Mengira semua kemesraan dan
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part28( POV DIRGA )Langit mendung sore itu seperti gambaran hatiku, gemuruh tanda akan adanya hujan, seperti gemuruh dalam hatiku saat ku melihat dua wanita yang ku cintai duduk bersanding bersama, kini di rumahku." Kok ngelamun sih Pak, sini makan bareng" Celetuk istriku.Suara lembutnya memecah keheningan lamunanku. Istriku tersenyum hangat, menyambut kedatanganku. Sedang wanita yang di sampingnya hanya tertunduk, tak mau menatapku." Iya bu, bapak bersih - bersih badan dulu. Bapak permisi ya.." Sahutku dengan kikuk, aku benci dengan kecangungan ini." Loh, ada tamu kok nggak disapa? Ada Riska ini loh..." Sahut istriku, membuat langkahku terhenti.Ku putar lagi tubuhku, menatap empat mata yang kini semua menatapku." Oh maaf karena buru - buru sampai tidak sempat menyapa..Silahka
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part29Ku lihat mimik muka mas Dirga dan Riska pucat pasi, tangan mas Dirga masih mencekram lengan Riska. Tapi seketika itu, mas Dirga melepaskan tangannya. Suasana kikuk pun terjadi lagi." Ada apa ini..?" Ku ulangi pertanyaan ku pada mereka." Ehm...Riska mau terjatuh. Terpeleset bu, mungkin lantainya licin. Reflek bapak pegang lengan Riska, bu..." Jawab mas Dirga padaku.Aku tau semua yang keluar dari mulutnya hanyalah ucapan penenang untukku, tapi semua bohong. Aku tau semua bohong, dari dia dan Riska mengobrol berbisik-bisik di ruang tamu. Sampai mas Dirga berdiri bahkan mengendap - endap menguntit pembicaraan Riska dan Rama. Semua tingkah janggal suamiku, kebohongannya, semua aku tau.Aku hanya diam memperhatikan, sampai mana sandiwara yang akan kau perankan mas..!!!" Ouh..ibu kira sedang terjadi sesuatu.
Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part30Masih ku genggam benda kecil pipih itu. Tespack dengan hasil dua garis merah. Aku masih belum percaya, seakan ini mimpi. Mimpi indah bagi para pejuang dua garis di luar sana, tapi apakah juga mimpi indah bagiku? Aku menangis lagi, memaki diriku sendiri. Kenapa bisa aku hamil? Sedangkan aku KB secara rutin, tanpa telat. Aku terus menangis, air mataku tak bisa ku bendung. Entahlah kehadiran calon buah hatiku kali ini membuat dilema bagiku.Ku foto hasil testpack itu. Lalu aku kirim via whatsapp ke Sofie, hanya dia tempatku berkeluh kesah." Sof, aku hamil."" Entahlah aku harus bahagia atau sebaliknya. Aku sedang kalut. Aku hanya berpura - pura hamil, tapi justru aku hamil beneran."Tak perlu waktu lama, Sofie pun membalas pesan whatsapp dariku." Alhamdullilah..selamat ya mbak. Itu rejeki, mbak Sekar harus bahagia.
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part31Malam ini terasa sangat panjang bagiku, pertikaian hati tak bisa ku pungkiri. Aku harus kuat, demi calon buah hati di perutku. Mencoba menjadi manusia yang masa bodoh, menjadi manusia yang acuh akan semua bukti bahwa suamiku tak bisa berpaling dari kekasih gelapnya. Ternyata, menutup mata dan telinga itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.Ku elus perlahan perutku, mungkin saat ini malaikat kecilku masih berwujud gumpalan darah. Kehadirannya yang tak di sangka, sempat membuat dilema. Tapi, kini aku percaya bahwa kehadirannya akan membawa bahagia entah dari sisi lainnya.Untuk berharap akan adanya calon bayi ini bisa merebut kembali hati suamiku, ternyata salah. Hati suamiku hanya miliknya, tak bisa ku kendalikan, meskipun kini diperutku ada calon buah hatinya. Memang benar, hati tak bisa dipaksa.Ku lirik wajah suamiku yang sedang terlela
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#part32( POV Dirga )Aku melangkahkan kakiku menuju mereka. Mereka, dua wanita yang mengisi hatiku. Satu sisi istriku dan sisi lainnya kekasihku. Kini mereka berdiri di tempat yang sama. Seperti di paksa untuk memilih diantaranya, aku tak bisa.Ku lihat wajah Sekar yang berbinar dengan senyuman, berbeda dengan Riska begitu nampak gusar. Ragaku semakin dekat dengan mereka, langkah demi langkah terasa sangat berat. Tak ku pungkiri, kini gemuruh kecemasan sedang melanda di hatiku. Begini kah resikonya bermain api? Ya, aku sedang terbakar. Terbakar oleh keadaan yang membuat panas di seluruh tubuh hingga ke otakku.Selangkah lagi, aku sampai pada kedua wanita yang sama - sama ku cintai. Jantungku semakin berdebar. Mana yang harus ku pilih?Tiba - tiba, Riska memalingkan wajahnya. Memutar tubuhnya, dan memilih pergi meninggalkan kami.
Aku Pertama Tapi ke-2 di Hati Suamiku#Part33Aku membuka mataku berlahan. Ku lirik mas Dirga telah tertidur pulas. Ku pindahkan tangannya yang melingkar di tubuhku secara pelan - pelan. Ku ubah posisi tubuhku miring menghadapnya.Ku pandangi wajah suamiku yang sudah terlelap. Aku tahu, hari ini adalah hari yang lelah bagimu, mas.Hari yang dipenuhi rasa kecewa.Pertama, ku gagalkan rencana kencanmu bersama Riska sore tadi di parkiran kantormu. Aku tahu kalian akan pergi bersama, menghabiskan waktumu berdua dengan Riska di rumah barumu. Ya, tentu rumah baru dari Riska sebagai kado anniversary kebersamaan satu tahun kalian. Harus gagal, karena kehadiranku. Ya, memang aku sengaja menggagalkan rencana kalian, karena aku telah membaca isi chat whatsapp kalian yang telah ku sadap.Kedua, aku gagalkan lagi rencanamu mas!! Berdalih ur