Share

Cobaan Datang Bertubi-tubi

Tidak lama kemudian dokter yang menangani Adelia keluar dari ruangannya. Wajah lelaki bertubuh tegap itu terlihat muram, menandakan kalau Adelia dalam keadaan tidak baik-baik saja.

Aku segera menghampiri lelaki berkemeja biru serta almamater putih tersebut, menanyakan keadaan Adelia namun dia tetap diam membisu.

“Jangan diam saja, Dokter. Bagaimana keadaan adik saya sekarang?!” Spontan aku mengguncang tangan pria berjambang tipis itu, karena penasaran ingin mengetahui keadaan Adelia.

“Maaf, Pak. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi sepertinya Tuhan lebih sayang sama adik Bapak. Saya turut berdukacita cita ya, Pak.”

Langit bagaikan runtuh seketika. Bumi tempatku berpijak seakan berhenti berputar. Lututku lemas seolah tidak memiliki tenaga, sehingga tidak mampu lagi menopang tubuh. Aku duduk bersimpuh sambil menangis, meratapi kepergian Adelia yang terasa begitu cepat serta mendadak.

Padahal, beberapa hari yang lalu dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status