Share

Faellyn

Penulis: Sashareyn
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-12 20:08:14

“Saya akan membeli buku ini” ucap seorang gadis sambil memerikan sebuah buku kepada kasir.

Setelah membayar ia keluar dan masuk kedalam taksi yang sudah dipesannya lewat aplikasi, ia adalah seorang gadis yang menyukai novel-novel transmigrasi namun tak pernah mempercayai adanya hal tersebut.

Baginya transmigrasi maupun reinkarnasi hanyalah karangan para pemilik imajinasi diluar nalar seperti penulis novel fantasi, namun bagaimanapun ia menyukai karangan diluar nalar itu.

“Sepertinya nona penumpang sangat menyukai novel fantasi ya? saya lihat nona selalu membeli novel fantasi?” gadis itu menatap sang sopir, dan menyadari bahwa taksi yang ia pesan merupakan sopir yang sama dengan sopir yang mengantarnya beberapa kali ke toko buku itu.

“Benar, saya menyukai novel fantasi karena saya tidak percaya dengan cinta dinovel romansa” Sopir itu tersenyum.

“Nona terlihat masih muda, tidak masalah jika anda mencoba untuk mencintai” gadis itu hanya terdiam, ia menatap keluar jendela.

Samar-samar dilihatnya sebuah truk konteiner yang melaju dengan kecepatan yang tidak wajar untuk ukuran truk sebesar itu.

“Pak, sepertinya kita harus berhenti..” Belum sempai ia menyelesaikan kalimatnya sebuah truk bermuatan dari arah belakang menabrak mereka.

Hari itu menjadi hari dimana kecelakaan beruntun antara truk konteiner truk bermuatan dan sebuah taksi online yang menewaskan dua penumpang taksi online.

Gadis itu kembali membuka matanya, tampat asing yang lusuh.

“Apa ini di akhirat?” ia menyentuh tenggorokannya.

“Oh suaraku berbeda” Ia menatap sekelilingnya, benar-benar tidak ada orang selain dirinya.

“Apa ini benar-benar di akhirat? Rasanya sangat aneh” ia menurunkan kakinya lalu berjalan untuk melihat lebih jauh tempat apa yang sebenarnya ia tempati.

“Oh, Nona Faellyn?anda sudah sadar” Ia menatap sekelilingnya dan hanya ia yang berada disana, serta pria yang barusaja masuk dengan baju serba putih, layaknya seorang pastor digereja.

Ia menunjuk dirinya, dan pria tersebut mengangguk.

“Bisa anda memberi saya cermin?” Pria tersebut mengangguk dan memberikan sebuah cermin kecil dari balik bajunya.

Rambut hitam dan mata emas. Ia memegang rambutnya untuk melihat seberapa panjang rambutnya, karena menurut yang diingatnya rambutnya hanya sebatas bahu.

“Akh” teriaknya begitu menyadari, situasinya saat ini.

Sebuah kecelakaan besar yang menewaskan tubuhnya menjadikannya jiwa yang merasuki tubuh orang lain, transmigrasi sebuah mitos yang dianggapnya sesuatu yang mustahil kini dating padanya.

“Ah maafkan saya, sepertinya kepala saya sedikit pusing apa yang terjadi pada saya?” tanyanya untuk memastikan apa yang terjadi pada tubuh yang dirasukinya.

“Saat sedang melakukan perkerjaan anda nona tidak sengaja tertimpa patung dewa yang didirikan pendeta lain” jelas pendeta tersebut.

“Kalau begitu boleh saya Kembali?” pendeta tersebut mengangguk.

*

*

Seminggu berlalu semenjak aku merasuki tubuh ini, aku pingsan saat mengetahui kebenaran aku adalah Faellyn yang itu.

Aku hanya penasaran mengapa antagonis tidak memiliki kehidupan yang bahagia, bukan karena aku ingin menjadi sang antagonis!

"Kamu bisa kembali" Aku tersadar dan menoleh ke arah pendeta tersebut.

"Baik, Tuan pendeta" aku pun meninggalkan perkerjaanku.

Setelah masuk kedalam tubuh Faellyn aku membiasakan diri untuk menjadi Faellyn yag berkerja merawat taman di kuil seperti karya aslinya, ini sudah seminggu sejak aku masuk kedalam novel namun tidak ada yang istimewa, selain pria yang terluka parah di kamarku.

aku menghela nafasku.

"Ada baiknya jika pria itu langsung pergi ke kuil sebelum pingsan, kenapa malah pingsan didepan panti" keluhku sambil memetik beberapa tanaman obat yang bebas digunakan siapa saja, termasuk pekerja kuil sepertiku.

Aku kembali dari kuil bisa dibilang tengah hari dimana para anak-anak panti yang lain sedang tidur siang, oleh karena itu tidak masalah jika aku mengobati pria itu sekarang juga. aku merasa familiar dengan wajah itu ia memiliki rambut pirang yang indah sayangnya aku tidak sempat melihat matanya, kurasa aku pernah melihatnya disuatu tempat.

Aku menatap rumah kecil yang disebut panti asuhan tersebut, sesuai dugaanku panti terlihat sepi karena sudah tengah hari.

Aku berjalan kearah kamarku dengan hati-hati karena takut membangunkan anak-anak yang lain.

Aku mengetuk pintu kamarku, tidak ada jawaban.

"Ya apa yang kutunggu dari orang yang pingsan" monologku sambil membuka pintu.

Pria tersebut masih tertidur diranjangku, aku menghela nafas.

"Aku tidak percaya, aku barusaja memasukkan seorang pria tak dikenal ke kamarku" Aku mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk membuat obat dengan bahan-banah yang kubawa dari kuil, keahlian ini tentu saja dari catatan Faellyn yang asli, aku beruntung karena tubuh ini masih mengingat dengan jelas hal-hal yang harus kulalukan sebagai Faellyn.

Tak lama setelah aku menumbuk bahan-bahan tersebut, aku sudah mendapatkan air yang disebut obat disini atau lebih tepatnya obat herbal. aku tersenyum membanggakan keahlian yang ku miliki.

"Ya, tidak buruk juga " Aku berjalan kearah pria tersebut, aku tidak bisa mengatakan luka dipunggunya ini karena terjatuh, ini adalah luka yang cukup besar pula untuk dikatakan luka sayat, ini seperti luka pedang yang sengaja diayunkan untuk melukainya atau bahkan orang yang mengayunkannya bermaksud membunuhnya.

"Maaf tapi bisa kau tahan sebentar ini akan sedikit perih" Aku tidak mendapatkan jawaban, ya lagi pula untuk apa aku berbicara pada orang yang pingsan.

aku menuangkan obat tersebut dengan hati-hati lalu mengoleskan salep yang kutemukan dikamarku beberapa saat lalu.

"Ah sepertinya akan sulit untuk membalutnya dengan perban?" ucapku sambil mentatap perban yang ada ditanganku.

"Apa seperti ini bisa?"

"Tidak aku harus membuat pria ini duduk agar aku bisa membalut lukanya dengan perban"

" Baiklah" Tunggu suara pria?

Aku menatap pria tersebut, aku mengangga dan hampir saja berteriak jika saja pria itu tidak membungkam mulutku dengan tangannya.

"Aku sudah diam sepanjang hari, untuk membuat mereka tidak menyadariku, apa kamu ingin aku langsung ketauan?" Aku mengeleng. Dia melepaskan tangannya yang membungkamku.

"Bagaimana?" Aku masih tidak percaya jika pria didepanku benar-benar membuka matanya, mata berwarna merah layaknya permata ruby yang langka.

"Apa kamu sudah selesai mengagumiku? bisa kamu membalut lukaku? rasanya aku akan mati dengan luka yang terbuka" Ha? Kutarik kembali kata-kataku yang mengatakan dia tampan, dia pria menyebalkan.

"Ah, maafkan aku" Aku membalut tubuhnya yang terluka dengan perban, ku akui ini bukanlah luka yang bisa dingap kecil, jika aku memiliki luka sebesar ini aku pasti akan menangis tanpa perduli dimana aku berada, karena didunia ini tidak ada bius yang bisa mengalihkan rasa sakit untuk sementara.

Aku menghembuhkan nafasku lega saat seluruh luka itu sudah terbalut dengan rapi, tidak ada yang lebih menegangkan daripada melihat luka tanpa penanganan.

"yah ini tidak buruk" ujar pria itu, aku hanya mengangguk, karena aku pun terkesan dengan ketrampilan ini.

"Aku tidak akan basa-basi, kamu bisa memanggilku Chael. dalam waktu dekat akan ada seorang bangsawan yang mengadopsimu, lebih tepatnya mengadopsimu untuk menjadi tunangan Duke muda Erden" Aku mematung, Duke Erden? apa maksudnya Adrian Erden? pemeran utama yang akan memberiku hukuman mati karena menganggu pemeran utama wanita yang dicintainya.

Tunggu aku harus tenang, aku harus terlihat seperti gadis polos yang tak mengetahui apa-apa.

"Apa maksudmu, mana ada seorang bangsawan dengan gelar Duke memilih tunangannya dari panti asuhan? itu tidak mungkin, lagi pula aku seorang rakyat jelata, mana mungkin aku berani bermimpi untuk menjadi tunangan bangsawan setinggi duke" Aku tersenyum polos, kuharap ia akan tertipu dengan senyum itu.

Namun berbeda dari apa yang kuharapkan, mata merah itu menatapku tanpa berekspresi.

"Apa kamu yakin hanya seorang rakyat jelata?" Mengapa ia mengatakan dengan sangat percaya diri? haruskah aku memberikan sanggahan?

"Sepertinya ia akan datang sore hari, aku akan mengatakan satu hal lagi hanya ada satu orang di Hildegyan yang memiliki mata emas sepertimu dan dia adalah orang yang duke muda ingin hancurkan" Apa ini? Fakta diluar novel? aku sangat yakin tidak ada kejadian ini dalam novel yang kubaca.

ia meletakkan sebuah kalung dengan liontin permata ruby.

"Aku harus pergi, anggap saja ini tanda terima kasihku. Ah ya, pikirkan baik-baik karena aku juga akan mengirim bantuan, ia akan mengenali jika kamu menunjukan permata itu" Ia pun melompat dari jendela, aku menatapnya yang entah menghilang kemana.

Aku masih berusaha mencerna apa yang barusaja ia katakan, Chael?

"Siapa dia sebenarnya?"

Bab terkait

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   Marquess Arise

    "Apa yang terjadi disini?" gumanku melihat tiga kereta kuda yang terparkir didepan panti asuhan, apa ini yang dimaksud Chael? Ini bahkan belum lama sejak ia pergi? "Ellyn, keluarlah" Seseorang mengetuk pintu kamarku membuatku tersadar, aku harus merasa tenang anggap saja aku tidak pernah mendengar apa yang Chael katakan. "Ya, aku keluar" Aku menghelakan nafasku kasar. saat aku sampai diluar, ada dua bangsawan yang tengah bertengkah didekat kereta kuda, aku tidak mengenal siapa mereka. namun saat mereka melihatku yang barusaja sampai mereka terdia cukup lama dengan satu bangsawan yang tersenyum puas dan satu bangsawan yang terkejut. Para bangsawan itu berhenti berdebat dan berjalan kearah kami, aku pun menunduk saat para pengurus menundukkan kepalanya seakan memberikan sambutan bagi para bagsawan tersebut. Dari apa yang kuingat, Faellyn diadopsi saat hari menjelang petang kurasa benar hari ini aalah hari pengadopsianku, haruskah aku benar-benar mengeluarkan kalung itu untuk menge

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-12
  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   Sebuah Lamaran

    "Apa kamu tidak keberatan jika tetap memanggil ku dengan nama kecilku" ucapnya dengan nada lirih sambil menatapku. Aku mematung dan masih tidak mengerti apa yang terjadi. aku memang sedikit menghindari alur tapi apa putra mahkota memang memiliki sikap yang kekanak-kanakan seperti ini.'Uhuk' Aku terkejut, dengan darah yang keluar dari mulutnya."Yang mulia? anda baik-baik saja" panikku sampai aku tidak menyadari bahwa pria didepanku tidak baik-baik saja."Hahaha, aku baik. bisa panggilkan Marquess" Aku keluar dari kereta kuda sesuai permintaannya, aku tidak tau apa yang terjadi sampai dia muntah darah tiba-tiba."Tuan Marquess!" spontanku begitu menemukannya didekat para kesatria."Faellyn?" balasnya yang seakan terkejut dengan aku yang berlari kearahnya."Ah maaf , yang mulia putra mahkota mencari anda" bisikku pada marquess, seakan sudah menyadari situasinya ia hanya mengangguk dan berjalan kerah kereta kuda setelah mengelus kepalaku."Faellyn tunggulah disini sebentar" aku hanya me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-19
  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   Kontrak

    " Apa hanya ini syarat yang kamu inginkan?" Aku mengangguk dengan pertanyaan yang Chael ajukan padaku.Setelah dua hari aku melakukan pemeriksaan tentang kondisiku sesuai perintah marquess, aku akhirnya membahas apa yang sebelumnya kami sepakati, lebih tepatnya aku hanya menerima permintaan yang terdengar seperti perintah dari Chael."Kamu benar-benar hanya memasukkan satu syarat?" lanjutnya, aku kembali mengganguk, sedangkan dia menatapku tidak percaya."Faellyn, apapun yang terjadi aku akan melindungimu meski tanpa tertulis didalam kontrak" Aku memiringkan kepalaku bingung dengan perkataannya, bagiku tidak ada yang lebih penting selain keselamatanku, untuk itu aku hanya menuliskan untuk melindungiku."Katakan padaku selain syarat itu apa yang kamu inginkan?" Aku terkejut dengan wajahnya yang tiba-tiba mendekat saat ia bertanya padaku seperti itu."Yang Mulia?!" Spontanku."Panggil namaku, aku tidak akan memaksamu memanggilku Chael tapi kamu harus memanggil namaku. jika kamu menolak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-24
  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   Sang Protagonis

    "Callen jaga Faellyn, kalau begitu selamat bersenang-senang" Marchioness mengecup keningku setelah mengatakan hal tersebut hal tersebut pada kami, aku tersenyum lalau melambaikan tangan ku kearahnya. Aku pernah berekspetasi marchioness dan tuan muda Arise tidak menerimaku layaknya Marquess yang langsung menerimaku dan dan berbaik hati padaku, tapi sebua ekspetasiku hancur hanya dengan bertemu dengan mereka. "Ellyn" Aku menatapnya yang baru saja memanggilku, aku memiringkan kepalaku. "Maaf jadi merepotkanmu untuk datang ke akademi, padahal aku sendiri tidak masalah" Pria dengan rambut dan warna bola mata yang senada itu adalah Callen, kakak angkatku Callen Arise, hari ini adalah hari kelulusannya, namun marquess dan marchioness yang sibuk menyiapkan pesta debutku membuat mereka tidak dapat menghadiri acara kelulusannya. 'Aku merasa bersalah karena datang diwaktu yang kurang tepat' ucapku dalam hati. "Tidak, saya kan juga ingin menemani kak Callen. Saya dengar kak Callen ahli dalam

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   "Dia tunanganku"

    "Michael!" Spontan Faellyn yang tanpa disadarinya mengundang perhatian semua orang, setelah menyadari bahwa ia menjadi pusat perhatian ia membungkam mulutnya dengan kedua tangannya. "Wah lihat gadis itu memanggil nama putra mahkota" bisik seorang gadis pada gadis lain. "Siapa gadis itu" balas gadis lain "Wah dia gadis yang lumayan" ucap seorang pria kepada temannya "Cobalah untuk menjadi pahlawan yang menyelamatkannya dari serigala itu" balas pria lain. "Yang Mulia?" Ah Suara Callen, dengan nada paniknya karena menurutnya adiknya barusaja membuat kesalahan "Maaf atas ketidaksopanan adik saya" Lanjut Callen, saat Faellyn ingin membantah, Michael mencegahnya ia terkekeh lalu menatap kesekelilingnya. "tidak masalah lagipula dia tunanganku" semua mata terbelalak dengan pengakuan tersebut termasuk Callen dan Carlios yang hanya mematung didepan Michael, Carlios dan Callen sangat mengenal siapa pria tersebut. Seorang pria berusia 16 tahun yang mendapatkan julukan iblis medan perang,

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-02
  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   Kembar?

    "Kamu gila? Seret dia" tersentak dengan suara yang barusaja ku dengar, suaranya seakan terdengar tidak asing ditelongaku namun juga asing, aku mengintip dari balok tanaman yang tingginya lebih tinggi daripada aku.Aku terkejut kala melihat sumber suara, suara yang terdengar tidak asing namun asing ditelinggaku adalah Michael.Pandangan mata tajam dan merendahkan, berbanding terbalik dengan saat ia menatapku."Nona?" Aku terkejut dengan suara pelayan tersebut, entah sejak kapan ia berada disana, ia tidak melihatku menguping kan?"Ah, bunganya cantik apa aku boleh memetiknya?" elakku."Maaf tapi saya rasa anda tidak bisa memetiknya, ini adalah bunga yang sangat disukai mendiang permaisuri" Pelayan tersebut mendekat padaku sambil menoleh kekanan dan ke kiri."Yang mulia putra mahkota, akan memotong tangan siapapun yang memetik bunga tersebut" bisiknya membuatku merinding."Siapa itu?!" Aku tersadar, itu suara Michael.

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-25
  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   Debut

    "Nona, anda terlihat sangat cocok dengan gaun tersebut, anda juga sangat menawan" aku penatap pantulan diriku dicermin, karena kurasa pujian itu tidak cocok untukku.Namun, wajah Faellyn yang dirias dengan sederhara dan tidak terlalu menor membuatnya tampak cantik."Ah yang mulia putra mahkota?" Aku menatap pintu yang terbuka, dengan sosok yang sangat ku kenal berdiri dengan nafas yang tak beraturan.'Apa yang membuatnya berlari?' pikirku"Fae?" ia berjalan kearahku, sambil memberi kode para pelayan untuk keluar dari ruangan, dan menyisakan kami berdua saja."Fae, bolehkah aku memelukmu" Aku menatapnya, mata merah itu bergetar hebat. Aku mengangguk membuatnya langsung mendekapku dengan sangat erat."Apa terjadi sesuatu?" cemasku, nafasnya terasa panas saat menyentuh kulitku, ia seperti seseorang yang terkena demam.ia tak mengatakan apapun, sepertinya ia tak ingin aku tau apa yang sedang ia rasakan, kalau begitu aku akan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   Melarikan diri

    "Terimakasih" Aku tersenyum dan melambaikan tanganku melepas kepergian para bangsawan yang datang menjengukku."Hah, aku lelah" Rasanya aku ingin kembali ke Arise secepat mungkin dan melanjutkan tidurku.tuk tukAku menoleh ketika mendengar sesuatu mengetuk jendela kamarku."El?" Ah ada surat, mungkin misi dari ketua?Setelah membuka jendela dan mengambil kertas dikaki El, aku membacanya. Aku berharap kali ini adalah misi."Penculikan?" Aku meremas kertas kecil tersebut, sebuah penculikan terjadi dengan koordinat yang berdekatan dengan panti asuhan dan kuil."Ketua sangat tahu tentangku" Gumamku sambil menyisir rambutku ke belakang dengan jari-jariku.Tak berbeda dengan Faellyn asli yang bergantung dengan kekuatan matanya, yang akhirnya terbukti bahwa hal itu itu adalah kebohongan belaka, setelah mengatakan itu kemarin sepertinya Michael akan menganggapku aneh.Setidaknya dia tidak aka

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-18

Bab terbaru

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.11

    "Yang mulia putra mahkota!" Teriak seorang kesatria begitu melihat Michael berjalan dengan wajah tertunduk dan seorang wanita ditangannya. "Panggil Callisto Andreash!" Perintahnya. mendengar hal tersebut Ruth, langsung mengangguk dan melaksanakan perintah sang tuan tanpa pentanyaan lebih lanjut. "Semuanya keluar!" perintah Michael bigut memasukki kamarnya. ia meletakkan Faellyn di kasur dengan hati-hati. "Akting anda cukup bagus Chael" Wajah kaku Michael melunak begitu mendengar suara Faellyn."Apa itu pujian?" Tanya Michael memastikan, Faellyn mengangguk pelan sambil tersenyum."Ellyn! " Faellyn menatap ke arah pintu. "Oh halo kak Call" Callisto dan Ruth yang semula berlari dengan sekuat tenaga kini mematung tidak percaya melihat Faellyn yang baik-baik saja tanpa luka sedikitpun. "Apa-apaan ini? " tanya Callisto yang tidak memahami situasi."Emm... sebuah permainan peran" ujar faellyn sambil tersenyum ke arah sang kakak yang dalam kondisi berantakan."Hahaha... " Tawa Callisto

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.10

    "Ronald" bisik Faellyn tepat didepan Liontin yang dipegangnya didepan mulutnya, sekilas liontin tersebut terlihat sama dengan liontin yang diberikan Call padanya namun ada perbedaan diantara mereka. Liontin yang Call berikan kala itu mengandung kekuatan suci dan kini liontin itu kembali pada pemiliknya untuk membantu Call menekan kutukan Cranos sedang kan liontin ini mengandung kekuatan sihir yang memungkinkan penggunanya untuk memanggil siapa saja yang barada dikediaman Andreash yang sengaja dibuat Asrahan untuk melindungi Faellyn. "Senang bertemu anda kakak" Sapannya dengan sopan, Ronald yang sempat mengubah warna rambutnya kini kembali dengan rambut merah muda yang senada dengan warna bola matanya setelah mendapatkan ijin dari Faellyn. "Ronald, kenalkan beliau adalah putra mahkota Michael, dan Chael kenalkan ini adalah Ronald" Chael menatap tajam anak kecil didepannya, rasanya aneh menatap seorang anak berusia 15 tahun yang lebih dekat dengan Faellyn

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   s2.9

    "Yang mulia putra mahkota, Nona saintes meminta untuk menghadap anda, beliau menunggu anda diruang tamu" Michael sedikit tersentak, pasalnya ia tidak pernah mengundang sang saintes ke pesta apalagi keruang pribadinya."Apa kamu gila? Faellyn sudah menungguku kenapa kamu membiarkannya masuk seenaknya" Omel Michael pada Ruth, padahal Ruth sejak awal berada disamping Michael yang dapat dikatakan bahwa Ruth juga tidak mengetahui sejak kapan sang saintes berada diruang tamu. "Beliau mengatakan bahwa ini sangat penting berkaitan dengan Yang mulia putri mahkota" Michael menatap tajam sang penjaga yang mengatakan hal tersebut padanya, lalu menatap Ruth secara bergantian. Ruth mengangkat kedua pundaknya membuat, Michael sangat ingin menebas pundak tersebut."Ini pemaksaan" Keluh Michael, lalu berjalan keruang tamunya. "Saya menyapa yang mulia putra mahkota, semoga berkat Lorelia menyertai anda" Michael duduk tepat didepan sang saintes.

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.8

    "Benar" Suasana menjadi hening, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan fakta semudah ini."Kenapa?" Ia hanya terdiam tanpa bereaksi apapun. "Ellyn apa kamu tau, aku tidak bisa merasakan perasaan manusia, meskipun ayah mengajariku sekalipun tidak ada yang berubah sama sekali, karena ayah... ", "Ayah tidak bisa merasakan perasaan manusia karena kutukan" potongku. "Ah, kamu sudah tau ya?" Benar itu yang tertulis dalam buku yang tak berjudul itu."Ellyn, mari temui ayah sekali lagi" Aku menatapnya tanpa bereaksi apapun. "Apa ayah menyegel ingatan saya seperti ayah menyegel kekuatan sihir Call?" ia mengeleng kecil. "Ayah menyegel ingatan semua orang" apa dia gila, menyegel ingatan semua orang apa dia dewa? "Sebenarnya ayah tidak perlu menyegel ingatan semua orang, karena saat kamu mengingat seluruh potongan ingatanmu ingatan semua orang tentang kehidupan yang berulang akan otomatis tersegel, namun ayah tidak ingin k

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2. 7

    "Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"~"Saya baik-baik saja, karena ada Chael disamping saya"Michael meneguk Sampanye ditangannya dalam sekali tegukan, suara Faellyn terus terngiang-ngiang dipikirannya sampai rasanya seperti orang gila yang langsung tersenyum kala mengingat satu kalimat itu. Namun ia cukup kesal karena kakak beradik Andreash itu kini tengah menjadi pusat perhatian karena melakukan dansa kedua bersamaan, meskipun dansa pertama Faellyn tetap milik Michael namun ia merasa tidak terima karena Sibling Andreash lebih menarik perhatian bangsawan daripada Putra mahkota dan tunangannya. "Kapan lagunya berhenti?!" Ruth menatap sang putra mahkota yang terlihat sangat siap untuk membunuh seseorang yang telah mencuri tunangannya."Yang mulia ini belum sampai satu menit sejak putri berdansa dengan Tuan muda Andreash" Jelas Ruth berdasarkan fakta secara real time.

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.6

    "itu terjadi sekitar 16 tahun yang lalu ..." tundukku, aku tidak berani menatap mata emas Faellyn secara langsung. Aku tersesat saat mengikuti Duke ronan yang tengah berburu, Michel yang sakit-sakitan tidak pernah menghadiri perburuan sebagai gantinya aku yang menghadiri setiap undangan perjamuan maupun perburuan yang mengundang Michel. Saat itu hari semakin malam, aku yang berusia 4 tahun sangat takut berada ditempat yang sangat asing bagiku, aku yang ketakutan menangis berharap ada seseorang yang mendengar tangisanku dan menemukanku. Namun yang datang bukanlah seseorang yang ingin menjemputku melainkan binatang buas yang siap memangsaku. Aku berlari sambil terus berteriak meminta tolong, cukup lama aku berlari, sampai pada akhirnya aku tiba diujung jurang. Aku terpojok dan ibumu menyelamatkan" aku menjeda ceritaku. "ibumu menitipkan bayi kecil berusia 1 tahun padaku, beliau juga memberi perlindungan kekuatan suci dan menu

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.5

    "Ayah apa anda tidak akan ikut dalam parade?" Callisto menatap sang ayah yang kini mengarahkan kudadanya untuk menjauh dari rute parade. "Tidak, jangan kembali sendiri"~terjemah (Jangan kembali sendiri tanpa adikmu, apapun yang terjadi kamu harus membawa adikmu kembali bersamamu) Callisto tersenyum masam."Saya akan berusaha" sanggupnya sambil melihat kuda yang ditunggangi Asrahan yang kian menjauh."Callisto Andreash!" Ia terkejut lalu menoleh ke sisi lain. "Putra mahkota? " spontannya lirih. "Apa grand duke... ", "Ayah sedikit lelah karena terlalu lama menahan barier" Tegasnya memotong pertanyaan sang putra mahkota lalu memacu kudanya melewati putra mahkota.Meskipun itu sebuah kebohongan karena sebenarnya Asrahan hanya malas memperlihatkan dirinya didepan publik, apalagi bangsawan. Michael menatap Asrahan yang memacu kudanya menjauh dari rute parade. "Begitu ya... Beliau berusaha sangat keras"

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2.4

    "Kamu sudah berkerja keras" Aku tersenyum formal dengan pujian yang kaisar berikan padaku. Seminggu berlalu semenjak prosesi pemakaman Michel, istana kekaisaran kembali disibukkan dengan perkerjaan yang membuat setiap orang tidak dapat bersedih berkepanjangan."Anda terlalu memuji baginda, kalau begitu saya akan kembali" Pamitku dengan hormat. Nani, Michel, Michael benar-benar kehilangan orang-orang disampingnya. Tentang makam Nani, aku sudah memperbaikinya dan soal nama Chael yang ditulis mendiang Michel akan dijelaskan baginda saat Chael sampai dan itu sekitar besok pagi menjelang siang hari. Ah lalu, aku tidak mendapat jawaban dari ayah tentang ijin pernikahanku dengan Michael. "Fae?" Ah, aku mematung. Apa aku gila? bagimana mungkin aku mendengar suara Chael sekarang?"Fae? apa kamu tidak merindukan ku? " Ah. Tangan?"Chael?" ia mendekapku sangat erat, entah mengapa aku merasa senang ia kembali

  • Aku Menjadi Istri Kontrak Putra Mahkota Di Novel   S2. 3

    "Kakak ipar?" Aku sedikit tertegun. Gambaran aneh saat Kaisar menyentuh pundakku adalah kematian kaisar, kematian yang sama dengan karya aslinya. "Kalau begitu saya akan kembali ke istana saya" Pamitku, aku keluar tanpa menunggu jawaban Carlios, entah sejak kapan aku mulai terbiasa dengan sikap kurang ajarku terhadap Carlios. "Surat yang kaisar berikan padaku, membuatku sangat penasaran namun sebelum itu ada hal yang harus ku lakukan. "Tania, apa kita bisa memasuki hutan terlarang?" Tania menatapku sejenak. "Saya bisa memasukinya putri, apa perintah anda" Bagus, orang-orang Andreash memang tidak mengecewakan. "Pergilah saat malam hari tanpa ketauan, cari makam bernama 'Nani' apa kamu mengerti?" Tania mengangguk paham dengan apa yang ku bisikkan padanya. "Adel, Layani Putri mahkota" Sinis Tania lalu keluar dari kamarku."Keluarlah, bawalah buku-buku ini padaku" aku memberikan kertas padanya. "Bai

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status