Share

Bab 2

Penulis: Gwenevieve
Mereka berdua saling berpelukan tanpa peduli dengan siapa pun di sekitar, bahkan pada akhirnya, mereka malah berciuman di depan umum.

Samuel merangkul pinggang rampingnya, sementara Melly dengan alami menggamit lengannya.

Jika dibandingkan denganku, mereka jauh lebih terlihat seperti sepasang kekasih.

Orang-orang di sekitar menonton dengan ekspresi penuh hiburan, bahkan ada yang dengan suara pelan namun sengaja memastikan aku mendengar :

"Kalau aku jadi Mitha sih, mending cari lubang buat sembunyi."

"Tunangan sendiri malah main dengan adik kandungnya, tapi dia masih punya muka berdiri di sini."

Aku tahu mereka semua sedang menunggu dan menantikan reaksiku.

Mereka ingin melihat apakah aku akan bertingkah seperti dulu, kehilangan akal, berteriak, dan membuat keributan, hanya demi mendapatkan sedikit perhatian darinya.

Samuel juga menatap ke arahku saat itu.

Melihatku tetap tenang tanpa ekspresi, dia mendengus puas, seolah merasa telah menang.

Dia baru saja hendak membuka mulut, tapi aku tak memberinya kesempatan.

Aku berbalik dan langsung berjalan keluar pintu.

Begitu berada di luar, aku menelepon sopir. Baru saja bersiap untuk pergi, sebuah mobil sedan hitam berhenti tepat di sampingku.

Jendela mobil perlahan turun, memperlihatkan wajah Samuel.

"Masuk."

Aku baru saja ingin menolak, tapi pandanganku langsung tertuju pada sosok di kursi penumpang, yaitu Melly.

Samuel juga menyadari ke mana aku melihat, lalu mengernyit dan berkata dengan nada tak sabar.

"Kursi depan bukan tempat yang seharusnya kau duduki."

Aku diam, tak menanggapi.

Sebaliknya, Melly langsung berkaca-kaca lagi.

"Kakak, Kak Samuel cuma khawatir padaku…"

"Maaf ya, Kakak, aku akan turun sekarang…"

Meskipun berkata penuh rasa bersalah, dia sama sekali tidak bergerak.

Samuel menatapnya dengan penuh kasih sayang, menggenggam tangannya erat, lalu melirikku sekilas dengan ekspresi dingin.

"Jangan ganggu Melly. Kalau nggak mau naik, pergi saja."

Aku tak berkata apa-apa, hanya berjalan tenang menuju pintu belakang mobil.

Melihat aku tetap diam, Melly seolah lupa keberadaanku dan dengan lembut mengusap wajah Samuel dengan jemarinya yang ramping.

"Kak Samuel, kau suka nggak sama wangi hand cream ini?"

Ujung jarinya berulang kali menyapu pipinya, sementara aku bisa mendengar jelas suara Samuel menelan ludah.

Napas keduanya semakin berat, tatapan mereka saling bertaut, mendekat perlahan.

Tepat saat bibir mereka hampir bersentuhan...

"BAM!"

Suara pintu tertutup menggema, membuat Samuel tersentak dan langsung menoleh ke bangku belakang.

Namun, yang dia lihat hanyalah tempat duduk kosong.

Barulah saat itu dia sadar, suara tadi bukan karena sesuatu yang jatuh, melainkan karena aku yang menutup pintu mobil dan pergi.

Perasaan gelisah tiba-tiba muncul di hatinya.

Dia buru-buru turun dari mobil dan memanggilku.

"Mau ke mana kau?"

Aku menatapnya sejenak sebelum perlahan mengangkat tangan, menunjuk ke arah mobil yang baru saja berhenti di depanku.

"Nggak perlu repot-repot. Mobilku sudah datang."

Samuel sepertinya menyadari ada yang berbeda dariku, tapi dia terlalu percaya diri. Baginya, ini hanyalah cara baru untuk menarik perhatiannya.

Dia meraih lenganku, lalu mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya dan memaksakan benda itu ke tanganku.

"Jangan main-main lagi dengan trik murahan seperti ini."

"Kau adalah istriku, meskipun hanya dalam nama. Tapi yang kau permalukan tetaplah aku."

Aku menatapnya dengan tenang dan bertanya pelan, "Kalau begitu, siapa istri yang sebenarnya? Melly?"

Mendengar pertanyaanku, Samuel terdiam sejenak. Rasa marah berkecamuk di matanya, tapi bersamaan dengan itu, ada pula rasa puas yang tidak bisa ia sembunyikan.

"Hmph, sebaiknya tutup mulutmu."

"Melly berbeda darimu. Dia lembut, baik hati, polos, bukan perempuan murahan sepertimu."

"Kalau kau berani mengadukan atau menyakitinya, tunggu saja. Aku pastikan kau akan jadi bahan tertawaan di hari pernikahan kita!"

Mendengar ucapannya, aku nyaris tertawa.

Dia tak ingin menjadi orang jahat, tapi juga tak bisa melepaskan Melly.

Jadi, dia mendorong semua kesalahan padaku, seolah akulah penjahat yang sebenarnya.

Aku tak menggubrisnya lagi. Tanpa sepatah kata pun, aku berbalik dan masuk ke mobilku sendiri.

Di perjalanan pulang, aku membuka ponsel dan tanpa sengaja melihat unggahan terbaru Melly.

Di foto itu, sebuah cincin berlian merah muda berkilauan dalam kegelapan.

Aku mengenali berlian merah muda hampir sepuluh karat itu.

Itu adalah batu permata yang dilelang beberapa waktu lalu dan dibeli oleh seseorang dengan harga lebih dari dua miliar.

Ternyata, pembeli misterius yang menawar berlian itu adalah Samuel.

Aku teringat cincin kecil dengan potongan berlian pecahan yang baru saja ia berikan padaku.

Aku mengeluarkannya, memperhatikannya dengan seksama.

Tentu saja, cincin yang ia berikan padaku hanyalah hadiah bonus dari rumah lelang setelah ia membeli berlian merah muda itu.

Aku tertawa dingin, lalu memasukkan cincin itu kembali ke dalam sakuku.

Saat itu, ponselku berdering.

Aku melihat nama yang tertera di layar dan menjawab panggilan itu.

"Kak Samuel, kalau kau menikah denganku... bagaimana dengan Kak Mitha?"

Suara Melly terdengar lembut, manja, dengan sedikit nada cemas yang dibuat-buat.

"Melly, satu-satunya yang aku cintai hanyalah kau. Dia nggak pantas."

Tak lama kemudian, terdengar suara kecupan yang menjijikkan di telepon, seolah mereka sengaja ingin membuatku mendengar semuanya.

Aku mengerutkan kening dengan jijik dan langsung menutup panggilan itu.

Tak sampai beberapa detik, sebuah pesan masuk dari Melly.

"Kak, yang nggak dicintai itu adalah selingkuhan."

"Kau sudah cukup lama menjadi 'Nyonya Gusmawan'. Sekarang, giliran aku, kan?"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 3

    Di kehidupan sebelumnya, Melly dan Samuel memang memiliki hubungan, tetapi mereka tidak berani menunjukkannya secara terang-terangan.Mereka hanya bisa diam-diam bermain trik kotor di belakangku.Tak heran kali ini, hanya dalam waktu dua atau tiga hari, hampir semua orang sudah mengetahui hubungan mereka secara gamblang.Pikiranku mendingin.Aku teringat kehidupan masa lalu, setelah menikah dengan Samuel, bisnis Grup Gusmawan melejit pesat, hingga akhirnya masuk dalam daftar Forbes.Para tetua Keluarga Gusmawan sangat puas denganku. Mereka percaya aku membawa keberuntungan bagi keluarga.Meskipun Samuel selalu bersikap dingin, aku masih merasakan sedikit kebahagiaan karena kehangatan dari para tetua Keluarga Gusmawan.Hingga hari itu tiba.Hari ketika kotak itu hancur.Hari ketika seluruh kepalsuan berantakan.Saat itu, pintu kamarku terbuka.Ibu berdiri di sana, wajahnya tampak ragu sebelum akhirnya berbicara, "Jeffrey akan segera pulang."Tanganku yang sedang sibuk seketika berhenti

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 4

    Proyek itu hilang, begitu pula dengan sisa perasaan yang masih tersisa untuk Samuel.Aku menghela napas lega, seolah beban yang selama ini menghimpit dadaku akhirnya terangkat.Malam ini, aku akan resmi bertemu dengan Jeffrey.Di dalam hati, aku merasa sedikit gugup. Bagaimanapun, di kehidupan sebelumnya, dia adalah pamanku dari pihak ibu.Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.Meski aku tahu tak mungkin membuatnya jatuh cinta padaku, setidaknya aku harus memastikan dia tak membenciku.Setelah merapikan pikiran dan mendandani diri dengan sempurna, barulah aku merasa cukup puas untuk keluar.Begitu sampai di parkiran bawah tanah, aku tiba-tiba mendengar suara napas yang berat, bergema di dalam ruang yang sunyi.Aku mengikuti arah suara itu.Di sana, sebuah mobil sedan hitam berguncang pelan, ritmis dan berulang.Aku melirik plat nomornya.“Tskkk.” Mobil Samuel.Mata Melly yang setengah terbuka terlihat penuh gairah, tubuhnya mengikuti irama pergerakan Samuel dengan beg

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 5

    Dia tampak lebih dewasa dan stabil dibandingkan dengan ingatan terakhirku tentangnya.Semua anggota Keluarga Gusmawan menunjukkan rasa hormat yang tinggi padanya, satu per satu berdiri untuk menyambut.Jeffrey dan Tante Ria kehilangan orang tua mereka sejak kecil, hanya bisa saling bergantung untuk bertahan hidup. Mereka akhirnya diadopsi oleh Nenek Dayah Gusmawan.Saat dewasa, Tante Ria menikah dengan Om Jaya, sementara Jeffrey pergi ke luar negeri untuk merintis kariernya sendiri.Bertahun-tahun berlalu, Keluarga Gusmawan sudah lama kehilangan kejayaannya. Jika bukan karena bantuan Jeffrey, bisnis keluarga ini mungkin sudah lama runtuh.Sejak ibunya Samuel meninggal, demi menjaga hubungan baik dengan Jeffrey, Keluarga Gusmawan semakin berusaha menuruti semua keinginannya. Mereka memperlakukannya bak pohon uang yang tidak boleh tersinggung sedikit pun.Semua orang yang menatapnya kini memasang senyum penuh harap. Tapi di wajahnya, tidak ada ekspresi hangat, hanya ketenangan dingin yan

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 6

    Yang tak tahu apa-apa justru dia.Di detik berikutnya, aku merasakan tatapan penuh kebencian tertuju padaku.Tak perlu menoleh pun, aku sudah bisa menebak siapa pelakunya.Saat itu juga, Om Jaya mengangkat gelas anggurnya, tersenyum, lalu berbicara."Kabar baik sebentar lagi akan datang ke Keluarga Gusmawan.""Jamuan keluarga hari ini diadakan untuk membahas pernikahan pasangan baru ini."Om Jaya bahkan belum selesai bicara, tapi Samuel sudah buru-buru menyela."Ayah, kau tak perlu repot mengurus hal ini. Soal surat nikah… kami sudah mengurusnya.""Bukan begitu, Mitha?"Dia mengedipkan mata padaku, berharap aku akan mengikuti alurnya.Aku hanya menyesap teh di cangkir, tetap diam.Kata-katanya terus berulang di kepalaku.Dia… sudah menikah dengan Melly?Melihat aku tak menanggapi, ekspresinya langsung menggelap.Tatapannya penuh amarah, semakin tajam.Saat itu juga, ponselku kembali bergetar.Serangkaian pesan dari Samuel masuk bertubi-tubi."Mitha, kau bisu? Cepat bicara!""Jangan pur

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 7

    Aku menatapnya dengan penuh ketidakpercayaan.Hidup dua kali, tapi aku sama sekali tak pernah benar-benar mengenal Samuel.Setiap kali aku mengira sudah melihat batas paling rendah dari kelakuannya, ia selalu berhasil membuatku semakin tercengang.Aku berusaha melepaskan diri dari cengkeramannya, lalu mendorongnya sekuat tenaga."Yang seharusnya berhenti mengacau itu kau! Aku ini calon adik iparmu! Bersikaplah lebih hormat!"Melihat aku tak bisa dipaksa atau dibujuk, Samuel tiba-tiba menekan kepalaku, mencoba menciumku secara paksa."Aku nggak akan membiarkanmu menikah dengannya! Kau hanya boleh jadi milikku!"Saat aku menutup mata dan berjuang sekuat tenaga untuk melawan, tiba-tiba aku terjatuh ke dalam dekapan yang hangat.Jeffrey segera menyelimuti tubuhku dengan jasnya, lalu melayangkan satu pukulan keras yang langsung membuat tulang hidung Samuel patah."Samuel, apa kau lagi cari mati?!"Darah segar menyembur dari hidung Samuel, mengotori seluruh wajahnya hingga terlihat semakin b

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 8

    Tiba-tiba, Melly berlari masuk sambil membawa pisau buah, menunjuk ke arahku dan berteriak histeris."Mitha! Kenapa kau menghancurkan hidupku?!""Jelas-jelas Samuel sudah setuju menikah denganku, menjadikanku istrinya! Ini semua salahmu!""Menghancurkan satu kehidupanku masih belum cukup bagimu?! Kau masih mau menghancurkanku untuk kedua kalinya?! Pergilah mati!"Sambil berteriak, dia langsung mengayunkan pisaunya ke arahku.Tubuhku membeku karena ketakutan.Namun, di detik berikutnya, sebuah sosok tiba-tiba melompat ke depan dan melindungiku.Dia menoleh ke arahku, tersenyum menenangkan."Jangan takut, aku di sini."Melly menjerit kaget. Tangannya bergetar hebat, pisaunya pun terjatuh ke lantai.Samuel berdiri di sana, kemeja putihnya perlahan berubah merah oleh darah.Untungnya, lukanya hanya goresan ringan.Dia perlahan berbalik, menatapnya dengan wajah gelap dan penuh kemarahan."Melly! Dasar wanita berbisa! Aku benar-benar buta sampai bisa menyukaimu dulu!"Setelah berkata begitu,

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 9

    Mimpi masa kecilku akhirnya terwujud.Mengenakan gaun pengantin yang kubuat sendiri, dan aku menikah dengan pria yang paling kucintai.Saat kami berdua mengucap sumpah untuk setia seumur hidup, tak pernah meninggalkan satu sama lain.Tiba-tiba, Samuel menerobos masuk."Aku nggak setuju!"Om Jaya bereaksi paling cepat, langsung memerintahkan pengawal untuk menahannya."Cepat bawa dia pergi! Jangan bikin malu di sini!""Samuel! Kalau kau terus mengacau, angkat kakimu dari Keluarga Gusmawan!"Dulu, setiap kali Om Jaya mengatakan itu, Samuel pasti langsung diam.Tapi kali ini, dengan wajah memerah, dia malah membantah,"Pergi ya pergi! Tapi yang bisa jadi suami Mitha hanyalah aku!""Mitha! Dengarkan aku! Di kehidupan sebelumnya, aku yang menikah denganmu!""Kita telah hidup bersama selama puluhan tahun, itulah kehidupan kita yang sebenarnya!"Jika aku masih seperti dulu, mungkin aku akan langsung mempercayainya… lalu menikah dengannya.Tapi aku telah terlahir kembali.Rasa sakit selama pul

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 1

    Kabar perjodohan itu baru tersebar sehari, dan aku sudah bertemu dengan Samuel.Teman-temannya yang sedang mengobrol langsung melihatku dan sengaja berseru keras memanggil Samuel."Samuel, tunangan kecilmu datang!"Sekejap, semua perhatian tertuju padaku dan dirinya.Samuel mengangkat alisnya, menatapku dengan malas dan jelas tak sabar."Mitha, aku belum sempat cari masalah sama kau, tapi kau malah datang duluan.""Tanpa persetujuanku, kau biarkan Keluarga Senjaya dan Keluarga Gusmawan menjodohkan kita! Kau nggak malu, huh?"Aku terpaku mendengar ucapannya.Sial, aku lupa kalau paman kecil Samuel juga bermarga Gusmawan.Meskipun aku sudah mempersiapkan diri, tatapan jijiknya tetap saja membuat napasku tersendat.Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha keras untuk tetap tenang."Orang yang akan kunikahi bukan kau."Begitu kata-kataku meluncur, orang-orang yang tadi bicara langsung tertawa sampai keluar air mata.Mereka menepuk bahu Samuel sambil menahan tawa."Samuel, tunangan kecilmu i

Bab terbaru

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 9

    Mimpi masa kecilku akhirnya terwujud.Mengenakan gaun pengantin yang kubuat sendiri, dan aku menikah dengan pria yang paling kucintai.Saat kami berdua mengucap sumpah untuk setia seumur hidup, tak pernah meninggalkan satu sama lain.Tiba-tiba, Samuel menerobos masuk."Aku nggak setuju!"Om Jaya bereaksi paling cepat, langsung memerintahkan pengawal untuk menahannya."Cepat bawa dia pergi! Jangan bikin malu di sini!""Samuel! Kalau kau terus mengacau, angkat kakimu dari Keluarga Gusmawan!"Dulu, setiap kali Om Jaya mengatakan itu, Samuel pasti langsung diam.Tapi kali ini, dengan wajah memerah, dia malah membantah,"Pergi ya pergi! Tapi yang bisa jadi suami Mitha hanyalah aku!""Mitha! Dengarkan aku! Di kehidupan sebelumnya, aku yang menikah denganmu!""Kita telah hidup bersama selama puluhan tahun, itulah kehidupan kita yang sebenarnya!"Jika aku masih seperti dulu, mungkin aku akan langsung mempercayainya… lalu menikah dengannya.Tapi aku telah terlahir kembali.Rasa sakit selama pul

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 8

    Tiba-tiba, Melly berlari masuk sambil membawa pisau buah, menunjuk ke arahku dan berteriak histeris."Mitha! Kenapa kau menghancurkan hidupku?!""Jelas-jelas Samuel sudah setuju menikah denganku, menjadikanku istrinya! Ini semua salahmu!""Menghancurkan satu kehidupanku masih belum cukup bagimu?! Kau masih mau menghancurkanku untuk kedua kalinya?! Pergilah mati!"Sambil berteriak, dia langsung mengayunkan pisaunya ke arahku.Tubuhku membeku karena ketakutan.Namun, di detik berikutnya, sebuah sosok tiba-tiba melompat ke depan dan melindungiku.Dia menoleh ke arahku, tersenyum menenangkan."Jangan takut, aku di sini."Melly menjerit kaget. Tangannya bergetar hebat, pisaunya pun terjatuh ke lantai.Samuel berdiri di sana, kemeja putihnya perlahan berubah merah oleh darah.Untungnya, lukanya hanya goresan ringan.Dia perlahan berbalik, menatapnya dengan wajah gelap dan penuh kemarahan."Melly! Dasar wanita berbisa! Aku benar-benar buta sampai bisa menyukaimu dulu!"Setelah berkata begitu,

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 7

    Aku menatapnya dengan penuh ketidakpercayaan.Hidup dua kali, tapi aku sama sekali tak pernah benar-benar mengenal Samuel.Setiap kali aku mengira sudah melihat batas paling rendah dari kelakuannya, ia selalu berhasil membuatku semakin tercengang.Aku berusaha melepaskan diri dari cengkeramannya, lalu mendorongnya sekuat tenaga."Yang seharusnya berhenti mengacau itu kau! Aku ini calon adik iparmu! Bersikaplah lebih hormat!"Melihat aku tak bisa dipaksa atau dibujuk, Samuel tiba-tiba menekan kepalaku, mencoba menciumku secara paksa."Aku nggak akan membiarkanmu menikah dengannya! Kau hanya boleh jadi milikku!"Saat aku menutup mata dan berjuang sekuat tenaga untuk melawan, tiba-tiba aku terjatuh ke dalam dekapan yang hangat.Jeffrey segera menyelimuti tubuhku dengan jasnya, lalu melayangkan satu pukulan keras yang langsung membuat tulang hidung Samuel patah."Samuel, apa kau lagi cari mati?!"Darah segar menyembur dari hidung Samuel, mengotori seluruh wajahnya hingga terlihat semakin b

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 6

    Yang tak tahu apa-apa justru dia.Di detik berikutnya, aku merasakan tatapan penuh kebencian tertuju padaku.Tak perlu menoleh pun, aku sudah bisa menebak siapa pelakunya.Saat itu juga, Om Jaya mengangkat gelas anggurnya, tersenyum, lalu berbicara."Kabar baik sebentar lagi akan datang ke Keluarga Gusmawan.""Jamuan keluarga hari ini diadakan untuk membahas pernikahan pasangan baru ini."Om Jaya bahkan belum selesai bicara, tapi Samuel sudah buru-buru menyela."Ayah, kau tak perlu repot mengurus hal ini. Soal surat nikah… kami sudah mengurusnya.""Bukan begitu, Mitha?"Dia mengedipkan mata padaku, berharap aku akan mengikuti alurnya.Aku hanya menyesap teh di cangkir, tetap diam.Kata-katanya terus berulang di kepalaku.Dia… sudah menikah dengan Melly?Melihat aku tak menanggapi, ekspresinya langsung menggelap.Tatapannya penuh amarah, semakin tajam.Saat itu juga, ponselku kembali bergetar.Serangkaian pesan dari Samuel masuk bertubi-tubi."Mitha, kau bisu? Cepat bicara!""Jangan pur

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 5

    Dia tampak lebih dewasa dan stabil dibandingkan dengan ingatan terakhirku tentangnya.Semua anggota Keluarga Gusmawan menunjukkan rasa hormat yang tinggi padanya, satu per satu berdiri untuk menyambut.Jeffrey dan Tante Ria kehilangan orang tua mereka sejak kecil, hanya bisa saling bergantung untuk bertahan hidup. Mereka akhirnya diadopsi oleh Nenek Dayah Gusmawan.Saat dewasa, Tante Ria menikah dengan Om Jaya, sementara Jeffrey pergi ke luar negeri untuk merintis kariernya sendiri.Bertahun-tahun berlalu, Keluarga Gusmawan sudah lama kehilangan kejayaannya. Jika bukan karena bantuan Jeffrey, bisnis keluarga ini mungkin sudah lama runtuh.Sejak ibunya Samuel meninggal, demi menjaga hubungan baik dengan Jeffrey, Keluarga Gusmawan semakin berusaha menuruti semua keinginannya. Mereka memperlakukannya bak pohon uang yang tidak boleh tersinggung sedikit pun.Semua orang yang menatapnya kini memasang senyum penuh harap. Tapi di wajahnya, tidak ada ekspresi hangat, hanya ketenangan dingin yan

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 4

    Proyek itu hilang, begitu pula dengan sisa perasaan yang masih tersisa untuk Samuel.Aku menghela napas lega, seolah beban yang selama ini menghimpit dadaku akhirnya terangkat.Malam ini, aku akan resmi bertemu dengan Jeffrey.Di dalam hati, aku merasa sedikit gugup. Bagaimanapun, di kehidupan sebelumnya, dia adalah pamanku dari pihak ibu.Aku menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.Meski aku tahu tak mungkin membuatnya jatuh cinta padaku, setidaknya aku harus memastikan dia tak membenciku.Setelah merapikan pikiran dan mendandani diri dengan sempurna, barulah aku merasa cukup puas untuk keluar.Begitu sampai di parkiran bawah tanah, aku tiba-tiba mendengar suara napas yang berat, bergema di dalam ruang yang sunyi.Aku mengikuti arah suara itu.Di sana, sebuah mobil sedan hitam berguncang pelan, ritmis dan berulang.Aku melirik plat nomornya.“Tskkk.” Mobil Samuel.Mata Melly yang setengah terbuka terlihat penuh gairah, tubuhnya mengikuti irama pergerakan Samuel dengan beg

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 3

    Di kehidupan sebelumnya, Melly dan Samuel memang memiliki hubungan, tetapi mereka tidak berani menunjukkannya secara terang-terangan.Mereka hanya bisa diam-diam bermain trik kotor di belakangku.Tak heran kali ini, hanya dalam waktu dua atau tiga hari, hampir semua orang sudah mengetahui hubungan mereka secara gamblang.Pikiranku mendingin.Aku teringat kehidupan masa lalu, setelah menikah dengan Samuel, bisnis Grup Gusmawan melejit pesat, hingga akhirnya masuk dalam daftar Forbes.Para tetua Keluarga Gusmawan sangat puas denganku. Mereka percaya aku membawa keberuntungan bagi keluarga.Meskipun Samuel selalu bersikap dingin, aku masih merasakan sedikit kebahagiaan karena kehangatan dari para tetua Keluarga Gusmawan.Hingga hari itu tiba.Hari ketika kotak itu hancur.Hari ketika seluruh kepalsuan berantakan.Saat itu, pintu kamarku terbuka.Ibu berdiri di sana, wajahnya tampak ragu sebelum akhirnya berbicara, "Jeffrey akan segera pulang."Tanganku yang sedang sibuk seketika berhenti

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 2

    Mereka berdua saling berpelukan tanpa peduli dengan siapa pun di sekitar, bahkan pada akhirnya, mereka malah berciuman di depan umum.Samuel merangkul pinggang rampingnya, sementara Melly dengan alami menggamit lengannya.Jika dibandingkan denganku, mereka jauh lebih terlihat seperti sepasang kekasih.Orang-orang di sekitar menonton dengan ekspresi penuh hiburan, bahkan ada yang dengan suara pelan namun sengaja memastikan aku mendengar :"Kalau aku jadi Mitha sih, mending cari lubang buat sembunyi.""Tunangan sendiri malah main dengan adik kandungnya, tapi dia masih punya muka berdiri di sini."Aku tahu mereka semua sedang menunggu dan menantikan reaksiku.Mereka ingin melihat apakah aku akan bertingkah seperti dulu, kehilangan akal, berteriak, dan membuat keributan, hanya demi mendapatkan sedikit perhatian darinya.Samuel juga menatap ke arahku saat itu.Melihatku tetap tenang tanpa ekspresi, dia mendengus puas, seolah merasa telah menang.Dia baru saja hendak membuka mulut, tapi aku

  • Aku Menikahi Paman dari Tunanganku   Bab 1

    Kabar perjodohan itu baru tersebar sehari, dan aku sudah bertemu dengan Samuel.Teman-temannya yang sedang mengobrol langsung melihatku dan sengaja berseru keras memanggil Samuel."Samuel, tunangan kecilmu datang!"Sekejap, semua perhatian tertuju padaku dan dirinya.Samuel mengangkat alisnya, menatapku dengan malas dan jelas tak sabar."Mitha, aku belum sempat cari masalah sama kau, tapi kau malah datang duluan.""Tanpa persetujuanku, kau biarkan Keluarga Senjaya dan Keluarga Gusmawan menjodohkan kita! Kau nggak malu, huh?"Aku terpaku mendengar ucapannya.Sial, aku lupa kalau paman kecil Samuel juga bermarga Gusmawan.Meskipun aku sudah mempersiapkan diri, tatapan jijiknya tetap saja membuat napasku tersendat.Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha keras untuk tetap tenang."Orang yang akan kunikahi bukan kau."Begitu kata-kataku meluncur, orang-orang yang tadi bicara langsung tertawa sampai keluar air mata.Mereka menepuk bahu Samuel sambil menahan tawa."Samuel, tunangan kecilmu i

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status