Helen masih merasa sedikit bingung meski merasa senang. Apa sebenarnya alasan yang membuat Yana begitu menyanjung Doni?Apakah hanya karena telah menyelamatkan Yanto?Seharusnya tidak sesederhana ini!Itu hanya sebuah benda di saluran pernapasan dan pihak lain telah membayar biaya diagnosisnya.Yana kembali berkata sebelum Helen bisa berpikir lebih panjang, "Nona Helen, apakah kamu tertarik untuk bekerja sama dengan bank kami?"Helen melihat Doni mengangguk kecil padanya dan berkata sambil tersenyum kecil, "Kalau gitu, terima kasih atas dukunganmu, Pak Yana!"Hati Yana merasa lebih tenang pada saat ini.Yana bisa melihat bahwa Doni sepertinya sudah mengetahui niatnya dan kemungkinan bagi Doni untuk mengobati Yana akan semakin besar jika memberi keuntungan yang lebih besar pada Doni."Dokter Doni," ujar Yana sambil merendahkan suaranya, "Kalau gitu, kondisi tubuhku ....""Nggak usah dikatakan lagi," ujar Doni untuk menyela ucapan Yana sambil melambaikan tangannya dan melihat Indra yang
Reyhan sama sekali tidak menyangka bahwa Helen akan berkata seperti ini padanya dan merasa kebingungan, "Helen, kenapa kamu bicara seperti ini? Aku cuma penasaran saja.""Benar, Reyhan nggak punya niat buruk!" Sherline segera membela Reyhan, "Reyhan melakukan ini demi kebaikan kita! Sebaliknya, apakah Doni pernah memikirkan kita sebelum bertindak? Dia berani menyinggung semua orang dan pasti akan dapat karmanya kapan saja!""Ibu!" Helen merasa sedikit kesal, "Coba pikirkan, apa yang akan terjadi kalau nggak ada Doni di sini?""Lebih bagus lagi kalau nggak ada dia dan nggak akan ada begitu banyak masalah yang terjadi!""Kita akan disalahkan karena kirim lukisan palsu, Yacob akan menggangguku dan juga memaksaku!" Helen bertanya dengan suara keras, "Apakah kalian pernah memikirkannya?""Kamu ...." Sherline tertegun sejenak dan berkata, "Untuk apa kamu berkata dengan suara yang begitu keras? Anggota Keluarga Hartadi bukan orang yang bodoh, selain itu masih ada Ibu dan ayahmu di sini, serta
Doni terus bergerak tanpa henti, memutar ekor jarum perak dengan kedua tangannya, lalu memancing energi sebenarnya untuk membunuh sel kanker yang menyebar, tindakan ini juga akan meningkatkan kekebalan Yana dan kondisi fisiknya.Kanker dalam pengobatan Barat memiliki arti adanya masalah terhadap sistem kekebalan tubuh di mana tidak mampu membunuh sel-sel abnormal, sehingga memunculkan tumor. Jika pengobatan hanya berfokus pada penghancuran sel kanker, maka lama-kelamaan sel kanker yang baru akan tetap muncul di tubuh pasien.Oleh karena itu, memperbaiki sistem kekebalan tubuh yang sudah rusak adalah hal yang paling penting jika ingin sembuh sepenuhnya.Yana merasakan arus hangat yang mengalir di seluruh tubuhnya seiringan dengan tusukan jarum Doni. dia merasa sangat nyaman dan segera tertidur.Yana tidur lebih dari satu jam dan seluruh tubuhnya belum pernah terasa begitu rileks setelah terbangun lagi."Kamu bangun juga," ujar Doni yang sudah selesai melakukan teknik akupunktur dan memb
Gadis polos itu tertegun sejenak, "Pria bajingan yang mana?""Orang yang pernah kuceritakan padamu, kenapa kamu sudah lupa?""Ah? Maksudmu Doni? Apa maksud dengan teman istrinya?" tanya gadis polos itu dengan bingung."Wanita yang datang bersamanya adalah teman istrinya! Kamu sudah ngerti, 'kan?"Gadis polos itu tampak terkejut, "Uh ... Melisa, kamu sudah gila? Dia sudah menikah!""Lalu kenapa? Aku nggak peduli dia punya istri atau nggak kalau sudah jatuh cinta padanya!" Melisa berkata sambil mengerutkan bibirnya, "Biar kuberi tahu, aku pernah ketemu istrinya dan hubungan mereka nggak mungkin berlangsung untuk yang lama!""Istrinya sangat jelek?""Nggak jelek, tapi sangat cantik. Dia adalah Dewi Es di Kota Timung, namanya Helen Kusmoyo.""Sialan!" Gadis polos itu berkata dengan terkejut, "Doni-mu sehebat itu? Nggak disangka dia dapat Helen? Dia pasti sangat ahli, 'kan? Nggak heran kamu suka padanya ...."Gadis polos itu tersenyum aneh yang tetap terlihat polos meskipun terlihat sedikit
"Buka pakaianmu dan berbaringlah di atas ranjang.""Buka pakaian?""Hm, kalau nggak akan memengaruhi jarumnya," ujar Doni sambil menunduk untuk mendisinfeksi jarum. Tidak peduli bagaimanapun juga Cherry adalah teman Helen dan dia harus melakukannya dengan serius."Ba ... baiklah ...." Cherry memantapkan hatinya untuk melepas pakaiannya.Wajah Cherry memerah saat berbaring di atas tempat tidur.Orang ini adalah Doni meski tidak ada yang perlu dihindari saat menghadapi dokter! Doni adalah pria yang ingin didapatkan oleh Cherry, tidak disangka tubuhnya sudah dilihat oleh Doni sebelum memastikan hubungan mereka berdua.Doni mendongak setelah selesai mendisinfeksi jarum dan langsung tertegun.Terdapat gunung, lembah dan dataran!Hamparan putih yang luas.Rerumputan yang liar!Sungguh indah!Benar-benar sungguh indah!Doni tidak bisa menahan diri untuk menelan ludah dan segera menunduk, "Cherry, kenapa kamu begitu terbuka? Aku bahkan kira aku lagi di tempat pemandian!""Ah? Bukankah kamu yan
"Ah! Apa yang mau kalian lakukan?"Cherry segera berteriak dengan keras saat menghadapi situasi yang terjadi dengan tiba-tiba ini."Nggak apa, mereka cuma gadis nakal. Jangan bergerak, aku akan cabut jarumnya," ucap Doni yang sama sekali tidak melihat ke arah Melisa dan Meisy. Doni melambaikan tangannya dan mengeluarkan jarum perak dari dada Cherry satu per satu dan berkata, "Sudah selesai, sel kankernya sudah mati. Aku akan kasih resep yang bisa kamu minum selama seminggu dan akan sulit kena kanker lagi di masa depan. Tapi kamu harus pakai bra yang lebih longgar dan nggak boleh pakai yang ada kawat dalam satu minggu ini."Ketenangan Doni membuat Cherry menjadi lebih tenang dan mengangguk, "Baik, apa lagi yang perlu diperhatikan?""Sudah nggak ada, kamu bisa pakai baju."Doni berjalan ke arah Melisa dan Meisy setelah selesai mengatakan ini, "Melisa, sebaiknya kamu kasih aku penjelasan yang memuaskan."Melisa akhirnya mengerti bahwa Doni sedang mengobati penyakit!Wanita itu pasti punya
Oleh karena itu, dia berkata, "Maaf, aku masih ada urusan lain. Lain hari saja."Melisa sangat berharap wanita itu segera pergi. Dia dengan sopan mengantarnya ke luar.Setelah kembali, Melisa memeluk lengan Doni. "Doni, aku kangen kamu!"Doni mencoba menarik lengannya yang diapit oleh buah dada Melisa, tetapi pada akhirnya menyerah. Doni menyeletuk, "Melisa, otakmu sudah nggak waras? Kenapa kamu ikuti aku?""Aku kebetulan lihat kalian ke hotel!" jawab Melisa dengan sedih. "Aku benaran pikir kamu mau selingkuh dengan teman istrimu!""Kalau kami benaran selingkuh di hotel, kamu mau apa?""Masih perlu ditanya?" Melisa langsung menjawab, "Tentu saja foto kalian dan mengancammu untuk menceraikan Helen, lalu jadi menantu Keluarga Bonardi!"Doni memutar mata. "Mukamu tebal sekali, bisa-bisanya kamu katakan omongan nggak tahu malu seperti ini!""Buat apa aku pura-pura di depanmu? Ayo, ayo, aku traktir makan. Makan makanan laut nggak?""Terserah."...Mereka bertiga naik mobil Mercedes-Benz mil
Jack sedang murung karena kehilangan muka tadi pagi sehingga mengajak teman-temannya untuk minum bir. Alhasil, ketika hendak bubar, Jack melihat Melisa.Keluarga Samosir dan Keluarga Bonardi berencana untuk menikah. Jack ditunjuk oleh Keluarga Samosir untuk menikahi Melisa.Akan tetapi, Melisa antipati terhadap pernikahan itu. Jadi, Yogi yang sangat mencintai Melisa tidak tega memaksa Melisa untuk setuju, walau Yogi tidak keberatan terhadap pernikahan dengan Keluarga Samosir.Oleh karena itu, pernikahan itu hanya semata-mata dibicarakan oleh orang tua dari kedua keluarga tersebut.Jack sangat antusias terhadap pernikahan itu. Meski Melisa berpakaian seperti anak punk, Melisa memiliki wajah dan postur tubuh yang memikat."Hahaha, Melisa!" sapa Jack dari jauh. Dia berjalan ke sana dengan lebih cepat. "Kebetulan sekali, Meisy juga di sini. Ini ... siapa?"Doni terkejut ketika mengenali siapa Doni.Doni tersenyum. "Tuan Muda Jack, kebetulan bertemu lagi. Apa kamu sudah tuntut pedagang bara