Share

78. Bantuan Jexeon

Penulis: Ka Umay
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-13 19:57:22

Lazio duduk tak jauh dari Jexeon, tangannya yang panjang meraih remote. Memutar siaran berita. Masih membahas seputar kejadian kemarin di gedung pernikahan.

Sementara Jexeon mengembuskan napas berat, sepertinya dia harus mengenalkan Roan ke investor. Kalau dia tiba-tiba membantu menggunakan uangnya maka ketahuan bahwa dia memiliki perusahaan raksasa.

Dia melirik jam, pukul sepuluh pagi. Elgar dan Arjun belum juga kembali. Sebenarnya mereka ke mana? Padahal dia harus segera pergi ke rumah sakit.

Jika Arjun berteman dengan Elgar yang hobi bolos, maka Yua bisa marah. Terlihat jelas bahwa Yua overprotektif terhadap adiknya itu.

Yua....

Lagi-lagi dia teringat kejadian semalam. Tubuh Yua yang dia masuki, dia jelajahi dan ciumannya yang lembut tapi menuntut. Bibirnya tersenyum mengingat kejadian semalam.

Pyar!

Gelas kaca yang dipegang Lazio jatuh ke lantai, wajahnya terkejut hingga tubuhnya membatu. Jexeon melirik Lazio dengan sorot mata dingin. Ada apa?

"Ka... kau... tersenyum?"

Tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Naya NayaAprilia P
kok g bisa buka iklan y
goodnovel comment avatar
Junot
Ditunggu up nya.. Yang banyak dong Thor up nya..hehe...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   79. Cara

    Cahaya matahari masuk melalui jendela kaca, angin berembus dingin bekas hujan di luar, masuk ke kamar lantai dua tempat Yua tidur. Wajah wanita itu terlihat lelah dan pulas. Jexeon meletakkan martabak di atas nakas, perlahan duduk di ranjang, melihat wajah Yua dengan seksama, tangannya terulur ingin mengusap. Tepat beberapa inci dia berhenti, tidak tega jika membangunkan Yua. Jexeon beralih duduk di lantai, menyangga kepala dengan tangan kiri, matanya terus memandangi wajah istrinya yang tengah terbang ke dunia mimpi. Kasihan wanita ini, kelelahan karenanya. "Kau juga mirip permen, manis." Angin berembus ringan ke wajahnya, masih betah mengamati, tangannya terulur mengambil helaian rambut Yua, menciumnya dengan mata tertutup, menikmati aroma wangi dari rambut. Jexeon tidak pernah memakai narkoba, padahal sebagian tukang pukul Siluet memakainya. Tuan besar melarangnya pakai, sebab tugasnya adalah pelindung Siluet melalui otak, sementara shabu-shabu akan mempengaruhi kecerdasannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-14
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   80. Hebat

    Sesekali Yua mengambil meses yang ada di bungkus martabak, memakannya. Perutnya sudah terlalu kenyang kalau harus makan sepotong lagi. "Mas Iyon emang hebat, tajir pula, pokoknya aku lope banget sama suamiku ini."Jexeon hanya menyunggingkan senyum, puas melihat Yua kagum padanya. Merasa hebat dan di atas Roan. "Ya ampun, aku sampai lupa belum salat zuhur." Yua meletakkan martabak di atas nakas, meraih tongkat dan turun dari ranjang. Buru-buru ke kamar mandi, tetapi sebelum masuk dia berhenti. Berbalik menghadap Jexeon. "Mas, salat zuhur yuk." "Nggak bisa.""Kenapa?""Nggak bisa.""Iya kenapa nggak bisa?"Jexeon diam sesaat, "nggak tahu cara salat. Lupa.""Kalau gitu aku ingetin." Yua berbalik, kini mendorong Jexeon untuk masuk ke kamar mandi. Melihat Jexeon wudhu, lalu mereka salat zuhur. Setelah sekian lama, akhirnya Jexeon kembali merasakan namanya sujud kepada Tuhan. Jexeon hanya memakai bacaan sebisanya, lalu gerakannya mengikuti Yua. Dia bahkan sudah lupa shalat zuhur itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-16
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   81. Penjara Tante

    Langit mendung di musim penghujan, perlahan rintik air turun, membasahi jalan dan membuat genangan. Mobil melaju masuk ke jalan tol, menghindari kemacetan panjang yang ada di jalan biasa.Yua terus melirik ke samping, Jexeon menyetir dengan fokus setelah marah-marah kepada Rosa. Katanya dia akan membelikan pesawat jet supaya hinaannya berhenti. Sampai sekarang Yua masih penasaran seberapa kaya suaminya ini, apakah pekerjaannya halal? Dan lagi perkataan Arjun tentang hacker membuatnya khawatir. "Mas, mau tanya nih. Tapi jangan kesinggung ya. Aku kan istrinya Mas, ehem, bakal dapet nafkah lahir batin. Walaupun sekarang baru dapet nafkah batin aja sih." "Kau ingin uang?" Jexeon langsung menebak kalau Yua ingin nafkah lahir juga, tidak mau dibilang gelandang dan numpang hidup pada istri. Pernikahan mereka sudah berjalan sebulan, tetapi dia memang belum memberikan apapun untuk Yua selain uang mahar dan baju. Dia pikir selama ini Yua memiliki uang sendiri, wanita itu berasal dari kelua

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-17
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   82. Pecel Lele

    Yua mendekat, wajahnya berubah datar mirip ekspresi dingin Jexeon yang bisa membuat orang merinding. Sepertinya sejak bergaul dengan Jexeon, wanita itu belajar jadi gunung es. "Kemasi barang-barangmu sebelum aku lempar keluar!" kata Yua dengan tatapan dingin. Saat ini Mia gemetar, bukan karena perkataan Yua, melainkan dengan Jexeon yang berada di belakang Yua. Pria berbadan tinggi itu seakan mengatakan jika tidak menuruti perkataan Yua maka dia akan membunuhnya. "Aakhh!" Teriak Mia menahan emosi, dia berbalik ke kamar. Membereskan barang-barang seperti permintaan Yua. Setelah kepergian Mia, Yua berbalik ke arah Jexeon. Senyumannya lebar. Sangat manis sampai Jexeon merasa kena diabetes. "Aku bisa buat orang takut, Mas." Yua terlihat sangat senang, Jexeon menyunggingkan senyum. Tangannya mengelus pucuk kepala istrinya, terlihat sangat lucu. Para pekerja membereskan barang-barang yang berserakan, pecahan kaca dari bingkai foto tercecer di mana-mana. Belum lagi pecahan vas bunga da

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-18
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   83. Tidak Suka

    Jexeon memandang bergantian wajah dua orang yang tengah mengobrol sembari menikmati pecel lele, sementara dia hanya mengambil nasi tanpa ayam. Memakannya dengan lalapan. Benci sekali dengan keadaan ini. "Aku tuh dulu mikirnya kamu benci aku, tiap kita ketemu kamu selalu nyeremin," kata Yua. Tertawa bersama Lazio. "Yaelah, mukaku emang ganteng kayak gini. Bukannya judes sama kamu, malah aku pikir kamu anti sama cowok urakan." "Kalau aku anti sama cowok badboy, udah pasti aku nggak nikah sama Mas Iyon, iya 'kan Mas Iyon?" "Hmm," jawab Jexeon dingin seperti biasa. Lele yang mereka makan tinggal kepalanya, masih menjilat jari yang ada sambelnya. Sementara nasi sudah habis."Dulu aku temenan sama para badboy geng motor tahu." Yua memberitahu. Jexeon tertarik dengan obrolan Yua, tidak menyangka Yua pernah berteman dengan orang-orang yang seperti itu. Pantas saja Yua tidak canggung padanya. Ternyata pernah berada di dunia yang sama."Aku pikir kamu cuma temenan sama orang bersarung. Gi

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   84. Pesawat Jet

    Langkah kaki Jexeon menuju lantai atas, kamarnya yang sudah lama tidak ditempati sejak menikah dengan Yua. Setelah masuk kamar, ia mengunci pintunya, masih dengan posisi menggendong Yua. Tangan kirinya melepaskan resleting baju di punggung Yua, membuat wanita itu terkejut, kenapa dilepas? Dia melepaskan pelukan dari Jexeon yang masih berjalan menuju ranjang, melewati sofa. "Kita...." tanya Yua ragu ketika Jexeon membaringkan tubuhnya di ranjang. Jexeon hanya menyeringai, dia tahu apa yang dipikirkan Yua. "Iya," jawabnya walaupun Yua tidak bertanya. "Di sini?" Jexeon melepaskan hijab Yua, melemparkan ke samping. Jatuh di lantai. "Tidak ada kamera," jawab Jexeon. "Bukan itu, tapi ini kan bukan...." Rumah kita. Yua canggung melakukan di sini, di tempat asing. Jexeon tidak peduli, dia membuka kaosnya, menampakkan dada bidang dengan tato singa yang gagah. "Aku ingin kau hamil," kata Jexeon sembari memegang perut Yua. Bibirnya menyeringai. "Aku ingin di sini ada bayi."Jantung Yua

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-20
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   85. Kecil

    Rasa takut kehilangan bersanding dengan cinta, semakin dalam cinta maka semakin perasaan takut itu menjadi sangat nyata. Jexeon sadar betul hal itu. Dia tidak bisa keluar dari perasaan yang membelenggu dan mengikat seperti itu. Dia yang setiap saat berada dalam bahaya, memiliki banyak musuh, selalu takut terjadi sesuatu pada istrinya. Jexeon tidak ingin Yua terluka sekecil apapun. "Bener udah baikan?" tanya Jexeon. Yua sudah minum tolak angin yang dibeli di jalan, perasaannya sedikit membaik meskipun masih pusing. Rasa mualnya reda seiring waktu. Perjalanan ke rumah keluarga Nathanael membutuhkan waktu dua jam, ditambah macet yang panjang, kota Jakarta selalu saja seperti ini. Namun, Jexeon tidak merasa sebal. Pasalnya ia sedang bersama Yua. Perjalanan sepanjang apapun, ia rela asal ada Yua di sampingnya. Sekarang ia bisa mengobrol lebih lama. Tidak sekaku dulu.Rumah Nathanael terlihat lengang, Yua turun dengan hati-hati. Menatap halaman yang sepi. Mereka masuk ke dalam dengan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Aku, Kamu & Buku Nikah   86. Mereka Saudara

    Sekitar pukul 9 malam, suara Roan memanggil terdengar, menggunakan senter di area pemakaman. Ada suara orang lain juga, supir keluarga. "Xeon! Jexeon! Kamu di mana?" teriakan itu semakin terdengar jelas. Meskipun nadanya bergetar, Roan tetap lantang. Tak lama kemudian senter itu mengenai wajahnya, "Xeon!" Roan berlari menghampirinya, melewati beberapa makam. Dia berjongkok, melihat keadaannya. Mata adik tirinya itu berkaca-kaca. "Kenapa bisa kayak gini?" tanya Roan sembari menangis. Anak itu lebih cengeng darinya, mengambil tangan Jexeon yang berdarah. "Pasti ini sakit." Masih menangis sesenggukan. Padahal Roan yang terluka, padahal ia yang diusir, padahal ia yang merindukan ibunya, tetapi kenapa malah Roan yang menangis kencang seperti merasakan rasa sakitnya. "Iya, sakit." Jawab Jexeon. Ikut menangis. Dua anak itu menangis bersama di depan makam, berulang kali Roan minta maaf karena baru bisa menjemput. "Aku bakal jagain kamu," katanya. Padahal Roan adik dan dia adalah kak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-23

Bab terbaru

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   103. Tamat

    Seseorang yang aku tunggu mendampingi hidupku, jodoh yang Allah takdirkan hingga membuatku bisa bersabar. Aku percaya Tuhan akan menggantikan kehilangan dengan kebahagiaan. Aku terus berusaha hingga tak kenal lelah berdoa. Menjaga adikku sembari menunggu keluarga baru yang Allah siapkan. Hingga Jexeon datang bagai pahlawan, kupikir dia memang dikirim Allah untuk menjadi bagian dari hidupku. Sejak pertemuan pertama, jantungku berdebar kencang. Kami tak saling kenal, tetapi dia mau menolong dan menjagaku. Selain hatinya digerakkan oleh Allah, tidak ada alasan lain. Kenapa kubilang begitu walaupun Jexeon menawarkan perjanjian pernikahan? Kalau sejak awal niatnya perjanjian pernikahan, maka dia tidak akan menungguku ditolak Roan. Tetapi langsung menawarkan. "Allah menghadirkanmu untuk menyempurnakan hidupku," kataku ketika awal kehamilan. Jexeon yang irit bicara hanya tersenyum, dia menggendongku sembari terus menciumi pipi. "Kau juga," balasnya singkat. Aku melingkarkan tangan di

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   102. Harga Diri

    Aku menjalani hidup dengan penuh perjuangan sejak orang tuaku meninggal, tidak ada lagi Yuaira yang manja dan kekanakan. Setiap hari bagaikan pertarungan hidup dan mati karena orang-orang mengincar harta keluarga kami. Padahal, dulu aku bagaikan tuan putri. Melakukan apapun terserah, membuat masalah hingga masuk kantor polisi pun pernah, orang tuaku akan mengurusnya hingga kadang melimpahkan kesalahan pada orang lain. Bahkan nilai mata pelajaran yang jelek pun Orang tuaku bisa mengatasi. "Dia Evrina Arzety yang akan jadi teman sekolahmu." Ayah memperkenalkan Rin untuk pertama kali, aku tahu Rin adalah pembantu yang dijual ayahnya sendiri ke sini. Kalau tidak salah dia dihargai 10 juta. Bahkan uang jajanku sehari 200 juta. Sungguh Rin tidak lebih mahal dari harga kaos kakiku.Aku dengar Rin adalah anak cerdas yang menjadi juara satu UN SMP se-provinsi Jawa. Saat itu aku pikir ayah membeli barang bagus dengan harga murah untuk membantuku meningkatkan nilai. "Hay Evrina, kita bakal j

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   101. Orang Asing

    "Jadi selama ini kamu membuntutiku?" tanya Jexeon. Mereka duduk berhadapan dengan tangan Yua yang tidak mau lepas, wanita berhijab merah muda memalingkan wajah, enggan menjawab tuduhan sang suami. Yua masih sama, selalu memasang raut wajah imut ketika merasa bersalah. "Aku cuma penasaran ke mana suamiku pergi, siapa tahu main cewek lain." Jexeon mengikuti arah pandangan Yua, bibirnya senyum. Terlihat jelas bahwa Yua cemburu. Padahal selama ini dia tidak ada hubungan dengan wanita manapun. Apalagi Purwati."Kenapa kamu nggak nyamperin dari dulu?" Tangan Jexeon mengambil dagu Yua, memaksa wanita itu membalas tatapannya. Kedua alis Jexeon terangkat, menunggu jawaban. "Aku nggak mau ganggu.""Lalu kenapa tiba-tiba datang, hmm?" Pandangan Yua mengarah ke Purwati lagi, memberi isyarat tanpa mau berucap, menunggu kepekaan Jexeon terhadap perasaannya. Yua tadi berkata padanya bisa menyembunyikan rasa rindu tapi tidak dengan cemburu. Selama perjalanan 3 tahun ini Jexeon tidak dekat deng

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   100. Buku Nikah

    Malam ini Jexeon duduk di atas mobil camping sembari makan mie instan. Matanya memandang langit. Bulan sabit dengan bintang di sekitarnya. Terlihat indah menghiasi langit.Sudah 3 tahun dia meninggalkan Yua dan si kembar, besok ia akan kembali ke Jakarta. Memulai hidup baru tanpa masa lalu.Semua masa lalu telah dia singkirkan, termasuk uang haram hasil mencuri. Dia menjual semuanya dan diberikan kepada fakir miskin. Sebagian digunakan menyekolahkan anak-anak kurang mampu. Setahun lalu uangnya habis. Jexeon menjadi sangat miskin.Hidup tanpa uang adalah sesuatu yang tidak mungkin, Jexeon mencari cara menghasilkan uang dengan cara halal dan tanpa merugikan orang lain.Dia juga membuka jasa mengembalikan data perusahaan yang hilang, data yang diretas ataupun membantu KPK dalam menelusuri data para koruptor. Pekerjaan di bidang IT terbilang lancar sebagai sosok misterius. Ia menerima bayaran mahal, lalu dikumpulkan dan diberikan kepada Elgar. Di penthouse sana, Elgar mengelola uang Jexeo

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   99. Cari Kesempatan

    Hidup memang seperti ini, orang-orang datang dan pergi. Perbedaannya hanyalah kesan. Saat masih bersama apakah berkesan sampai tidak sanggup melupakan atau hanya berlalu tanpa ingin dikenang. Aku dan Roan sudah memilih jalan berpisah tanpa harus diingat kembali. Kenangan berupa cincin pertunangan tidak begitu berarti. Pertunangan bukanlah janji suci yang mengikat hati sampai ke akhirat. Roan hanyalah salah satu pria yang pernah hadir sebagai calon suami, tidak lebih dari itu. Perasaanku padanya padam sejak melepas cincin pertunangan di gedung Nathanael.Akhir cerita bersama Roan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Jexeon. Suamiku itu pergi dan menyuruhku tidak menunggu. Mereka sungguh bersaudara. Bagaimana bisa dua saudara itu sama-sama mencampakkanku? Namun, ada sedikit perbedaan antara Roan dan Jexeon, janji Jexeon padaku disaksikan Tuhan. Cinta di antara kami juga membuahkan dua bayi kembar, anak hasil persatuan raga dengan bumbu cinta. Hubungan kami tidak bisa hanya menjadi ke

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   98. Sedang Menunggu

    Las Vegas adalah kota terpadat di negara bagian Nevada, ibu kota Clark County, Amerika serikat. Ini adalah pertama kalinya aku mengunjungi kota yang terkenal karena sejumlah resor kasino dan hiburan sejenisnya. Lampu kota Las Vegas bersinar terang, gedung pencakar langit berdiri kokoh. Keindahan kota dapat aku lihat dari lantai 25 apartemen milik Tante Amel. Jendelanya dibuka, membuat angin musim panas masuk ke dalam. Aku memejamkan mata, merasakan angin itu menerpa wajah. Rambutku yang lurus panjang tertiup angin, berkilau indah terkena pantulan lampu. Rambut itu yang setiap malam Jexeon cium karena suka aromanya. Awalnya aku pikir ia yang sudah tobat tidak suka dengan kota ini. Namun, ternyata dia memang tidak berniat datang. Pria itu meninggalkan kami dengan menitipkan surat pada Tante Amel. Berulang kali aku mencoba menghubunginya. Bahkan menanyakan keberadaan Jexeon pada Lazio dan Elgar. Aku kehilangan Jexeon seperti orang yang hilang akal."Teman macam apa kalian tidak tahu

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   97. Perjalanan Pulang

    Wilayah Indonesia begitu luas dan indah, Jexeon baru sadar setelah berkelana di pulau Sumatra selama dua tahun. Meninggalkan tanah kelahiran sekaligus anak dan istrinya. Dia pergi dengan tujuan menyelesaikan masa lalu, menata hidupnya supaya tidak ada lagi yang tersakiti. Terutama anak-anaknya di masa depan. Ia tidak ingin masa lalunya menyulitkan kedua anaknya dan Yua. Dalam perjalanannya, ia baru sadar bahwa negaranya sendiri jauh lebih indah dari semua negara yang pernah dia datangi. Dari dulu Jexeon sering keluar negeri untuk urusan bisnis dan tugas dari Tuan Besar, pekerjaan utamanya di Siluet adalah meretas data musuh, mengirimnya ke Lazio dan tim IT. Ia juga ahli pertarungan lapangan, tidak kalah dengan para tukang pukul. Posisinya setara letnan. Tepat berada di bawah kepala tukang pukul keluarga Siluet. Ada cerita tentang kedekatannya dengan Tuan Besar hingga ia diangkat menjadi anak. Di usia 19 tahun, Tuan besar diculik keluarga Pigel. Mereka meminta tebusan dengan jumlah

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   96. Senja

    Kalau Jexeon harus menghentikan perasaannya sekarang, sepertinya ia akan mati. Dia tidak menyangka akan memiliki perasaan sedalam ini kepada Yua. Dia tidak tahu bahwa es akan meleleh jika disinari matahari terus menerus. Senyuman, perhatian dan kehangatan Yua tidak disangka bisa meluluhkan lantahkan dinding esnya. Membuat perasaannya cair dan dihangatkan oleh cinta. Cinta yang setiap hari mengalir sempurna tanpa bisa dicegah kini menimbulkan efek, yakni rasa sakit. Jexeon menutup wajahnya dengan tangan. Melihat Yua terluka sungguh merobek hatinya. Terasa seperti tubuhnya yang tercabik-cabik. "Maaf," kata yang selalu dia ucapkan selama Yua kritis. Andai kalimat itu bisa mengulang waktu, dia akan memilih tidak melamar Yua. Menjauhkan wanita itu dari hidupnya yang kacau. Hari kelahiran bayinya yang seharusnya sebulan lagi terpaksa dipercepat. Bayi kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, kecil mungil mirip Yua. Jexeon bingung harus bahagia atau sedih. "Mas Iyon bakal nyusul

  • Aku, Kamu & Buku Nikah   95. Tante Amel

    Elgar tidak jadi mengambil pistol, dia berlari ke gedung. Mulai meretas semua CCTV dan mengarahkan komplotannya yang ada di dalam untuk keluar dengan selamat. Peluhnya menetes, baju putih abu-abu penuh dengan keringat. Jantungnya berdebar kencang, bunyi tembakan terus bersautan. Misi penyelamatan Yua sangat menegangkan. Pasalnya selain sulit, keadaan kakak perempuan Arjun itu tengah hamil 8 bulan. Dari earphone Elgar mendengar instruksi dari Jexeon, "kami sebentar lagi berada di luar. Cepat bawa mobil kemari!" Elgar menutup laptopnya, ia berlari ke arah mobil dan mengendarainya, berputar ke arah belakang gedung. Bersiap menerima penumpang setelah menembaki orang-orang yang menghalangi. Jexeon menggendong Yua sembari berlari ke arah mobil, dilindungi beberapa orang yang Elgar tahu itu adalah mantan anggota Gengster Singa Hitam. Mereka menginstruksikan supaya Jexeon pergi duluan. Orang-orang akan melindunginya sampai benar-benar aman. "Jalan!" Perintah Jexeon setelah berhasil masuk

DMCA.com Protection Status