Share

Bab 395

Keluarga Raja Emino yang beranggotakan tujuh orang terkesiap ketika mendengar nama Biara Cemara.

Putra sulungnya, Almaz Siregar, yang hendak duduk langsung bertanya, "Biara Cemara? Apa Kakak tahu bagaimana kondisi ibuku?"

"Tidak bagaimana!" Intan menatap Almaz. "Kalau kamu peduli, kenapa kamu tidak pergi tengok sendiri?"

Almaz melirik Raja Emino. Raja Emino memasang ekspresi cuek dan diam saja.

"Aku ... aku di sekolah, tidak bisa pergi," jawab Almaz dengan canggung.

"Benarkah? Ada banyak orang di Kediaman Raja Emino, tapi tidak ada yang bisa pergi? Hanya dua pelayan yang diutus untuk melayani Bibi. Kalau bukan karena murid Tabib Riel, Julia dan Niki, berapa lama Bibi bisa bertahan hidup di Biara Cemara?"

Putri Inas yang memandang rendah Intan memasang ekspresi jengkel setelah mendengar sindiran Intan. "Aku tidak tahu ternyata Kakak Ipar punya hobi untuk mencampuri urusan keluarga orang lain."

Intan melemparkan tatapan mata yang tajam pada Putri Inas. "Aku juga tidak tahu ternyata ada g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status