Keluarga Raja Emino yang beranggotakan tujuh orang terkesiap ketika mendengar nama Biara Cemara.Putra sulungnya, Almaz Siregar, yang hendak duduk langsung bertanya, "Biara Cemara? Apa Kakak tahu bagaimana kondisi ibuku?""Tidak bagaimana!" Intan menatap Almaz. "Kalau kamu peduli, kenapa kamu tidak pergi tengok sendiri?"Almaz melirik Raja Emino. Raja Emino memasang ekspresi cuek dan diam saja."Aku ... aku di sekolah, tidak bisa pergi," jawab Almaz dengan canggung."Benarkah? Ada banyak orang di Kediaman Raja Emino, tapi tidak ada yang bisa pergi? Hanya dua pelayan yang diutus untuk melayani Bibi. Kalau bukan karena murid Tabib Riel, Julia dan Niki, berapa lama Bibi bisa bertahan hidup di Biara Cemara?"Putri Inas yang memandang rendah Intan memasang ekspresi jengkel setelah mendengar sindiran Intan. "Aku tidak tahu ternyata Kakak Ipar punya hobi untuk mencampuri urusan keluarga orang lain."Intan melemparkan tatapan mata yang tajam pada Putri Inas. "Aku juga tidak tahu ternyata ada g
Ekspresi Raja Emino tiba-tiba berubah. Masih menyimpan surat cerai? Mereka yang bekerja semuanya memang dapat diandalkan.Almaz mengambil surat cerai dengan kedua tangannya. Tangannya gemetar erat, bagaimana mungkin dirinya tidak mengenali tulisan tangan di surat cerai itu? Itu tulisan tangan ayahnya sendiri.Almaz melihat ke arah Raja Emino sambil mengepalkan tangannya. "Apa penjelasan Ayah?"Raja Emino cemberut, wajahnya penuh kekesalan. Ekspresi wajahnya yang tenang menghilang, digantikan oleh raut wajah yang penuh dengan kesuraman.Selir Kimberli segera berusaha memuluskan keadaan. "Mana mungkin ayahmu yang menulisnya? Jelas-jelas seseorang dengan jelas meniru tulisan tangan ayahmu. Bagaimana ayahmu bisa menceraikan ibumu?"Selir Kimberli melihat sekeliling dan tidak berani berbicara langsung dengan Intan, hanya bisa bertanya pada Marsila, "Kamu yang mengeluarkan surat cerai itu, 'kan? Ada dendam apa kamu dengan Kediaman Raja Emino? Kamu ingin menggunakan surat cerai palsu agar Nyo
Almaz menyeka air matanya dan berjalan ke arah Alfred, ingin bertanya, tetapi Raja Emino berteriak padanya, "Kalian tidak dengar? Dia tidak ingin kita di sini, ayo cepat pergi!!"Air mata Almaz jatuh lagi, menunjuk tangannya ke arah Alfred dan Intan. Tubuhnya yang tinggi serta kurus seperti pohon yang tertiup angin lalu mengikuti mereka yang pergi.Kedua tuan muda dan putri daerah mendengus dan pergi pada saat yang sama. Namun, Selir Kimberli masih bisa menjaga kesopanan dan berkata kepada Nyonya Kartika, "Hati-hati, Nyonya, aku pergi dulu."Ketika pergi, Selir Kimberli melirik ke arah Marsila dengan tatapan yang serius dan Marsila juga segera melirik ke arahnya.Nyonya Kartika berada dalam kebingungan sepanjang waktu.Dia baru saja mengobrol baik dengan mereka, mereka semua terlihat sopan dan pintar, kenapa sekarang hati mereka sangat keji?Ketika Nyonya Yeni meninggal, hanya Almaz yang menangis dan tidak ada kesedihan di wajah yang lain.Terlebih lagi, kedua putri tersebut adalah ana
Setelah mandi dan mengenakan pakaian formalnya, Intan terlihat sangat mewah dan megah.Intan menggambar alisnya dengan lembut untuk menutupi wajahnya yang pucat dan juga menutupi memar untuk mencegah orang lain melihat kesedihannya.Perjamuan keluarga kerajaan pada dasarnya adalah reuni keluarga, tetapi semua etiket dan aturan harus dipatuhi.Intan menghadap cermin perunggu, menarik napas dalam-dalam beberapa kali dan mencoba yang terbaik untuk menekan rasa sakit karena kehilangan orang yang dicintainya.Intan berkata pada dirinya sendiri bahwa dirinya sudah terbiasa, pasti akan baik-baik saja setelah terbiasa. Setelah terbiasa, pasti tidak akan sedih lagi.Orang di cermin perunggu mengenakan gaun cantik dan sanggul tinggi, dengan kepala penuh mutiara serta manik-manik hijau. Kalung yang terbuat dari mutiara digantung panjang di dadanyaIni harta bawaan yang diberikan oleh gurunya. Beberapa genggam mutiara yang lain juga dikemas di kotak.Anting-antingnya juga dari mutiara, menutupi se
Namun, benar-benar tidak bisa membiarkan ibu menghiburnya lagi.Intan memegang tangan Erik dan berkata, "Tidak apa-apa, suasana hati bibi sedang buruk, tapi memikirkan tentang perjamuan istana malam ini, akan ada banyak makanan lezat, suasana hatiku tiba-tiba membaik."Nada suaranya yang santai menipu Putri Nina dan Erik serta Nyonya juga.Nyonya mengkhawatirkan Nyonya Yeni, tapi perjamuan istana sangat meriah. Siapa yang tidak akan suka?Di dalam istana memang semarak, dengan suasana Tahun Baru yang kental. Terdapat lampion dan dekorasi warna-warni di mana-mana. Lampion istana dinyalakan sepanjang jalan dan digantung di setiap koridor, membuat istana tampak seperti siang hari.Raja Emino membawa seluruh keluarganya untuk mengunjungi Ibu Suri dan Kaisar. Ibu Suri tidak menyukai mendiang kaisar, tentu saja karena kenakalannya dan reputasinya yang menyayangi selirnya dan menghancurkan istri-istrinya menyebar ke ibu kota.Sekarang melihat Nyonya Yeni tidak menemaninya ke istana, mungkin t
Saat itu Kaisar Werna sangat menyayangi Selir Irma dan juga menyayangi Putri Agung. Apalagi saat dibesarkan oleh Selir Rahma. aliran hadiah mengalir ke istana Selir Rahma.Saat ini, Selir Rahma adalah selir lama Kaisar Werna. Dibandingkan dengan selir sebelumnya, mereka hampir tidak memiliki rasa keberadaan, yang penting bisa hidup. Beberapa dari mereka juga punya status yang rendah.Kalau soal senioritas, mereka tentu saja yang tertua di istana. Sayangnya, istana ini tidak memedulikan senioritas.Mendiang kaisar awalnya meminta Raja Emino untuk pergi ke wilayah kekuasaan dan menjadi pengikut, tetapi meninggalkan Nyonya Rahma sendirian untuk membesarkannya di istana.Selama bertahun-tahun, Raja Emino sepertinya tidak memiliki bakat, bodoh dan mudah digoda, sehingga memanjakan selirnya dan menghancurkan istrinya.Oleh karena itu, Kaisar juga berpikir bisa memberikan bantuan kepada mereka dan membiarkannya membawa Nyonya Rahma ke Kediaman Raja Emino, dengan maksud untuk mengumumkan keput
Raja Emino juga sangat marah. "Tidak masalah kapan dia meninggal. Jika meninggal, aku akan menyembunyikan berita kematiannya dan menunggu hingga tahun depan untuk mengumumkannya ke publik. Namun, sekarang Intan telah mengganggu, Ibu Suri dan Kaisar juga sudah mengetahuinya. Mana mungkin aku masih bisa tinggal di ibu kota lagi?"Putri Agung menggertakkan gigi, tetapi harus membujuknya, "Lupakan saja, jangan membuat mereka marah untuk saat ini. Mereka akan kembali dan akan punya reputasi berbeda di antara orang-orang di istana. Tetap bersikap rendah hati dan rekrut pasukan sesegera mungkin. Adapun pernikahan dengan Keluarga Wino, kamu juga harus bergegas. Marsila sudah berada di medan perang di Manuel, tentu saja akan lebih lancar bagi kamu untuk merekrut pasukan. Selain itu, dengan dukungan Keluarga Wino dan bantuan Sekte Linka, hal-hal besar tentu saja bisa dicapai."Raja Emino mengerutkan kening dan menggelengkan kepalanya. "Niat Keluarga Wino, menurutku, sebagian besar asal-asalan. M
Satu demi satu, seluruh anggota keluarga kerajaan di ibu kota juga memasuki istana.Raja Linuta dan Nyonya Tina datang bersama dengan beberapa Putri Agung. Putri Agung semuanya membawa suami dan anak-anak mereka. Saat ini istana tiba-tiba menjadi ramai.Setelah itu, ada dua Putri Agung yang turun, Putri Liliani dan Putri Wulan. Mereka berdua adalah kakak beradik. Di antara mereka, Putri Liliani lahir dari Ibu Suri dan merupakan kakak Kaisar. Putri Wulan merupakan putri Selir Nelia yang merupakan adik Kaisar.Putri Liliani menikah dengan Ari Dama, putra kedua dari badan pengawas kekaisaran. Seperti namanya, dia adalah seorang yang optimis dan memiliki pekerjaan ringan di Departemen Ritus.Keluarga Dama adalah keluarga Perdana Menteri Rahman yang sangat sopan. Namun, Raka punya temperamen yang keras kepala dan dia adalah orang yang bahkan berani menentang kaisar. Meskipun sang putri punya kediaman sendiri, harus pergi ke kediaman Keluarga Dama untuk mengunjungi mereka pada hari pertama d