Share

Bab 264

Setelah Tabib Riel pergi, Intan membicarakan hal itu dengan Erik. Erik bisa memberi pendapat terhadap masalah yang terkait dengan dirinya sendiri.

Tentu saja, bukan menyuruh Erik membuat keputusan. Jika Erik punya pendapat sendiri, akan lebih mudah bagi Intan saat membicarakan hal itu dengan Keluarga Kosasih.

Setelah mendengar omongan Intan, Erik bersandar dalam pelukan Intan seraya tersenyum dan menulis di telapak tangan Intan: "Tabib Ahmar sudah bilang, itu akan sangat menyakitkan. Saat patah tulang waktu itu, aku rasa aku hampir mati."

Intan meminta Erik untuk menuliskan ulang karena ada beberapa kata yang kurang jelas. Baru setelah itu, Intan paham dan bertanya, "Jadi, kamu mau menutup titik meridian untuk menghilangkan rasa sakit?"

Erik menggelengkan kepala dan lanjut menulis: "Tapi aku tidak mau kalau itu berisiko dan mungkin akan tetap pincang setelah diobati. Sesudah dewasa, aku akan memimpin Keluarga Adipati Belima. Bagaimana bisa kepala keluarga itu pincang?"

Erik mendongakka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status