Saat bertemu dengan Intan di Manuel, perasaan Alfred sangat kompleks.Secara sengaja atau tidak sengaja, Alfred selalu mengungkit Rudi, tetapi Intan menghindari topik itu. Jadi, Alfred paham bahwa Rudi tidak memperlakukan Intan dengan baik.Terhadap masalah tersebut, butuh usaha keras bagi Alfred untuk menahan amarah.Baru setelah itu, Alfred tahu bahwa Intan bercerai. Pria itu tidak mengetahui kebaikan Intan, sungguh konyol. Rudi Wijaya, Alfred mengingat nama itu. Pria itu sungguh buta.Alfred sangat marah pada saat itu. Alfred ingin sekali mencungkil mata Rudi karena Rudi telah merundung Intan.Setelah marah, Alfred merasa senang untuk Intan. Tentu saja, kegembiraan itu tidak diungkapkan di wajah, melainkan diam-diam senang dalam hati.Selama berperang berdampingan dengan Intan, Alfred harus menyembunyikan rasa cintanya sepanjang waktu dan memperingatkan diri sendiri. Alfred tidak boleh mengungkapkan perasaan hatinya di mata.Selama tiga tahun di Manuel, perasaan hati Alfred terus be
Keesokan harinya, Erik bangun. Erik masih merasa sakit, tetapi tidak sesakit saat tulangnya dipatahkan dan dibenarkan kembali.Erik menahan rasa sakit dan memaksa diri untuk tersenyum, serta menghibur bibi dan orang-orang dari Keluarga Kosasih.Ketabahan Erik sungguh memilukan.Walau demikian, pengobatan akupunktur terhadap tenggorokan tetap dilanjutkan. Ahmar mengatakan pengobatan tidak boleh diberhentikan. Pengobatan akupunktur terhadap tenggorokan tidak dilakukan kemarin karena pembenaran tulang kaki sehingga pengobatan tersebut harus dilakukan pada hari ini.Terutama teriakan kemarin, jelas sangat berkhasiat. Menurut Tabib Riel dan Ahmar, proses detoksifikasi terhadap racun dalam tubuh Erik lebih cepat dari yang diperkirakan.Selain itu, gejala ketergantungan pada heroin tidak kambuh. Hal itu membuat Tabib Riel terkejut. Bagi orang dewasa, rehabilitasi heroin setidaknya memakan waktu di atas setengah tahun. Akan tetapi, Erik yang baru berumur tujuh tahun memiliki tekad yang sangat
Intan mengangguk, lalu bertanya lagi, "Lalu, kenapa Erik akan dipandang sebelah mata oleh pandangan dunia? Erik melanggar landasan yang mana dari kelima itu?""Pernikahan keduamu yang mencelakainya.""Apa hubungannya pernikahan keduaku dengan Erik? Itu urusan pribadiku." Intan berkata dengan santai, sama sekali tidak menunjukkan rasa malu seperti yang dipikirkan oleh Feri, "Aku tanya lagi, kalau aku menikah lagi setelah cerai, apa itu melanggar hukum atau adat istiadat? Apa ada orang yang menikah untuk kedua kali di kalangan masyarakat? Apa kelima landasan itu melarang wanita untuk menikah dua kali? Aku tanya lagi, kalau seorang wanita dicampakkan, apakah wanita itu harus menghabiskan sisa hidup di biara dalam kesepian agar bisa diterima oleh pandangan dunia?"Feri mencibir. "Hanya munafik yang pandai bersilat lidah!"Feri hanya bisa menghina Intan karena tidak bisa membantah.Senyuman Intan makin lebar. "Tuan Feri tidak memupuk akhlak, tidak mendalami ilmu, tidak membela keadilan, dan
Omong-omong, Intan ingat bahwa Keluarga Widyasono pernah melamarnya.Pelamar itu adalah adik sepupu Adipati Petrus, tetapi tidak memenuhi syarat menurut ibu.Lupakan saja, jangan mengungkit masa lalu lagi. Dia dan Alfred akan menikah dalam dua bulan lagi. Segala sesuatu yang terjadi di masa lalu sudah berlalu. Fokuslah pada apa yang akan terjadi di masa mendatang.Ucapkan selamat tinggal pada masa lalu, dan sambutlah kehidupan yang baru.Cuaca berangsur-angsur menjadi dingin. Bunga plum di halaman sudah bertunas, mungkin akan mekar dalam beberapa hari lagi.Bunga Plum tahun ini bermekaran lebih awal. Menurut Paman Toni, itu adalah pertanda keberuntungan.Erik sudah bisa turun dari ranjang, tetapi hanya bisa berjalan beberapa langkah. Erik harus kembali beristirahat di ranjang setelah itu.Keluarga Adipati Belima sibuk mempersiapkan pernikahan Intan. Setelah hari pernikahan ditetapkan, gaun pengantin sudah mulai dipesan untuk dikerjakan oleh penyulam di Toko Lotus. Sebagian besar keluar
Namun, dua hari setelah itu, Nyonya Besar Keluarga Widyasono mengirim surat bahwa dia akan datang bersama Nona Ketiga Keluarga Widyasono besok.Dayang Ita melapor dan berkata, "Kalau tidak, tidak usah ditemui. Entah apa yang ingin mereka lakukan. Kalau ingin tanya-tanya tentang Keluarga Wijaya, harusnya mereka datang sebelumnya, bukan datang setelah pernikahan sudah ditetapkan dan setelah gaun pengantin dipesan."Intan juga tidak ingin menemui mereka. Intan bertanya, "Apa yang ditulis di surat?"Dayang Ita menjawab, "Mereka bilang mau datang untuk mengucapkan selamat atas kepulangan Tuan Muda Erik. Itu hanya alasan. Sudah sekian lama Tuan Muda Erik pulang, tapi mereka baru datang. Ke mana mereka sebelumnya?"Intan berpikir sejenak, lalu berujar, "Kamu jawab mereka, Erik sedang dalam masa pemulihan, tidak bisa menerima tamu. Setelah Erik sudah sembuh, aku akan membawa Erik berkunjung ke rumah."Dayang Ita mengangguk, lalu berbalik badan dan pergi.Tidak baik bagi Intan untuk menemui mer
Pada sore hari, Alfred datang untuk menengok Erik. Penghiburan dari Alfred jauh lebih efektif daripada Ahmar dan Intan.Penghiburan dari Alfred bahkan hanya satu kalimat. "Pria jantan harus bisa bertahan."Ucapan Alfred menghilangkan kecemasan Erik. Erik menjalani pengobatan dengan tenang dan patuh.Kemudian, Alfred menemani Erik latihan menulis selama satu jam. Tulisan Erik makin bagus. Tingkat kelincahan jari Erik juga lebih tinggi dari sebelumnya. Kemajuan itu sangat menggembirakan.Erik sangat cerewet. Saat Alfred menemani Erik, Erik menuliskan banyak pertanyaan tidak penting di kertas. Semua itu hanya basa-basi.Akan tetapi, Alfred mengobrol bersama Erik dengan sabar dan menjawab semua pertanyaan Erik.Intan menemani mereka selama sesaat. Lalu, Intan menyuruh pelayan menyiapkan makan malam. Intan meminta Alfred untuk makan malam di Kediaman Adipati Belima.Alfred sesekali akan makan malam di Kediaman Adipati Belima sehingga Dayang Ita mengetahui apa preferensi Alfred dalam makanan
Kaisar ingin membantu Intan melampiaskan dendam sehingga menikahkan Rudi dengan seorang wanita yang sudah cerai setahun setelah menikah.Kebetulan, Intan juga cerai setahun setelah menikah dengan Rudi.Akan tetapi, Nona Amanda belum tentu setuju terhadap pernikahan tersebut. Dia tidak punya pilihan karena sudah ditunjuk oleh Kaisar.Mungkin mereka ingin berkunjung ke rumah di hari itu untuk mencari tahu seperti apa kepribadian Rudi.Perbuatan Kaisar membuat Intan merasa bahwa dirinya menjerumuskan Nona Amanda ke dalam masalah.Kaisar bukan membantunya melampiaskan dendam, justru mencarikan musuh untuk Intan.Jadi, Intan merasa harus menemui Nona Amanda. Setidaknya harus menghapus antipati di dalam hati mereka dan mengantisipasi mereka bermusuhan dengan Keluarga Adipati Belima.Jika untuk dirinya sendiri, Intan tidak peduli. Akan tetapi, Erik akan memimpin Keluarga Adipati Belima di kemudian hari. Jangan sampai mereka bermusuhan karena hal itu.Melihat Intan mengernyit, Alfred berkata,
Nyonya Besar Sinthia memakai mantel katun biru tua bermotif awan dan memegang penghangat tangan. Nyonya Besar Sinthia tampak berumur sekitar 50-an tahun. Rambutnya yang beruban disisir dengan rapi. Nyonya Besar Sinthia terlihat cukup berwibawa.Sementara itu, Nona Amanda berpakaian sederhana dengan mantel bulu putih dan gaun kuning. Nona Amanda berumur sekitar 20-an tahun. Nona Amanda cantik, tetapi ada sedikit aura suram. Jika bukan karena memakai gaun kuning, auranya bahkan lebih tua dari ibunya.Setelah mempersilakan mereka untuk duduk, Intan menjelaskan, "Nyonya Besar Sinthia sudah mengirim surat dua hari lalu, tapi Erik menjalani pengobatan di hari itu. Aku tidak sempat menerima tamu, maka aku tolak karena takut akan tidak sopan. Sekarang Erik sudah jauh lebih baik. Jadi, aku undang kalian ke rumah lagi. Terima kasih atas perhatian kalian pada Erik."Surat yang mereka kirim hari itu bertujuan untuk menanyakan kabar dan menengok Erik. Oleh karena itu, Intan menjawab demikian.Nyony