Share

Chapter 33

"Jangan bertanya ; seringkali kita kehilangan makna saat mengingat hal yang sama. Ketika hati mendekati lupa."

______

Ketika aku berbalik dan mengangkat mata kudapati Akhtar yang berdiri di hadapanku. Ternyata dia. Tak kusangka dia benar-benar datang pada waktu aku sangat membutuhkan pertolongan.

“Mai, apa kamu baik-baik saja?” Dia mengamati wajahku dengan sorot mata cemas dan dengan napas yang masih tersengal. Dari balik t-shirtnya kulihat dadanya kembang kempis. Wajahnya gelap karena amarah.

Tetapi aku tak begitu menanggapi pertanyaannya. Rasa iba mendorongku untuk kembali mendekati Ryu. Takut terjadi apa-apa dengannya.

“Ryu ...”

“Mai ...” Suaranya terdengar lirih. Wajahnya meringis kesakitan. Dia menatapku tak berdaya. Membuat perasaanku meruak dan hampir menjatuhkan diri di dadanya. Namun urung, ketika satu teriakan pecah di udara. Dania menghambur ke arah kami.

“Mai, ada apa?” Lelaki kemayu itu memandang kami secara bergantian dengan raut bingung. Nasib baik tak ada yang melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status