Share

Chapter 36

"Barangkali pertemuan kita adalah cara Allah menyembuhkan luka yang ada setelah kita sama-sama kehilangan seseorang."

___

Mataku terangkat dan terpaku di wajahnya. Dia menunduk. Menyembunyikan separuh wajahnya. Seakan malu.

“Hubungan kami sempat sangat dekat sampai suatu hari saya memintanya untuk ta'aruf. Sekalipun dia tidak memberi kepastian. Tapi saya merasa Mas Akhtar memberi perhatian khusus pada saya. Membuat saya berpikir dia membalas perasaan saya.”

Andai ada cermin di depanku ingin sekali kulihat raut mukaku saat ini. Bohong jika kukatakan aku tetap tenang. Aku menjadi gugup. Ada perasaan cemburu, iri atau tidak terima atau apa, aku tidak tahu tiba-tiba melingkupiku. Tatapanku nanar. Kutegakkan punggung. Mengatur napas.

“Tapi kemudian hubungan kami perlahan merenggang. Sikap Mas Akhtar mendadak berubah bahkan dia nggak mau lagi bicara sama saya. Dan itu semenjak keakraban Mbak Mai dan anak-anak.”

Mata beningnya menelaga. Satu tetes melesat di pipinya yang terang. Menjejak di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status