Share

chapter 38

“Memangnya anak-anak nggak mau ikut?”

Aku bertanya dengan nada tidak mengerti sewaktu dia meneleponku di siang menjelang sore. Tepat saat aku baru tiba di rumah. Mengatakan kalau dia hari ini minta di temani berbelanja ke supermarket. Ada barang-barang yang harus dia beli dan dia tidak begitu paham.

“Nggak Mai. Mereka ada acara sama Randy. Saya jemput satu jam lagi, ya. Kamu siap-siap sekarang. Jangan lama-lama. Saya sudah nggak sabar mau lihat wajah kamu.” kekehannya timbul tenggelam di selai suara percikan air. Kurasa dia di kamar mandi. Apa dia menelepon saat sedang mandi?

“Oke baiklah. Saya mau siap-siap dulu.”

“Berdandanlah seadanya, ya. Jangan berlebihan saya takut semakin jatuh canta sama kamu.”

“Akhtaarrr ...!!!”

Tawanya semakin berderai dan panjang sebelum sambungan telepon terputus.

Dasar mulut gombal.

***

“Memangnya apa saja yang mau kamu beli?” Aku bertanya ketika kami tiba di lantai pertama supermarket. Dia manarik salah satu troli dan mendorongnya mengikuti langkahku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status