Share

chapter 82

Seketika suasana hening melanda ruang kamar mereka, tim Mua yang ingin mempercepat pekerjaannya juga, merasa tak berani meminta mempelai untuk secepatnya ditangani.

Dinda hanya mampu menutup rapat bibirnya, dia tak menyangka jika semua akan begini. Hal yang tak ingin terjadi, akhirnya terjadi.

Rudy merasa serba salah di antara dua wanita yang sama-sama ia harus jaga perasaannya. Karena tak tau harus apa, Rudy bergegas keluar kamar, meninggalkan tiga orang wanita yang masih diam membisu.

Nisa terduduk di pinggiran tempat tidur, hatinya hancur, sedih, kecewa, dan entah kalimat apa yang pantas untuknya saat ini. Di saat dia ingin membangun kembali mahligai rumahtangga yang pernah hancur, dan di saat ia mencoba memberi kesempatan kedua untuk ayah dari anaknya, justru ia harus dihadapkan dengan kenyataan yang begitu sulit ia terima.

Tapi Nisa tidak lantas meraung sedih, menghujat tajam, dan mengeluarkan kata-kata tak masuk akal. Dia hanya memikirkan na
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status