Beranda / Fantasi / Aku Dan Tuan Duke / 41. Gadis-gadis Opera

Share

41. Gadis-gadis Opera

Penulis: cyllachan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-08 20:00:22

"Luar biasa," gumamku.

Aku tidak bisa berkata apa-apa. Aku belum pernah menonton pertunjukkan opera. Aku hanya sedikit pernah diceritakan oleh ayah dan ibu. Pertunjukkan opera tidak pernah ada di wilayah Barony kami. Kalau pun ke ibukota, jauh sekali dari tempat kami.

Aku sibuk melihat dari balik teropong kecil. Orang-orang opera di bawah sana terasa jelas di pandanganku. Satu per satu aku perhatikan. Mereka menampilkan sebuah drama berjudul Romeo dan Juliet. Begitu dramatis. Disertai koreografi yang apik, juga suara nyanyian mereka yang menggema di seluruh sudut aula gedung ini.

Luar biasa.

Pemeran pria dan wanitanya juga begitu rupawan. Akting mereka terlihat alami. Di tengah-tengah aku sampai menitikkan

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Aku Dan Tuan Duke   42. Rahasia Tsar Nikolai

    Sepasang mata biru jernih mematri pandangannya padaku. Menyiratkan sebuah kekagetan, sebuah ketakutan yang membuatnya gentar."Anya?!" suaranya yang tenang tadi sudah tertelan.Semua begitu cepat. Alexey sekarang sama dengan orang-orang bising yang bersahut-sahutan di lorong penuh kepanikan. Ia melempar lengan-lengan pemuda yang baru menggerayanginya sekonyong-konyong.Tak mengatakan apapun, Alexey langsung menggenggam erat tanganku. Begitu besar dan penuh. Ia menarik tubuhku menyusuri lorong-lorong rumah opera. Kembali ke orang-orang yang serampangan bercumbu di balik-balik sekat kain. Aku bisa melihat sebuah ketegangan di sekitar mulutnya. Wajah pria ini mengeras.Aku ingin mengatakan yang lain. Aku ingin bertanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Aku Dan Tuan Duke   43. Yuri

    Aku bisa mengendus wewangian yang ada di tubuhku, di gaun biru tuaku. Parfum dari Le Franc. Begitu kata Yulia. Itu salah satu hadiah dari Alexey. Entah berapa harganya. Pastilah mahal sekali. Botolnya saja dari kristal. Wanginya manis seperti buah-buah musim gugur dilumuri madu murni. Manis yang lembut, membuatku ingin memakan seluruh tubuhku sendiri.Aku menaruh cangkir di pisinnya. Earl grey siang ini tidak serta merta membuatku merasa lebih santai seperti biasanya. Aku gugup. Tetapi, Alexey yang duduk di sebelahku nampak kalem. Mungkin dia sudah biasa menghadapi masalah-masalah seperti ini. Atau mungkin yang lebih rumit lagi."Apa dia akan benar-benar datang?" tanyaku memastikan."Anak itu memang menyulitkan. Sulit untuk membujuknya. Tetapi Sergei bukan orang yang aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Aku Dan Tuan Duke   44. Dmitri Levitsky

    Aku anak yang beruntung. Dulu Ayah adalah bangsawan yang kaya meski kami tinggal di desa yang jauh dari hiruk pikuk dan keramaian kota. Guru-guruku didatangkan dari berbagai tempat. Guru geografi, guru sejarah, guru menyulam, guru dansa, guru musik, dan guru matematika. Aku tidak bisa bilang aku suka matematika. Hanya saja, syarat Ayah yang mengharuskan aku bisa berhitung kalau aku mau main ke pabrik, membuatku mati-matian mempelajarinya.Kadang itu membuat ibu kesal dan mengomel, juga membuat guru menyulamku menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku bisa bolos pelajaran menyulam dan ikut dengan Ayah ke pabrik tanpa memberi tahu ibu. Aku tidak pernah menyesal sedikit pun belajar matematika, belajar mengatur keuangan. Uang adalah hal yang penting bagi semua orang."Masih ada yang lain?" tanyaku pada Vadim.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Aku Dan Tuan Duke   45. Si Pembuat Onar

    "Apa maksudmu?! Aku berhutang?! Justru kaulah yang membuatku membayar semua utang-utang yang kau tinggalkan! Sementara kau kabur seperti pengecut!"Susah payah aku menahan suaraku agar tak berteriak di ruang tamu."Hehe. Kau kira aku orang bodoh, hah?" sindir Dmitri. "Kau kira kau bisa membodohiku? Kau pikir aku tidak tahu berapa nilai asetku jika dibandingkan dengan utang-utangku?" Dmitri mulai menaikkan suaranya padaku."Asetmu?!" pekikku jengkel. "Bunga utangmu membengkak! Mansion, gudang dan pabrik kita bahkan tidak bisa melunasi semuanya!" sanggahku. Aku sudah tidak bisa menahan diri. Kubiarkan Vadim yang sedari tadi berdiri di sudut ruang tamu mendengarku. Aku sudah masa bodoh. "Kerjamu cuma minum-minum dan berjudi!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Aku Dan Tuan Duke   46. Suka

    Entah sudah berapa lama aku cuma berjalan mondar-mandir di dalam kamar. Gelisah. Bibirku merengut dengan kepalaku yang mungkin sudah berasap"Duh ... bagaimana ini," gumamku lirih."Apa ada yang bisa saya lakukan untuk Anda, my lady?" tanya Yulia menggugahku. Wajahnya yang kalem nampak seperti dia akan mematuhi perintahku tanpa pertanyaan."Hhh. Bukan apa-apa. Kau ... tidak perlu khawatir.""Apa ini soal paman Anda, my lady?"Kakiku berhenti dengan sendirinya, aku memandang Yulia lemas."Ya. Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa," keluhku lirih. "Aku cuma ingin dia segera pergi dari rumah ini. Aku t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Aku Dan Tuan Duke   47. Fitnah

    Aku, Igor, Vadim, Alexey, Dmitri dan ... dua orang lagi yang kelihatannya sangat penting. Mereka adalah pegawai pemerintah, dari pengadilan.Dmitri begitu sumringah ketika dia tahu siapa orang-orang itu. Hanya dengan satu kalimat darinya, kami bisa langsung diseret ke gereja dan pengadilan untuk bercerai. Dia masih waliku."Saya tidak sangka kalau akan secepat ini, Your Grace. Apa Anda memang sangat buru-buru menginginkan restu dari saya?" katanya setengah mencemooh."Aku ingin menyelesaikan perkara aset-asetmu, Baron Levitski.""Tentu, tentu," jawab Dmitri dengan anggukan yang percaya diri. "Lebih cepat lebih baik. Aku tinggal tanda tangan untuk surat serah terimanya saja kan? Sesuai yang kita sepakati. Setelah itu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14
  • Aku Dan Tuan Duke   48. Kencan

    Makan malam.Aku dan Alexey masih belum bicara. Rasanya aku sangat lelah. Badanku pegal-pegal.Dmitri dibawa ke rumah tahanan bangsawan untuk penyelidikan. Nampaknya kejadian ini begitu serius. Aku tahu bangsawan bisa dicabut gelarnya apabila mereka melakukan pengkhianatan atau kegiatan-kegiatan kriminal lainnya. Aku baru pertama kali melihat sendiri kasus berat yang membuat orang lain terancam dengan pencabutan gelar."Apa kau mengkhawatirkan pamanmu?" tanya Alexey. Sepertinya ia menatap iba padaku.Aku menggeleng pelan. "Tidak.""Kau tidak makan?"Aku menghela. Daging panggang di atas piring rasanya tida

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-15
  • Aku Dan Tuan Duke   49. Undangan Pernikahan

    'Untuk adikku terkasih, Marchioness Seva Gusev.'Penaku telah melumuri kertas putih begitu kontras, tetapi tanganku berhenti.Selepas Paman Dimitri ditangkap, diadili dan dicabut gelarnya, situasi memburuk. Mereka bilang saat pengadilan berlangsung, dia menyebut-nyebut namaku. Meneriak-neriakkannya hingga melengking dan bikin suara serak. Namun kuasa hukum keluarga kami melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia mewakiliku menjelaskan dan mengatakan segala yang diperlukan. Hingga aku sama sekali tidak perlu datang. Toh dari awal aku bukanlah tersangka.Meskipun begitu, aku dengar Alexey bicara pada Vadim tempo hari."Anya tidak boleh melihat orang itu lagi," begitu katanya. "Jangan pernah!"

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-16

Bab terbaru

  • Aku Dan Tuan Duke   61. Pendeta dari Jauh

    Aku menghela napas. Aku tidak bisa pura-pura terkejut. Aku sudah tahu betul itu. Tetapi ... mengapa mendengarnya langsung dari bibir Alexey membuatku merasa sakit hati. Aku berusaha keras menahan perasaanku ini di depan Alexey. Aku berusaha tegar."Aku bersumpah demi Tuhan, Anya. Aku tidak pernah menyakitinya. Dia memutar semua itu di pengadilan, di pergaulan kelas atas," lirih Alexey.Kemudian, suamiku itu mulai bercerita.Prinsessa Sofia Romanov. Anak dari mendiang Boris Romanov, yang seharusnya menjadi pewaris tahta Kekaisaran Levron. Ayahnya meninggal karena sakit, kemudian ibunya yang depresi pun bunuh diri. Kejadian itu menyisakan Sofia Romanov seorang. Pamannya, yakni Tsar Nikolay Romanov pun mengambilnya untuk diasuh. Seperti seharusnya, karena mereka tidak punya

  • Aku Dan Tuan Duke   60. Si Pelaku

    Aku, Vadim dan Alfred, kami tidak tahu apa yang telah terjadi pada Alexey. Kembali ke penjara istana Tsar juga rasanya bikin mual."Aku tidak bisa diam saja!" hardikku.Alfred berusaha menenangkan dan bahkan membungkam kami. Enak saja!"Tapi, my lady ... ini terjadi di bawah istana Tsar. Jika Anda gegabah, bisa-bisa Anda berurusan dengan keluarga Tsar."Tanganku meremas erat begitu jengkel hingga buku-buku jariku memutih."Seseorang harus bertanggung jawab! Mereka sudah menganiaya Alexey!""My lady," Vadim angkat bicara. Sedari tadi hanya aku dan Alfred yang cekcok. "Saya ingin bicara berdua dengan Anda."

  • Aku Dan Tuan Duke   59. Pulang

    Jam besuk usai. Sel penjara Alexey nampak lebih mewah ketimbang yang lain. Banyak barang-barang di sana yang bisa membuatnya hangat di ruang bawah tanah ini. Aku mendengar tahanan lain menggerutukan sumpah serapah kepadaku. Meskipun begitu, petugas sipir tidak bisa berbuat banyak. Akhirnya mereka tahu siapa aku, siapa Alexey. Tentulah kami sudah sepatutnya dapat perlakuan super istimewa dari sipir istana Tsar.Namun bukan itu yang membuatku senang hingga membuatku berdebar tidak karuan. Sepanjang di kereta kuda, aku tidak bisa menahan diri senyum-senyum sendiri. Aku bahkan mendapat tatapan curiga dari Vadim. Apa ia menduga kalau aku tengah memikirkan siasat-siasat jahat untuk Alexey? Tak lama tatapan curiga itu pudar, saat kami sampai di rumah dan aku meminta Vadim dan Alfred menuliskan surat permintaan pembebasan Alexey dari tahanan di istana Tsar, dan mengembalikannya pada perin

  • Aku Dan Tuan Duke   58. Pemuda Aneh di Pesta

    Aku duduk di lantai sel dingin, memeluk lutut. Sedari tadi Alexey memanggil namaku, namun aku belum mau bicara. Jujur saja aku ingin pulang. Pulang ke mansionku di wilayah Barony Levitski. Menyendiri di kebun.Tapi ... jika aku melakukan itu, pria di sebelahku ini pasti akan merasa lebih buruk. Dia tahu aku sedang tidak ingin diajak bicara. Dia juga pada akhirnya cuma diam di sampingku."Dia memanggilmu Alex ya?" tanyaku.Alexey tidak berani menjawab. Kurasa jawabannya iya.Aku menarik napas berat."Dia ... sangat cantik ya. Dia sangat sempurna," gunamku lirih. Sedikit pedih juga."Tidak! Kau beribu-ribu k

  • Aku Dan Tuan Duke   57. Surat Cinta

    Esok harinya, pagi-pagi saat jam besuk sudah buka, kami berbondong ke penjara bawah tanah. Membawa makanan, teko berisi teh panas, dan buku-buku untuk menghilangkan kebosanan Alexey di sini.Aku cuma balas menggalaki petugas setelah mereka menegurku karena membawa terlalu banyak barang ke sel.Kubilang, "Suamiku seharusnya adalah tahanan rumah! Bukan tahanan penjara untuk sel ini! Dia hanya suka rela untuk berdiam di sini! Jadi dia bukan tahananmu!"Dia jadi ciut setelah kugalaki. Beruntungnya Alfons juga selalu lengkap dengan surat-surat dari pengadilan. Ia menyerocos untuk menjelaskan bagaimana Alexey adalah bukan tahanan di sel ini.Di rumah tadi, Alfons menerangkan, jika ini bukan perintah dari pengadil

  • Aku Dan Tuan Duke   56. Senampan Makanan

    Aku belum pernah ke penjara ruang bawah tanah seumur hidupku. Sama sekali.Tempat ini temaram, nyaris sulit melihat apapun. Dingin dan lembap, serta pengap. Tidak ada apa-apa di tempat ini, tidak ada kasur, selimut, atau setidaknya tumpukan jerami yang bisa membuat lebih hangat. Hanya ada sebuah ember untuk buang air.Aku tidak pernah menyangka akan mendatangi tempat seperti ini. Di sinilah aku, berdiam duduk di lantai, menemani suamiku."Apa kau sudah makan?"Ia menggeleng pelan. "Kenapa?! Apa mereka tidak memberimu makan?"Ia hening.

  • Aku Dan Tuan Duke   55. Lantai Dingin

    "Bagaimana ini bisa terjadi?!" Aku berteriak sekuatku tanpa menahan diri. "Bukankah seharusnya suamiku adalah tahanan rumah?! Kenapa mereka membawanya?!"Vadim tertunduk. Masih meringis. Masih juga dengan tangannya yang memegangi es di dahi."Maafkan saya, my lady. Saya berusaha menghalau mereka, tapi saya malah dihajar. Padahal saya juga meminta surat perintah atau surat penahanan Tuan. Mereka menolak. Katanya saya bukan siapa-siapa. Hanya pengacara yang bisa membaca surat itu.""Lalu? Sudah? Begitu saja? Mereka membawanya pergi?!" Kali ini aku mendelik padanya."Pengawal kita juga mencoba melawan, tapi ... Tuan melarang kami. Tuan tidak ingin masalahnya jadi lebih besar lagi."

  • Aku Dan Tuan Duke   54. Santo Peterkov

    'Anya, istriku.Kau sedang apa? Di sini membosankan. Berisik sekali. Aku tidak tahu bagaimana orang-orang ini bertahan hidup. Mereka berteriak-teriak, dan kau tahu soal mobil yang Stepan berikan untuk kita? Mereka mulai memakainya di jalan-jalan. Ada pompa-pompa yang mereka pakai untuk membunyikan suara terompet yang melengking. Mereka menyebutnya klakson. Kemarin dari jendela aku melihat ada dua orang kaya bergulat di tepi jalan setelah mereka saling adu klakson. Menggelikan. Kalau kau ada di sini kau pasti akan mengata-ngatai mereka juga.Aku cuma bisa baca buku. Tidak ada hal lain yang bisa kulakukan. Rasanya aku bisa gila kalau begini terus. Aku ingin cepat pulang.'Surat yang singkat. Berhasil membuatku tersenyum. Aku bisa bilang dia memang baik-baik saja kalau bisa mengomel begini.'Aku harus balas apa ya?'Aku mengawang ke langit-langit seolah di atas sana ada contekan untuk suratku berikutnya. Tiba-tiba aku kepikiran sesuatu."Elena, bisa kau panggil Igor?""Tentu, my lady."D

  • Aku Dan Tuan Duke   53. Penahanan

    Kami menuju perjalanan pulang. Aku dan Seva sudah berjanji untuk sering-sering mengirim surat mulai sekarang. Alexey juga berpesan pada Maxim, supaya dia tak perlu segan untuk meminta bantuan apapun jika diperlukan.Aku lega. Rasanya seluruh beban di pundakku terangkat. Aku tidak pernah merasa seringan ini.Meskipun begitu, aku kepikiran dengan pertanyaan Seva waktu itu. Seva mungkin tidak tahu banyak hal, tapi yang jelas dia jauh lebih tahu soal cinta daripada aku.Apa aku mencintai Alexey?Aku meliriknya. Sedari tadi ia masih menggenggam tanganku. Pria itu memandang keluar jendela kereta kuda. Hari mulai sore. Mungkin sebentar lagi kami akan tiba di kediaman, di Kota Balazmir. Di kastil yang menjulang paling tingg

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status