공유

Bab 60

작가: Ipak Munthe
last update 최신 업데이트: 2025-02-26 16:14:59

Kemarin adalah hari libur, sedangkan hari ini pekerjaan kembali dimulai.

Ayunda masih begitu bersemangat untuk bekerja, apa lagi dia baru mendapatkan pekerjaan.

Sayangnya hari ini Tere tidak bisa menjemputnya karena sedang tidak enak badan, Ayunda pun terpaksa naik ojol.

Tapi sebelum memesan ternyata Yusuf menghubunginya dan mengatakan mereka bisa berangkat ke kantor bersama-sama.

Ayunda pun setuju apa lagi mengingat anaknya yang masih bayi.

Dia kasihan pada anaknya jika terkena panas dan abu.

Usia bayinya masih dua bulan, untuk bayi tentunya sangat rentan terhadap cuaca, apa lagi sempat dirawat di rumah sakit.

Ayunda tak mau sampai terulang kembali, dia ingin anaknya sehat dan perkembangannya yang sesuai dengan usianya.

"Hay," kata Yusuf yang kini tiba dan menyapa Ayunda dari mobilnya setelah menurutnya kaca jendela mobil.

"Selamat pagi, Pak Bos," balas Ayunda yang juga sudah menunggu di depan kosan sambil menggendong anaknya.

"Ayo berangkat."

Ayunda pun segera
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터
댓글 (4)
goodnovel comment avatar
iinfadilah415
mampussss akhirrrnya david gendangggg
goodnovel comment avatar
Luthfiya Rahmi
aduh thor tambah lagi dong kasian pembaca setiamu thor pda naik asam lambung naik tensi bacanya tolong lah Thor tmbh upnya lg dong
goodnovel comment avatar
Susantri Kahitela
sdh tidak sabar Bab Selanjutnya KK Thor
댓글 모두 보기

관련 챕터

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 61

    Duaarrr! Suara petir seakan menggema di sana dengan tiba-tiba, ucapan Ayunda yang seakan mengguncangkan dunia David dengan begitu mudahnya. Sampai dia terdiam larut dalam kebingungan. "Mana janji mu untuk bertanggungjawab setelah malam itu? Mana janji mu menikahi aku? Sampai akhirnya aku tahu aku hamil anak mu! Dan, saat itu aku pun tahu kamu telah dijodohkan dengan pilihan Ibumu. Lalu bagaimana dengan aku?" lanjutnya lagi. Apa lagi yang ingin didengar oleh David? Semua pertanyaan akan dijawab oleh Ayunda tanpa ragu. Agar David tahu penderitanya berawal dari tanggungjawab David terhadapnya hanya kebohongan saja. "Apa maksudmu?" tanya David dengan rasa bingung. Dia masih belum mengerti mengapa bisa Ayunda berkata demikian. "Jika kau tidak mencintaiku saat itu, kenapa kau menyatakan cinta padaku? Kau memainkan perasaan ku seakan-akan akulah wanita yang paling kau cintai. Tapi apa? Nyatanya aku hanya sebatas cadangan mu saja!" Sepertinya David tidak bisa berkata-kat

    최신 업데이트 : 2025-02-27
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 62

    Air mata Ayunda tidak bisa berhenti menetes padahal dia sudah berusaha untuk menghentikannya. Bahkan berulangkali tangannya menyeka air matanya. "Apa kamu baik-baik saja?" tanya Yusuf yang justru khawatir dengan keadaan Ayunda. "Iya," kata jawab Ayunda. Meskipun sebenarnya dia masih terlalu sakit dengan apa yang dilakukan oleh David padanya. Membuat Yusuf pun kembali menepikan mobilnya, akan tetapi kini mereka sudah sangat jauh dari tempat sebelumnya dimana bertemu dengan David. Yusuf merasa tidak mungkin melanjutkan perjalanan menuju kantor dengan keadaan Ayunda saat ini. Sebenarnya Yusuf tahu jika keadaan Ayunda sedang tidak baik-baik saja, namun dia hanya ingin memastikan. Tapi sepertinya Ayunda memilih untuk tidak mengatakan bahwa dia masih terlalu terluka. Bagaimana mungkin Ayunda tidak apa-apa setelah kejadian tadi, jika memang baik-baik saja tentunya tidak akan menangis seperti ini. Jelas terlihat dia sangat sulit untuk menghentikan air matanya yang terus sa

    최신 업데이트 : 2025-02-27
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 63

    Semetara ditempat lain David masih belum bisa melupakan semua yang dikatakan oleh Ayunda. Semua ucapan Ayunda seakan menjadi teror yang mengerikan dalam hidupnya. Selama ini belum ada yang membuatnya menjadi seperti ini. Apa yang dia dengar seperti bom yang meledak diwaktu yang telah ditentukan. Tidak pernah terbayangkan hari ini akan seperti ini, sebuah kenyataan yang membuatmu tidak bisa berkata-kata. Terdiam sambil mendengarkan semua ucapan Ayunda. Tidak seperti biasa yang dengan lantang bicara tanpa perduli pada perasaan Ayunda. Ada apa? Ada kenyataan yang lebih mengerikan! Semuanya benar-benar diluar akal sehatnya. Ternyata David sudah memiliki seorang anak? Lalu bagaimana dengan Ayunda yang selama ini dia jadikan sebagai pembantu di rumahnya? Keadaan Ayunda sedang hamil. Ternyata semuanya sangat mengerikan sekali. "Anak haram yang kau hina itu adalah anak mu sendiri!" Begitulah ucapan Ayunda sebelumnya. Ucapan yang diulang oleh Ayunda karena ucapan David

    최신 업데이트 : 2025-02-27
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 64

    Ayunda sudah menunggu di salah satu rumah sakit ternama, dia duduk sambil memangku putranya. David datang atau tidak Ayunda tak memaksa, hanya saja ini kesempatan pertama dan terakhir kalinya dia membuktikan apa yang dia katakan tentang anaknya. Jadi, terserah pada David. Namun, seandainya David tidak datang artinya tidak ada yang namanya kesempatan kedua. Jangan lagi berharap agar Ayunda bisa bermurah hati untuk menuruti keinginan David ketika ingin bukti. Diakui sebagai anak atau tidak, tidak menjadi masalah untuk Ayunda. Dia hanya ingin ketentraman hidup, tanpa David untuk selamanya. Ternyata tak lama kemudian David pun datang, melihat Ayunda yang duduk di kursi tunggu sambil memangku putranya. Mata David tertuju pada wajah bayi mungil di pangkuan Ayunda. Kemiripan mereka terlihat jelas dan akan diperkuat dengan hasil tes DNA. Justru orang-orang yang mungkin lebih percaya pada ucapan Ayunda dari pada hasil tes DNA yang jika mengatakan tidak benar. Wajah dan ma

    최신 업데이트 : 2025-03-01
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 65

    "Om pulang ya," pamit Yusuf setelah sejak tadi bermain dengan baby Ken. "Hati-hati di jalan, Om," balas Ayunda yang menirukan suara anak kecil sambil menggendong bayinya. Kemudian Yusuf pun masuk ke dalam mobilnya lalu pergi. Sesaat setelah mobil Yusuf melaju David pun turun dari mobilnya dan segera menghampiri Ayunda yang hendak masuk kembali. Akan tetapi langkah kakinya terhenti karena ada David. "Hay," sapa Tere yang juga baru sampai di kost Ayunda. "Masuk yuk," kata Ayunda pada Tere. Dia sepertinya mengabaikan David yang padahal jelas berdiri tak jauh darinya. Karena baginya David hanya angin lalu, bagaimana dulu David memperlakukan nya begitu pula rasa bencinya. Semetara Tere belum menyadari ternyata yang ada di sana adalah ayah biologis dari anak Ayunda. Namun, tak lama kemudian David pun memanggilnya kembali. "Yunda," panggilnya. Kali ini bukan hanya langkah kaki Ayunda yang berhenti melangkah, tapi juga langkah kaki Tere. Namun, Ayunda tidak bersuara

    최신 업데이트 : 2025-03-01
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 66

    "Ayolah, Yunda. Kita tinggal bareng aja soalnya aku juga kesepian kalau di rumah sendiri terus," pinta Tere. Sejak tadi Tere terus saja membujuknya untuk tinggal bersama di apartemennya dengan alasan dirinya kesepian di rumahnya. Ya mungkin itu benar tapi Ayunda yang masih merasa ragu. Untuk sesaat Ayunda pun mencoba untuk mengimbangi ajakan sahabatnya. Dia merasa tidak enak hati jika tinggal di rumah Tere. Dia merasa hanya menjadi beban saja. "Ayunda, ayolah. Lagian kalau tinggal di tempat aku, selain aku punya teman, Ken juga punya ruangan yang lebih luas, bukannya gimana, tapi kamu sayangkan sama dia?" "Tapi aku nggak mau jadi beban kamu." "Nggak sama sekali. Justru kamu bisa bantu aku, aku sendiri nggak punya temen, keluarga juga nggak punya." Tere pun tertunduk karena kenyataan memang tidak tahu siapa keluarga kandungannya. "Kamu maukan jadi keluarga aku?" pinta Tere penuh haru. Karena dia merasa Ayunda begitu baik, sehingga Ayunda bisa menganggapnya seperti sa

    최신 업데이트 : 2025-03-02
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 67

    Yusuf pun menggelengkan kepalanya karena sang Mama. Kemudian dia pun tersenyum malu pada Ayunda sambil menggaruk-garuk kepalanya. "Kamu jahat banget sih, orang tua sendiri kok dibohongi," omel Ayunda. "Aku dijodohkan dengan gadis jelek, cerewet dan yang parahnya sedikit gila," ucap Yusuf sambil mengingat wajah wanita tersebut. "Kamu kok bisa ngomong gitu? Aku nggak nyaka sih," kata Ayunda. "Gimana nggak kesal, pas pertemuan pertama aja aku udah dipukul pakai sapu. Gimana coba nasib aku sampai akhirnya menikah dengan dia? Sengsara seumur hidup," keluh Yusuf. "Ahahaha," Ayunda pun tertawa kecil mendengar keluhan Yusuf. Belum lagi raut wajahnya yang tampak sangat menyedihkan. "Kamu tega banget sih ngetawain aku terus." "Abisnya gimana ya." Saat itu ponsel Ayunda pun berdering dan dia pun menjawabnya. "Halo," jawab Ayunda. Tak ada suara dari seberang sana, padahal beberapa kali Ayunda bersuara. "Halo!" Kata Ayunda lagi untuk yang kesekian kalinya, kemudian pang

    최신 업데이트 : 2025-03-02
  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 68

    Saat Ayunda akan menaiki ojek terdengar suara ponselnya berdering. Dia berpikir itu mungkin saja Yusuf, sejenak dia pun berdiri tegak dan mencari ponselnya di dalam tasnya. Dreeet. "Halo?" Kaki Ayunda bergetar hebat mendengar apa yang dikatakan oleh orang yang ada di seberang sana. Ternyata dia mendapatkan kabar tentang baby Ken yang dibawa pergi oleh seseorang yang mengakui sebagai ayahnya. Kekuatan David begitu besar hingga dengan mudahnya membawa baby Ken dari tempat penitipan anak. Padahal mereka sudah berusaha untuk mempertahankan baby Ken, sayangnya tidak berhasil. Hingga mereka pun memutuskan untuk segera menghubungi Ayunda. David? Ayunda tahu itu pasti David. Karena David adalah ayah dari anaknya. Tapi kenapa sekarang David semakin menjadi-jadi? Bukankah seharusnya semuanya sudah selesai? Tak berselang lama ada nomor tidak dikenal yang menghubunginya. Ayunda pun menatap layar ponselnya, kemudian dia pun berpikir jika itu adalah David. "Halo?"

    최신 업데이트 : 2025-03-02

최신 챕터

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 181

    "Kamu belum makan kan?" tanya Wina. Tere pun menggeleng pelan sebagai jawaban. Sebelumnya dia memang ingin minum dan makan sedikit saja untuk menambah tenaga. Tapi yang terjadi justru pintu kamar terkunci dan peristiwa itupun terjadi. "Saya temani," Wina pun memegang tangan Tere dan membawanya pergi ke ruang makan sambil menunggu kamar tersebut dibersihkan oleh pembantu. Selain diminta untuk mengganti sprey juga membersikan beling kaca yang berserak di lantai. Sedangkan Tere hanya diam dan mengikut pada apapun yang dikatakan oleh Wina. Andaikan saja Wina jahat dan memberikannya racun dia tidak akan menolak sama sekali. Dia begitu kacau membuatnya tidak memilki gairah untuk melanjutkan hidupnya lagi. "Tere, ayo makan," Wina pun kembali menyadarkan Tere dari diamnya. Dia hanya duduk sambil melihat sepiring nasi goreng di atas meja makan yang baru saja dibuat oleh Wina sendiri. Tengah malam seperti ini menurutnya lebih baik makan nasi goreng pasti rasanya lebih enak

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 180

    Wina pun menutup pintu kamar agar Tere tak mendengar suara mereka. Anaknya harus diberikan peringatan habis-habisan, jika tidak maka ini bisa saja terulang kembali. Dia bisa mati berdiri akibat ulah anaknya ini. Sudah cukup putrinya yang merasakan menderita karena suaminya, jangan lagi ada wanita lainnya dan anaknya yang menjadi penjahatnya. Tidak. Kini keduanya berdiri di depan pintu kamar, mulut Wina tak sabar untuk segera mendengar jawaban dari sang anak dari setiap pertanyaannya. "Zidan, apa yang kamu lakukan?" tanya Wina secara langsung. Tidak ada basa-basi lagi dan Zidan harus menjelaskan dengan cepat tanpa bertele-tele. "Ma, Zidan nggak sepenuhnya salah," ucap Zidan yang juga berusaha untuk membela diri. "Kamu bilang apa?" Wina ingin sekali memukul sang anak saat ini juga. Mungkin otak anaknya sedang berpindah dari tempatnya hingga akhirnya dia menjadi seperti ini. "Tidak waras," gerutunya yang tidak bisa menerima jawaban sang anak. Bahkan tangannya sudah siap

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 179

    Akhirnya Zidan pun mendapatkan puncaknya, kini dia terkulai lemas di atas tubuh Tere. Perasaannya kini jauh lebih lega dari pada sebelumnya. Sesaat kemudian dia pun mulai bergerak untuk turun dan menyadari bahwa Tere tidak sadarkan diri. Ada rasa panik yang mulai melanda, dia merasa malu mengingat kembali apa yang dia lakukan barusan. Setelah memakai pakaiannya kembali dia pun mencoba untuk membangunkan Tere. "Tere!" panggilnya. Zidan benar-benar bingung dengan dirinya yang tidak bisa mengusai dirinya sendiri hingga ini terjadi. "Tere," panggil Zidan lagi tapi Tere tidak juga sadarkan diri. Dia pun menarik selimutnya untuk menutupi tubuh polos wanita itu. Kemudian meraih ponselnya bertujuan untuk meminta orang rumah untuk membukakan pintu kamar. Kenapa sebelumnya dia tidak melakukan ini? Seharusnya dia melakukan ini sebelum semuanya terjadi kan? Tidak. Sebelumnya reaksi obat yang membuatnya kehilangan kesadarannya. Pikirannya hanya tentang menuntaskan sesua

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 178

    Zidan ingin sekali menguasai dirinya sendiri, tapi obatnya jauh lebih kuat dari pada dirinya. "Kak, lepas!" seru Tere sambil menusukkan kuku-kukunya pada punggung Zidan. Dia berharap dengan begitu Zidan akan merasa sakit dan segera menghentikan semua ini.Atau pun mungkin saja Zidan akan tersadar hingga tidak lagi seperti iblis.Tere takut jika Zidan seperti ini, bagaimana dia bisa menyerah dirinya seperti ini?Sambil berlinang air mata Tere pun terus berusaha sekuat tenaga untuk mencakar punggung Zidan. Tapi ternyata tidak menjadi masalah sama sekali, karena Zidan terus saja melakukan aksinya. Tangannya semakin menjelajah liar di tubuh Tere, bersamaan dengan hisapan pada tengkuk yang menciptakan warna merah keunguan.Kini tangan Zidan memegang tengkuknya, sedangkan sebelah lagi menjalar ke bawah sana.Tere merasa bukan menjadi seorang istri yang jatuh melayani suaminya, tepatnya seperti seorang wanita yang tengah melayani nafsu gila iblis. "KAK ZIDAN!!" Seru Tere semakin ke

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 177

    Zidan pun masuk ke dalam kamar, ternyata bertepatan dengan Tere yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono nya. Ini untuk pertama kalinya terjadi, dan cukup mengejutkan untuk Tere. Tere pun menundukkan kepalanya sambil berjalan ke arah almarmari, mencari pakaiannya. Mungkin karena terlalu banyak menangis membuatnya tidak bisa fokus. Bahkan dia mandi karena ingin menyegarkan tubuhnya yang terasa kelelahan. "Kau sengaja ingin menunjukkan ini?" sinis Zidan. Dia yakin wanita di hadapannya ini sedang merencanakan sesuatu hal. Mengingat kelakuan Tere yang begitu diluar batas, tidak tutup kemungkinan apa yang dia ucapkan benarkan? Ataupun mungkin Tere ingin menggodanya? "Aku tidak tertarik sama sekali," kata Zidan lagi dengan angkuhnya. Kemudian dia pun membalikkan badannya karena ingin segera pergi. Tapi ternyata pintu tidak bisa dibuka. "Siapa yang mengunci?" tangannya bingung. Cepat-cepat Tere pun memakai piama tidurnya agar lebih menutupi tubuhnya.

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 176

    Dengan membawa perasaan bahagia Ayunda pun kembali ke kamarnya. "Akhirnya Zidan akan tunduk pada Tere," kata Ayunda dengan senyuman penuh dengan kemenangan. "Kakak kenapa?" tanya Ayunda melihat wajah David yang mulai memerah. Tapi belum juga menjawab pertanyaannya David sudah kembali masuk ke dalam kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air dingin. "Aneh," kata Ayunda yang tidak ambil pusing dengan keadaan David. Menurutnya David sedang ingin cepat-cepat buang air hingga harus dituntaskan dengan segera.. Hingga Sesaat kemudian David pun keluar dari kamar mandi. "Kak, Ken sama Mama ya?" "Iya, kata Mama Papa minta Ken tidur dengan mereka," jawab David. Segera David pun naik ke atas ranjang bersebelahan dengan Ayunda. Tapi pikirannya sudah semakin dikuasai oleh obat sialan barusan. Bagaimana ini? Dia terus menatap wajah Ayunda yang ada di sampingnya. "Kak, kira-kira ini akan berhasil nggak ya?" tanyanya berharap semuanya lancar jaya. "Kita doa kan saja." "Semog

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 175

    "Ini, Bos," Bimo pun mengantarkan obat yang diminta oleh David. "Terimakasih," kata David. Terimakasih? Bimo cukup bingung karena mendengar ucapan terimakasih dari mulut bosnya. "Kenapa?" tanya David yang bingung dengan reaksi Bimo. "Tidak, Bos saya permisi," pamit Bimo. "Hem!" Setelah Bimo pergi mobil Zidan pun terlihat mulai memasuki pintu gerbang. David pun masih berdiri di teras menunggu Zidan keluar dari mobilnya. "Aku ingin bicara," kata David. "Aku juga," balas Zidan. "Kita bicara dibelakang saja," kata David. Zidan pun mengangguk dan keduanya menuju taman belakang, duduk di kursi saling berhadapan dengan meja berbentuk bulat yang berada di tengah keduanya. Huuuufff... "Bik, tolong buatkan kopi," kata Zidan saat melihat seorang art di kejauhan sedang melintas. Tak berselang lama dua cangkir kopi pun tiba dan kini diletakkan di atas meja. "Setelah kejadian kemarin aku terus diancam oleh Tuan Herlambang," kata Zidan yang memulai pembicaraan. "Kej

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 174

    Ayunda pun telah membawa Tere untuk kembali ke rumahnya. Dia benar-benar tidak bisa meninggalkan Tere di apartemennya sendiri.Tidak, setelah hari ini bukan tidak mungkin Tere akan mengulanginya kembali dan dia pasti akan merasa bersalah. Bahkan Ayunda pun sudah menceritakan tentang apa yang barusan dilakukan oleh Tere yang hampir mengakhiri hidupnya pada Wina. "Ma, Tere mencoba untuk bunuh diri," kata Ayunda. "Ya ampun, apa itu benar?" tanya Wina yang benar-benar terkejut mendengarnya. "Iya, Ma. Untung aja Yunda cepat datang kalau nggak?" Ayunda pun menggelengkan kepalanya karena tak sanggup melanjutkan ucapannya. "Mama jadi kasihan sama dia, Kakak kamu kok tega sekali melakukan hal jahat ya?" Wina dibuat geleng-geleng kepala oleh tingkah putranya yang tak pernah dia bayangkan selama ini. "Iya, Ma." "Sekarang Tere dimana?" "Di kamarnya, tapi kayaknya Yunda bakalan tidur sama Tere terus deh, Ma." "Kenapa begitu?" "Biar Kak Zidan nggak bisa jahatin Tere." "Trus

  • Aku Bukan Wanita Nakal, Tuan Pewaris Terhormat!   Bab 172

    Tere pun mulai tersadar, dia merasa mual dan segera lari ke kamar mandi. Mungkin ini karena alkohol yang begitu banyak dia teguk. Tapi sesaat kemudian dia pun segera memandikan tubuhnya. Setelah itu dia segera mencari keberadaan Ayunda. Tok tok tok. Tere memberanikan diri untuk mengetuk pintu kamar Ayunda pagi-pagi sekali. Pintu kamar pun terbuka dan Ayunda yang membukanya. "Kamu udah bangun? Padahal tadi pas aku tinggal kamu masih belum bangun," ucap Ayunda. Tere bingung dengan maksud Ayunda. "Semalam aku tidur sama kamu, barusan aku balik ke kamar aku," terang Ayunda. "Benarkah?" Tere benar-benar tidak mengetahuinya. "Gimana keadaan kamu?" "Aku baik, Yunda aku minta alamat makam Mama boleh?" "Iya." Ayunda tidak mau melihat Tere terlalu lama bersedih dan dia pun segera memberikan pada Tere. "Makasih ya, Yunda. Aku pamit," kata Tere kemudian dia pun memeluk Ayunda. "Pamit?" tanya Ayunda bingung. "Aku pergi," kata Tere lagi. Kemudian dia pun segera p

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status