Share

TETAP NEKAT

"Sssh, maaf, deh."

Caca meringis dan dia juga merasa bersalah pada Amar karena sudah menyusahkannya

"Kau menahan sakit?"

Amar melihat dari mimik muka Caca yakin sekali kalau wanita itu tidak baik-baik saja matanya pun mengarah ke mana tangan kanan Caca memegang karena tangan kirinya berada di pundak Amar.

"Kakimu sakit?"

Caca belum menjawab tapi Amar sudah yakin sekali sakitnya Caca karena kakinya

"Sepatumu.”

Tak perlu dijelaskan lagi.

Amar mendorong mundur tubuh Caca pelan sehingga dia kembali duduk di kursi taman itu.

"Aku nggak papa kok."

"Nggak apa-apa apanya. Kakimu lecet. Ya ampun sampai berdarah begini. Sejak kapan kamu menahan sakit dan nggak bilang sama aku?"

"Maaf deh."

"Aku tadi buka sepatumu ini sulit sekali. Nomornya kekecilan?"

"Kayaknya percuma aku nutupin semuanya sama kamu. Kamu udah lama di dunia fashion tentu tahu apa yang terjadi padaku."

Caca menyerah. Dia tidak lagi berani melawan Amar yang sudah menebak segalanya benar.

"Kenapa dipaksain pakai sepatu ini?"

"Ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Yazid
nyesek ya Arthur di posisi kamu terutama mengahadapi Alilla
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status