Share

TETAP NEKAT

Penulis: Ri Chi Rich
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Sssh, maaf, deh."

Caca meringis dan dia juga merasa bersalah pada Amar karena sudah menyusahkannya

"Kau menahan sakit?"

Amar melihat dari mimik muka Caca yakin sekali kalau wanita itu tidak baik-baik saja matanya pun mengarah ke mana tangan kanan Caca memegang karena tangan kirinya berada di pundak Amar.

"Kakimu sakit?"

Caca belum menjawab tapi Amar sudah yakin sekali sakitnya Caca karena kakinya

"Sepatumu.”

Tak perlu dijelaskan lagi.

Amar mendorong mundur tubuh Caca pelan sehingga dia kembali duduk di kursi taman itu.

"Aku nggak papa kok."

"Nggak apa-apa apanya. Kakimu lecet. Ya ampun sampai berdarah begini. Sejak kapan kamu menahan sakit dan nggak bilang sama aku?"

"Maaf deh."

"Aku tadi buka sepatumu ini sulit sekali. Nomornya kekecilan?"

"Kayaknya percuma aku nutupin semuanya sama kamu. Kamu udah lama di dunia fashion tentu tahu apa yang terjadi padaku."

Caca menyerah. Dia tidak lagi berani melawan Amar yang sudah menebak segalanya benar.

"Kenapa dipaksain pakai sepatu ini?"

"Ngga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yuli Yazid
nyesek ya Arthur di posisi kamu terutama mengahadapi Alilla
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   TOTALITAS INGIN MENOLONG

    "Fuuuh, akhirnya mobil itu terlihat juga."Setelah berjalan lumayan jauh hampir 1 km AmaR tiba juga di tempat dia parkir mobil. Memang agak jauh dari pelataran Eiffel.Ini wajar. Karena mereka memang tidak ada tempat parkir yang disediakan di dekat sana kecuali central parkir."Maaf ya apa aku terlalu berat?"Senyum-senyum Amar ketika mendengarnya saat dia sudah mendudukkan wanita yang tadi digendongnya di dalam mobil."Kau tidak menjawabku, apa aku berat?”"Ya mungkin sekitar sekarung beras lebih sedikit.”"Hei. Kau menyamakanku dengan beras?"Caca tak terima. Dia agak sewot dengan Amar."Kalau begitu kutanya padamu berapa berat badanmu?""53 kilo," jawab Caca jujurDengan tingginya yang hampir 170 cm tentu saja berat badannya masih tergolong rendah.Jauh dari berat badan ideal yang seharusnya. Lalu kenapa dia harus dibilang berat oleh Amar?"Sekarang aku tanya padamu. Berat karung beras rata-rata berapa?""Aku tidak pernah beli beras.”" Berat karung terigu?” Amar mengganti topiknya

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   CARA TRADISIONAL

    "Eh?"Kaget lah Caca mendengar penjelasan Amar barusan."Hehe, nggak usah kayak gitu mukanya. Aku nggak akan maksa kamu ngelakuin itu. Tapi tadi itu opsi karena kamu bertanya saja makanya aku kasih tahu apa sebenarnya yang terbaik untuk membuat orang tuaku tidak lagi menggangguku."Amar tahu apa yang dikatakannya itu bukan sesuatu yang mudah. Apabila terjadi kesepakatan antara Caca dan Amar untuk menjalankan rencana tersebut maka akan ada ikatan jika rencana mereka berhasil. Mau tidak mau apa yang diminta oleh Amar itu adalah bagian dari mereka berdua. Jadi memang dia tidak yakin Caca akan mengatakan setuju."Maaf tadi aku itu cuman kag

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   KAU YANG MENENTUKAN  

    Meskipun aku tahu dia mengatakan itu karena ada anaknya saja dan dia mau menjagaku juga tapi tetap aku merasa seperti aku terlindungi. Apa yang salah dengan diriku? Kenapa aku seperti mengharapkan sekali perhatian dari pria ini? Seperti aku nyaman dengan perhatiannya.Caca sebetulnya hanya tersenyum saja mendengar celetukan Amar barusan. Tapi hatinya memang merasa sangat bahagia sekali.Dia tidak bisa menampik di dalam sana ada rasa yang tidak bisa dilupakannya."Kau pandai sekali bercanda.""Hehehe. Aku seriuslah. Aku tidak mungkin membuang anak istriku. Oh ya jadi kau ingin aku yang menentukan kita pakai cara yang ma

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   KEPUTUSAN AKHIR

    "Maaf ya mamaku cerewet sekali.""Tapi aku senang dengan perhatian yang mamamu berikan padaku. Dia sangat baik sekali."Pembahasan pertama yang mereka bicarakan saat Amar sudah masuk ke dalam kamar tidurnya. Dia mengunci pintu tanpa menurunkan Caca dari kedua tangannya."Eh kita mau ke mana? Sofa di sana."Amar masih tetap berjalan menuju wardrobe makanya Caca penasaran. Bukankah seharusnya Amar mendudukkannya di sofa kalau di tempat tidur khawatir kotor?"Mau membersihkan kakimu. Supaya tidak ada infeksi dan kita langsung bersihkan lukanya nanti.”

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   JADI PANAS

    "Bikin anaknya?"Tak pakai disensor lagi, Caca yang tahu ke mana arah pembicaraan Amar sekedar memastikan."Jika kau tidak keberatan.""Di sini?""Aku tidak yakin."Amar mengangkat bahunya."Tapi kita akan lihat situasinya. Karena tempatnya di mana itu belum jelas. Tergantung bagaimana kita memulainya dan bagaimana nanti ujung akhirnya."Apa penjelasanku tidak dimengerti ya? Kenapa dia

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   TEPAT SASARAN

    CPR172: TEPAT SASARAN"Ke kasurlah, biar nyaman Ca!"Baru kali ini Amar benar-benar tak tahan. Dia ingin cepat-cepat membawa Caca ke dalam kamar dan sudah terbayang apa yang memang ingin dilakukannya.Sesuatu yang tidak pernah dilakukannya selama empat puluh sembilan tahun masa hidupnya."Kita mulai sekarang ya Ca!"Dan setelah merebahkan tubuh Caca, dia pun sudah siap eksekusi rencana yang ingin dilakukannya.Tok Tok Tok! "Amar! Buka pintunya dulu! Biarkan istrimu makan dulu!"Sayangnya sudah ada suara yang mengganggunya."Dia tidak lapar Mama! Caca sudah tidur!""Amar! Jangan bohongi Mamamu atau aku akan mengambil kunci serep!""Hihi, kenapa kau tidak membuka pintu dulu saja untuk ibumu! Kasihan kan. Aku juga tak pergi kemanapun kok."Saat Amar yang sudah ada di atas tubuhnya meringis, Caca malah tersenyum kecil. Dia meminta sesuatu yang tak ingin dilakukan Amar.“Apalagi yang kau tunggu? Kenapa hanya menatapku saja? Buka dulu saja pintunya cepat!” bujuk Caca lagi karena Amar belum

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu    MARSHA?

    "Amar, apa kau yakin ingin punya anak dariku?""Kenapa jadi bertanya begitu Ca?""Kau tidak akan menyia-nyiakan anak itu setelah dia ada di sini?" Amar tadi tidak membahas tentang anak tapi dia membahas tentang tubuh Caca yang terlihat begitu menarik.Tapi wanita itu malah membawanya ke pertanyaan yang membuatnya sulit."Dengar. Aku tidak akan menyakiti anak kita. Aku akan membesarkannya dan akan lebih menyenangkan lagi jika ternyata kita cocok dan kau mau bersama dengan kami.""Amar apa maksudnya ini? Kau memberikan kesempatan padaku untuk menjadi istrimu sungguhan?""Aku bilang tadi kalau kau cocok denganku. Aku tidak akan memaksamu."Tawaran yang membuat Caca tersenyum. Dia ingin menutupi sendiri itu sebetulnya dan tidak ingin menunjukkan ekspresi apapun tapi rasa bahagia di dalam hatinya sudah membuatnya sulit mengendalikan ekspresi itu."Menurutmu itu ide bagus?"“Aku tidak tahu.”“Kau bertanya begini padaku karena saat ini kau menginginkan tubuhku. Kita tidak tahu apakah nanti

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BEKAS LUKA

    "Iya?"Caca menoleh ke belakang dengan tatapan bingung."Maaf. Aku pikir tadi kau memanggilku. Tadi siapa?""Kau menengok refleks saat aku memanggil Marsha?"Ragu tapi Caca pun mengangguk."Ya kudengar seperti aku mendengar namaku dipanggil. Tapi ini bukan pertama kalinya aku menengok.""Apa maksudmu?"Amar jadi bingung. Dia tak paham dengan maksud Caca yang bukan kata pertama kali tadi."Mungkin karena aku dipanggil Caca jadi kadang kalau ada orang memanggil Marsha atau Caca padahal bukan padaku aku suka sering menengok. Seperti namaku dipanggil tapi bukan." Lagi-lagi jawaban yang membuat Amar penasaran."Siapa nama lengkapmu?""Kau sudah tahu di surat nikah kita."Caca benar lagi. Mereka sudah menikah dan tentu saja Amar tidak mungkin tidak tahu siapa namanya."Kapan kau lahir?”"Kau juga sudah tahu di surat nikah kita."Lagi-lagi Caca menjawab yang sama dan memang benar Amar juga melihat tanggal lahirnya dan dia pun masih menghapalnya sampai sekarang."Kau punya foto ibumu?"Caca

Bab terbaru

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SLICE OF LIFE

    Delima: Mana ku tahu. Dia baru kembali beberapa jam yang lalu. Mungkin dia ingin memberikan surprise padamu.Shaun, dia menempuh kuliah S1 dan S2-nya di Jepang dan semuanya mendapat beasiswa. Hari ini kepulangannya dan Alila sungguh tak percaya kalau temannya itu sudah datang tanpa meneleponnya.Alila: Berikan teleponnya padanya.Shaun: Hai Alila.Delima pun menurut. Dan kini suara seseorang sudah membuat Alila begitu murka padanyaAlila: Kau. Sahabat macam apa kau pulang tidak bilang-bilang padaku?Shaun: Dengar dulu, aku-Alila: Tak mau. Aku lagi marah padamu Shaun.Yah, sudah terbayang memang bagaimana kesalnya Alila karena tidak diberitahukan tentang kedatangan pria itu. Padahal selama ini komunikasi mereka cukup lancar. Tapi kenapa dia harus tahu dari orang lain tentang kedatangan Shaun?Shaun: Baiklah, aku minta maaf, aku ingin kasih kejutan padamu.Alila: Maafmu tidak diterima. Cepat temui aku di plaza dan bantu aku mengurus empat monster kecil ini. Bawa juga Delima. Dia yang pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   ROMEO

    "Alila, kau dengar aku tidaaaak?""Dengaaaar, sabarlah Darwin, kan aku masih berpikir!"Entah kenapa Alila jadi mengingat ini. Sampai dia diam beberapa detik dan Darwin mengomel.Bayangan tentang Arthur memang tidak bisa dilupakannya dengan mudah. Ini yang membuatnya kembali menunjuk pekerjaan pada Darwin."Jangan bilang kau akan menunda lagi. Atau jangan-jangan kau menunda terus supaya aku berpaling dari Delima padamu.""Dih, kau pikir aku menyukaimu Darwin? Ish.""Habis, lama sekali sih. Aku sudah tidak sabar. Apa kau tidak mendukungku bersama dengannya dan hanya menipuku selama ini?"Darwin memang tidak sabaran. Delima memang sangat cantik sekali dan Darwin menyukainya sejak pandangan pertama. Alila jadi terkekeh lagi melihat bagaimana kesalnya Darwin padanya.Hubungannya dengan Darwin tidak se-kaku hubungan antara Reza dengan David. Mereka tak pakai panggilan resmi. Di tempat kerja, panggilan nama seperti ini juga tak masalah. Tak jarang mereka juga ribut satu sama lain di depan k

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   HATI SIAPA YANG TAHU?

    "Amar, Caca akan melahirkan!"Cuma sebelum siapapun merespon, Alila sadar duluan. Darah segar pun mengalir begitu saja yang membuat Amar cemas, Alila memekik."Kenapa kau diam saja? Cepat bawa istrimu ke dalam!"Reza juga panik. Dia segera mungkin membuka ruangan dan memanggil dokter untuk mempersiapkan operasi kedua yang jaraknya bahkan tak lebih dari seperempat jam dari Rania yang baru selesai.Caca tidak bisa diminta lahiran normal karena masalah di kepalanya dikhawatirkan akan mengganggu kesehatannya.Sekarang saja masalah di otaknya belum sembuh betul. Ya memang kondisinya sudah lebih baik. Caca bisa bertahan mengingat seseorang lebih dari seperempat jam. Bahkan rekor, pernah setengah jam dia tak bertanya dan bisa fokus ke obrolan tanpa gangguan. Tapi tetap saja, lahiran normal ini resiko berat."Papa. Amar. Bisa tidak sih kalian tidak bolak-balik? Mengganggu penglihatanku saja!"Tadi saat Rania melahirkan, Reza masih bisa tenang hanya menggenggam tangan Alila dan merangkul putri

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu    MARBLE DEVAN

    "Aku tidak jadi bicara denganmu. Akan kupikirkan lagi bagaimana aku harus menyingkirkanmu!"Lagi-lagi jawaban yang membuat kepala David pening."Reza kau ingin aku mengundurkan diri kah?"Amar tak mengerti apa yang sedang mereka perdebatkan tapi sepertinya dia melihat sisi positif dari sikap David yang menekan Reza ini."Kau tidak perlu mengundurkan diri kalau Reza memang membenciku, David. Dia masih berpikir kalau aku ingin merebut Rania-""BUKAN HANYA RANIA!" Reza memekik."Kau pikir masalahku denganmu hanya karena itu? Aku membencimu karena kau selalu mengganggu hidupku, selalu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku."Bingung juga Amar mencernanya. Karena dia merasa tidak mengambil apapun dan bahkan dia sudah mengembalikan Rania kepada Reza.Dia tidak mengganggu hubungan mereka selama mereka bersama, dia tidak datang kecuali dia ingin mengecek DNA Caca barulah dia muncul."Sudah Amar, tidak perlu dipikirkan. Reza hanya cemburu tentang Marsha. Kau bersama dengan Marsha dari d

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SHADOW COMPANY

    "Kau jaga Marsha. Aku akan bicara dengan suaminya tentu dia sendirian di dalam kamarnya, temani dia."Tapi Reza tidak mengizinkan Alila ikut.Dan putrinya pun menurut meski saat ini David yang melihat ini dia menatap tak suka pada Reza."Kenapa kau?""Aku ikut kau bicara dengannya. Tapi jika kau berani mencoba mengganggunya maka aku akan menyelamatkannya Reza. Kau temanku tapi aku tahu kalau menyerang Amar adalah tindakan yang salah."Ini hanya sebatas kekhawatiran David kalau Reza akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan oleh kakeknya Frederick dulu. Bersikap baik pada Rania tapi di belakang dia menusuk Rania. Membuat wanita itu kesulitan dan bahkan Frederick adalah orang yang patut disalahkan untuk semua kejadian yang menimpa Marsha.Tidak mungkin Marsha diculik dan mengalami luka di kepalanya yang parah jika Frederick melindunginya."Kau ingin menentangku?"Dan tentu saja pembicaraan ini terjadi setelah Alila keluar dan dia menuju kamar Caca dan Amar. Reza mengingin

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BIAR WAKTU YANG MENJAWABNYA

    "Papa?""Papa Reza, Marsha.""Sssh, Papa Rezanya Marsha, om Amar?""Hm, papanya Marsha. Papanya Marsha juga sudah kangen sekali dengan Marsha dan ingin sekali memeluk Marsha."Ada senyum dari wanita yang sedang ada dalam rangkulan Amar itu dan Reza juga menegang saat Amar mengatakannya.Tidak terbesit dalam pikiran Reza sama sekali kalau Amar akan membahas tentang dirinya pada Marsha dengan cara seperti ini setelah sebulan lebih Reza terus berpikir negatif tentang Amar dan cemburu padanya."Baca ini Reza."Amar memberikan handphone yang diambil David agar Reza baca.[Reza kemarilah. Putrimu yang ini juga ingin dipeluk olehmu. Dia memegang tanganku kencang sekali saat kau memeluk adiknya, Alila.]"Eh tentu Papa, kau harus memeluknya."Alila yang mengintip isi pesan itu, melepaskan diri dan dia khawatir sekali kalau kakaknya akan cemburu padanya.Dia meninggalkan Reza sendiri dan memberikan jarak agar papanya bisa mendekat pada Marsha di mana Amar juga memberikan jarak."Om Amar, dia pa

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   BUAH CINTA YANG TAK DIHARAPKAN

    "Kenapa kau bicara begitu tentang Arthur? Kau siapa?" Caca sudah lupa lagi tentang siapa Alila.Tapi setiap kali membicarakan Arthur memang Caca selalu melindunginya dan ini yang membuat Amar tak setuju dengan rencana Alila."Tidak Alila. Aku tidak yakin. Kita akan melihat nanti seiring dengan berjalannya waktu.""Tapi kan ini sudah pasti. Dia menculikku!" sanggah Alila tak terima."Saat aku bertemu dengan mamamu untuk kedua kalinya dan dia hilang ingatan, tidak mengenal tentang Reza, aku sangat yakin sekali kalau papamu itu adalah orang yang sangat jahat. Dia menculik mamamu dan berusaha untuk membuat mamamu menyukainya. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, aku bisa melihat kalau Reza tidak seburuk yang dikatakan oleh Giyan. Jadi kurasa waktu selalu bisa menunjukkan siapa orang itu sebenarnya. Hanya perlu menunggu saja."Amar mengembalikan semuanya pada kejadian itu dan matanya kembali menatap Reza."Amar kau tidak percaya padaku kah? Aku sendiri yang bicara dengan ayahnya!"Ketim

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   SEBULAN BERLALU

    "Tidak Amar kau salah jika berpikir kalau Arthur adalah orang baik. Justru semua masalah ini diawali darinya!"Tapi saat itu juga Alila menepis semua pikiran Amar tentang kebaikan Arthur. Dia mencoba memblok dirinya dan tidak mau terbuai dengan perasaannya lagi.Dia yakin sekali Arthur adalah sumber permasalahannya. Pria itu sangat jahat padanya dan keluarganya. Alila hanya ingin memperingati dirinya untuk membenci Arthur."Alila, apa maksudmu?" tapi sebetulnya Amar tidak setuju"Lagipula dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dia sudah mendapatkan karmanya. Dia sudah mati. Jadi tak perlu dibahas lagi Amar."Reza kau berhasil menyingkirkan Arthur berarti sebentar lagi kau juga berusaha untuk menyingkirkanku karena keegoisanmu dan merasa dirimu yang paling benar. Tapi aku tidak akan pernah menyerah dan aku tidak akan pernah membiarkan Caca pergi dari hidupku. Apapun yang kau akan lakukan padaku, aku akan bertahan demi istriku.Cuma saat itu juga pikiran Amar memperingatkan dirinya kala

  • Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu   CINTA DALAM SETIAP KONDISI

    "Tuan pasien sudah bisa dibawa ke ruangan opname. Dan kami akan membawanya sekarang."Melihat kondisi Caca yang sedang tertidur sudah mulai stabil lagi, perawat menginfokan. Lagi pula dia sudah ada di dalam ruang observasi lebih dari dua jam.Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk ingatannya agar kembali pulih seperti dulu. Tapi dari luka fisiknya tidak ada yang bermasalah. Luka di kepalanya juga stabil dan ini jadi pertimbangan dokter untuk memindahkan Caca ke kamar pasien.Dan kejadian ini berlangsung setelah kepergian Reza sekitar setengah jam."Baik. Kalau begitu silakan dipindahkan sekarang."Amar mengizinkan. Dan selama proses pemindahan dia tidak pergi ke manapun. Dia tetap menemani Caca di samping tempat tidurnya yang didorong oleh perawat ke ruangan opname.Amar juga hanya menunggu Caca di dalam ruangan itu sambil sesekali dia melihat handphonenya dan mengirim pesan untuk mengurus masalah bisnisnya juga.Bukan hanya masalah bisnis, ibunya yang ingin pamit pulang ke Indonesi

DMCA.com Protection Status