Share

Bab 99. Tak Bisa Kontrol Diri

Malam harinya, Farhan tak bisa tidur. Perasaan bersalahnya semakin menjadi. Bahkan dia tidak tahu keadaan Arga setelah dia tusuk.

"Apa dia selamat? Kalau dia sampai meninggal, betapa berdosanya aku," gumam Farhan seorang diri.

Saat menjelang subuh, Farhan akhirnya bisa terlelap. Dalam tidurnya, Farhan bermimpi bertemu dengan ayahnya. Ayah yang selalu mengajarinya berbuat baik dan tidak pendendam.

"Ayah ..." lirih Farhan.

Ayah Farhan saat itu mengenakan pakaian yang serba putih dengan peci putih di kepalanya.

"Kamu sudah berbuat salah, Nak. Tak sepantasnya kamu berbuat seperti itu," ucap sang Ayah.

"Berbuat apa, Yah?" Farhan seolah tak paham maksud ayahnya.

"Membalas perbuatan jahat orang lain kepada itu tidaklah dibenarkan, Farhan. Sadarlah dan bertobatlah!"

Tiba-tiba sang Ayah menghilang dari pandangannya. Saat itu juga Farhan terbangun dengan wajah penuh keringat.

Farhan bangkit dan pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Tenggorokannya kering dan untuk menenangkan hatinya.

"B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status