Share

Bab 52. Audrey Mulai Sibuk

Sampai di rumah, Audrey memeluk Dianti.

"Maaf, ya, Nak. Bukannya kamu nggak boleh main, tetapi Tante Natasha itu punya niat buruk sama kamu. Mendingan main di rumah aja sama Mama. Ya?" pinta Audrey.

Dianti mengangguk, lalu menangis di pangkuan sang Mama. Suasana di ruang tamu dalam rumah Edwin berubah menjadi sepi nanti sendu. Audrey menelan ludahnya berulang kali, terasa berat memang perjuangannya menjadi ibu. Apalagi anak seumuran Dianti yang sedang berpikir kritis dan merupakan usia emas.

'Ya Allah, semoga aku bisa mendidik Dianti dengan baik, serta tidak menyia-nyiakan usia emasnya. Meskipun kesibukan di pekan depan akan menyita waktuku, setidaknya aku berusaha selalu menemaninya bermain dan belajar,' harap Audrey, dalam hati.

**

Sejak saat itu, Dianti selalu mengerjakan PR dan bermain di rumah, ditemani Audrey. Tingkahnya yang semakin lincah dan kadang menjengkelkan, cukup membuat Audrey uring-uringan. Ditambah lagi, istri Edwin itu terus memikirkan biaya hidup yang semakin mah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status