Share

194. Maukah Kau Jadi Pacarku?

.

.

.

Untuk sesaat, Mu Shenan berpikir bahwa tidak akan ada perhatian yang akan didapatkannya. Hatinya sudah sedih dan raut wajahnya sudah sangat mendung. Namun, tepat disaat dia berpikir untuk membalik alat makannya, tiba-tiba saja sebuah tangan seputih salju menahan pergelangannya.

"Kenapa kau mau membalik piringnya? Bukankah kau belum makan?"

Suara itu menyejukkan telinga Mu Shenan. Oh! Tidak hanya telinga, tetapi suara itu juga sanggup menyejukkan hatinya hingga tulang-tulang sumsumnya melemas seketika.

Mu Shenan menolehkan wajahnya. Disampingnya saat ini, gadis cantik dengan bibir semerah delima itu tampak mengambilkannya sepotong dimsum dan memotong-motongnya kecil-kecil. Ukuran yang tepat bagi CEO pemilih makanan itu untuk memasukkannya ke dalam mulutnya.

"Shen Yiyi, aku bisa sendiri," ucap Mu Shenan berpura-pura menolak perhatian berlebih itu, meskipun sebenarnya hatinya terlampau senang.

"Bahumu masih belum benar-benar sembuh. Biarkan aku membantumu," sahut Shen Yiyi.

Sebuah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status