Beranda / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 201. Pria Bermarga Han

Share

201. Pria Bermarga Han

Penulis: Rainy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

.

.

.

Shen Yiyi memilih untuk menyelesaikan misteri kasusnya terlebih dahulu sebelum nantinya dia membalas perasaan Mu Shenan.

Untuk itu, pagi-pagi buta, gadis itu telah pergi ke Chang 'An ditemani oleh sopir Ding guna menggali informasi lebih dalam mengenai hubungan Shen Ara dengan Lan Yuo, serta kemungkinan-kemungkinan yang bisa diketahui disana.

Lagipula, sudah hampir 2 Minggu Shen Yiyi belum mengunjungi panti asuhan Kelopak Teratai. Terakhir kali dia kesana, mungkin adalah pada saat dia menyelinap dari rumah sakit ketika dia dan suaminya itu masih dirawat.

"Nona, kita sudah sampai," ucap sopir pribadi kediaman Shen kepada Shen Yiyi.

"Oh. Baiklah, paman. Parkirlah disebelah sana dulu karena aku masih belum selesai dengan riasanku," terang Shen Yiyi.

"Baik, Nona." Sopir itu lalu memasuki halaman panti asuhan dan memarkirkan mobilnya di bawah pohon beringin tua sesuai arahan sang nona.

Tidak ada mobil lain disana, kecuali sebuah mobil sport berwarna merah yang terlihat begitu mencolo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lie Miang
3 bab yag bertele tele buang koin aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Akhirnya Aku Kembali   202. Pria Bermarga Han (2)

    ....Astaga! Mengapa dia bisa tidak tahu? Dan juga mengapa sang ayah juga tidak memberitahunya?! batinnya sebelum dia menyadari posisinya di perusahaan Shen.'Shen Yiyi, dasar kau bodoh sekali! Tentu saja, ayah tidak memberitahumu' ucapnya pada dirinya sendiri yang lengah itu.Ya. Selama ini, Shen Yiyi tidak pernah bekerja di Perusahaan Shen dan tidak pernah terlibat dalam hal apapun mengenai segala hal didalamnya. Jadi, sudah pasti Shen Haoran tidak akan meminta pendapat apapun darinya."Nona, kenapa anda melamun?" kata petugas panti membuyarkan pikiran Shen Yiyi."Oh, maaf... Maaf... Saya lupa bahwa ada sesuatu yang tertinggal diluar," ucap Shen Yiyi. "Jadi saya mohon ijin untuk keluar sebentar," tambahnya."Oh. Silahkan, Nona."Shen Yiyi lalu berjalan keluar dengan wajah kebingungannya. Setelah dia duduk di bangku taman yang ada disana, dia lalu merogoh ponsel miliknya dari dalam tas untuk menghubungi seseorang yang ada di Perusahan Shen."Halo, selamat pagi sekretaris Tan," uca

  • Akhirnya Aku Kembali   203. Pria Bermarga Han (3)

    ...Shen Yiyi menunjuk pria tampan dengan satu lesung pipi itu. Begitupun dengan pria tampan itu, dia juga menunjuk Shen Yiyi dengan tulunjuk tangannya yang panjang. "Jadi, kau adalah si 'Tuan Han' yang membeli panti ini?" tanya Shen Yiyi dengan dahi yang sudah berkerut. Ya, pria tampan itu adalah pria yang dahulu suka memakai jaket hoodie. Mereka beberapa kali tidak sengaja bertemu baik di convenient store di depan Perusahaan Mu, lalu di kedai bakmi, dan juga Shen Yiyi pernah bertemu pria berjaket hoodie itu berada disekitaran rumahnya dengan mengendarai mobil sport. Eh? Mobil sport? batin Shen Yiyi sedikit melirik mobil sport di bawah pohon rindang disana. "Hey, Nona kecil. Mengapa kau bisa kemari?" tanya pria tampan itu menarik kembali jari telunjuknya. "Eh, aku?" jawab Shen Yiyi. "Aku kemari karena ingin menyumbangkan beberapa baju pada anak-anak," kilahnya. Han Suo lalu mengangguk pertanda mengerti perkataan gadis kecil yang ada di depannya. Lalu setelahnya, dia kembali me

  • Akhirnya Aku Kembali   204. Dimarahi Suami Dingin (1)

    ...Shen Yiyi pulang dengan tangan hampa. Kepergiannya ke Chang ‘An rupanya tidak membuahkan hasil apa-apa. Panti itu sudah dijual dan berkas-berkas lama-pun dipindah ke tempat yang baru oleh pemiliknya. Apakah memang sebegitu sulitnya untuk membongkar kejahatan Shen Ara? Batin Shen Yiyi sembari menahan sesak di dadanya.“Nona, setelah ini. Anda mau kemana? Apakah kita langsung pulang ke Kediaman Shen ataukah…,” tanya sopir Ding.“Em, aku ingin ke kedai Rainbow. Antarkan aku kesana,” ucap Shen Yiyi.Mobil itu memang sudah berada di jalanan menuju kota S. Sopir Ding langsung membelokkan mobil mereka ke jalan utama Huansang, karena jalan itu adalah lebih dekat untuk menuju ke kedai itu.Hingga akhirnya, tidak lebih dari satu jam, mobil itu-pun berhenti ditepian jalan, tepat di depan sebuah kedai yang tampak lumayan besar.“Nona, kita sudah sampai,” kata sopir Ding.“Hm.”Shen Yiyi lalu menoleh dan melihat papan besar dengan gambar pelangi penuh warna itu. Sejujurnya, dia tidak begitu

  • Akhirnya Aku Kembali   205, Dimarahi Suami Dingin (2)

    ...Sekelebat rasa kesal muncul di wajah Shen Yiyi. Wanita itu langsung mengambil segelas air putih dan meminumnya sampai habis. Setidaknya, dia perlu melakukannya, sebelum dia memulai perdebatan dengan pria dingin di depannya. Ya, sudah cukup lama, dia tidak berdebat dengan Mu Shenan.“Ehem. Permisi, Tuan Mu.” Shen Yiyi lalu ikut men-sedekapkan lengannya seperti yang dilakukan oleh pria itu. Tubuh kecilnya ditegakkan, dan dia juga membalas tatapan tajam pria itu seolah ingin menunjukkan bahwa dia tidak terima akan tuduhan yang diberikan kepadanya.“Tuan Mu, jadi kau sengaja datang kemari hanya untuk menuduhku bahwa aku tidak mengurus bayiku deng-“ belum sempat Shen Yiyi mengucapkannya, Mu Shenan masih dengan posisi tegapnya secara tiba-tiba menyodorkan sebungkus obat penguat kandungan yang diberikan oleh dokter Ma beberapa waktu silam."Obatmu..." kata pria itu dengan nada datar dan beku.“Oh, itu. Ya, aku lupa meminumnya tadi pagi. Jadi kau ke kediaman Shen?” ucap Shen Yiyi seakan

  • Akhirnya Aku Kembali   206. Rasanya Ditarik-ulur

    . . . Memanggilnya 'kakak'? Apa dia bercanda? batin Shen Yiyi sambil memutar memori di kepalanya yang tiba-tiba melintas di pikirannya. Kala itu, Shen Yiyi ingat betul… ‘Kakak Mu… Kakak Mu… Kumohon berhentilah sebentar. Aku hanya ingin sedikit berbicara denganmu…,’ ucap Shen Yiyi berlarian mengejar langkah kaki Mu Shenan yang tidak kunjung mau untuk berhenti untuk mendengarkannya. ‘Kak, aku membawa pastry. Setidaknya, biarkan aku memberikannya untukmu." ‘Kak, bolehkah aku ikut.’ ‘Kakak Mu?’ ‘Kak?’ Ya. Dahulu, Shen Yiyi selalu memanggil-manggil pria itu dengan panggilan ‘kakak’. Panggilan itu terdengar begitu manis dan manja layaknya panggilan yang ditujukan pada pasangan yang baru saja berpacaran ataupun menikah. Hanya saja, ketika itu, Mu Shenan langsung marah dan menyuruh pengawalnya menyuruh menutup mulut kecil Shen Yiyi dengan lakban. Mulai saat itu, selama masa pengejarannya bertahun-tahun silam… Shen Yiyi tidak lagi memanggil nama pria dingin itu dengan sebutan ‘kakak’!

  • Akhirnya Aku Kembali   207. Rasanya Ditarik-ulur (2)

    ...Selepas makan sore itu, Shen Yiyi kembali pulang dengan perasaan agak kesal. Pintu mobil ditutupnya cukup kencang, hingga sopir Ding yang sudah cukup tua itu-pun terkejut mendengar perubahan suasana hati nona muda-nya.“Sopir Ding, ingat. Jangan beritahu ayah bahwa aku pergi ke Chang ‘An.” Shen Yiyi menunjuk sopir itu dari luar jendelanya seakan ia ingin meluapkan seluruh kekesalan hatinya pada sopir tua yang tidak tahu apa-apa itu.Sopir Ding hanya bisa berkedip-kedip. Dia tidak melakukan apa-apa dan sekarang, dia harus menerima seluruh akibat dari hal yang tidak dilakukannya. Setidaknya, hati sopir Ding cukup sedih, dan mungkin akan bertambah sedih lagi andaikata tidak ada seseorang disampingnya yang menenangkannya.“Hehe… Sopir Ding. Tidak apa-apa. Aku tahu kau tidak bersalah… Nyonya muda memang suka begitu kalau sedang kesal. Apa kau tahu sopir Ding, aku juga salah satu korban dari Nyonya muda. Bahkan aku pernah hampir mati karena memakan makanan mematikan dari Nyonya muda…

  • Akhirnya Aku Kembali   208. Rasanya Ditarik-ulur (3)

    ...Selama menjadi sopir di kediaman Shen, tentu saja sopir Ding sudah menerima gaji dari Shen Haoran. Dan selama ini pula, sopir Ding merasa bahwa apa yang diberikan oleh Shen Haoran jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang diterima oleh sopir-sopir pada umumnya.Tapi kali ini, sopir Ding benar-benar dibuat tidak bisa berkata-kata setelah melihat nominal uang pemberian dari tuan Mu. Bukannya dia membandingkan, tapi jumlah itu memanglah sangat besar. Bahkan bisa dikatakan, pemberian putra keluarga Mu itu bahkan lebih dari 3 kali gaji yang diberikan oleh kediaman Shen kepadanya.‘Ada apa ini? Apakah Tuan Mu memang sebaik itu?’ batin sopir Ding di dalam hatinya.Sopir Ding lantas memasukkan kembali uang-uang itu ke dalam amplopnya. Dia berpikir, pada akhir pekan ini, dia mungkin akan mengambil cuti satu hari, supaya dia bisa mengantar uang-uang itu ke desa dan membeli se-ekor lembu untuk menantu pria-nya disana. Itulah pemikiran sopir Ding sebelum dia melihat ada sebuah lipatan k

  • Akhirnya Aku Kembali   209. Isterinya Mencari Informasi tentang Pria Lain

    ...Shen Yiyi terduduk di atas ranjangnya. Dia sudah membuang tiga rangkai buket bunga dari sekian banyak buket bunga pemberian Mu Shenan dalam sepekan ini. Meskipun begitu, kekesalan hatinya belum juga surut. Entah mengapa, Shen Yiyi merasa benar-benar tidak terima ketika pria brengsek itu sudah melupakan perasaan sukanya dalam sekejap mata.“Cih! Lihat saja ya, Mu Shenan. Jangan harap aku akan mau menjadi kekasihmu!” ancam Shen Yiyi setelah dia mengingat apa yang dikatakan oleh suami busuknya di kedai rainbow itu.Shen Yiyi lantas membaringkan dirinya di atas ranjang empuk di bawahnya. Pertemuan dengan Mu Shenan benar-benar langsung mengalihkan seluruh perhatiannya. Meskipun begitu, Shen Yiyi juga tidak sepenuhnya lupa akan kejadian yang di-alaminya di Chang ‘An. Sehingga setelah mengingatnya, Shen Yiyi sedikit mengesampingkan rasa kesalnya sebelum dia mencari tasnya untuk mengambil kertas yang diberikan oleh pria bermarga Han itu.CEO Han Suo Yuan Xi Corp.Jianju Street xxxMemb

Bab terbaru

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

  • Akhirnya Aku Kembali   249. Dua Pria Melindunginya (3)

    ...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m

  • Akhirnya Aku Kembali   248. Dua Pria Melindunginya (2)

    ...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum

  • Akhirnya Aku Kembali   247. Dua Pria Melindunginya (1)

    ...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny

DMCA.com Protection Status