Beranda / Romansa / Akhirnya Aku Kembali / 206. Rasanya Ditarik-ulur

Share

206. Rasanya Ditarik-ulur

Penulis: Rainy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
.

.

.

Memanggilnya 'kakak'? Apa dia bercanda? batin Shen Yiyi sambil memutar memori di kepalanya yang tiba-tiba melintas di pikirannya.

Kala itu, Shen Yiyi ingat betul…

‘Kakak Mu… Kakak Mu… Kumohon berhentilah sebentar. Aku hanya ingin sedikit berbicara denganmu…,’ ucap Shen Yiyi berlarian mengejar langkah kaki Mu Shenan yang tidak kunjung mau untuk berhenti untuk mendengarkannya.

‘Kak, aku membawa pastry. Setidaknya, biarkan aku memberikannya untukmu."

‘Kak, bolehkah aku ikut.’

‘Kakak Mu?’

‘Kak?’

Ya. Dahulu, Shen Yiyi selalu memanggil-manggil pria itu dengan panggilan ‘kakak’. Panggilan itu terdengar begitu manis dan manja layaknya panggilan yang ditujukan pada pasangan yang baru saja berpacaran ataupun menikah. Hanya saja, ketika itu, Mu Shenan langsung marah dan menyuruh pengawalnya menyuruh menutup mulut kecil Shen Yiyi dengan lakban. Mulai saat itu, selama masa pengejarannya bertahun-tahun silam… Shen Yiyi tidak lagi memanggil nama pria dingin itu dengan sebutan ‘kakak’!
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Theresia Debbie
hahaha yiyi km polos banget...jangan mau dipermainksn sm shenan, kasih pelajaran dulu sm shenan biar shenan kapok
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Akhirnya Aku Kembali   207. Rasanya Ditarik-ulur (2)

    ...Selepas makan sore itu, Shen Yiyi kembali pulang dengan perasaan agak kesal. Pintu mobil ditutupnya cukup kencang, hingga sopir Ding yang sudah cukup tua itu-pun terkejut mendengar perubahan suasana hati nona muda-nya.“Sopir Ding, ingat. Jangan beritahu ayah bahwa aku pergi ke Chang ‘An.” Shen Yiyi menunjuk sopir itu dari luar jendelanya seakan ia ingin meluapkan seluruh kekesalan hatinya pada sopir tua yang tidak tahu apa-apa itu.Sopir Ding hanya bisa berkedip-kedip. Dia tidak melakukan apa-apa dan sekarang, dia harus menerima seluruh akibat dari hal yang tidak dilakukannya. Setidaknya, hati sopir Ding cukup sedih, dan mungkin akan bertambah sedih lagi andaikata tidak ada seseorang disampingnya yang menenangkannya.“Hehe… Sopir Ding. Tidak apa-apa. Aku tahu kau tidak bersalah… Nyonya muda memang suka begitu kalau sedang kesal. Apa kau tahu sopir Ding, aku juga salah satu korban dari Nyonya muda. Bahkan aku pernah hampir mati karena memakan makanan mematikan dari Nyonya muda…

  • Akhirnya Aku Kembali   208. Rasanya Ditarik-ulur (3)

    ...Selama menjadi sopir di kediaman Shen, tentu saja sopir Ding sudah menerima gaji dari Shen Haoran. Dan selama ini pula, sopir Ding merasa bahwa apa yang diberikan oleh Shen Haoran jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang diterima oleh sopir-sopir pada umumnya.Tapi kali ini, sopir Ding benar-benar dibuat tidak bisa berkata-kata setelah melihat nominal uang pemberian dari tuan Mu. Bukannya dia membandingkan, tapi jumlah itu memanglah sangat besar. Bahkan bisa dikatakan, pemberian putra keluarga Mu itu bahkan lebih dari 3 kali gaji yang diberikan oleh kediaman Shen kepadanya.‘Ada apa ini? Apakah Tuan Mu memang sebaik itu?’ batin sopir Ding di dalam hatinya.Sopir Ding lantas memasukkan kembali uang-uang itu ke dalam amplopnya. Dia berpikir, pada akhir pekan ini, dia mungkin akan mengambil cuti satu hari, supaya dia bisa mengantar uang-uang itu ke desa dan membeli se-ekor lembu untuk menantu pria-nya disana. Itulah pemikiran sopir Ding sebelum dia melihat ada sebuah lipatan k

  • Akhirnya Aku Kembali   209. Isterinya Mencari Informasi tentang Pria Lain

    ...Shen Yiyi terduduk di atas ranjangnya. Dia sudah membuang tiga rangkai buket bunga dari sekian banyak buket bunga pemberian Mu Shenan dalam sepekan ini. Meskipun begitu, kekesalan hatinya belum juga surut. Entah mengapa, Shen Yiyi merasa benar-benar tidak terima ketika pria brengsek itu sudah melupakan perasaan sukanya dalam sekejap mata.“Cih! Lihat saja ya, Mu Shenan. Jangan harap aku akan mau menjadi kekasihmu!” ancam Shen Yiyi setelah dia mengingat apa yang dikatakan oleh suami busuknya di kedai rainbow itu.Shen Yiyi lantas membaringkan dirinya di atas ranjang empuk di bawahnya. Pertemuan dengan Mu Shenan benar-benar langsung mengalihkan seluruh perhatiannya. Meskipun begitu, Shen Yiyi juga tidak sepenuhnya lupa akan kejadian yang di-alaminya di Chang ‘An. Sehingga setelah mengingatnya, Shen Yiyi sedikit mengesampingkan rasa kesalnya sebelum dia mencari tasnya untuk mengambil kertas yang diberikan oleh pria bermarga Han itu.CEO Han Suo Yuan Xi Corp.Jianju Street xxxMemb

  • Akhirnya Aku Kembali   210. Isterinya Mencari Informasi tentang Pria Lain (2)

    ...“Oh. Tadi Tuan Mu yang memberikannya, Nona. Katanya, Nona tidak sengaja menjatuhkan bunga-bunga ini sehingga Tuan Mu datang khusus untuk membantu anda memungutnya. Bukankah itu sangat romantis, Nona?” terang bibi Zhang langsung melangkahkan kakinya sembari membawa ketiga buket bunga mawar putih berbentuk hati itu.Tapi nampaknya, Shen Yiyi tidak menangkap hal yang sama seperti yang ditangkap oleh kepala pelayannya itu. Apa? Romantis? Cih! Tadi di kedai saja, jelas-jelas pria itu mengatakan bahwa…‘Aku tidak datang untukmu’‘Jangan terlalu percaya diri Nyonya Mu!’‘Aku hanya ingin menyuapi bayiku. Bukan kau!’‘Jangan salah sangka.’Lekas-lekas, Shen Yiyi melangkahkan kakinya menuju ke balkon yang ada di depan kamarnya. Dan betul kata bibi Zhang, pria tampan itu memang ada dibawah sana dengan kedua tangan yang sudah masuk ke dalam saku celananya. Tampak agung dan begitu tampan pada saat bersamaan.“Apa maksudnya dia berdiri disana seperti itu?” gumam Shen Yiyi yang langsung disamb

  • Akhirnya Aku Kembali   211. Perayaan Kemenangan Kecil

    . . . Shen Ara meletakkan salinan laporan penjualan panti asuhan kelopak teratai di atas meja di depannya. Senyum langsung mengembang ketika dia membayangkan bagaimana pahitnya ekspresi Shen Yiyi saat ini. “Panti itu sudah terjual. Dan aku dengar, hari ini pemilik barunya telah mengganti orang lama dan membuang berkas-berkasnya.” Shen Ara lalu menyodorkan kertas itu supaya dilihat oleh putrinya. Bagaimana-pun, Shen Ara bisa merasakan penderitaan putrinya. Dia berpikir, dengan memberitahunya sebuah kabar gembira, maka putrinya itu bisa sedikit terhibur. “Sudah terjual, Ibu? Benarkah?” tanya Wei Yuna yang langsung di-angguki oleh Shen Ara. Raut kebahagiaan sangat jelas ter-ukir pada wajah Wei Yuna. Gadis yang tadinya bermuka muram itu, saat ini telah sedikit merasa terhibur, sehingga dia mau mengangkat secangkir kopi yang tadi dipesankan oleh sang ibu untuknya. “Ibu, tapi bagaimana bisa? Bukankah dulu paman Haoran tidak menyetujui pembongkaran panti itu? Tetapi kenapa sekarang pam

  • Akhirnya Aku Kembali   212. Masuk dalam Genggaman Putra Group Zinhan

    . . . Shen Ara sebelumnya memang telah mencari tahu. Meskipun terbatas, tapi koneksinya dengan para preman rupanya mampu membantunya untuk mendapatkan informasi rahasia mengenai group Zinhan. Oleh karenanya, Shen Ara sama sekali tidak khawatir meskipun panti itu sudah berpindah tangan. Karena bagaimanapun, untuk gadis secantik Shen Yiyi, hanya akan ada satu kemungkinan yang akan terjadi jika dia tetap pergi ke panti itu, yakni, putra Zinhan itu pasti menginginkannya, atau kalau tidak, setidaknya, gadis bodoh itu akan ber-urusan dengan klan para penjahat. Bukankah itu berita baik bagi keluarga Wei? “Haha… Yuna, ibu sangat senang. Ayo pesanlah apa yang kau suka. Dan juga, kau boleh memanggil semua teman-temanmu kemari. Kita akan sedikit bersenang-senang," ucap Shen Ara sambil menepuk punggung tangan putrinya yang kembali bahagia. Di dalam café itu, mereka berdua bergembira. Bahkan, Shen Ara langsung memesan seluruh meja dan mengundang para kaki tangannya juga untuk datang pada pesta

  • Akhirnya Aku Kembali   213. Gudang Yuan Xi

    ...Matahari belum naik terlalu tinggi dan waktu baru menunjukkan pukul 8 pagi. Akan tetapi, Shen Yiyi bersama sopir Ding telah berada di pinggiran jalan Jianju tidak jauh dari Perusahaan Yuan Xi milik dari pria bermarga Han itu berada.Di dalam mobilnya, Shen Yiyi masih berkutat dengan riasan penyamarannya sementara sopir Ding disuruhnya untuk menunggu diluar. Kali ini, Shen Yiyi merias wajahnya dengan alas bedak yang tidak setebal biasanya. Meski begitu, kontur wajahnya tetap dilukis seperti penyamaran sebelumnya, supaya dia bisa tetap bisa menyembunyikan identitas dirinya.Semua sudah siap. Shen Yiyi memasukkan semua make-up miliknya kembali ke dalam tas. Lalu kemudian, dia menentengnya sembari dia membuka pintu mobil milik kediaman Shen yang mengantarkannya itu.“Paman Ding.” Shen Yiyi memanggil sopir yang langsung berlari ke arahnya. “Apakah aku sudah tidak dikenali?” tanyanya kepada sopir Ding yang tampak mengerutkan alis tua-nya."Nona, tentu saja anda tidak dikenali. Hanya s

  • Akhirnya Aku Kembali   214. Gudang Yuan Xi (2)

    ...Gudang Yuan Xi rupanya cukup besar. Di dalamnya ada sekat-sekat ruang khusus dengan tempelan-tempelan nama pada setiap pintunya sehingga para karyawan bisa lebih mudah untuk menyimpan maupun mencari properti pekerjaan mereka.Shen Yiyi melihat itu sebagai sebuah keuntungan. Setelah dia mengambil sebuah tag nama karyawan di meja depan, dia langsung menyusuri tempat itu tanpa harus bertanya kepada orang-orang disana. Hingga akhirnya, dia menemukan sebuah ruang paling besar diantara mereka semua dengan tulisan yang sangat dikenalinya.Kelopak Teratai.Demikianlah judul ruang dengan pintu dari bahan kayu oak itu.Shen Yiyi sedikit mengintip. Dan ternyata benar. Di dalam sana, kardus-kardus yang dikemas dari panti asuhan kemarin masih berserakan di atas lantai dan sepertinya belum ada satu-pun orang yang membereskannya."Permisi," ucap Shen Yiyi berbasa-basi."Oh. Selamat datang, Nona. Apakah anda adalah seseorang yang akan membereskan barang-barang ini?" tanya seorang pria berbaju p

Bab terbaru

  • Akhirnya Aku Kembali   255. Ke Kediaman Mu (1)

    ...Pagi telah menjelang di kota S. Hari ini, Shen Yiyi dan Mu Shenan harus kembali ke Kediaman Mu setelah mereka berdua mendapat pesan singkat dari Nyonya besar tua. Meski Shen Yiyi masih membenci suaminya setelah percakapan yang tidak terselesaikan semalam, tapi dia tetap ikut kesana karena dia harus berjumpa dengan nenek mertuanya yang sempat sakit itu.“Aw….” Mu Shenan terdengar mengaduh sembari satu tangannya memegang tengkuk lehernya. Mungkin dia berpikir bahwa Shen Yiyi akan merasa kasihan dan menyudahi pertengkaran mereka. Tapi, ternyata tidak!Mu Shenan kembali diam. Dia mengarahkan matanya ke jalanan ke depan dan sesekali melirik Shen Yiyi yang saat ini memejamkan matanya. “Yiyi, apa tidurmu nyenyak semalam?” tanyanya tanpa balasan apapun. Mu Shenan hanya bisa menghela nafasnya. Sepertinya, dia tidak akan berbaikan dengan isterinya dalam waktu singkat sehingga dia memilih untuk diam supaya isterinya itu tidak bertambah semakin marah.Kediaman Mu telah terlihat di depan. M

  • Akhirnya Aku Kembali   254. Pria itu Penuh Kasih Sayang (3)

    ...“Kakek, kumohon jangan membicarakan hal itu. Aku yakin kakek akan selalu sehat.” ucap Shen Yiyi terjeda. “Oh, besok aku akan membawakan kakek buah persik dari Mongol. Orang bilang siapapun yang memakan buah itu pasti akan mendapat berkah umur panjang dari langit. Bagaimana Kek?”“Haha… Yiyi, jangan khawatir. Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin tenang. Apalagi, sebentar lagi aku akan menimang seorang cicit. Tapi tentang buah itu? Em… Baiklah. Kau bisa membawakan beberapa untukku,” sahut kakeknya sebelum teringat kembali akan pembicaraan selanjutnya. “Yiyi, tentang hak waris itu. Kakek mau kau menjaganya dengan baik. Apa kau mengerti?”“Hm… Iya, aku mengerti,” jawab Shen Yiyi."Baiklah, sekarang aku bisa tenang. Kau istirahatlah. Sampaikan salamku untuk suamimu.""Baik Kek," ucap Shen Yiyi menutup pembicaraan itu.Setelah mendengar kakek Shen menutup sambungan teleponnya, Shen Yiyi langsung meletakkan ponselnya kembali ke atas meja. Meski Shen Yiyi senang karena Shen Ara dan Wei Y

  • Akhirnya Aku Kembali   253. Pria itu Penuh Kasih Sayang (2)

    ...Shen Yiyi telah selesai membersihkan dirinya ketika dia mendengar ponselnya berdering. Hari sudah hampir larut malam, tetapi seseorang menghubunginya. Ada apa? Batinnya sebelum dia mengambil ponselnya dan mendapati bahwa kakek Shen adalah orang yang meneleponnya.“Halo kakek… Selamat malam. Kakek mengapa belum tidur?” sapa Shen Yiyi yang dibalas oleh suara batuk diseberang sana.“Uhuk… uhuk…” Kakek Shen terdengar sedang tidak baik-baik saja. Shen Yiyi megerutkan dahinya dan segera bertanya pada kakeknya itu.“Kakek, apa kau sedang sakit? Aku akan segera menelepon bibi Zhang. Kakek ber-istirahatlah.” Shen Yiyi cukup panik karena dirinya sedang tidak ada disana. Sementara Shen Haoran, ayahnya itu, pastilah saat ini masih sibuk di ruang kerjanya. Shen Yiyi hendak menutup sambungan telepon itu supaya bisa menghubungi kepala pelayannya. Akan tetapi sang kakek lekas-lekas mencegahnya.“Yiyi… Kakek tidak apa-apa. Kau tenang saja. Aku hanya batuk karena udara terlalu dingin,” sahut pria

  • Akhirnya Aku Kembali   252. Pria Itu Penuh Kasih Sayang

    ...Setelah menikmati makan malam, Mu Shenan membawa Shen Yiyi pulang ke apartemen Sky Garden. Meski ada beberapa hal yang masih mengganjal di hatinya, Mu Shenan tetap merasa senang karena pada akhirnya dia bisa membawa isterinya itu kembali pulang bersamanya.“Biar aku saja,” ucap Mu Shenan mendahului Shen Yiyi mendorong pintu rumah mereka.Ketika mereka sudah sampai di dalam rumah, Mu Shenan buru-buru membantu melepas sepatu isterinya dan menggantinya dengan sebuah sandal rumah yang baru dibelinya. Sandai berbulu itu berwarna peach dengan tatakan kaki yang sangat lembut dan empuk ketika digunakan.“Shenan, apa yang kau lakukan?” tanya Shen Yiyi merasa tidak enak. Bagaimanapun Mu Shenan adalah CEO dari Perusahaan Mu. Lagipula, Shen Yiyi juga tahu bahwa Mu Shenan adalah tipe lelaki dingin yang tidak akan mungkin melakukan hal semacam itu. Jadi, Shen Yiyi buru-buru menarik kakinya dari pergelangan tangan Mu Shenan ketika pria itu hendak memakaikan sepatu sandal pada kaki yang kedua.

  • Akhirnya Aku Kembali   251. Duka Mendalam (2)

    ...Dalam lembar pertama album itu, Shen Ping bisa melihat foto Shen Ara ketika dia pertama kali datang ke Kediaman Shen. Wajahnya begitu lusuh dan kulitnya kecoklatan karena terbakar terik matahari. Pada waktu itu, Shen Ping masih ingat, dirinya begitu kasihan dengan gadis remaja yang baru diambilnya dari panti asuhan Kelopak Teratai.Penampilan gadis remaja itu sangat mengingatkan Shen Ping akan masa perang yang pernah dilaluinya ketika dirinya masih muda. Ada begitu banyak anak menjadi yatim piatu dan terlantar pada masa perang yang sudah merebut nyawa banyak orang di wilayah perbatasan. Hati Shen Ping begitu sedih sehingga dia akhirnya mencurahkan kasih sayang kepada gadis remaja itu layaknya putrinya sendiri dan memberinya nama ‘Shen Ara’.'Kenapa kau sampai melakukan hal itu?' tanyanya dalam hati.Shen Ping tidak pernah menyangka bahwa putri angkatnya itu akan bertindak berlebihan pada Shen Yiyi. Sejujurnya, dia tidak bisa memahami alasan Shen Ara melakukannya. Apakah kasih sa

  • Akhirnya Aku Kembali   250. Duka Mendalam (1)

    ...Suara mobil milik Shen Ara terdengar meninggalkan Kediaman Shen. Dari depan pintu kamarnya, kakek Shen terlihat memegangi dadanya. Sepertinya, pria tua itu mengalami rasa sakit akibat semua musibah yang barusaja terjadi pada keluarga mereka.Kakek Shen meremas dadanya untuk meredakan rasa sakit yang mendadak menyerangnya. Dalam sela-sela kesakitannya itu, beberapa kali dia terdengar mengutuki dirinya sendiri atas semua yang telah terjadi pada keluarga mereka. Apakah dia tidak becus mengurusi rumah tangga di keluarganya? Apa kesalahannya di masa lalu sehingga dewa-dewa menghukumnya? batin Shen Ping merasa begitu sedih dan getir disaat yang bersamaan atas tindakan Shen Ara.Isteri Haoran telah tiada. Lalu setelahnya, hampir-hampir mereka juga kehilangan Shen Yiyi karena ulah Wei Dong. Kakek Shen berpikir bahwa semua hal-hal buruk yang terjadi di keluarganya sudah usai. Akan tetapi, harapannya tidak terwujud!"Ling!" seru kakek Shen memanggil seorang pelayan yang terlihat dari keja

  • Akhirnya Aku Kembali   249. Dua Pria Melindunginya (3)

    ...Perubahan ekspresi itu dapat ditangkap oleh Shen Haoran. Dalam hati, Shen Haoran merasakan sebuah sayatan ketika dia melihat bagaimana Wei Yuna bisa memainkan mimik wajahnya dengan begitu cepat. Apakah… begini cara Wei Yuna selama ini mempengaruhinya untuk menyalahkan Shen Yiyi? Batin Shen Haoran menarik nafasnya dalam-dalam untuk menahan luapan emosi yang keluar akibat ulah-ulah Wei Yuna yang tiba-tiba bermunculan dalam ingatannya.‘Kartu akses milik Shen Yiyi yang diambil oleh Wei Yuna’‘Perubahan penampilan Shen Yiyi menjadi gadis gila’‘Wei Yuna yang mempengaruhinya untuk memutuskan pernikahan Shen Yiyi’‘Dan juga, Wei Yuna yang dengan senang hati memperkenalkan dirinya sebagai calon isteri Mu Shenan’Sedari awal, bahkan jauh sekali sebelum saat ini, bukankah Wei Yuna memang telah menindas Shen Yiyi? Pikir Shen Haoran mengerutkan kedua alisnya semakin dalam.Sementara Shen Haoran menenangkan emosinya, Shen Ara yang sudah tidak dapat berkata-kata dengan Shen Haoran akhirnya m

  • Akhirnya Aku Kembali   248. Dua Pria Melindunginya (2)

    ...Malam telah menjadi semakin larut. Meski demikian, cahaya lampu di ruang tamu kediaman Shen masih menyala begitu terangnya menyoroti anggota keluarga Wei yang baru saja datang kesana.“Kakak Hao… Kumohon maafkan aku. Percayalah, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti Shen Yiyi. Yang kulakukan hanyalah-“, ucap Shen Ara berusaha menjelaskan.“Ara, diamlah! Kau tidak perlu menjelaskannya kepadaku,” sahut Shen Haoran dengan wajahnya yang sudah memerah.“Tidak! Kakak Hao, kau harus mendengar penjelasan kami. Jujur saja, aku hanya ingin menyelamatkan Perusahaan Shen. Sama sekali, aku tidak bermaksud mendorong Shen Yiyi pada CEO Yuan Xi itu. Kakak Hao, tolong percayalah… Aku tidak akan setega itu pada keponakanku sendiri,” lanjut Shen Ara yang seketika dibalas sebuah tawa kecut dari Shen Haoran.“Ckck… Apa kau bilang? Kau ingin menyelamatkan Perusahaan Shen? Dan kau tidak akan setega itu kepada Shen Yiyi?” Shen Haoran mengulangi apa yang didengarnya dari adik angkatnya sebelum

  • Akhirnya Aku Kembali   247. Dua Pria Melindunginya (1)

    ...Mu Shenan melaju dengan kecepatan rata-rata menjauhi gedung Balai Kota itu. Setelah dia menyelesaikan permasalahan Shen Yiyi, hatinya merasa lebih tenang meskipun ada sesuatu yang mengganjal di dalam hatinya.‘Aku memang memiliki hubungan di masa lalu dengan Shen Yiyi. Apakah Tuan Mu datang jauh-jauh hanya untuk mengetahui tentang hal ini?’Pernyataan Han Suo masih terngiang begitu jelas di telinga Mu Shenan. Sebelumnya, Mu Shenan hanya menanggapinya dengan suara kekehan ketika dia mendengar pria muda itu mengatakannya. Akan tetapi, ada satu hal yang mengusik hati Mu Shenan ketika dia melihat ekspresi wajah CEO dari Yuan Xi itu. Dari apa yang dia lihat, pria bermarga Han itu sedang tidak berbohong. Lalu sebenarnya apa hubungan Shen Yiyi dan Han Suo di masa lalu? Batin Mu Shenan.Untuk beberapa waktu, Mu Shenan tenggelam di dalam pikirannya sendiri. Namun sesaat setelah Mu Shenan menyadari bahwa Shen Yiyi sedang memperhatikannya, cepat-cepat pria itu merubah ekspresi pada wajahny

DMCA.com Protection Status