Share

Bab 30 I am not Her

Penulis: Han
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-09 23:30:18

Teala menutup pintu toko, sedikit terkejut saat melihat jenandra berdiri bersandar kap mobil sambil melihat ke arahnya. Seolah mengerti, ia segera mendekati Jenandra, menyapanya sebentar, kemudian masuk ke dalam mobil pria itu, menuju restoran cepat saji, setidaknya begitu yang Teala pikirkan sebelum akhirnya ia melihat mobil Jenandra berhenti di depan restoran sushi favorit Yasha.

Menghela napas panjang, harusnya Teala tahu bahwa tidak mungkin bagi Jenandra bersikap baik kepadanya. Pria itu hanya mencari distraksi atas kepergian Yasha dan memanfaatkan kehadirannya menjadi cara bagi Jenandra. Ia harusnya tidak berharap lebih dan berakhir sakit hati atas ekspektasinya sendiri.

Teala keluar dari mobil Jenandra kemudian mengekori pria itu, duduk di salahsatu bangku yang kosong kemudian memesan ramen. Menu yang membuat Jenandra terkejut sampai menanyakan alasan Teala tidak memesan sushi. Hal itu tentu membuat Teala menatap Jenandra lurus dengan wajah datar.

“Bukan aku yang menyukai sushi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 31 Talk to Mom

    Setelah jam makan siang, Teala mengunjungi rumah mamanya. Ia masuk, melihat mamanya sedang duduk di ruang kerjanya sambil melamn, meski tangannya memegang pensil dan terdapat beberapa lembar berisi rancangan pakaian, termasuk catatan keuangan dan ukuran pakaian pelanggannya.Tanpa sadar, Teala menghela napas panjang, mengetuk pintu, membuyarkan lamuna sang mama yang segera tersenyum lebar saat melihatnya. Ia melihat mamanya mendekat dan mereka segera berpelukkan, menyalurkan kerinduan, meski baru tiga hari tidak bertemu. Namun, keadaan mereka sekarang membuat suasana terasa sangat sepi dan berat. Yasha belum kunjung ditemukan, sementara Teala harus meninggalkan mamanya sendirian di rumah. Ia takut, perempuan paruh baya itu akan berpikir macam-macam dan berakhir membuatnya sakit.Sedangkan Safa terseyum lembut menatap Teala, mengusap rambut putrinya dan menuntunnya ke meja maan, menyiapkan makanan untuk Teala, meski mungkin Teala sudah mak

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-10
  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 32 What Should I Choose

    Jenandra menuju kamar Teala, membuka pintu kamar wanita itu pelan, melihat tubuh Teala meringkuk di atas tempat tidur. Tampak kecil, membuat Jenandra ingin merengkuh dan melindunginya. Jenandra bisa menghirup aroma vanila dan mawar setelah masuk ke dalam kamar Teala. Ia mendekati ranjang, duduk di ujung tempat tidur, menatap wajah damai Teala. Dia seolah tidak terusik dengan keberadaan Jenandra, hingga pria itu memilih diam sambil memandangi wajah Teala.Jujur, Jenandra tidak tahu apa yang akan ia lakukan seandainya Yaha kembali. Entah hingga saat itu, perasaannya kepada Yasha masih sama atau tidak. Bukan berarti ia meragukan perasaannya terhadap Yasha namun Jenandra juga ingin berusaha untuk menerima Teala. Bagaimanapun juga, keberadaan Teala saat ini bukan keinginannya, setidaknya Jenandra harus memperlakukannya dengan baik. Tidak peduli di masa depan Jenandra menyukai Teala atau tidak, ia hanya tidak ingin menyakiti lebih banyak orang lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-11
  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 33 Aku Cemburu

    Teala menuju ruang makan, dikejutkan dengan kehadiran Marvin di ruang tamu. Ia bisa melihat pria itu dari ujung tangga, hingga tanpa menunggu, Teala berteriak, memanggil Marvin dan tanpa aba-aba memeluk pria itu dengan erat. Hal itu bukan hanya membuat Marvin terkejut, tapi Jenandra sampai tersedah minumannya.Teala tidak sungkan sama sekali menyampaikan kalau dia merindukan Marvin, mencari pria itu, mengerutu sebal karena Marvin hanya mengirim email tentang penundaan pekerjaan mereka. Teala kesal sekalius khawatir. Ia tidak ingin kehilanan Marvin sebaai sahabatnya pria itu selalu menemaninya di setiap situasi dan akan sangat menyedihkan untuk Teala jika ia kehilangan satu-satunya sahabatnya.Marvin sendiri hanya menepuk-nepuk punggung Teala pelan, menenangkan wanita itu. Meskipun, ia setengah takut denan tatapan Jenandra yang sekarang melihat ke arah mereka dengan tatapan datar dan menusuk. Kerinduannya pada Teala juga tidak bisa dibendu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 34 How if

    Teala menyiapkan makan malamnya dengan Jenandra. Ia turun setelah membersihkan diri. Tidak banyak bersuara dan Jenandra agaknya tidak ingin membuka obrolan lebih dulu. Jadi, Teala memutukan diam dan memakan makan malamnya dengan tenang. Ia sadar kalau Jenandra memperhatikannya sedari tadi, tapi ia memilih tak acuh karena jujur saja, tatapan Jenandra membuatnya gugup.Setelah selesai makan, Teala segera membersihkan piring kotor mereka, tidak menyangka kalau Jenandra akan menyusul dan ikut membersihkan piring kotor keduanya. Sesekali, Jenandra melirik Teala, hendak mengatakan sesuatu, tapi tertahan.“Ada yang mau kamu katakan?” tanya Teala tidak sabar membuat Jenandra gelagapan. Pria itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian menghela napas panjang. Ia mengangguk kecil, kemudian mengajak Teala duduk di ruang tamu.“Apa kamu sudah berbicara dengan Marvin?” tanya Jenandra.“Belum, dia menga

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 36 What if I Love You

    “Alasan aku menjadi lemah adalah kamu, Teala.”Teala tertegun, menatap Marvin penuh tanya, takut kalau yang dia dengar salah. Namun, melihat Marvin menatapnya serius, Teala yakin kalau dia tidak salah dengar. Jelas, Teala terkejut dan menerka-nerka maksud ucapan Marvin. Dia tidak mau menyimpulkan dengan mudah, biar pria itu menjelaskan lebih dulu.“Teala, aku menyukaimu, aku mencintaimu, sejak pertemuan pertama kita. Ha ini mungkin terdengar klise, tapi aku sudah tertarik bahkan saat pertamakali kita saling bicara.” Marvin mulai membuka suara.“Tadinya, aku pikir, ini hanya perasaan tertarik sekilas. Namun, setelah menyadari kalau aku ingin selalu melihatmu atau setidaknya berada di sekitarmu, aku menjadi yakin kalau aku menyukaimu dan perasaan itu berlanjut. Aku semakin tidak bisa menghilangkan rasa sukaku, padahal aku mengira kalau perasaanku akan hilang seiring waktu,” lanjutnya.“Perasaanku semakin besar dan alasan mengapa aku selalu mengusahakan yang terbaik untukmu bukan hanya k

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 35 Start the Story

    Saat Jenandra membuka mata, ia tidak menemukan Teala di sampingnya. Mengedarkan pandangan, Jenandra segera bangun, setengah panik saat tidak menemukan Teala di kamar mereka. Ia pikir, Teala pergi, marah, atau tidak nyaman dengan aktivitas mereka semalam. Namun, Teala tidak mengatakan apapun da justru memberinya kesempatan untuk memulai erita mereka.Bangkit dari atas tempat tidur, Jenandra berjalan keluar dan menghela napas lega begitu menemukan Teala sedang sibuk memasak di dapur. Ia mendekati wanita itu kemudian berdiri tepat di samping Teala, membuat wanita itu terkejut dan hampir melempar sendok sayur di tangannya.Jenandra meringis ketika melihat Teala melotot ke arahnya. Wanita itu menggerutu, kesal atas tingkah pria itu. Namun, bukannya tersinggung, Jenandra justru tertawa kecil. Ia mengusak puncak kepala istrinya, lega karena Teala bersikap biasa dan merespon kehadirannya. Jenandra yakin kalau Teala tidak mengingkari janjinya untu

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 37 I will Love You More Than Him

    “Apa Marvin sudah mengakui perasaannya?”Mendengar pertanyaan Jenandra, Teala mendongak, menatap suaminya. Ia tidak menduga kalau Jenandra mengetahui perasaan Marvin.Menghela napas panjang, Teala mengangguk kecil. Ia mengajak pria itu masuk dan sekarang duduk di depan televisi. Kepalanya bersandar nyaman pada bahu Jenandra, merasa lelah dengan kegiatannya hari ini, ditambah pernyataan Marvin yang tiba-tiba. Teala hanya butuh waktu untuk menenangkan diri sejenak, bukan berarti ia menjadi ragu atas perasaannya pada Jenandra. Tidak pernah sekalipun sejak ia menyadari kalau hatinya memilih Jenandra, Teala tidak yakin.Jenandra yang menyadari Teala enggan bicara banyak hanya mengusap kepala wanita itu pelan. Ia tahu kalau Teala akan bercerita tanpa diminta. Saat ini, ia tidak akan memaksa, mungkin istrinya masih membutuhkan waktu untuk beristirahat dan mencerna semuanya dengan tenang.Setelah hampir 15 menit, Teala menegakkan duduknya, ia menceritakan semuanya kepada Jenandra tanpa menamb

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 38 Listen Your Mom

    Jenandra pulang dengan wajah bingung. Ia masih memikirkan kejadian siang tadi namun berusaha bersikap biasa saja. Meskipun begitu, Teala yang selalu lebih peka dengan sekitarnya tentu menyadari perubahan raut wajah Jenandra. Namun, wanita itu memilih diam, memberikan kesempatan pada Jenandra untuk bercerita. Ia percaya kalau pria itu akan bercerita padanya.Selesai bersih-bersih dan makan malam, Jenandra menuju ruang kerjanya, memilah beberapa foto yang akan dijadikan cover maupun isi majalah. Isi kepalanya kembali mengingat foto dirinya dan Yasha dan hal itu sangat mengganggunya. Jenandra tidak ingin menyakiti Teala lagi. Walaupun, Jenandra penasaran dengan pengirim paket tersebut, ia lebih tidak mau membuat Teala sedih lagi. Jika memang Yasha yang mengirimnya, Jenandra akan menunggu gadis itu menemuinya lebih dulu.Teala masuk ke ruang kerja Jenandra, meletakkan teh di atas meja kecil di samping meja utama, kemudian menghampiri Jenandra

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-16

Bab terbaru

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 55 My Love

    Teala mendongak saat mendengar pintu ruangannya dibuka. Ia tersenyum menatap Jenandra, membiarkan pria itu memeluk dan mengusap kepalanya.“Sudah selesai? Ayo pulang,” ucap Jenandra tanpa menghentikan usapan di kepalanya.“Lima menit, oke?” jawab Teala dan dianggukki Jenandra. Pria itu duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut, menunggu Teala menyelesaikan pekerjaannya. Ia menatap wajah serius istrinya yang sesekali mengerucutkan bibir dan menautkan dua alisnya. Teala tampak lucu dan menggemaskan hingga membuat kedua sudut bibir Jenandra terangkat naik.Jenandra baru menyadari bahwa Teala memiliki daya tarik luar biasa. Wanita itu bahkan bisa membuat Jenandra tersenyum meski tidak melakukan apapun.Terlalu sibuk memperhatikan istrinya, Jenandra tidak sadar jika Teala sudah menyelesaikan pekerjaannya dan searang menatap ke arahnya dengan tatapan bingung. Baru setelah wanita itu menepuk pundaknya pelan

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 54 Ambil Milikmu Kembali

    Teala sedang sibuk mencatat laporan keuangan ketika tiba-tiba pintu ruangannya diketuk, menampilkan seorang pegawai yang mengatakan bahwa dirinya kedatangan tamu. Meski sedikit bingung dengan tamu yang tidak ada janji dengannya sebelumnya, Teala tetap melangkah keluar dengan hati-hati, mencoba mencaritahu siapa yang datang menemuinya.Saat melihat Marvin duduk sambil menunggu pesanan, Teala mengembangkan senyumnya, menghampiri pria itu.“Aku pikir, aku kedatangan tamu dari negara lain, ternyata tetangga lain,” kekeh Teala yang dibalas tawa kecil oleh Marvin.“Bagaimana kabarmu? Sejak projek terakhir kita, aku tidak tau kabarmu. Kamu baik-baik saja, kan?” tanya Marvin.“Aku baik, sangat baik. Bagaimana denganmu? Apa kamu baik-baik saja?” Teala balas bertanya.Marvin tersenyum kecil sambil mengangguk. Ia ingin dengan lantang mengatakan kalau dirinya sangat merindukan Teala, kalau diri

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 53 Mama

    Yasha menatap bangunan di depannya dengan tatapan datar. Tiga bulan lebih dia meninggalkan rumah itu, Yasha pikir tidak ada yang berubah dari rumah itu.Melangkahkan kaki masuk, Yasha menatap ke sekeliling ruangan. Seharusnya, sang ibu sedang memasak di jam segini, tapi dapur terlihat sepi da tidak ada tanda-tanda ibunya berada di dapur. Melewati ruang tamu, Yasha naik ke lantai dua, membuka pintu kamar miliknya, menghirup aroma kamar yang masih tersisa bau parfum miliknya.Wanita itu meletakkan tas selempang miliknya kemudian duduk di pinggir kasur. Tangannya membuka nakas, mengambil figura berisi foto dirinya dan Jenandra di hari pertama mereka menjadi sepasang kekasih. Tanpa sadar senyum terpatri di wajah Yasha.Isi kepalanya kembali pada kenangan dirinya dan Jenandra saat melewati hari-hari bersama. Jika boleh jujur, Jenandra adalah pria yang baik dan mendekati sempurna untuk menjadi kekasih.Pria itu selalu ada di setia

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 52 Kita Sudah Selesai

    Jenandra menunggu Yasha dengan wajah datar. Sesekali menyesap kopi pesanan miliknya, hingga Yasha duduk di depannya sambil tersenyum lebar. Wanita itu menatap Jenandra dengan pandangan berbinar menunggu Jenandra mengatakan maksudnya mengajak bertemu.“Berhenti mengganggu Teala,” ucap jenandra langsung pada intinya.“Apa maksudmu?” tanya Yasha sambil menautkan kedua alisnya bingung.“Aku sudah mengatakan padamu kalau aku sudah memilih Teala. Artinya aku mau kamu berhenti, berhenti mengejarku, berhenti mengganggu Teala, dan berhenti masuk ke dalam kehidupan kamu,” jawab Jenandra.Yasha mengepalkan tangan, menatap Jenandra kesal. Ia tidak terima diperlakukan demikian oleh pria di depannya. Harga dirinya serasa dijatuhkan. Ia bersumpah akan membalas Teala setelah ini. Wanita itu yang menjadi penyebab Jenandra mengabaikannya. Maka, tanpa mengucapkan apapun lagi, Yasha meninggalkan Jenandra.Jenandra yang melihat respon Yasha hanya mampu menghela napas panjang. Ia paham tidak akan mudah unt

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 51 Berhenti Mengganggu

    Jenandra mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan saat mendapat telepon dari Teala. Istrinya tampak kesakitan dan Jenandra diserang panik ketika telepon mati sepihak.Begitu sampai di rumah, Jenandra dibuat kesal karena pintu dikunci dari dalam. Membuka dengan terburu-buru, pria itu menghampiri istrinya yang sedang duduk di lantai sambil bersandar meja. Matanya terpejam dengan tangan memegangi perutnya.“Tea, hei, ada apa?” tanya Jenandra, membuat Teala membuka mata. Wanita itu tidak menjawab, hanya menatap Jenandra. Maka, dengan cekatan, pria itu mengangkat tubuh Teala, membawanya ke rumah sakit.Jenandra menunggu dengan tidak sabar. Jantungnya seperti melorot ke perut melihat kondisi Teala. Saat dokter selesai memeriksa istrinya, Jenandra segera bertanya, mendengar penjelasan dokter dengan seksama, sementara istrinya masih istirahat.Teala mengalami keram dan ini sudah kedua kalinya sejak satu setengah bula

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 50 Mempertahankan yang Seharusnya

    Teala sibuk mempersiapkan sarapan untuk Jenandra, hingga tidak menyadari bahwa pria itu sekarang berdiri di ujung tangga sambil memperhatikannya. Sejak kedatangan Yasha kemarin, Teala lebih banyak diam. Bahkan, wanita itu memilih tidur di kamar tamu, mengabaikan Jenandra.“Jenan, sarapannya sudah siap,” ucap Teala.Jenandra menatap Teala sebentar, wanita itu terlihat baik-baik saja, tapi Jenandra tau bahwa Teala hanya sedang menahan diri.Enggan merusak suasana, Jenandra memilih sarapan lebih dulu, membiarkan Teala sarapan dengan tenang. Sampai keduanya berhasil menyelesaikan sarapan mereka, Jenandra menawarkan diri membantu istrinya membersihkan bekas makanan keduanya. Baru setelahnya, Jenandra duduk di samping Teala. Ia menarik tangan Teala pelan kemudian mengusap punggung tangannya pelan.“Aku memilihmu, aku tidak ingin yang lain dan aku pastikan aku tidak akan menyesalinya,” ucap Jenandra sambil m

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 49 The Night

    Ciuman keduanya semakin intens. Yasha memeluk leher Harvi dengan erat tanpa melepaskan tautan bibir keduanya sementara Harvi memeluk erat pinggang wanita itu. Keduanya saling melumat bibir masing-masing, Harvi membawa Yasha menuju salah satu kamar VIP yang ada di bar tersebut. Setelah mengunci pintu, tangan Harvi semakin berani mengusap tubuh Yasha.Tangan Harvi mulai membuka tali pada gaun wanita itu, sementara Yasha hanya mengeratkan pelukkannya, sesekali menarik rambut Harvi saat pria itu meremas pantatnya.Ketika Harvi berasil menanggalkan gaun Yasha, pria itu mulai melepas kemejanya, beralih mencium, meninggalkan tanda pada leher dan dada Yasha hingga wanita itu hanya mampu melenguh. Kepalanya mendongak saat tangan Harvi mulai bermain di selangkangan dan dadanya. Mereka saling menyentuh, membuat pendingin udara seolah tidak berfungsi di ruangan itu.Kening keduanya menyatu, dengan napas memburu, Harvi mengusap wajah Yasha penu

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 48 I Hate You

    Yasha pulang menuu apartemennya dengan perasaan marah. Ia merasa direndahkan oleh Teala. Harga dirinya terasa diinjak-injak dan Yasha tidak suka. Teala merebut semua miliknya, ibunya, ayahnya, dan Jenandra. Ia ingin mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya. Yasha tidak suka kalah namun Teala mengalahkannya berkali-kali.“Arghhh!” teriak Yasha. Wanita itu melempar tas miliknya sembarangan. Napasnya memburu dengan kedua alis bertaut dalam. Yasha begitu marah, hingga buku-buku tangannya memutih akibat mengepalkan tangan terlalu erat.Sejak kecil, Yasha selalu banyak mengalah pada Teala. Jenandra menjadi satu-satunya hal yang tidak bisa Teala miliki saat wanita itu menginginkannya.Awalnya, Yasha memang tidak tertarik dengan Jenandra. Pria itu terlalu lugu, berbanding terbalik dengannya yang menyukai sesuatu yang mewah. Jenandra menyukai sesuatu yang sederhana. Tempat makan sederhana, liburan sederhana dengan berjalan-jalan ke pantai, atau menghabiskan waktu bersama pasangan

  • Akhir Bahagia Sang Putri   Bab 47 Take Your Time

    Teala berdiri perlahan, dibantu Jenandra yang sekarang menuntunnya menuju mobil mereka. Wanita itu tidak bicara lagi setelah semalam, selain kalimat permntaan kepada Jenandra agar tidak memberitahu ibunya terlebih dahulu entah tentang masalahnya sekarang atau masalah kakaknya.Teala ingin mereka menyelesaikan masalah ini bertiga tanpa melibatkan oranglain. Sebab, dari awal masalah ini muncul, mereka bertiga adalah pemerannya, tidak seharusnya melibatkan oranglain.Teala ingin bertemu dengan Yasha dan mendiskusikan segalanya bersama. Akan percuma jika hanya dirinya dan jenandra atau Jenandra dan yasha. Mereka bertiga harus bertemu bersamaan untuk menyelesaikannya. Meskipun, Jenandra sempat menolak, entah karena alasan apa, pria itu akhirnya menyetujui Yasha untuk datang ke rumah mereka hari ini.Maka, begitu Teala tiba di rumahnya, ia sudah melihat Yasha duduk di depan rumah mereka. Wanita itu tidak banyak berubah, selain wajah yang cukup tembam dibanding terakhir kali. Teala harap hal

DMCA.com Protection Status