Share

Bab 11 Move On

“Tea, apa kamu sudah merelakanya?”

Teala tidak langsung menjawab pertanyaan mamanya. Gadis itu memilih menatap lurus pada meja di hadapannya.

Menghela napas panjang, Teala mulai bersuara. “Aku sudah merelakannya sejak pertamakali aku sadar akan perasaanku, Ma. Aku benar-benar tahu kalau aku tidak akan mendapat kesempatan dan tidak memiliki hak untuk menyukainya terlalu banyak.”

“Tapi kamu berhak dicintai,” sela sang mama.

“Tapi bukan aku yang dia cintai,” balas Teala.

“Bagaimana kalau kamu yang dia cintai?” tanya Safa.

“Kalaupun benar begitu, jika situasinya sekarang, aku tetap tidak akan menerimanya, Ma,” jawab Teala yakin.

“Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya serius sekali.”

Yasha masuk dan bergabung bersama mama serta adiknya yang tampak berbincang serius. Gadis itu duduk di sofa, di samping mamanya, menatap ke arah Teala, berharap mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

“Tidak ada. Aku dan mama hanya sedan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status