Share

Bab 17 Tentang Aku

“Tea, istirahatlah. Kamu kelelahan.”

Teala menoleh ke arah sang mama. Ia tersenyum simpul dengan kedua mata setengah terpejam.

“Tidak apa, Ma, aku—“

“Kamu kelelahan. Istirahat sekarang jika tidak ingin berakhir di rumah sakit lagi. Kalian bisa membahasnya besok pagi atau Yasha bisa membahasnya dengan Jenandra saja dan menyampaikan konsepnya esok.” Safa menatap tegas pada putrinya.

Menghela napas panjang, Teala akhirnya mengalah. Ia bangkit dari tempatnya dan menghampiri sang mama. “Maaf, Kak. Aku lanjut besok, ya. Mataku berat sekali,” ujar gadis itu.

“Selamat malam, nyonya besar,” lanjut Teala sembari mengecup pipi mamanya.

Setelahnya, Teala beranjak ke kamar dan memejamkan mata. Rasanya begitu lega saat punggungnya yang pegal menyentuh tempat tidur. Ia sudah tidak peduli dengan pembahasan yang ada di lantai satu. Ia bahkan tidak tahu, kalau sekarang, Safa tengah menatap Yash

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status