Beranda / CEO / Ahli Waris / Sangat Pusing

Share

Sangat Pusing

Kenapa aku bertemu mereka lagi? Kemaren rebutan cengkir. Sekarang kambing!

“Hei, kalian kenapa selalu saja menggangguku?” Ibu Menor sudah melakukan protes. Dan, aku tidak bisa mengambil kambing itu dari dia. Tapi … apakah itu pesanan Bapak? Lebih baik aku tanyakan.

“Itu buat anakmu, apa buat Romo?” tanyaku membuat mereka melotot.

“Ini buat Samsul!” jawabnya singkat dengan keras. “Bungkus, dan masukkan ke empat kambing itu ke dalam pick up!” perintahnya. Beberapa pengawalnya melakukan dengan cepat. Rumahnya di Medan memang sangat besar. Aku yakin mereka kaya. Tapi, Romo selalu saja meminta mereka untuk membantu mencarikan sesuatu, salah satunya cengkir. Namun, kambing ini tidak pesanan Romo, melainkan untuk anaknya.

“Man, wes kita cari yang lain saja!” ucapku menarik lengan Rahman agar tidak melakukan keributam dengan mereka.

“Oh my. Aku lama-lama tidak waras dengan kehidupanku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status