Hanya dalam beberapa hari, murid Aula Bela Diri yang telah diseleksi mencapai 30 orang.Ada pejabat yang pernah maju ke medan perang dan menjadi jenderal. Ada juga pelajar yang punya banyak pemahaman tentang seni perang dan ingin berdedikasi kepada negara.Bagaimanapun, itu bertujuan untuk membina jenderal unggul. Rakyat biasa tidak memenuhi kualifikasi.Untuk saat ini, ada tiga guru di Aula Bela Diri.Selain Nabila, ada seseorang yang mengajar tentang strategi sastra seperti letak geografis, kertas rancangan formasi pasukan, dan cara membuat kode rahasia. Guru satunya lagi mengajarkan tentang cara mengidentifikasi orang, mempekerjakan orang, dan perang psikologis.Sebelum pembelajaran di Aula Bela Diri dimulai, Nabila sudah sangat sibuk.Nabila harus memikirkan apa saja yang bisa dia ajarkan dan metode pengajarannya.Pada malam hari, Yohan mendatangi Istana Rubi. Di atas meja Nabila, ada banyak buku perang dan daftar nama murid Aula Bela Diri.Yohan mengambil daftar nama murid Aula Be
Di Istana Rubi.Para selir datang untuk memberi hormat, tetapi memiliki pikiran masing-masing.Mereka tidak tahu apakah ratu baru ini mudah bergaul atau tidak. Para selir sangat berhati-hati.Selir Nita angkat bicara."Dengar-dengar, Yang Mulia Ratu akan mengajar di Aula Bela Diri. Aku bahkan mengira itu adalah kabar angin."Nabila minum teh dengan santai. Setiap gerakannya membawa aura sang pemimpin, penuh wibawa.Usai minum teh, Nabila berkata dengan tenang."Kalau tidak ada urusan lain, kalian bubar saja."Para selir beranjak dari kursi dan serempak memberi hormat."Baik, Yang Mulia Ratu."Selir Nita menatap wajah ratu. Rasanya tidak ada perbedaan dengan mantan ratu."Selir Nita, apakah ada sesuatu di wajahku?" Nabila melirik Selir Nita. Selir Nita langsung ketakutan.Selir Nita panik seperti orang yang tertangkap basah saat melakukan kejahatan.Selir Nita langsung menundukkan kepala."Ti ... tidak. Yang Mulia Ratu, aku mohon pamit."Tidak hanya Selir Nita. Ibu Suri juga mendengar k
Begitu Nabila masuk ke Istana Giok, Putri Agung pergi menyambutnya."Ma ...." Putri Agung nyaris salah memanggil. Dia mengoreksi, "Yang Mulia Ratu."Nabila bersikap acuh tak acuh. Dia memberi hormat pada Ibu Suri.Tatapan mata Ibu Suri tampak ramah, juga sedikit kaku."Tidak perlu memberi hormat. Duduklah."Lalu, Ibu Suri berdalih, "Aku lelah. Bibi Asih, antar aku ke dalam untuk istirahat.""Baik."Setelah Ibu Suri pergi, hanya ada Putri Agung di aula luar.Nabila sadar bahwa bukan Ibu Suri yang mencarinya, melainkan Putri Agung.Putri Agung bertanya dengan prihatin."Bagaimana kabar Ratu akhir-akhir ini?"Nabila mengangguk."Baik."Putri Agung tidak bertele-tele. Dia langsung mengungkapkan tujuan kedatangannya."Aku yang meminta Ibu memanggilmu kemari.""Aula Bela Diri dibangun kembali. Aku ingin menjadi murid pendamping. Apakah bisa?"Ekspresi Nabila tenang."Tuan Putri seharusnya menanyakan hal ini pada Kaisar."Putri Agung mendengus."Kaisar? Dia tidak setuju.""Kaisar bilang, aku
Nabila dapat mendengar bahwa nada suara Yohan agak aneh.Dia menimang wajah Yohan dan bertanya dengan serius, "Kaisar ingin menangis?"Yohan terkesiap.Nabila sungguh tidak punya hati!Kemudian, Nabila mencium sudut mulut Yohan dengan pelan, seperti dielus menggunakan bulu."Kaisar, bisakah aku memelukmu?"Yohan mengangguk.Detik berikutnya, Nabila berdiri dan membungkukkan badan, lalu mengulurkan tangan ke bagian belakang lutut Yohan. Nabila ... ingin menggendongnya.Yohan bergegas mundur. Saking panik, Yohan tanpa sengaja menjatuhkan kursi. "Ratu! Apa yang ingin kamu lakukan?""Peluk kamu." Nabila memiringkan kepala dengan bingung. Implikasinya adalah, "Kamu sudah setuju, 'kan? Kenapa malah menghindar?".Yohan tercengang."Mana ada yang memeluk pria dengan cara sepertimu?"Nabila menganggapnya apa?Berilah muka padanya!Nabila menjelaskan dengan tenang,"Saat ada orang yang terluka di medan perang, aku juga memeluknya dengan seperti ini."Yohan tidak bisa berkata-kata. Dia berujar de
Pangeran Rio tidak tahu bagaimana dirinya meninggalkan penjara.Pangeran Rio linglung sehingga langkahnya sempoyongan.Seperti kehilangan jiwa, seperti mayat berjalan."Pangeran ...." Aldo merasa sangat bersalah.Jika dia menjaga pangeran dengan baik pada malam itu, pangeran tidak akan dianiaya oleh wanita siluman itu!Pangeran Rio mengentakkan tangan Aldo yang ingin memegangnya."Jangan sentuh aku." Suara yang serak itu menunjukkan keputusasaan Pangeran Rio.Di Ruang Kerja Istana.Yohan mengernyit ketika melihat Pangeran Rio berwajah lesu."Ada masalah apa?"Pangeran Rio langsung berlutut di lantai."Kaisar, Fiona ...."Setelah sesaat, Pangeran Rio tidak bisa berbicara secara jelas. Dia hanya menyebut nama Fiona.Yohan menebak, mungkinkah Fiona adalah seorang pria?Jika tidak, mengapa Pangeran Rio begitu putus asa?...Di Istana Rubi."Fiona hamil, hamil anak Pangeran Rio?" Nabila benar-benar terkejut.Yohan juga tercengang ketika baru mendengar hal itu.Lalu, Yohan berpikir. Jika Fio
Pembelajaran di Aula Bela Diri dimulai. Para murid memperkenalkan diri.Nabila mengenal beberapa jenderal di antaranya.Sementara itu, Nabila tidak mengenal mereka hanyalah rakyat jelata. Mereka memperkenalkan diri satu per satu."Aku Jeremias Permana, warga Kota Senan.""Aku Rendi Kusnadi, sekarang tinggal di Kota Zordo. Mengabdi pada negara dan membunuh musuh adalah cita-citaku!""Aku Kendrian Sumanto. Aku sudah mengagumi Mayor Jenderal dari dulu! Aku khusus membuatkan puisi untukmu ...."...Pada akhirnya, giliran orang terakhir. Orang itu berdiri, tetapi tidak berbicara panjang lebar seperti yang lain. Dia memiliki aura tentara yang penuh kepercayaan diri.Dia berkata dengan tenang, "Aku Keno Anderson."Nabila menatap orang itu. Entah mengapa, ada sedikit rasa familier.Nabila sekali lagi membaca latar belakang keluarga orang itu. Tidak ada kejanggalan.Raut wajah Keno cakap sehingga diledek oleh orang lain."Kalau yang seperti Saudara Keno maju ke medan perang, pasukan musuh mungk
Semua orang di dalam ruangan menatap Nabila dengan tatapan rumit sambil menyatakan perasaan mereka.Fiona tidak takut masalah ini membesar, dia menarik Nabila ke dalam ruangan, lalu menutup pintu."Sayangku, mereka semua sudah lama ingin bertemu denganmu untuk melepas rindu.""Sekarang kamu sudah menjadi Ratu dan berutang satu penjelasan pada mereka!"Seorang wanita berkata pada saat ini.Wanita itu menggigit bibirnya dan bertanya."Yolo. Salah, Yang Mulia Ratu ... apakah kamu tahu aku masih belum menikah sampai sekarang demi kamu! Kenapa ... kenapa kamu adalah perempuan!"Nabila menatap Fiona dengan kesal.Fiona malah tersenyum dengan lebar.Apa yang ingin dilakukan oleh Fiona?Dulu Fiona akan berusaha keras untuk mengusir mereka saat mereka mendekati dirinya, tapi sekarang Fiona malah mengumpulkan mereka.Ekspresi Nabila terlihat tenang, dia tersenyum tipis pada saat ini."Fiona, baik sekali kamu mengumpulkan mereka semua."Hanya saja, tidak peduli bagaimanapun juga dia berutang satu
Fiona adalah orang yang pasti akan membalas dendamnya.Dia tidak menyerang Yohan karena Nabila.Karena Nabila benar-benar menyukai Yohan.Tidak disangka sikap mengalahnya malah diganti dengan tuntutan Yohan yang tiada habisnya.Ingin mengusirnya dari Negara Naki?Huh!Tunggu saja!Dia akan mengacaukan harem Yohan!Fiona mengetahui jika orang yang sebelum ini menyukai Yolo telah melepaskan hal ini setelah menikah dengan orang lain. Tapi beberapa orang tersisa yang tidak bisa melepaskan hal ini dan juga tidak memiliki keinginan untuk menikah, bisa menghabiskan kehidupan mereka dengan siapa saja.Fiona kembali berkata."Kehidupan di istana benar-benar sangat indah!""Setiap istana kecil di dalamnya sangat indah dan mewah, kalian tidak perlu memusingkan masalah makanan di masa depan.""Kaisar Yohan hanya menyukai Yang Mulia Ratu. Kalian cuma memenuhi harem dan menambah anggota harem saja.""Hal terpenting adalah, kalau kalian bisa berteman dengan Ratu, kalian bisa menjadi ibu angkat dari a
Nabila juga tidak sepenuhnya yakin."Manusia obat di Kediaman Limanta bermula dari ayah Zion.""Kak Joka berhubungan dengan Zion. Mungkin Kak Joka menemukan sesuatu secara kebetulan saat mendatangi Kediaman Limanta."Akan tetapi, semua itu hanya dugaan Nabila.Ekspresi Yohan serius."Apakah benar manusia obat itu bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun?"Dari ayah Zion ke Zion, itu setidaknya bertahun-tahun.Nabila juga meragukan hal itu."Itu akan terjawab setelah kebenarannya terungkap."Lalu, Nabila bertanya,"Kaisar benar-benar ingin menyelidiki kasus ini bersamaku? Bagaimana dengan urusan di istana?"Yohan menjawab dengan sungguh-sungguh."Sebuah negara tidak dapat berjalan tanpa seorang pemimpin, bukan berarti kaisar harus tinggal di istana sepanjang waktu. Kaisar juga harus melakukan kunjungan ke daerah untuk mengamati kehidupan rakyat supaya dapat menjalankan pemerintahan dengan lebih baik.""Sejak naik takhta, aku jarang melakukan kunjungan rahasia.""Belakangan ini, negara
Terbaring beberapa mayat hidup dalam ruang rahasia ruang kerja Kediaman Limanta.Semuanya adalah wanita yang muda dan cantik!Mereka berbaring di kasur masing-masing dan sekilas tampak seperti mayat.Setelah dicek, mereka semua masih bernapas.Nabila segera menyuruh tabib untuk datang dan mengambil tindakan.Akan tetapi, ada sebuah dugaan dalam hati Nabila.Nabila pernah menjumpai ibu Jerry. Wanita itu juga tampak seperti mayat hidup dan "tidur" selama bertahun-tahun.Menurut hasil diagnosis tabib kekaisaran, itu disebabkan oleh racun manusia obat.Semua wanita itu memiliki gejala yang mirip dengan ibu Jerry.Tabib di Kota Jarin tidak pernah menjumpai racun manusia obat.Oleh karena itu, tabib tidak memiliki hasil diagnosis yang jelas."Semua wanita ini sepertinya keracunan, tapi kemampuanku terlalu dangkal, aku tidak tahu apa racun itu."Nabila mengamati penataan dalam ruang rahasia. Nuansanya sungguh kasmaran.Nabila mengusulkan, "Kaisar, tolong carikan master kewanitaan untuk memeri
Bam!Pintu Kediaman Limanta ditendang hingga terbuka.Para pelayan terkesiap melihat orang yang masuk. "Si ... siapa kamu?"Sambil memegang tangan Jihan, Nabila melepas ujung jubah yang dia pegang usai menendang. Tatapan mata Nabila dingin dan penuh agresi.Nabila langsung melambaikan tangan. Para prajurit segera maju.Pelayan di Kediaman Limanta berjuang keras untuk melawan, tetapi usaha mereka sia-sia."Cepat laporkan pada Tuan!"Hati Jihan membara saat melihat situasi itu.Jihan menoleh pada Nabila dan berseru dengan cemas, "Yang Mulia, anakku ...."Nabila meliriknya dari samping dengan ekspresi mata cuek."Anakmu tidak akan berada dalam bahaya."Tak lama kemudian, Baron menggendong seorang anak melewati kerumunan hingga ke depan Nabila dan Jihan."Tuan, anak ini patuh sekali. Dia bahkan tidak menangis dan tidak merengek saat digendong orang asing."Jihan bergegas menggendong putranya. Butiran air mata terus menetes dari mata Jihan.Jihan mengecup kening anaknya. Lalu, dia mengucapk
Di Kerajaan Puanin.Yukina mendapat surat rahasia dari Nabila.Nia sangat peduli dengan itu. Dia segera bertanya, "Apa kata Nabila?"Setelah membaca surat tersebut, ekspresi Yukina serius dan kompleks.Yukina menatap Nia yang tampak cemas."Apa isi surat itu? Apakah Nabila akan kembali?"Yukina menjawab, "Mayor Jenderal punya adik kembar. Namanya Nadine. Mayor Jenderal ingin Nadine menggantikan posisinya sebagai pemimpin kerajaan untuk sementara waktu."Nia tampak makin cemas."Mana bisa? Sudah sepakat Nabila akan menjadi pemimpin kerajaan. Mana bisa Nabila mengirim orang gadungan?"Yukina mengoreksinya."Bukan gadungan. Nadine juga adalah keturunan Keluarga Gorgio."Nia menegur Yukina."Mana mungkin aku tidak tahu? Tapi kalau ada yang tahu Nabila digantikan ....""Makin sedikit yang tahu tentang ini makin baik." Yukina memotong perkataan Nia. Yukina berujar dengan tegas, "Yang penting tidak terjadi kekacauan di dalam kerajaan. Sebagai Ratu Negara Naki, Mayor Jenderal pasti mempunyai b
Nabila sangat terkejut. Bagaimana bisa Yohan pernah menjumpai Kak Joka?Setelah keluar dari kuil leluhur, Nabila membawa Yohan ke tempat yang sepi untuk menanyakan hal itu."Kaisar tidak salah lihat? Kaisar benar-benar pernah menjumpai Kak Joka?"Ekspresi Yohan serius."Itu dia.""Saat aku menyelamatkan Cindy dalam kunjungan rahasia di tahun silam, aku pernah menjumpai orang di lukisan ini.""Meski hanya sekilas, aku mengingatnya dengan jelas."Nabila mengernyit.Cindy adalah selir utama kaisar yang mengorbankan diri untuk menekan Racun Air Langit di dalam tubuh kaisar.Cindy juga merupakan manusia obat.Nabila menghitung waktunya.Jika kaisar tidak salah ingat, hari ketika mereka bertemu adalah saat Kak Joka sedang dalam bahaya.Nabila bertanya lagi."Apa yang terjadi waktu itu?"Yohan mengingat kembali kejadian itu."Waktu itu, Cindy adalah manusia obat yang melarikan diri. Setelah menyelamatkannya, aku mengetahui ada orang yang sedang membuat manusia obat. Lalu, aku membawa prajurit
Nabila bertemu Lukas ketika pertama kali terjun ke dunia persilatan.Di dalam hati Lukas, Nabila adalah teman baik. Lukas telah melihat dan mendengar tentang perbuatan Nabila.Pada saat ini, Lukas menceritakannya dengan penuh semangat pada Yohan."Sayangnya, Yolo pergi tanpa meninggalkan kabar tak lama setelah Aliansi Germa dibentuk.""Sekarang aku tahu itu karena terjadi sesuatu pada Joka."Yohan pun penasaran seperti apa Joka itu.Nabila mengatakan Joka tewas karena menyelidiki kasus manusia obat.Akan tetapi, Yohan tidak mengetahui seperti apa rupa dan kepribadian Joka.Pada malam hari.Mereka tinggal di penginapan.Lukas akhirnya lega begitu masuk ke kamar. Lukas meraih tangan Nadine dan mengembuskan napas."Nadine, bisakah kita naik kereta kuda yang sama besok?"Nadine bertanya balik, "Apakah Kaisar menyulitkanmu?""Tidak, hanya saja ... agak canggung duduk bersama Kaisar."Nadine sedikit ragu."Tapi, aku juga ingin bersama Kakak."Nadine tersenyum pada Lukas. "Maafkan aku. Sebena
Impian Lukas adalah menyelamatkan orang yang sakit.Itu tidak ada hubungannya dengan di mana Lukas praktik. Hanya saja, baru kali ini Lukas meninggalkan Negara Naki.Lukas perlu memikirkannya secara matang.Akan tetapi, Nadine sudah memutuskan untuk pergi. Lukas sepertinya tidak punya pilihan lain.Sebagai suami Nadine, Lukas tidak akan membiarkan Nadine pergi ke kerajaan lain sendirian."Baik, aku pergi bersamamu, tapi harus kabari Ayah dan Ibu."Nabila mengangguk pada Lukas. "Tentu saja."Setelah masalah besar ini teratasi, Nabila dapat lebih fokus dalam hal lain.Misalnya, kasus manusia obat.Pada saat yang sama.Di Kota Zordo.Di suatu tempat di pinggir barat, ada sebuah rumah terpencil.Pada pagi hari, rumah itu justru sepi dan sunyi.Ada dua orang di dalam ruang kerja. Satunya duduk di belakang meja, dan yang lain berdiri sambil memberi laporan."Tuan, baru saja dapat kabar, ada masalah di daerah barat. Pedagang yang bertugas untuk mengirim manusia obat ditangkap oleh aparat peme
Tak terpikir oleh Nadine bahwa dirinya adalah keturunan keluarga kekaisaran Kerajaan Puanin."Kakak, aku paham. Kerajaan Puanin membutuhkan garis keturunan keluarga kekaisaran untuk menstabilkan pemerintahan. Selama pemimpinnya adalah keturunan Keluarga Gorgio, tidak akan terjadi kerusuhan. Benar, bukan?"Nabila tidak memberi sanggahan.Nadine bertanya lagi, "Kakak, bagaimana dengan Ibu? Kalau hanya membutuhkan keturunan Keluarga Gorgio, Ibu juga bisa, 'kan? Kakak memilihku karena alasan lain, 'kan?"Alasan mengapa kakak memintanya untuk menjadi pemimpin kerajaan pasti bukan hanya karena garis keturunan.Nabila mengangguk. Dia memberi penjelasan seraya menatap Nadine."Aku ingin kamu menggantikanku. Pertama, Bibi sudah menuliskan dengan jelas dalam dekret bahwa akulah yang akan mewarisi takhta kerajaan. Kedua, wajah inilah yang ditakuti oleh kerajaan-kerajaan lain."Nabila mengelus wajah Nadine dengan tatapan mata lembut.Kasus manusia obat adalah prioritas. Nabila harus segera menyeli
Di Provinsi Zenas.Menjelang tahun baru, masyarakat lebih menghargai kehidupan mereka saat ini setelah selamat dari bencana.Setiap rumah dihias untuk menyambut tahun baru.Di kediaman Keluarga Mahendra.Begitu Herman kembali dari Kota Zordo, Nadine segera bertanya apakah kemandulan kakaknya dapat diobati. Jawaban Herman adalah ... dia sama sekali tidak bertemu dengan ratu.Pada hari ini, Nadine membantu Lukas menangani bahan obat. Lukas menghibur Nadine yang terlihat kurang fokus."Nadine, jangan khawatir. Ratu pergi kunjungan ke daerah bersama Kaisar, pasti akan baik-baik saja."Nadine tetap tampak galau."Tidak hanya Kakak, juga tidak ada kabar dari Ibu akhir-akhir ini. Dia bilang dia akan menulis surat untukku, tapi ....""Kamu berpikir terlalu banyak. Ibu mungkin lupa karena berkumpul dengan keluarga kakaknya."Lukas tidak tahu mengapa Nadine begitu cemas, juga tidak dapat memahami kegelisahan Nadine dalam beberapa hari terakhir.Lukas hanya bisa berusaha menghibur Nadine agar tid