Elsa mengira dia sudah pasti akan mati setelah anak panah menancap di tubuhnya.Dia merasa tidak masalah jika bisa meninggal secepat ini.Hanya saja, Elsa tidak menyangka dia akan terbangun karena rasa sakit yang menusuk di tubuhnya.Elsa melihat dia sedang berada di dalam sebuah gua yang aneh yang dikelilingi oleh dinding batu dan diikat ke tempat tidur kayu yang sederhana setelah membuka matanya.Tiba-tiba terdengar sebuah suara yang tua di samping telinganya."Mayor Jenderal Elsa, kamu sudah sadar ...."Elsa baru menyadari terdapat seseorang yang berdiri di belakang kepalanya.Wajah orang itu terlihat sangat menakutkan karena penuh dengan bekas luka.Orang itu menundukkan kepalanya dan menatap Elsa sambil tersenyum.Elsa tanpa sadar bertanya, "Apakah kamu yang menolongku?"Benar juga, Kakak pernah menolong banyak orang!Orang ini pasti sama seperti Putri Agung yang mengira dia adalah Mayor Jenderal Joka dan berusaha keras untuk menyelamatkannya.Orang itu mengulurkan tangan untuk me
Nabila dengan lelah duduk di batu di samping.Nabila mengeluarkan saputangan untuk menyeka darah di pisaunya dan berkata dengan perlahan seperti sedang mengobrol."Guru mengumumkan pada dunia luar kalau aku mengalami luka yang serius dan sedang memulihkan diri di tempat rahasia setelah pertempuran dengan Kerajaan Lesse berakhir.""Apakah menurutmu itu hanya untuk menutupi keberadaanku yang sedang berada dalam perjalanan kembali ke Kota Zordo?"Elsa membuka mulutnya untuk menarik napas dan berkata dengan susah payah."Apakah bukan seperti itu?"Nabila sedikit mengangkat kelopak matanya dan tatapan matanya sedalam laut."Sebenarnya aku tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk membalaskan dendam Nadine.""Aku punya rencanaku sendiri kalau mau meninggalkan istana.""Tapi perbatasan utara tidak terlalu damai dan aku tidak boleh kembali terlalu awal."Reaksi Elsa begitu besar sampai membuat darah di tubuhnya semakin mengalir dengan deras.Ternyata seperti itu!Dia telah bertarung dengan k
Lapangan pacuan kuda kekaisaran, angin hari ini sangat kencang.Untuk sesaat Nabila merasa kebingungan.Kenapa malah dia yang mengajari Kaisar untuk memanah?Memar di mata Yohan sudah menghilang dan wajahnya terlihat tampan.Yohan sudah memegang busur dan anak panah sambil bertanya pada Nabila di samping."Apakah posturku benar?"Nabila bereaksi kembali dan melihat postur tubuhnya yang terlihat rileks dan berkata dengan serius."Hm, tidak terlalu buruk."Yohan menembakkan anak panah dan berjarak sedikit jauh dari sasaran.Dafka kebingungan saat melihat ini.Kaisar tidak pernah meleset saat memanah, ada apa dengannya hari ini?Yohan kembali menembakkan anak panah.Wus!Tembakan Yohan kali ini malah lebih parah sampai meleset dari sasaran!Dafka berkata di dalam hati, "Ada yang salah! Keterampilan Kaisar pasti menurun karena terlalu lama membaca laporan dari pejabat!"Yohan sama sekali tidak merasa kesal dengan kedua anak panahnya yang tidak mengenai sasaran."Ratu," ucap Yohan sambil me
Nabila berkata dengan serius."Aku akan mengajar para prajurit sesuai dengan bakat mereka. Aku akan menyuruh mereka untuk menembak bagian dada kalau mereka tidak pandai memanah, karena sasarannya lebih luas dan kesempatan untuk menang lebih tinggi.""Tapi orang yang punya kemampuan memanah yang luar biasa seperti Anda bisa langsung menembak kepala lawan, yang lebih akurat dan mematikan.""Terdapat banyak bagian di kepala yang bisa ditembakkan dengan anak panah, terlihat seperti menembak ke arah dahi, tapi sebenarnya sasarannya adalah bagian belakang kepala. Yang merupakan bagian bawah tengkorak, yaitu medula oblongata di bagian belakang leher ...."Yohan mendengar ucapan Nabila dengan serius.Hanya saja, tanpa disadari Yohan sedikit melamun saat melihat mulut Nabila yang terkadang terbuka dan tertutup.Istana Giok.Putri Agung telah selesai menyulam tas wewangian dan ingin memberikannya pada Ratu."Apa? Kaisar sedang mengajari Ratu cara memanah?"Omong kosong!Para pelayan pasti menyeb
Nabila kembali mengajari Yohan memanah setelah Putri Agung kembali dengan kecewa.Yohan sedikit tidak bisa berkonsentrasi pada saat ini."Apakah sakit kepalamu sangat serius?"Nabila berkata dengan santai sambil merapikan boneka manusia."Ini adalah penyakit lama, aku sudah terbiasa."Yohan mengerutkan keningnya dan kembali bertanya."Apakah obat yang kamu berikan saat Cindy sedang sakit kepala adalah obat untuk dirimu sendiri?"Saat itu Yohan tidak mengetahui bahwa Nabila juga mengalami sakit kepala, jadi Yohan memaksa Nabila untuk memberikan seluruh obatnya demi Cindy ....Nabila terlalu malas untuk menjelaskan hal ini."Benar.""Kaisar, Anda sudah bisa memanah."Yohan menurunkan busur dan anak panahnya, kemudian menatap Nabila dengan tatapan yang dalam, "Kamu seharusnya bilang padaku. Kalau aku tahu kamu juga butuh obat itu, aku tidak akan ...."Nabila berkata dengan tidak sabar."Kaisar, hari ini aku datang untuk mengajari Anda memanah, bukan untuk mengenang masa lalu bersama Anda.
Keesokan harinya, Permaisuri Agung memanggil kaisar untuk menceramahinya."Bukannya aku tidak ingin melihatmu dan Ratu saling mencintai, tapi kalian juga harus mempertimbangkan status dan sopan santun.""Seharusnya Ratu memiliki sikap bermartabat dan mengurus harem dengan baik.""Dia malah begitu suka bersenang-senang. Mana ada seorang wanita belajar memanah? Dia malah menuntunmu untuk mengabaikan urusan istana.""Dalam dua hari terakhir, kamu bahkan tidak pergi ke istana ... itu menunjukkan betapa terobsesinya kamu kepada Ratu!""Kaisar, kamu bukanlah orang yang mendambakan wanita cantik. Apa yang terjadi belakangan ini? Bagaimana kamu bisa sampai begitu bodoh!?"Permaisuri Agung berbicara panjang lebar, tetapi melihat sikap Kaisar seolah tidak fokus. Orangnya ada di sini, tetapi entah pergi ke mana pikirannya."Kaisar!" Permaisuri Agung berteriak dengan marah.Sorot mata Yohan dingin, "Ada apa, Nenek?"Sekilas terlihat dia tidak mendengarkan apa yang baru saja dikatakannya.Permaisur
Tangan Nabila yang berada di atas meja digenggam erat oleh Yohan.Tatapannya tulus dan penuh kasih sayang yang belum pernah terlihat sebelumnya."Ratu, aku peduli.""Aku hanya ingin punya anak bersamamu."Nabila menepis tangannya sebelum berdiri dan berkata dengan serius."Ucapanmu menyinggung perasaanku."Yohan juga berdiri dan tatapannya tertuju pada wanita itu."Bukankah kamu orang yang setia?""Kalau calon putra mahkota sekaligus calon kaisar Negara Naki berasal dari rahimmu dan kamu sendiri mendidiknya, dia pasti akan menjadi raja yang cemerlang."Dia membimbingnya.Kalau itu orang biasa, mungkin orang itu akan terjebak ke dalam jebakan manis ini.Akan tetapi, Nabila sangat sadar.Dia tahu apa yang dia inginkan.Dia akan meninggalkan istana dalam waktu setengah tahun dan tidak ingin berurusan dengan pria itu.Melahirkan anaknya jauh lebih mustahil lagi.Melihat Nabila hendak pergi, Yohan menarik tangannya."Jangan takut. Aku hanya ... berasumsi."Sorot mata Nabila dingin. "Kamu ma
Yohan memegang lengan Nabila dengan erat seolah takut dia akan melarikan diri.Dia serius dan menginginkan jawaban darinya.Nabila menarik jari-jari dan melepaskan lengannya.Dia mundur selangkah dengan raut wajah kaku."Kaisar, jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal seperti itu.""Selir Suci adalah orang yang kamu cintai. Kamu begitu setia padanya selama bertahun-tahun dan tidak pernah melupakannya. Kamu menjaga kesucianmu untuknya.""Kamu hanya punya keinginan sesaat untuk menaklukkanku. Sama seperti seorang jenderal yang berperang. Semakin lama dia tidak bisa menyerang, semakin kuat niat bertarungnya.""Meskipun nafsu sesaat untuk cinta memang seperti yang diinginkan, tetap saja itu tidak akan berlangsung untuk waktu yang lama. Sejujurnya, aku mengagumi cinta jangka panjangmu pada Selir Suci. Jangan biarkan kegigihanmu selama bertahun-tahun menjadi sia-sia karena aku."Kalau Yohan masih mengatakan hal-hal yang tidak berarti ini, Nabila tidak bisa berada di ruangan yang sama den
Yohan tidak bisa tidur lagi setelah terbangun dari mimpinya.Yohan menuruni tempat tidur, lalu mengambil jubah yang digantung di atas pembatas ruangan, kemudian pergi ke Istana Rubi.Setelah tiba di Istana Rubi.Yohan tidak memasuki kamar tidur, melainkan berdiri diam di luar.Ratu pasti sudah tidur pada saat ini.Yohan berdiri selama beberapa saat, Soraya datang saat Yohan sedang ragu-ragu apakah dia ingin masuk atau tidak.Soraya sangat ingin mempersatukan kembali Kaisar dan Ratu, jadi dia berkata dengan hati-hati."Kaisar, tolong jangan masukkan ucapan Ratu yang kejam ke dalam hati, sebenarnya Ratu hanya sedang merasa tidak senang. Maafkan kelancangan Hamba, Ratu marah karena tidak suka melihat Anda bersama dengan Selir Suci ...."Yohan melirik Soraya sambil mengerutkan keningnya, "Karena Selir Suci?"Soraya mengangguk dengan cepat."Benar sekali! Yang Mulia Ratu sangat menyukai Anda, kalau tidak bagaimana mungkin Ratu akan mempertaruhkan nyawanya untuk mengirim makanan pada Anda? Y
Permaisuri Agung tidak benar-benar ingin bunuh diri, dia hanya ingin memaksa Yohan dengan nyawanya.Yohan mengetahui tujuan Permaisuri Agung. Setelah tabib kekaisaran memastikan kondisinya baik-baik saja, Yohan memperingati dengan suara berat."Nenek, apakah Anda mau memaksaku juga?"Permaisuri Agung bersandar di kepala tempat tidur sambil menatap Yohan dengan tatapan terluka."Aku bukannya memaksamu, aku cuma mengasihanimu!""Kaisar, aku sudah mendengar kejadian selama beberapa hari ini.""Wanita itu telah memaksamu sampai seperti ini, apakah kamu masih tidak bisa memahami perasaannya?""Dia telah bertekad untuk meninggalkan istana.""Aku bisa melihat kalau kamu menyukainya dan ingin membuatnya tinggal di istana.""Bagaimana kamu bisa mempertahankan wanita yang tidak mencintaimu di sisimu? Kaisar, apakah kamu masih ingat dengan Selir Risa yang disukai oleh mendiang Kaisar? Kalau kamu benar-benar menyukai Ratu, apakah kamu tega melihat Ratu berakhir seperti itu?"Seluruh tubuh Yohan te
Semua rakyat ada yang merasa takut dan marah saat melihat Yohan muncul.Leonard berteriak dengan marah."Beraninya kalian tidak memberi penghormatan saat melihat Kaisar?"Semua rakyat segera berlutut untuk memberi penghormatan.Hanya saja, tetap terdapat beberapa orang yang berteriak dengan lemah."Cerai ...."Yohan berdiri sambil meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya. jubah panjangnya berkibar karena tertiup angin, sedangkan tatapan Yohan tertuju pada Nabila."Bawa Ratu kembali ke istana!"Nabila tetap berdiri di depan genderan itu, "Kaisar, bercerailah denganku."Yohan mengepalkan tangannya dengan erat, luka di telapak tangan Yohan tidak sesakit hatinya pada saat ini.Dia telah mendengar semua ucapan Ratu sebelumnya.Semua hal itu benar yang membuat Yohan tidak bisa menyangkal.Tidak disangka Ratu terus mengingat hal itu.Jika Ratu pergi karena hal ini, maka mereka masih memiliki kemungkinan untuk kembali bersama.Yohan pasti akan menebus semua kesalahan yang pernah dia lak
Terdapat banyak rakyat yang berkumpul di luar istana."Apa yang terjadi?""Tidak tahu, aku juga baru datang.""Aku dengar Ratu mau bercerai ....""Apa?! Ratu mau bercerai? Ti ... tidak mungkin, 'kan!"Wanita biasa yang ingin bercerai pasti akan dikuliti di keluarga suaminya. Bahkan putri dari pejabat tidak boleh bercerai, apalagi orang ini adalah Ratu?Yang Mulia Ratu pasti sudah gila ....Di bawah suara genderang, Nabila menatap semua orang dengan tatapan dan ucapan yang tegas."Semua orang, aku mau mengatakan kesalahan Kaisar!""Yang pertama, tidak datang ke pernikahan. Kaisar menyuruh orang lain mewakilkannya untuk melaksanakan upacara pernikahan denganku.""Yang kedua, Kaisar tidak memercayaiku. Setelah menyelesaikan upacara pernikahan, Kaisar meragukan identitasku dan menghina Keluarga Feno.""Yang ketiga, Kaisar mencintai selir dan menindas istri sahnya. Kaisar meninggalkan istri sah pada malam pernikahan dan menemani selir tercintanya. Cap Emas milik ratu bahkan diberikan pada s
Yohan mengetahui bahwa masalah ini bisa menjadi seperti ini karena Ratu mendatangi Permaisuri Agung tadi pagi.Awalnya Yohan mengira dia ingin meminta pertolongan pada neneknya.Baru pada saat ini Yohan menyadari bahwa apa yang diinginkan oleh Nabila adalah sekelompok orang menyerangnya secara bersamaan.Sejak kapan semua selir itu memiliki hubungan yang baik dengan Ratu sampai melindunginya seperti ini!Hebat sekali dia!Yohan membalikkan badannya untuk memasuki ruangan dalam, kemudian menarik Nabila yang sedang duduk dengan tenang."Apakah ini yang mau kamu lihat?" tanya Yohan sambil menahan amarahnya.Tatapan Nabila terlihat tenang."Ini cuma permulaan.""Kalau Anda terus bersikeras, akan ada ribuan rakyat dan prajurit yang memohon untukku."Yohan tertawa mengejek."Kenapa mereka memohon untukmu? Apakah aku mengecewakanmu?""Kalau begitu aku benar-benar telah difitnah oleh semua orang di dunia ini!""Jelas-jelas kamu yang mau meninggalkanku! Kamulah yang mengecewakanku lebih dulu!"
Di luar Istana Rubi, semua selir berlutut sambil berbaris dengan rapi.Mereka semua merasa tidak adil untuk ratu.Tidak masalah jika Kaisar memperlakukan mereka dengan buruk. Yang Mulia Ratu adalah orang yang baik, dia sama sekali tidak memedulikan nyawanya demi mengirim makanan. Tapi apa yang didapat oleh Ratu?Setelah Selir Suci kembali, Kaisar mengabaikan Ratu dan juga menyuruh Ratu untuk merenungi kesalahannya.Tidak heran Yang Mulia Ratu merasa kecewa, memohon untuk bercerai dengan Kaisar dan meninggalkan istana.Tidak disangka Kaisar bersikeras memaksa Ratu untuk tinggal di istana, hal ini benar-benar sangat menyebalkan!Semua orang bersama-sama memohon untuk Ratu, di mana mereka tidak pernah sekompak ini sebelumnya.Kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga pejabat, bahkan ada beberapa selir yang diam-diam mengirim surat pada keluarga mereka untuk meminta mereka membantu Ratu saat sedang rapat dengan Kaisar.Yohan merasa konyol saat mendengar hal ini.Hanya saja, Ratu memang
Permaisuri Agung menatap orang di depannya dengan terkejut."Ratu, a ... apa yang kamu bilang barusan?!"Nabila berkata dengan tegas."Aku ingin mengundurkan diri dari posisi ratu dan bercerai dengan Kaisar."Semua pelayan di dalam istana merasa terkejut.Kenapa Yang Mulia Ratu bertindak seperti ini?"Sungguh tidak masuk akal! Aku tidak pernah mendengar hal seperti ini! Di mana Kaisar? Apakah Kaisar tahu ...."Nabila berkata dengan jujur."Kaisar tidak mengizinkanku, jadi aku datang untuk meminta izin dari Anda."Permaisuri Agung memang tidak menyukai cucu menantunya.Hanya saja, masalah ini sedikit rumit."Kamu benar-benar ingin meninggalkan istana?" tanya Permaisuri Agung.Nabila mengangguk."Benar.""Baik, aku ...."Sebelum Permaisuri Agung selesai bicara, terdengar sebuah suara yang familier di luar pintu."Nenek tidak perlu repot-repot dalam hal ini."Permaisuri Agung mengangkat tatapannya, dia melihat Kaisar yang sedang berjalan masuk dengan ekspresi muram. Bahkan dia memiliki se
Tatapan Yohan menjadi serius, dia segera berdiri setelah melirik pecahan mangkuk di atas lantai. Tubuhnya yang tinggi membuat sebuah bayangan yang besar."Aku adalah Kaisar.""Tidak ada kebebasan di bawah kekuasaan kekaisaran.""Tidak peduli apakah kamu marah atau tidak terima, kamu tidak bisa tidak mematuhi aturan ini.""Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan menantang kesabaran seorang kaisar dengan tindakan bodohmu."Nada bicara Yohan sangat tenang, tapi terdapat keagungan yang tidak bisa ditolak.Sikap Yohan yang lembut dan mengalah pada Nabila hanyalah ilusi yang dibuat oleh Yohan setelah meninggalkan statusnya sebagai kaisar untuk sementara.Tidak peduli bagaimanapun juga Yohan tetap merupakan seorang kaisar kejam yang berkuasa.Nabila berkata sambil mengejek dirinya sendiri."Tidak disangka aku mengira Anda akan memberiku hak untuk memilih."Yohan marah bukan karena dia mengubah waktu menjadi setengah tahun, melainkan Yohan sendiri sama sekali tidak ingin membiarkannya pergi.Yohan
Nabila terbangun pada sore hari.Sifa sedang berjaga di samping dengan ekspresi khawatir."Yang Mulia, bagaimana kondisi Anda?"Nabila duduk, berusaha untuk mengatur napas dan kekuatannya.Kekuatan internalnya telah kembali, tapi tubuhnya masih terasa sangat lemah.Bibir Nabila memucat, bahkan tatapannya juga terlihat sedikit sedih."Yang Mulia, Nyonya datang ke istana."Mirna datang untuk membujuk Nabila.Mirna terlihat lebih tua dari biasanya, bahkan seluruh tubuhnya terlihat sangat lemah."Kaisar sudah tahu identitasmu.""Kaisar memanggil ayahmu untuk memasuki istana dan menceritakan masalahmu padanya.""Nabila, kenapa kamu bertindak seperti ini?""Kamu sudah menikah dengan Kaisar, bagaimana mungkin kamu bisa meninggalkannya?""Kaisar adalah orang yang murah hati, dia tidak menghukummu, Keluarga Feno dan Keluarga Muro karena telah menipunya. Kaisar juga bekerja sama denganmu untuk membuat perjanjian satu tahun. Coba kamu pikirkan, tidak akan ada orang yang mengatakan bahwa Kaisar sa