Melihat kaisar meninggalkan Istana Rubi, Elsa bergegas menyusul.Sebagai pengawas gerbang, Elsa tidak boleh masuk ke istana tanpa mendapat panggilan.Selain itu, Elsa adalah perempuan. Meskipun memiliki jabatan yang tinggi, Elsa tidak dapat mengikuti rapat pemerintahan dan berdiskusi tentang politik.Intinya, jarang ada kesempatan bagi Elsa untuk bertemu dengan kaisar.Elsa awalnya ingin berbicara, tetapi mata kaisar penuh dengan garis merah dan agresif seperti ingin membunuh orang.Jantung Elsa berdebar-debar.Sebelumnya, Kaisar hanya memberikan kesan yang tegas dan serius. Tidak menakutkan seperti hari ini."Ada apa?" Aura Yohan dingin, seperti dapat membekukan kehangatan yang tersisa di sekeliling.Elsa segera tersadarkan. Dia bersoja dan berkata,"Aku punya satu sketsa senjata dan ingin kupersembahkan kepada Kaisar!"Angin dingin bertiup dan meninggalkan rasa sakit pada wajah.Sebagai kaisar, Yohan segera menarik perhatiannya dari urusan pribadi.Yohan mengambil sketsa senjata itu
Nabila lebih tahu dari siapa pun bahwa senapan bambu modifikasi itu kelihatannya dapat diproduksi, tetapi nyatanya tidak semudah itu.Sketsa yang dibanggakan oleh Elsa dan dipersembahkan untuk mendapat ketenaran sebenarnya adalah sketsa buangan Nabila.Pada saat ini, di Departemen Pembuatan Senjata, semua orang mengitari sketsa senjata itu.Mata mereka berbinar. Mereka tidak segan untuk memberi pujian."Elsa sungguh adalah pahlawan wanita! Dia bahkan bisa membuat sketsa sebagus ini!""Sudah lama tidak ada sketsa sebagus ini di Departemen Pembuatan Senjata kita! Kabari tukang-tukang, tunda yang lain dan dahulukan pembuatan senapan bambu model baru ini!""Aku sudah tidak sabar!"Setelah terus melihat sketsa itu, mereka pun kagum kepada Elsa.Wanita luar biasa semacam itu sungguh langka.Mereka bersyukur Elsa lahir dan tumbuh besar di Negara Naki.Senapan bambu juga disebut sebagai senapan api. Yang pendek sekitar 30-an cm, yang panjang sekitar 200-an cm.Bentuknya berupa tabung panjang.
Di Istana Permata.Selir Nita yang sedang berdandan tiba-tiba menepukkan tusuk konde ke meja. Dayang yang menyisir rambut di belakang ketakutan dan langsung berlutut."Nyonya, mohon ampun!"Selir Nita menatap pantulan dirinya di cermin dengan ekspresi mata rumit.Hari ini adalah ulang tahunnya yang ke-20.Wajah Selir Nita tidak lagi muda karena kesedihan dan kegalauan selama bertahun-tahun. Wajahnya hanya tampak cerah dan kenyal setelah berdandan.Siapa yang akan percaya? Meskipun dia menduduki posisi selir, dia belum pernah melakukan hubungan intim dengan kaisar.Tidak hanya ratu sudah mendahuluinya, Jessy yang baru masuk ke istana kurang dari setahun juga mendahuluinya!Bahkan di hari ulang tahunnya ....Selir Nita bertanya lagi,"Kaisar benar-benar minta Selir Jessy mendampinginya?"Dayang berlutut di lantai dan mengangguk."Ya ... benar."Dayang tahu Selir Nita marah, tetapi dia tidak berani berbohong.Seluruh istana sudah mendapat kabar bahwa Selir Jessy akan mendampingi kaisar ma
Istana Rubi.Ratu sama sekali tidak bereaksi terhadap Selir Jessy yang dipanggil untuk melayani Kaisar di malam hari dan malah Soraya yang merasa sangat cemas.Yang Mulia Ratu bukanlah satu-satunya orang yang disukai oleh Kaisar kalau Selir Jessy juga mengandung anak laki-laki!Apalagi Selir Jessy terlihat sangat mirip dengan Selir Suci, Kaisar ingin tidur bersamanya saat ini dan pasti akan sangat menyayangi Selir Jessy setelah ini.Kenapa Yang Mulia Ratu masih ingin pergi ke Istana Giok untuk merayakan ulang tahun Selir Nita!Istana Giok.Ibu Suri, Ratu dan beberapa selir yang lain sedang merayakan ulang tahun Selir Nita, tapi suasana di antara mereka tidak ramai pada saat ini.Hati semua orang tertuju pada Paviliun Karsi.Arak yang mereka minum hari ini benar-benar sangat hambar.Ibu Suri juga pernah menjadi selir biasa seperti mereka dan mengetahui isi pikiran mereka.Ibu Suri berkata dengan penuh arti."Kalian semua sudah menjadi saudara setelah memasuki istana dan istana ini baru
"Yang Mulia Ratu," ujar Selir Julia sambil berjalan keluar dari belakang pohon dengan tatapan yang serius.Nabila bertanya dengan datar, "Ada masalah?"Selir Julia mengangguk dengan ragu-ragu.Kemudian Selir Julia mengikuti Nabila ke Istana Rubi.Selir Julia segera berlutut di hadapan Nabila setelah memasuki aula dalam."Yang Mulia Ratu, tolong bantu aku!"Nabila duduk di kursi dengan ekspresi yang sangat tenang."Kamu mau tidur bersama Kaisar?" tanya Nabila dengan dingin.Selir Julia menggigit bibirnya dan mengangguk dengan susah payah.Kemudian matanya berlinangan air mata dan berkeluh kesah di hadapan Nabila."Aku tidak tahu bagaimana caranya untuk merebut kasih sayang.""Aku datang ke istana lebih cepat daripada Selir Jessy, tapi ... tapi Selir Jessy bisa tidur bersama dengan Kaisar dan aku merasa tidak terima dengan hal ini.""Yang Mulia Ratu, ucapan Selir Nita malam ini tidak ada salahnya. Saat ini Anda sedang hamil dan tidak bisa melayani Kaisar, sudah pasti ada orang yang ingin
Nabila tidak tahu bagaimana dirinya bisa jatuh pingsan.Nabila melihat Yohan sedang duduk di samping tempat tidur dengan ekspresi yang masam dan tatapan yang tajam setelah tersadar kembali."Kamu sudah bangun?" tanyanya dengan suara yang serak dan penuh dengan aura membunuh.Nabila menatap ke kejauhan dan melihat Sifa sedang berlutut di tanah.Kemudian terdengar teriakan kesakitan di luar aula.Soraya juga sedang disiksa dengan kejam.Soraya berteriak dengan keras sambil dipukuli."Kaisar, Hamba sangat setia pada Yang Mulia! Kaisar, Hamba sama sekali tidak punya alasan untuk mencelakai anak Anda ...."Nabila ingin berdiri, tapi Yohan berkata dengan dingin pada saat ini."Berbaringlah!"Nabila merasa kebingungan.Hanya saja dia bisa dengan jelas merasakan bahwa tubuhnya sangat lemah.Seperti kekurangan darah ....Suara Yohan sekecil kerikil dengan aura yang dingin."Nyawamu akan berada dalam bahaya kalau benar-benar mengandung."Nabila mengerutkan keningnya.Apakah separah itu?Sifa men
Cuaca masih sangat dingin pada saat ini.Para pelayan istana ditekan di atas tanah dengan berjajar dan terus dipukul dengan tongkat sampai kulit mereka robek serta memperlihatkan daging di dalamnya.Semua orang mengatakan Kaisar adalah orang yang sangat kejam, tapi Jessy belum pernah melihatnya.Saat ini hatinya merasa sedikit tidak tenang setelah melihat hal ini.Jessy menahan perasaan tidak nyamannya dan berjalan ke aula dalam.Jessy melihat Kaisar sedang duduk di samping tempat tidur sambil mengerutkan keningnya.Sedangkan Ratu sedang berbaring di atas tempat tidur dan sepertinya masih belum sadar."Aku memberi salam pada Kaisar ...." Jessy melangkah maju dan berkata dengan suara yang lembut.Yohan menoleh setelah mendengar suaranya.Terdapat tatapan mencela di mata Yohan."Di luar sangat dingin dan untuk apa kamu datang ke sini?"Terdapat sedikit nada kekhawatiran dalam ucapan Yohan.Jessy menjawab dengan lembut, "Aku khawatir dengan Yang Mulia Ratu. Kaisar, bagaimana kondisi Ratu
Permaisuri Agung merasa sedikit terkejut, dia sama sekali tidak menyangka Kaisar akan langsung setuju untuk melengserkan Ratu.Sepertinya sebelum ini Kaisar menolak untuk melengserkannya karena anak di dalam perut Ratu.Hanya saja Yohan kembali berkata."Hal ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, apakah Nenek sudah punya alasan untuk melengserkannya?"Permaisuri Agung berpikir selama beberapa waktu.Memang tidak bisa melengserkan Ratu dengan sembarangan jika Ratu tidak melakukan kesalahan.Hanya saja apa yang dikatakan di dalam buku takdir tidak baik untuk disebarkan pada dunia luar.Permaisuri Agung merasa kesulitan pada saat ini."Katakan saja pada orang-orang kalau Ratu memiliki penyakit kronis."...Kabar tentang Ratu yang keguguran segera tersebar ke Kediaman Feno.Nadif seperti sedang menghadapi musuh dan duduk bersandar di kursi setelah mendengar kabar ini."Anaknya keguguran?"Cucunya, calon pemimpin dan kejayaan Keluarga Feno sudah menghilang!Nyonya Mirna lebih mengkhaw
Tidak ada yang merasa kehilangan atas kematian Saldino. Semua orang hanya tenggelam dalam euforia baru.Orang-orang yang tadinya masih ragu-ragu, kini mulai bertaruh atas kemenangan Nabila satu per satu.Saat ini, Sean merasa penuh kebingungan.Dia baru berani membuka mata setelah mendengar Yolo menang.Kemudian, dia bertanya dengan bingung."Bagaimana bisa ... Yolo tadi kan masih diinjak-injak?"Tidak jauh darinya, Lovita bergumam."Sutra Pembunuh. Yolo sembunyikan Sutra Pembunuh untuk lawannya."Saat ini, Tiffany yang sudah tersadar pun memberikan pendapatnya."Bukan cuma itu, Yolo juga pelajari jurus Tinju Benang Besi!"Benar sekali!Itulah kuncinya.Sutra Pembunuh hanya bisa digunakan dengan sempurna bersama jurus Tinju Benang Besi.Apalagi, ini adalah Sutra Pembunuh yang sudah ternoda darah dan terlihat jelas.Serangan pemungkas Yolo tadi hanya memiliki satu peluang!Dan dia berhasil memanfaatkan peluang itu.Lovita merasa malu.Jika dirinya yang bertarung, dia tidak akan mampu se
Saldino melangkah maju, menghancurkan keyakinan Nabila sedikit demi sedikit. Suaranya terus berlanjut."Yolo, kamu mau lenyapkan semua orang jahat di dunia ini? Terlalu naif.""Menurutmu, keberadaan arena pertarungan bawah tanah ini, apa pemerintah memang tidak tahu sedikit pun?""Setiap pejabat lokal, siapa yang tidak diam-diam merestui? Untuk apa? Mereka inginkan uang, inginkan prestasi.""Lalu kamu? Kamu ini untuk apa?""Kamu anggap kehadiran kami adalah latar belakang yang kontras, sehingga menegaskan dirimu sebagai pahlawan.""Kamu mau kalahkan kami supaya lebih banyak orang yang puji kamu sebagai pahlawan besar.""Tapi, aku tanya padamu, apa itu keadilan? Siapa yang disebut orang jahat? Aku ini orang jahat, tapi apa pihak istana yang memupuk kejahatan ini bukan orang jahat?""Ya, kamu bisa bunuh aku, tapi apa kamu bisa bunuh kejahatan di hati manusia?""Biar kamu tahu, selama niat jahat masih ada, kejahatan akan selalu ada.""Kamu cuma manusia biasa, dengan apa kamu bisa melawan
Saldino melangkah ke dalam sangkar besi, seolah berjalan santai di halaman rumah sendiri, tidak menganggap ini sebagai sebuah pertandingan.Setelah pintu sangkar besi ditutup, Saldino tidak terburu-buru menyerang. Sebaliknya, dia melihat sekeliling, lalu bertanya kepada Nabila."Yolo, menurutmu, apa mereka percaya kamu bisa menang?"Ekspresi Nabila tetap tenang, tidak menjawabnya.Sesaat kemudian, sangkar besi perlahan terangkat, terlepas dari tanah.Ketika sangkar itu berhenti di udara, Saldino masih belum melancarkan serangan.Dia meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya, seperti seorang bijak atau orang tua, berbicara dengan penuh nasihat."Yolo, kamu masih muda dan terlalu bersemangat.""Pertandingan ini tidak seharusnya seperti ini.""Kamu pikir aku tidak tahu? Yang kamu mau bukan ciuman kemenangan, tapi kesempatan untuk selamatkan Delilah."Tatapan Nabila menjadi dingin.Mereka berbicara di dalam sangkar besi, sehingga orang-orang di tribune tidak dapat mendengar percakapa
Sean terpaku menatap Saldino, pria yang terlihat sangat biasa, jika berdiri di tengah kerumunan, pasti sulit ditemukan."Pada saat itu, ketika Aliansi Germa baru saja dibentuk, muncul Tiga Penjahat Utama di dunia persilatan, dan Saldino adalah pemimpin mereka.""Mereka adalah murid duniawi dari Kuil Pendekar, melakukan pembakaran, pembunuhan, pemerkosaan, dan perampokan tanpa ampun. Untuk binasakan ketiga orang ini, Aliansi Germa selenggarakan pertempuran di Gunung Coren.""Dalam pertempuran itu, anggota Aliansi Germa bekerja sama dan binasakan dua dari mereka, tetapi Saldino terlalu kuat dan berhasil kabur.""Yolo terluka parah dalam pertempuran itu. Dan cuma dalam beberapa hari, Saldino menculik istri baru James ...."Bertahun-tahun kemudian, Sean masih merasa merinding ketika mengingat kejadian itu.Sean tidak seperti biasanya yang suka bercanda. Setelah berhenti sejenak, dia berbicara dengan suara serak."Dia membelah tubuh istri James jadi beberapa bagian dan kirimkan kepada James
Terdengar sekelompok orang yang mengimbau dengan suara keras."Biarkan dia lihat! Biarkan dia lihat!""Sialan, kami dengan begitu banyak orang yang bertaruh dia bakalan menang, tapi dia rupanya menyerah, kami bakal rugi besar!""Bawa Delilah keluar, aku juga mau lihat, apa wanita itu masih hidup atau sudah mati!"Perkataan Nabila membuat semua orang menjadi gelisah dan bergaduh.Pembawa acara berusaha keras menenangkan mereka."Saudara sekalian, saudara sekalian! Harap tenang!""Aku jamin, orang itu pasti masih hidup ...."Nabila berkata dengan dingin dan tegas."Kalau Delilah tidak muncul, aku undurkan diri."Dia sudah memenangkan dua ronde, membuat makin banyak orang bertaruh atas kemenangannya. Jika dia mundur sekarang, mereka akan rugi.Mereka serentak berseru."Bawa Delilah keluar!""Betul, kalau tidak kembalikan uang kami!"Teriakan hampir seribu orang di tempat itu membuat pembawa acara menjadi panik.Dia diam-diam meninggalkan arena, masuk ke pintu rahasia untuk meminta petunju
Nabila tidak lagi menghindari pertahanan secara membabi buta, melainkan menyerang dari jarak dekat.Tiba-tiba semua orang melihatnya memanjat sangkar besi seperti Gaston sang "Kelelawar Darah" sebelumnya.Tinju lawannya menyerang ke atas, tetapi Nabila malah meraih pergelangan tangannya. Dia menggunakan seluruh berat tubuh untuk jatuh dan mengerahkan kekuatan. Sambil mematahkan pukulan lawan, dia melepaskan tulang pergelangan tangan orang tersebut sebelum diputar dengan mudah dan melilitkan Sutra Pembunuh di leher, kemudian mencekiknya sekuat tenaga ....Seketika mata para penonton yang berada di pinggir gelanggang tidak berkedip, menantikan kepala jatuh ke lantai.Tidak peduli kepala siapa itu, tidak masalah.Akan tetapi, Nabila melirik ke arah orang-orang di pinggir gelanggang dan hanya mencekik lawannya sebentar.Terdengar suara tidak puas di sela-sela."Bunuh dia! Bunuh dia!""Sialan! Aku bertaruh kalau kamu akan menang, bukan menjadikanmu penyelamat!"Nabila mengabaikan orang-oran
Lovita langsung berbalik setelah ditangkap.Tanpa mengetahui apakah orang lain adalah teman atau musuh, dia menyiapkan postur bertahan dengan waspada dan menggunakan tangannya sebagai pisau.Akan tetapi saat berbalik dan melihat orang itu datang, pisaunya langsung terkulai ....Yolo! Mengapa dia!?Nabila menahan punggungnya dan membantunya mendarat dengan mantap.Mata Lovita langsung memerah.Dia tidak pernah menyangka Yolo akan datang secara tiba-tiba.Jangankan dia, baik Yohan maupun Sean tidak menyangka orang yang berdiri di samping mereka akan menghilang dalam sekejap mata.Yohan langsung melompat turun dan mendatangi Nabila.Dupa di atas panggung baru terbakar setengahnya.Para penantang itu bagaikan arus yang tiada henti.Mustahil mereka bisa menghindar.Sekte Sofur tidak bisa menghentikan mereka dan banyak dari mereka sudah terluka.Ini harus dihentikan.Nabila melepaskan Lovita dan melayang ke atas panggung, mengabaikan halangan Yohan.Mata indah Lovita membelalak, tidak tahu a
Nabila menatap Sean dengan dingin, "Omong kosong apa yang kamu katakan?"Sean takut Nabila akan melakukan sesuatu, jadi dia pergi ke sisi Yohan lebih dulu."Apa yang tidak bisa diakui? Siapa yang tahu tentang kisah romantis antara Lovita dan Fiona saat mereka bersaing memperebutkan seorang pria?""Kalau bukan karena Fiona memberi tahu pemimpin Sekte Sofur tentang keberadaan Lovita sampai membuat dia ditangkap oleh pemimpinnya sendiri, kamu sudah punya dua istri!""Tidak kusangka, dia menjadi wakil pemimpin di usia yang begitu muda!"Wajah Yohan menjadi muram dan tinjunya agak terkepal.Ibarat dua wanita yang memperebutkan satu pria.Mayor Jenderal-nya benar-benar dicintai semua orang.Kalau Nabila memang seorang pria, takutnya dia sudah menjadi milik orang lain.Tidak ... kalau Nabila adalah pria, Yohan tidak akan keberatan.Setelah nyaris marah, Yohan menjadi tenang.Suara Nabila terdengar dingin dan pelan."Sean, reputasi gadis ini hancur karenamu. Kalau kamu terus berbicara, aku tid
Ketika dupa akan habis, Sekte Sofur mengutus salah satu murid untuk turun tangan dan naik ke atas gelanggang.Inilah yang sudah diperkirakan semua orang.Sean memiliki sedikit pengetahuan dan menjelas."Dia adalah 'Pedang Pencabut Nyawa' salah satu dari Enam murid Sekte Sofur, Tiffany. Gerakan pedangnya tidak terlihat dan secepat angin."Nabila juga pernah mendengar tentang "Teknik Pedang Pencabut Nyawa" ini.Teknik ini mengandalkan serangan cepat dan memiliki persyaratan masuk yang bagus untuk ukuran serta bakat pendekar pedang.Yohan tidak yakin terhadap Tiffany dan berkata dengan dingin."Apa gunanya punya pedang cepat kalau tidak bisa membawa senjata untuk bertarung?"Sean terlihat tidak berdaya."Aku hanya bisa berharap Gaston bisa berbelas kasihan."Langkah Tiffany mantap dan tidak tergesa-gesa. Saat memasuki sangkar besi, anggota Sekte Sofur lainnya menyemangatinya."Kak, bunuh penjahat ini!""Dik, pertahanan adalah tugas utama dan serangan adalah pelengkap!"Tiffany mengenakan