Cuaca masih sangat dingin pada saat ini.Para pelayan istana ditekan di atas tanah dengan berjajar dan terus dipukul dengan tongkat sampai kulit mereka robek serta memperlihatkan daging di dalamnya.Semua orang mengatakan Kaisar adalah orang yang sangat kejam, tapi Jessy belum pernah melihatnya.Saat ini hatinya merasa sedikit tidak tenang setelah melihat hal ini.Jessy menahan perasaan tidak nyamannya dan berjalan ke aula dalam.Jessy melihat Kaisar sedang duduk di samping tempat tidur sambil mengerutkan keningnya.Sedangkan Ratu sedang berbaring di atas tempat tidur dan sepertinya masih belum sadar."Aku memberi salam pada Kaisar ...." Jessy melangkah maju dan berkata dengan suara yang lembut.Yohan menoleh setelah mendengar suaranya.Terdapat tatapan mencela di mata Yohan."Di luar sangat dingin dan untuk apa kamu datang ke sini?"Terdapat sedikit nada kekhawatiran dalam ucapan Yohan.Jessy menjawab dengan lembut, "Aku khawatir dengan Yang Mulia Ratu. Kaisar, bagaimana kondisi Ratu
Permaisuri Agung merasa sedikit terkejut, dia sama sekali tidak menyangka Kaisar akan langsung setuju untuk melengserkan Ratu.Sepertinya sebelum ini Kaisar menolak untuk melengserkannya karena anak di dalam perut Ratu.Hanya saja Yohan kembali berkata."Hal ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, apakah Nenek sudah punya alasan untuk melengserkannya?"Permaisuri Agung berpikir selama beberapa waktu.Memang tidak bisa melengserkan Ratu dengan sembarangan jika Ratu tidak melakukan kesalahan.Hanya saja apa yang dikatakan di dalam buku takdir tidak baik untuk disebarkan pada dunia luar.Permaisuri Agung merasa kesulitan pada saat ini."Katakan saja pada orang-orang kalau Ratu memiliki penyakit kronis."...Kabar tentang Ratu yang keguguran segera tersebar ke Kediaman Feno.Nadif seperti sedang menghadapi musuh dan duduk bersandar di kursi setelah mendengar kabar ini."Anaknya keguguran?"Cucunya, calon pemimpin dan kejayaan Keluarga Feno sudah menghilang!Nyonya Mirna lebih mengkhaw
Istana Ruyih.Permaisuri Agung kembali bertanya, "Cuma memindahkan Ratu ke Istana Pengasingan? Bagaimana dengan dekret pelengserannya?"Pelayan itu merasa kebingungan."Dekret pelengseran Ratu ... masih belum ada."Permaisuri Agung mengerutkan keningnya.Apa yang ingin dilakukan Kaisar?Apakah dia tidak berencana melengserkan Ratu?Tidak, pikirannya telah berlebihan.Kaisar melupakan hal ini karena sibuk dengan urusan negaranya."Tidak masalah, tunggu selama beberapa hari lagi."Melengserkan ratu harus melalui banyak proses dan tidak bisa diselesaikan dalam waktu dekat.Pada saat ini di Istana Giok.Reaksi Ibu Suri sangat besar saat mendengar kabar Kaisar akan melengserkan Ratu."Ini ide dari Permaisuri Agung lagi?""Kenapa Kaisar sangat patuh dengan ucapannya! Berhubungan badan dengan Ratu dan memanggil Selir Jessy untuk tidur bersama dengannya juga merupakan ide Permaisuri Agung. Sekarang Kaisar bahkan tidak berdiskusi denganku tentang pelengseran Ratu!""Dia sudah tidak menganggapku
Baru 14 jam berlalu dari kejadian Nabila diracuni.Yohan bertindak dengan cepat dan tidak disangka bisa mendapatkan pelakunya.Nabila merasa penasaran terhadap orang yang bisa mendapatkan Racun Kisi yang sangat langka.Sifa telah mengetahui semuanya."Pelakunya adalah Selir Desi! Dia masuk ke istana bersama dengan Selir Jessy dan juga hadir di acara perayaan ulang tahun Selir Nita di Istana Giok.""Dia diam-diam memasukkan racun di dalam arak Anda.""Tapi Hamba tidak tahu bagaimana Kaisar bisa menyelidiki hal ini.""Selir Desi langsung dihukum mati setelah hal ini terungkap, dikatakan bahwa sebelum ini dia disiksa dengan kejam sampai tidak ada kulit yang utuh di tubuhnya ...."Sifa semakin merasa ketakutan saat mengatakan ini.Dia selalu merasa angin malam sangat kencang dan terasa menakutkan.Nabila sama sekali tidak memiliki kesan apa pun terhadap Selir Desi.Hanya saja terdapat banyak orang yang saling mencelakai orang lain di dalam istana.Terkadang sebuah rasa cemburu sudah bisa m
Nadif dibawa ke Istana Pengasingan dan merasa sangat marah saat melihat Nabila sedang mengambil air dari sumur secara pribadi.Tidak disangka dia masih bisa menikmati situasinya saat ini!Dia benar-benar tidak memedulikan keluarganya sendiri!Dasar anak durhaka!Kenapa dia bisa melahirkan putri yang tidak berperasaan sepertinya!Sifa adalah orang pertama yang melihat Nadif, "Tuan!"Nabila mengangkat tatapannya dan melihat Nadif yang sedang sangat marah....Sinar matahari hari ini menghilangkan banyak hawa dingin.Hanya saja Istana Pengasingan tidak disinari oleh matahari yang membuat istana ini terlihat gelap dan terasa dingin.Sifa menyalakan anglo, Nadif takut dingin dan berjongkok di samping anglo untuk menghangatkan tangannya yang sudah membeku tanpa memedulikan citranya.Nabila berdiri tidak jauh dari sana dan menyalakan lampu minyak secara pribadi.Nadif mengangkat lehernya dengan tegang."Aku memang menukar buku takdir, tapi aku melakukan ini demi siapa?""Aku berusaha dengan k
Pada malam hari.Nabila mengenakan pakaian malam dan berhasil keluar dari istana dengan lancar.Istana Pengasingan tidak seperti Istana Rubi di mana pengawalnya sangat sedikit dan juga tidak ketat, jadi sama sekali tidak ada orang yang mengetahui kepergian Ratu.Di luar istana.Baron melihat sinyal panah dari Mayor Jenderal dan segera pergi ke sebuah kuil bobrok."Mayor Jenderal!" ucap Baron sambil memberi hormat pada Nabila.Nabila menutupi sebagian wajahnya dan menunjukkan tatapan yang sangat tajam."Bagaimana hasil penyelidikanmu?""Hamba terus mengikuti Elsa dan baru dapat petunjuk pada lusa kemarin.""Terdapat penjual sayur di depan kediamannya yang terlihat sangat mencurigakan.""Hamba berencana untuk bertindak setelah mengamati selama beberapa saat."Nabila sedikit menurunkan dagunya."Tidak ada salahnya berhati-hati."Baron lebih mengkhawatirkan situasi Nabila saat ini."Mayor Jenderal, beberapa hari yang lalu Hamba dengar Anda hamil dan sekarang tinggal di Istana Pengasingan.
"Panas sekali!""Ah! Panas sekali!"Satu per satu prajurit menjatuhkan senapan bambu di pundak mereka.Semua peluru dari senapan bambu tidak sengaja terbang ke arah panggung."Lindungi Kaisar!" Dafka segera bertindak dengan cepat dan mengangkat meja makan sebagai tameng.Yohan duduk dengan tenang dan alisnya berkerut.Sepertinya senapan bambu ini tidak sepenuhnya sempurna.Pejabat yang lain segera mencari tempat untuk bersembunyi.Suasana menjadi kacau pada saat ini.Para pejabat baru menjulurkan leher mereka dan mencari tahu setelah semua peluru selesai ditembakkan.Elsa juga tertegun pada saat ini.Kenapa bisa sepanas ini?Jelas-jelas terdapat papan insulasi di dalam kertas rancangannya!Pengawas yang lain juga sudah memeriksa senapan ini dan semuanya merasa senapan ini sangat sempurna!Yohan berdiri dan sosok tubuhnya yang tinggi menghalangi sinar matahari.Yohan menatap kejadian di depannya dan tatapannya tertuju pada Elsa.Semua orang bergidik meskipun Yohan tidak menanyakan apa p
Permaisuri Agung secara pribadi datang ke Istana Pengasingan yang terasa sangat aneh.Ternyata tebakan Nabila benar.Orang yang datang tidak hanya Permaisuri Agung seorang, tapi juga terdapat seorang pelayan.Pelayan itu sedang memegang nampan kayu berwarna hitam yang dipernis dengan indah, tapi benda yang diletakkan di atas nampan itu terlihat sangat mengerikan.Kain putih, segelas arak dan sebilah belati.Terdapat ekspresi ketakutan di wajah Sifa dan tidak bisa menahan diri untuk melebarkan tatapannya.Apakah Permaisuri Agung ingin ... menyuruh Ratu untuk bunuh diri?!Sifa segera menoleh untuk menatap Nabila.Nabila berdiri untuk memberi hormat, dia mengenakan pakaian yang sederhana tapi tidak bisa menyembunyikan temperamennya.Nabila juga telah melihat benda-benda itu, tapi dia tetap bersikap dengan tenang meskipun terdapat gunung yang runtuh di depannya."Aku memberi salam pada Permaisuri Agung."Permaisuri Agung mengabaikan Nabila dan berjalan ke tempat duduk utama dengan perlahan
Keesokan harinya.Di luar penginapan.Sekelompok orang telah selesai berkemas dan sudah siap untuk berangkat.Hanya terdapat satu kereta kuda yang tentu saja diberikan untuk Kaisar, sedangkan Nabila dan James menunggangi kuda.Adipati Penyangga Negara datang untuk mengantar kepergian mereka, Yohan sedang berbicara dengannya.Nabila samar-samar mendengar pergerakan di dalam kereta kuda dan ingin melihat lebih dekat. Tiba-tiba terdapat sebuah kepala yang muncul dari balik tirai, ternyata orang yang duduk di dalam kereta kuda adalah Putri Yaviah.Putri Yaviah sedang memeluk tas berwarna merah muda, dia terlihat senang saat melihat Nabila."Kakak, aku mau tinggal bersama Kakak Kaisar di Kota Zordo! Ayo kita duduk bersama di dalam kereta kuda!"Nabila segera melangkah mundur."Tuan Putri, ada perbedaan antara pria dan wanita."Nabila hampir menabrak Yohan yang datang dari belakang saat melangkah mundur.Nabila mendengar suara rendah dan dingin Yohan di telinganya."Tidak masalah. Tuan Muda
Tidak disangka terdapat kepala manusia di atas nampan itu!Pejabat yang penakut terjatuh dari kursinya dengan wajah yang pucat.Yohan menikmati reaksi mereka semua dengan santai."Bukankah kalian suruh aku untuk memeriksa masalah ini? Kenapa kalian segugup ini?""Kaisar, i ... ini ...."Dafka menjawab mewakilkan Kaisar."Mereka semua adalah pelaku korupsi gaji militer Kota Sundoro. Para pejabat Kota Sundoro, coba kalian lihat baik-baik, siapa tahu ada kenalan kalian?"Semua pejabat merasa ketakutan dan segera berlutut di lantai."Kaisar sangat bijaksana! Membunuh pejabat yang korupsi dan mengembalikan kedamaian untuk Kota Sundoro!""Pejabat yang korupsi pantas dibunuh!"James melihat kepala yang berlumuran darah itu, dia merasa jijik saat melihat kepala ayam di dalam mangkuknya.Pada saat ini, Yohan menatap para pejabat yang menghadiri perjamuan ini dengan niat membunuh yang kuat."Memang harus dibunuh. Tapi masih belum cukup."Setelah Yohan selesai bicara, terdengar suara pintu yang t
Suasana di dalam ruangan ini sangat sunyi, hanya terdengar suara bidak catur yang diletakkan di atas papan.Saat ini Kaisar mengenakan jubah brokat berwarna ungu dengan tatapan yang dalam dan tajam. Yohan sedang bermain catur, tapi dia menunjukkan aura membunuh yang kuat."Tuan Muda Yolo sepertinya sangat berhati-hati."Yohan mengangkat matanya untuk menatap orang di hadapannya. Dia berkata dengan dingin, seperti sedang mengujinya.Nabila berkata dengan tenang."Kaisar sangat pandai bermain catur, jadi aku harus berpikir dua kali sebelum bertindak."Nabila pernah bermain catur bersama Yohan sebelumnya, dia tidak boleh membiarkan Yohan melihat gaya bermain caturnya yang sama.Yohan mencibir, alisnya terlihat sangat tajam."Kamu memang harus berpikir dua kali sebelum bertindak. Tapi terlalu banyak berpikir malah akan mengungkapkan rahasiamu."Tindakan Nabila berhenti sejenak.Entah kenapa, Nabila merasa ucapan Yohan sedikit aneh.Tidak disadari gaya bermain catur Nabila mengacau ....Yoh
"Yolo adalah seorang perempuan?" Adipati Penyangga Negara menatap wajah polos putrinya dengan tatapan tidak percaya.Bagaimana mungkin! Yolo hanya tidak sekekar pria yang lain ....Yohan mengerutkan keningnya dan bertanya dengan ekspresi serius."Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?"Yaviah berkata dengan tenang."Rahasia. Tidak masalah kalau Kakak Kaisar tidak percaya!"Yohan masih ingin bertanya, tapi Yaviah sudah pergi dengan marah.Yohan tertegun sejenak.Sebenarnya, meskipun Yolo adalah seorang wanita, hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengannya.Hanya saja, terdapat sesuatu di dalam diri Yohan yang mendesaknya untuk memeriksa hal ini.Saat mereka berada di dalam bak mandi pada malam itu, Yolo memiliki jarak yang sangat dekat dengannya. Yohan merasa bibir dan bentuk bibir Yolo sangat familier.Sama seperti bibir ....Saat itu Yohan merasa bahwa itu mungkin hanya sebuah kebetulan.Karena terdapat beberapa orang yang memiliki wajah yang mirip di dunia ini, apalagi bentuk bibir
Putri Muda mengenakan pakaian berwarna-warni, dengan mata besar yang indah dipenuhi sukacita.Dia dengan santai memberi salam pada Yohan, lalu duduk di bangku panjang bersama Nabila."Kakak Kaisar, Ayah sudah sadar! Tabib bilang Ayah sudah selamat, selama minum obat tepat waktu, dia akan segera pulih!"Putri Muda itu memang berada di usia yang polos dan ceria. Kini bahaya telah berlalu, senyumnya makin cerah, seperti matahari yang bersinar terang.Yohan dengan ekspresi datar berbicara serius."Yaviah, laki-laki dan perempuan harus menjaga jarak."Putri Muda itu menundukkan kepalanya seperti seekor burung puyuh."Aku tahu kok."Pangeran Rio dengan lembut menasihati, "Yang Mulia, Tuan Putri masih kecil, ditambah kegembiraan karena Adipati Penyangga Negara sudah sadar, wajar kalau sedikit lepas kendali."Yohan memerintahkan pengawal, "Tambahkan kursi untuk Tuan Putri."Namun ....Empat pria duduk di satu meja, sementara Putri Muda itu duduk sendirian di meja sebelah, terlihat kesepian dan
Semua pemberontak menyerah tanpa perlawanan, dan rakyat pun tetap tenang berlutut.Mata Yohan memancarkan dingin dan ketajaman."Aku datang ke Kota Sundoro untuk selidiki kebenaran.""Sekarang sudah jelas, sebagian besar pemberontak cuma dimanfaatkan oleh Albert.""Tujuannya bukan tunjangan militer, melainkan harta karun Kota Sundoro, bahkan ingin membunuh Kaisar. Albert, dosamu tak terampuni!"Luka Albert terus mengalirkan darah. Matanya tidak menunjukkan kehancuran seorang yang kalah, melainkan rasa tidak puas."Cuma sedikit lagi, sedikit lagi, aku pasti berhasil! Kamu bunuh adikku! Kamu ini Kaisar Tiran yang pantas dibunuh oleh semua orang!"Pangeran Rio memohon petunjuk, "Yang Mulia, orang yang berontak seperti ini, buktinya sudah jelas, apa harus dieksekusi di tempat?"Yohan memerintahkan dengan suara dingin."Dia masih punya rekan konspirasi. Bawa dia pergi untuk diinterogasi. Yang lain juga ditahan, dan diperiksa satu per satu.""Baik, Yang Mulia!"Setelah para pemberontak ditah
Melihat dengan mata kepala sendiri adiknya tewas di depan matanya, Albert berteriak penuh rasa marah dan putus asa."Tidak! Idris, Idris!"Dengan mata yang memerah, Idris dengan penuh kebencian menatap pengawal bisu itu."Itu kamu, kamu yang bunuh adikku! Aku akan bunuh kamu!"Pengawal bisu itu menurunkan busur dan panahnya, matanya sedingin es tanpa belas kasihan.Nabila tidak mengalihkan pandangannya dari pengawal itu, tangannya secara tidak sadar mengepal erat.Para pemberontak yang menangkap rakyat biasa menjadi kebingungan setelah melihat Idris mati.Albert memberi perintah pada pasukannya."Bunuh mereka! Kaisar dan istana tak peduli dengan nyawa rakyat Kota Sundoro! Bunuh mereka semua! Aku mau mereka temani Idris ke liang kubur!"Namun, para pemberontak saling berpandangan. Mereka ragu-ragu dan tidak bergerak.Albert tampak sangat kecewa."Rakyat Kota Sundoro! Dengarkan aku, kaisar itu palsu! Pihak istana kekaisaran datang untuk membantai kota ini! Mereka mau bunuh kami para pemb
Di luar Kota Sundoro, Pangeran Rio duduk di atas kuda. Alis dan matanya yang tampak lembut kini memancarkan semangat tempur yang kuat."Serang!"Gerbang kota yang hilang kekuatan pertahanan, dan hanya tersisa sedikit prajurit untuk bertahan, perbatasan itu segera roboh oleh entakan palu penyerang.Pasukan Pangeran Rio menyerbu ke dalam Kota Sundoro. Di bawah tapal kuda mereka, debu beterbangan.Pasukan pemberontak segera kehilangan formasi mereka, kehilangan keunggulan pertahanan, seolah hanya menunggu untuk dipenggal.Bagaimanapun, pasukan kerajaan yang dibawa kali ini berjumlah puluhan ribu ....Pada saat yang sama, pengawal bisu itu melompat dan menendang panglima pemberontak, Albert, dari atas kuda.Namun, Albert yang mampu duduk di posisi jenderal tidaklah lemah.Setelah terjatuh dari kuda, dia segera bangkit, menghunus pedangnya untuk melawan.Namun pada akhirnya, dia tidak mampu menandingi pengawal bisu itu. Hanya dalam sepuluh jurus, tulang iganya dipatahkan dengan satu seranga
Nabila dan pengawal bisu itu melawan banyak pasukan pemberontak yang tidak terhitung jumlahnya.Setiap pemberontak yang menerjang ke depan akan segera ditendang dan dijatuhkan dengan kecepatan yang sangat cepat.Sedangkan kedua orang itu seperti sama sekali tidak merasa lelah.Albert sedang menunggang kuda dan mengawasi dari kejauhan, hatinya terasa cemas pada saat ini.Gawat!Tidak bisa terus seperti ini!Dia harus segera menjalani perintah dari Tuan untuk membunuh Kaisar!Albert mengeluarkan busur dan anak panah, kemudian mengarahkannya ke arah Kaisar.Jelas-jelas Albert sudah mengarahkan anak panahnya dengan akurat, tapi setiap anak panah yang ditembakkan pasti akan mendarat sejauh dua mil.Albert tidak memercayai adegan di depannya dan segera mengusap matanya.James memiliki indera yang tajam terhadap bahaya yang mendekati dirinya.James memegang anak panah itu dengan satu tajam, kemudian anak panah itu terjatuh ke lantai dengan lambaian tangannya.Hanya saja, James sama sekali tid