Share

Bab 108

Penulis: Shana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Yang Mulia Ratu!" seru semua duta Kerajaan Lesse secara bersamaan.

Nabila sangat kalem. Dia mengalihkan topik pembicaraan.

"Tentang semua rumor ini, aku tidak pernah memercayainya."

Para duta saling bertatapan dan merasa jengkel.

Mereka tidak boleh emosi karena ratu berbicara dengan sopan!

Mereka takut Ratu Negara Naki akan menyebutkan lebih banyak "rumor" lagi.

Ulfa menggertakkan gigi.

"Benar, semua itu rumor!"

"Aku sama sekali tidak punya bau badan!"

Adapun perdana menteri dan yang lain, Ulfa tidak memberi komentar.

Setelah ditakuti, duta-duta Kerajaan Lesse tidak berani mengungkit lagi tentang rumor bahwa ratu diculik oleh bandit hutan.

Berbeda dengan pejabat-pejabat Negara Naki.

Mereka ingin mendengar ratu meneruskan topik itu.

Rumor-rumor tadi belum cukup!

Selir Terhormat menggertakkan gigi.

Ulfa diam begitu saja?

Mereka semua ketakutan karena beberapa rumor?

Pada kenyataannya, apa yang Nabila katakan barusan adalah kejadian nyata.

Dia mengetahui banyak "rumor". Dia berani menyeb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 109

    Pada kenyataannya, dikarenakan duta Kerajaan Lesse memilih Vincent dan Melvin, mereka hanya bisa menerima tantangan.Sebagai kaisar, Yohan pun tidak dapat membantu mereka menolaknya.Yohan pernah mendengar nama Vincent dan Melvin.Melvin bersifat ugal-ugalan.Sementara itu, Vincent dulunya adalah pemuda yang unggul, tetapi segera kehilangan sorot perhatian. Setiap tahun akan terpilih juara silat yang baru. Setinggi apa pun kemampuan bela diri Vincent, Vincent hanya akan dilupakan orang-orang jika tidak punya prestasi.Terhadap duel melawan Kudo kali ini, Yohan tidak mengharapkan mereka dapat menang.Sebaliknya, tidak masalah membiarkan Kerajaan Lesse menang dalam dua ronde duel pertama.Selama ada orang yang terus berduel dan mengalahkan Kudo pada akhirnya, Negara Naki dapat mempertahankan kelapangan dada sebagai tuan rumah dan tidak akan kehilangan muka.Yohan memerintahkan pelayan."Bawa mereka untuk siap-siap.""Baik!"Mendengarnya, kaki Melvin menjadi lemas sehingga tidak kuat untu

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 110

    Vincent telah dilukai oleh rombongan Sandi kemarin sehingga lengan kanannya menjadi lemah untuk sementara waktu.Jika Vincent berduel dengan kondisi seperti ini, Vincent justru akan dikalahkan oleh Kudo.Tatapan mata Nabila menjadi dingin.Pada saat ini, Melvin terus dihajar oleh Kudo di atas gelanggang.Sudah jelas siapa yang menjadi pemenang.Seluruh pejabat Negara Naki merasa malu.Tuan Muda Kedua Keluarga Feno setidaknya juga berasal dari perguruan terkenal. Mengapa hanya pasrah dipukul?Memalukan sekali!Nadif menundukkan kepala untuk menurunkan rasa keberadaannya.Kudo sangat hebat. Keluarga Feno benar-benar kehilangan muka hari ini!Nadif ingin sekali mencari bersembunyi karena malu.Bam!Melvin dibuang ke bawah gelanggang dan pingsan.Topeng di wajahnya masih utuh.Pelayan seraya memapah Melvin.Meskipun Nadif cemas, dia tidak berani maju untuk menanyakan kondisi Melvin pada saat ini.Di atas gelanggang, mata Kudo memerah karena bergairah. Dia memukul dadanya sambil berteriak,

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 111

    Tatapan mata Vincent menjadi suram, seperti jatuh dalam jurang tak berdasar. Dia bergumam sendiri."Semua ini salahku .... Aku tidak cukup berhati-hati, tidak cukup sabar.""Aku harusnya menahan diri kemarin.""Kalau tidak, tidak akan ...."Nabila fokus memikirkan solusi untuk mengatasi masalah."Ada orang yang sengaja ingin membuatmu kalah. Bahkan kalau kamu tidak melakukan apa-apa, mereka tetap akan melukaimu."Setidaknya, Vincent adalah seorang juara silat dan memiliki keterampilan yang tinggi. Selir Terhormat pasti akan melakukan persiapan yang matang untuk duel hari ini.Nabila terlalu lengah dan tidak memikirkan di luar istana.Nabila juga terlalu meremehkan kemampuan Selir Terhormat.Setelah direnungkan, Nabila berterus terang."Berikan topengmu. Aku cari orang untuk mewakilimu."Mendengarnya, Vincent langsung memasang ekspresi serius."Tidak boleh. Ini adalah kecurangan."Meskipun dirinya tidak berguna, Vincent tidak sudi memperoleh kemenangan dengan cara seperti itu.Nabila me

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 112

    Semua orang menoleh pada gelanggang. Adegan sadis yang diduga tidak terjadi karena dihentikan?Akan tetapi, siapa orang itu?Terdengar seruan dari kerumunan di tribune."Itu sepertinya Tuan Muda Vincent!"Setelah itu, yang lain menyahut, "Benar, itu Tuan Muda Vincent! Dia memakai alat pelindung!"Selain Vincent dan Melvin, prajurit-prajurit yang secara spontan maju ke gelanggang hanya memakai topeng, tidak memakai alat pelindung tubuh.Mereka tidak bisa melihat terlalu jelas karena jaraknya terlalu jauh, tetapi mereka dapat memastikan identitas orang itu melalui alat pelindung tubuh dengan warna mencolok itu."Hebat sekali bisa menahan tinjuan Kudo!"Ulfa mendengus setelah mendengar itu.Hanya menahan satu tinjuan saja.Masih ada banyak tinjuan lagi dari Kudo!Di atas gelanggang.Kudo menarik tinjunya dan mundur selangkah, menatap lurus pada lawan yang muncul mendadak.Aura orang itu berbeda dengan orang-orang sebelumnya.Akan tetapi ... selama itu bukan Joka, dia tidak akan kalah!"Ay

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 113

    Kelvin lebih dulu memahami situasi di gelanggang. Matanya membelalak karena tidak percaya."Vincent bukan ingin membuat Kudo kelelahan. Itu juga bukan taktik pertahanan. Sebaliknya, Vincent sedang menyerang!""Bagaimana mungkin? Bukannya Vincent terus menghindar?""Kelvin, kamu tidak salah lihat?"Kelvin menggelengkan kepala. Dia menatap gelanggang dan menjawab dengan yakin."Tidak, aku tidak mungkin salah. Vincent sedang menyerang secara sembunyi-sembunyi!"Dua jenderal yang lain langsung berteriak."Menyerang dari mana?"Kelvin menjelaskan kepada mereka dengan nada yang cepat."Vincent sedang berputar dan menghindar, tapi kalian lihat, Vincent bukan menghindar sembarangan. Vincent selalu menghindar ke satu arah, yaitu sebelah kiri, sebelah kanannya Kudo.""Apa artinya? Vincent berputar ke satu arah untuk membuat Kudo pusing? Benar! Membuatnya pusing! Jadi, sekarang Kudo sudah kehilangan kestabilan ...."Kelvin menyangkal jawaban tersebut."Tentu saja bukan!"Membuat lawan pusing? Bag

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 114

    Kudo tiba-tiba jatuh, bagaikan gunung yang tiba-tiba runtuh.Semua orang tercengang.Apa yang terjadi?Mereka tidak melihat apa-apa, mengapa Kudo ....Di atas gelanggang.Nabila melancarkan tendangan belakang dan pas mengenai dada Kudo.Kudo ingin bangkit, tetapi tidak kuat.Lutut kanan Kudo ... sangat sakit, seperti sudah hancur!Kudo menggertakkan gigi dan berjuang untuk bangkit berdiri.Nabila tidak akan memberinya kesempatan. Nabila memusatkan kekuatan ke lutut untuk menendang leher Kudo.Kudo kehilangan kestabilan dan jatuh ke belakang.Nabila menekukkan lutut untuk menekan tenggorokan Kudo ....Kudo melihat sepasang masa di balik topeng budak itu.Mata yang tenang tak beriak itu menjeratnya."Tidak, tidak mungkin .... Bagaimana bisa kamu ...."Pria ini hanya menendang lututnya, mengapa bisa sekuat itu?Di balik topeng, Nabila menyeringai.Kudo baru sadar bahwa pria ini membuatnya berputar-putar sejak duel dimulai.Pria ini tahu lutut kanannya mengalami cedera!Itu lebih tidak mun

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 115

    Di saat kritis, Nabila menangkap tiang kayu dan menggunakannya sebagai tumpuan untuk jungkir balik.Ujung pakaian Nabila menari di tengah udara, membentuk kurva yang sempurna.Kemudian, Nabila melompat ke depan Kudo dan menarik ikat pinggangnya.Para wanita yang menonton duel buru-buru memejamkan mata dan menolehkan kepala.Akan tetapi, jaraknya cukup jauh sehingga mereka belum tentu dapat melihat dengan jelas.Ikat pinggang Kudo dilepas. Vincent mengayunnya seperti cambuk.Yohan mengernyit.Menarik ikat pinggang.Kebetulan, penyergap wanita itu juga pernah menggunakan taktik yang sama padanya.Semua orang penasaran. Apa yang ingin Vincent lakukan dengan melepas ikat pinggang Kudo?Tiga jenderal di sisi gelanggang juga kebingungan.Mungkinkah untuk membuat Kudo malu?Mungkinkah Vincent ingin menyergap ketika Kudo melepaskan tiang kayu dan menarik celananya?...Nabila berdiri di belakang Kudo. Tanpa sempat menarik celana, Kudo mengayun tiang kayu ke belakang.Dalam sekejap, Nabila meng

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 116

    Sosok Yohan yang jangkung memblokir cahaya matahari di ambang pintu.Di dalam ruangan, topeng budak diletakkan di atas meja.Wajah Yohan yang tirus dan tampan dihiasi kesuraman. Matanya menatap lurus pada sosok di balik partisi.Yohan sudah bertarung dengan penyergap wanita itu beberapa kali.Jurus wanita itu melekat pada ingatannya.Beberapa gerakan Vincent tadi mirip sekali dengan wanita itu!Apakah kebetulan atau bukan, Yohan ingin memastikan secara langsung!Di bawah jubah kaisar, Yohan berjalan dengan cepat.Yohan langsung masuk dari sisi lain partisi dan mengulurkan tangan ke depan ....Seketika, empat mata bertemu.Vincent yang lengannya ditangkap dan bahu kanannya terekspos terkesiap!"Hormat pada Kaisar!"Vincent buru-buru menundukkan kepala dan memberi hormat, tidak sempat menarik kerah bajunya.Yohan mengernyit. Matanya hitam dan kelam."Di sini, hanya kamu sendiri?"Vincent kebingungan."Ya, Kaisar."Pada saat ini, Leonard menyusul ke dalam. Kaisar mencengkeram Tuan Muda Ke

Bab terbaru

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 318

    Batu gipsum sangat sulit untuk ditemukan sebelum ini, tapi tidak disangka Nabila bisa melihatnya pada saat ini.Nabila segera bertanya."Kenapa kamu bisa punya batu gipsum?"Kenni merasa kebingungan."Guru, kenapa Anda juga tahu tentang batu gipsum?""Aku pertama kali bertemu dengan Mayor Jenderal Elsa pada tiga tahun yang lalu, kemudian mendengar dia sedang membicarakan masalah batu gipsum dengan ayahku. Mayor Jenderal Elsa terlihat sangat menyukai batu ini dan terus membaca buku tentang batu ini.""Ingatanku sangat baik dan aku mengingat hal ini.""Terdapat banyak gunung di kampung halamanku yang bernama Carten, aku mencari batu gipsum di sana di waktu luangku dan aku benar-benar menemukan batu itu pada setahun yang lalu, jadi aku menggunakannya sebagai hadiah untuk guruku ...."Nabila sudah ingin menciptakan senapan bambu yang baru pada tiga tahun yang lalu.Pada saat itu Nabila sudah mengetahui bahwa poin utama dari senapan bambu ini adalah insulasi panasnya, sedangkan benda yang p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 317

    Bibir Kenni pecah-pecah dan suaranya sangat serak.Nabila bertatapan dengan tatapan Kenni dan bisa melihat niat membunuh di matanya."Aku kebetulan datang ke sini karena mau berziarah," jelas Nabila.Kenni mengambil sesajen yang diletakkan Nabila dengan tangan yang gemetar karena sudah kelaparan untuk waktu yang lama dan mengembalikannya pada Nabila."Bawa pergi! Ibuku tidak butuh ini!"Nabila mengabaikan penolakannya.Nabila mengeluarkan pedang di pinggangnya.Nabila menebang pohon di dekatnya seiringan dengan beberapa suara retakan di udara dan memotongnya menjadi papan kayu untuk dijadikan sebagai batu nisan.Tidak terdapat gejolak apa pun di dalam mata Kenni saat melihat ini.Sampai Nabila meletakkan papan kayu itu di tanah dan bertanya padanya."Siapa nama ibumu?"Kenni baru bereaksi dan menatapnya dengan tatapan terkejut.Nada bicara Nabila terdengar tenang dan santai, sama sekali tidak terdapat perasaan kasihan yang merendahkan seseorang."Ibumu tidak akan menjadi hantu yang kes

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 316

    Kenni bereaksi dengan cepat dan hampir bisa menghindari serangan Elsa.Kemudian Elsa kembali menyerangnya.Kenni sehabis melakukan perjalanan yang jauh, dia pasti menderita kelaparan dan kedinginan.Kenni pasti tidak memiliki banyak tenaga pada saat ini.Hanya saja Kenni berhasil menghindari serangan Elsa dengan kondisinya pada saat ini dan juga mencari kesempatan untuk menyerang balik.Tatapan Elsa menggelap.Anak ini lebih hebat dibanding dugaannya.Elsa pura-pura menyerang bagian bawah tubuh Kenni dan tiba-tiba bergerak ke belakang tubuh Kenni saat dia melakukan serangan balik, kemudian menendang bagian belakang lutut Kenni dengan keras.Salah satu lutut Kenni bertekuk ke bawah.Kemudian Elsa mencekik leher Kenni dengan lengannya.Kenni terpaksa mengangkat kepalanya dan membuka mulutnya untuk bernapas.Elsa tidak melepaskan Kenni dan terus mengerahkan kekuatannya ....Vina baru merasa ada yang salah dan segera berteriak pada Elsa saat melihat wajah Kenni memucat."Mayor Jenderal!"E

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 315

    "Jumlahnya ... ada tiga orang, aku tidak terlalu sering bertemu dua orang yang lain.""Kami akan menjalani perintah Nona Elsa ... kalau dia memerintah kami."Darah penjual sayur terus mengalir saat dia sedang berkata.Tidak terlalu sering bertemu, itu berarti dia pernah bertemu dengan mereka.Nabila kembali bertanya."Apa ciri khas dua orang yang lain?""Yang satu punya tahi lalat di wajah dan yang lain ... suka pergi ke tempat berjudi dan suka mencuri. Dia punya mulut yang lancip dan wajah lancip seperti monyet .... Tuan, tolong ampuni aku. Aku sudah kasih tahu semua hal yang kuketahui!"Nabila mengangkat dagunya dengan belati."Kenapa kalian patuh dengan perintah Elsa?"Penjual sayur telah kehilangan banyak darah dan berkata dengan lemah."Kami ... kami adalah pencuri Arama ... yang dicari oleh pejabat setempat ... kami akan dikirim ke pejabat kalau tidak ... mematuhi ucapannya.""Dia ... kasih kami uang kalau kami patuh padanya ....""Selain itu ... dia juga meracuni kami ... dan ak

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 314

    Luka Baron sangat parah, dia melihat Mayor Jenderal setelah terbangun dan mengetahui bahwa dia telah diselamatkan.Hampir seluruh tubuh bagian atas Baron dibalut dengan kain kasa dan raut wajahnya sangat pucat."Ma ...."Baron melihat masih ada orang lain di dalam ruangan dan segera mengganti panggilannya, "Tuan."Nabila mengenakan topeng perak yang menutupi setengah wajah dan menoleh ke arahnya.Tabib sedang memberitahu Nabila tentang hal yang harus diperhatikan oleh pasien.Nabila mengingat semuanya setelah mendengar ucapan tabib, kemudian memberikan sejumlah uang dan mengantar tabib itu keluar secara pribadi.Nabila kembali ke dalam ruangan pada beberapa saat kemudian dan melihat Baron sedang berusaha untuk duduk.Nabila segera memberi perintah."Jangan sembarangan bergerak!"Apakah Baron sama sekali tidak mengetahui seberapa parah lukanya?Baron segera berbaring dengan patuh dan tersenyum dengan lebar sambil menunjukkan giginya yang putih."Tuan, kulitku sangat tebal dan aku baik-b

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 313

    Nabila menerima sebuah anak panah yang tajam di Istana Pengasingan.Terdapat sebuah kertas yang ditancap di anak panah itu.Terdapat tulisan tangan Elsa di surat itu: "Kakak, aku berutang satu nyawa lagi padamu. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa dengan mudah membiarkanmu menemukan orang itu? Lain kali utuslah orang yang lebih pintar."Nabila menyadari bahwa telah terjadi sesuatu pada Baron.Nabila mengerutkan keningnya dan segera keluar dari istana sebelum langit menggelap.Baron mengikutinya dari Perkemahan Utara ke Kota Zordo.Baron tidak hanya merupakan orang kepercayaan dan tangan kanannya, tapi juga merupakan temannya.Elsa telah membunuh banyak orang demi melawan Nabila.Dia harus segera menemukan Baron!...Mencari seseorang di tengah lautan manusia yang luas tanpa memiliki petunjuk apa pun sama saja seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami.Entah sudah berapa banyak tempat yang didatangi Nabila hari ini.Dia hanya bisa mencari penjual sayur itu.Nabila menggambar lukisan p

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 312

    Permaisuri Agung menoleh ke arah luar aula dan membuka matanya lebar-lebar."Kaisar? Kenapa kamu datang ke sini!"Permaisuri Agung mendatangi Ratu secara diam-dian dan tidak membiarkan Yohan mengetahui hal ini.Yohan memasuki aula dalam dengan cepat, kemudian menendang pelayan yang ingin menyerang Nabila, lalu melindungi Nabila di belakangnya dan bertanya pada Permaisuri Agung."Nenek, akulah yang harus bertanya kenapa Anda bisa berada di sini."Yohan mengenakan jubah brokat berwarna ungu, raut wajahnya sedingin dan sekeras pegunungan bersalju yang terlihat sangat menakutkan.Nabila diam-diam menyembunyikan senjatanya.Permaisuri Agung duduk di sana sambil berkata tanpa merasa bersalah."Aku melakukan ini demi Negara Naki.""Putri dari Keluarga Feno tidak seharusnya memasuki istana dan jadi ratumu."Kaisar sangat berbakti padanya dan Permaisuri Agung tidak percaya Kaisar akan melawannya karena masalah ini.Kedua tatapan Yohan terlihat menggelap."Aku sudah mengirimnya ke Istana Pengasi

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 311

    Permaisuri Agung secara pribadi datang ke Istana Pengasingan yang terasa sangat aneh.Ternyata tebakan Nabila benar.Orang yang datang tidak hanya Permaisuri Agung seorang, tapi juga terdapat seorang pelayan.Pelayan itu sedang memegang nampan kayu berwarna hitam yang dipernis dengan indah, tapi benda yang diletakkan di atas nampan itu terlihat sangat mengerikan.Kain putih, segelas arak dan sebilah belati.Terdapat ekspresi ketakutan di wajah Sifa dan tidak bisa menahan diri untuk melebarkan tatapannya.Apakah Permaisuri Agung ingin ... menyuruh Ratu untuk bunuh diri?!Sifa segera menoleh untuk menatap Nabila.Nabila berdiri untuk memberi hormat, dia mengenakan pakaian yang sederhana tapi tidak bisa menyembunyikan temperamennya.Nabila juga telah melihat benda-benda itu, tapi dia tetap bersikap dengan tenang meskipun terdapat gunung yang runtuh di depannya."Aku memberi salam pada Permaisuri Agung."Permaisuri Agung mengabaikan Nabila dan berjalan ke tempat duduk utama dengan perlahan

  • Aduh Jenderal Tak Tahan   Bab 310

    "Panas sekali!""Ah! Panas sekali!"Satu per satu prajurit menjatuhkan senapan bambu di pundak mereka.Semua peluru dari senapan bambu tidak sengaja terbang ke arah panggung."Lindungi Kaisar!" Dafka segera bertindak dengan cepat dan mengangkat meja makan sebagai tameng.Yohan duduk dengan tenang dan alisnya berkerut.Sepertinya senapan bambu ini tidak sepenuhnya sempurna.Pejabat yang lain segera mencari tempat untuk bersembunyi.Suasana menjadi kacau pada saat ini.Para pejabat baru menjulurkan leher mereka dan mencari tahu setelah semua peluru selesai ditembakkan.Elsa juga tertegun pada saat ini.Kenapa bisa sepanas ini?Jelas-jelas terdapat papan insulasi di dalam kertas rancangannya!Pengawas yang lain juga sudah memeriksa senapan ini dan semuanya merasa senapan ini sangat sempurna!Yohan berdiri dan sosok tubuhnya yang tinggi menghalangi sinar matahari.Yohan menatap kejadian di depannya dan tatapannya tertuju pada Elsa.Semua orang bergidik meskipun Yohan tidak menanyakan apa p

DMCA.com Protection Status