"Yang Mulia Ratu!" seru semua duta Kerajaan Lesse secara bersamaan.Nabila sangat kalem. Dia mengalihkan topik pembicaraan."Tentang semua rumor ini, aku tidak pernah memercayainya."Para duta saling bertatapan dan merasa jengkel.Mereka tidak boleh emosi karena ratu berbicara dengan sopan!Mereka takut Ratu Negara Naki akan menyebutkan lebih banyak "rumor" lagi.Ulfa menggertakkan gigi."Benar, semua itu rumor!""Aku sama sekali tidak punya bau badan!"Adapun perdana menteri dan yang lain, Ulfa tidak memberi komentar.Setelah ditakuti, duta-duta Kerajaan Lesse tidak berani mengungkit lagi tentang rumor bahwa ratu diculik oleh bandit hutan.Berbeda dengan pejabat-pejabat Negara Naki.Mereka ingin mendengar ratu meneruskan topik itu.Rumor-rumor tadi belum cukup!Selir Terhormat menggertakkan gigi.Ulfa diam begitu saja?Mereka semua ketakutan karena beberapa rumor?Pada kenyataannya, apa yang Nabila katakan barusan adalah kejadian nyata.Dia mengetahui banyak "rumor". Dia berani menyeb
Pada kenyataannya, dikarenakan duta Kerajaan Lesse memilih Vincent dan Melvin, mereka hanya bisa menerima tantangan.Sebagai kaisar, Yohan pun tidak dapat membantu mereka menolaknya.Yohan pernah mendengar nama Vincent dan Melvin.Melvin bersifat ugal-ugalan.Sementara itu, Vincent dulunya adalah pemuda yang unggul, tetapi segera kehilangan sorot perhatian. Setiap tahun akan terpilih juara silat yang baru. Setinggi apa pun kemampuan bela diri Vincent, Vincent hanya akan dilupakan orang-orang jika tidak punya prestasi.Terhadap duel melawan Kudo kali ini, Yohan tidak mengharapkan mereka dapat menang.Sebaliknya, tidak masalah membiarkan Kerajaan Lesse menang dalam dua ronde duel pertama.Selama ada orang yang terus berduel dan mengalahkan Kudo pada akhirnya, Negara Naki dapat mempertahankan kelapangan dada sebagai tuan rumah dan tidak akan kehilangan muka.Yohan memerintahkan pelayan."Bawa mereka untuk siap-siap.""Baik!"Mendengarnya, kaki Melvin menjadi lemas sehingga tidak kuat untu
Vincent telah dilukai oleh rombongan Sandi kemarin sehingga lengan kanannya menjadi lemah untuk sementara waktu.Jika Vincent berduel dengan kondisi seperti ini, Vincent justru akan dikalahkan oleh Kudo.Tatapan mata Nabila menjadi dingin.Pada saat ini, Melvin terus dihajar oleh Kudo di atas gelanggang.Sudah jelas siapa yang menjadi pemenang.Seluruh pejabat Negara Naki merasa malu.Tuan Muda Kedua Keluarga Feno setidaknya juga berasal dari perguruan terkenal. Mengapa hanya pasrah dipukul?Memalukan sekali!Nadif menundukkan kepala untuk menurunkan rasa keberadaannya.Kudo sangat hebat. Keluarga Feno benar-benar kehilangan muka hari ini!Nadif ingin sekali mencari bersembunyi karena malu.Bam!Melvin dibuang ke bawah gelanggang dan pingsan.Topeng di wajahnya masih utuh.Pelayan seraya memapah Melvin.Meskipun Nadif cemas, dia tidak berani maju untuk menanyakan kondisi Melvin pada saat ini.Di atas gelanggang, mata Kudo memerah karena bergairah. Dia memukul dadanya sambil berteriak,
Tatapan mata Vincent menjadi suram, seperti jatuh dalam jurang tak berdasar. Dia bergumam sendiri."Semua ini salahku .... Aku tidak cukup berhati-hati, tidak cukup sabar.""Aku harusnya menahan diri kemarin.""Kalau tidak, tidak akan ...."Nabila fokus memikirkan solusi untuk mengatasi masalah."Ada orang yang sengaja ingin membuatmu kalah. Bahkan kalau kamu tidak melakukan apa-apa, mereka tetap akan melukaimu."Setidaknya, Vincent adalah seorang juara silat dan memiliki keterampilan yang tinggi. Selir Terhormat pasti akan melakukan persiapan yang matang untuk duel hari ini.Nabila terlalu lengah dan tidak memikirkan di luar istana.Nabila juga terlalu meremehkan kemampuan Selir Terhormat.Setelah direnungkan, Nabila berterus terang."Berikan topengmu. Aku cari orang untuk mewakilimu."Mendengarnya, Vincent langsung memasang ekspresi serius."Tidak boleh. Ini adalah kecurangan."Meskipun dirinya tidak berguna, Vincent tidak sudi memperoleh kemenangan dengan cara seperti itu.Nabila me
Semua orang menoleh pada gelanggang. Adegan sadis yang diduga tidak terjadi karena dihentikan?Akan tetapi, siapa orang itu?Terdengar seruan dari kerumunan di tribune."Itu sepertinya Tuan Muda Vincent!"Setelah itu, yang lain menyahut, "Benar, itu Tuan Muda Vincent! Dia memakai alat pelindung!"Selain Vincent dan Melvin, prajurit-prajurit yang secara spontan maju ke gelanggang hanya memakai topeng, tidak memakai alat pelindung tubuh.Mereka tidak bisa melihat terlalu jelas karena jaraknya terlalu jauh, tetapi mereka dapat memastikan identitas orang itu melalui alat pelindung tubuh dengan warna mencolok itu."Hebat sekali bisa menahan tinjuan Kudo!"Ulfa mendengus setelah mendengar itu.Hanya menahan satu tinjuan saja.Masih ada banyak tinjuan lagi dari Kudo!Di atas gelanggang.Kudo menarik tinjunya dan mundur selangkah, menatap lurus pada lawan yang muncul mendadak.Aura orang itu berbeda dengan orang-orang sebelumnya.Akan tetapi ... selama itu bukan Joka, dia tidak akan kalah!"Ay
Kelvin lebih dulu memahami situasi di gelanggang. Matanya membelalak karena tidak percaya."Vincent bukan ingin membuat Kudo kelelahan. Itu juga bukan taktik pertahanan. Sebaliknya, Vincent sedang menyerang!""Bagaimana mungkin? Bukannya Vincent terus menghindar?""Kelvin, kamu tidak salah lihat?"Kelvin menggelengkan kepala. Dia menatap gelanggang dan menjawab dengan yakin."Tidak, aku tidak mungkin salah. Vincent sedang menyerang secara sembunyi-sembunyi!"Dua jenderal yang lain langsung berteriak."Menyerang dari mana?"Kelvin menjelaskan kepada mereka dengan nada yang cepat."Vincent sedang berputar dan menghindar, tapi kalian lihat, Vincent bukan menghindar sembarangan. Vincent selalu menghindar ke satu arah, yaitu sebelah kiri, sebelah kanannya Kudo.""Apa artinya? Vincent berputar ke satu arah untuk membuat Kudo pusing? Benar! Membuatnya pusing! Jadi, sekarang Kudo sudah kehilangan kestabilan ...."Kelvin menyangkal jawaban tersebut."Tentu saja bukan!"Membuat lawan pusing? Bag
Kudo tiba-tiba jatuh, bagaikan gunung yang tiba-tiba runtuh.Semua orang tercengang.Apa yang terjadi?Mereka tidak melihat apa-apa, mengapa Kudo ....Di atas gelanggang.Nabila melancarkan tendangan belakang dan pas mengenai dada Kudo.Kudo ingin bangkit, tetapi tidak kuat.Lutut kanan Kudo ... sangat sakit, seperti sudah hancur!Kudo menggertakkan gigi dan berjuang untuk bangkit berdiri.Nabila tidak akan memberinya kesempatan. Nabila memusatkan kekuatan ke lutut untuk menendang leher Kudo.Kudo kehilangan kestabilan dan jatuh ke belakang.Nabila menekukkan lutut untuk menekan tenggorokan Kudo ....Kudo melihat sepasang masa di balik topeng budak itu.Mata yang tenang tak beriak itu menjeratnya."Tidak, tidak mungkin .... Bagaimana bisa kamu ...."Pria ini hanya menendang lututnya, mengapa bisa sekuat itu?Di balik topeng, Nabila menyeringai.Kudo baru sadar bahwa pria ini membuatnya berputar-putar sejak duel dimulai.Pria ini tahu lutut kanannya mengalami cedera!Itu lebih tidak mun
Di saat kritis, Nabila menangkap tiang kayu dan menggunakannya sebagai tumpuan untuk jungkir balik.Ujung pakaian Nabila menari di tengah udara, membentuk kurva yang sempurna.Kemudian, Nabila melompat ke depan Kudo dan menarik ikat pinggangnya.Para wanita yang menonton duel buru-buru memejamkan mata dan menolehkan kepala.Akan tetapi, jaraknya cukup jauh sehingga mereka belum tentu dapat melihat dengan jelas.Ikat pinggang Kudo dilepas. Vincent mengayunnya seperti cambuk.Yohan mengernyit.Menarik ikat pinggang.Kebetulan, penyergap wanita itu juga pernah menggunakan taktik yang sama padanya.Semua orang penasaran. Apa yang ingin Vincent lakukan dengan melepas ikat pinggang Kudo?Tiga jenderal di sisi gelanggang juga kebingungan.Mungkinkah untuk membuat Kudo malu?Mungkinkah Vincent ingin menyergap ketika Kudo melepaskan tiang kayu dan menarik celananya?...Nabila berdiri di belakang Kudo. Tanpa sempat menarik celana, Kudo mengayun tiang kayu ke belakang.Dalam sekejap, Nabila meng