Share

BTL ~ 81

“Ngapain malam-malam ke sini?” tanya Dandi kembali tidak membukakan pintu pagar untuk Qai. Kepalanya sudah pusing memikirkan Rumi, kini Qai muncul di malam hari seperti ini.

“Karena kamu nggak angkat telponku, makanya aku ke sini.” Qai menendang pelan pagar Dandi, karena melihat pria itu tidak berniat membukakannya pintu pagar. Dasar ipar sialan!

“Aku sibuk, Qai,” ujar Dandi bersedekap dan menghela. “Buruan! Kamu mau apa?”

“Kamu, minta pak Vincent invest ke hotel kita?” tanya Qai yang juga tidak ingin berlama-lama, karena gerombolan nyamuk mulai terasa menggigit beberapa bagian kulitnya.

“Ya!”

“Dan! Alpha sudah diproses tapi kamu—”

“Nggak usah ikut campur.” Dandi maju dua langkah, mendekat ke pagar. “Kamu nggak tahu apa yang aku alami, jadi, sekarang pergilah Qai. Lebih baik kamu konsen ke Jaya Grup terutama Angkasa, daripada mikirin Glory.”

Sabar …

Qai menarik napas panjang, lalu menghelanya. Sebenarnya, apa lagi yang diinginkan oleh Dandi saat ini. Bukankah balas dendamnya sudah ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
kesel juga sama Qai... emang benar² harus dikasih pelajaran juga nih Qai..
goodnovel comment avatar
Elin land
semangat Rumi demi bayiiiii di perut mu
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
love u mas dandi.. rum, jauhkan pikiran negatif.. jgn insecure.. kuat demi keluarga kecil kalian..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status