"Heeeyyyy..., Maniakkk, rupanya kau masih hidup hah??!"Seketika Dante menoleh pada sumber suara dan memutar bola matanya jengah.Sudah jelas Dante tahu siapa pemilik suara yang menyebalkan tersebut. Dante tidak peduli, pura-pura tidak melihatnya. Masa bodo.Tidak akan ada pelukan, tidak ada tangisan yang mengharu biru antara penyelamat dan orang yang di selamatkan, hanya ada keributan. Kenapa mesti bocah tengil itu yang menyelamatkanku hah?!."Wahhh.., kau sedang membakar ikan? Kau tahu aku akan dan menyelamatkanmu, maka dari itu kau membuat ikan bakar itu untukku kan?!" seru Pascoe riang, karena perutnya memang sudah lapar, apalagi dari kejauhan sudah tercium wangi ikan di bakar hingga perutnya berontak minta diisi."Ck! Tangkap sendiri sana," Dante menunjuk ke sungai."Ahh.., tidak, ribet, aku ingin yang sudah matang, dan tinggal makan saja," dengus Pascoe seraya menunduk dan mengambil ikan yang sudah matang begitu saja."Kauuu!!!" geram Dante."Aku lapar, Dante!!' seru Pascoe sera
Alonzo tidak dapat tidur, meskipun sudah larut malam, namun matanya seakan enggan untuk terpejam. Bahkan ingatannya terperangkap dalam kejadian tadi, ketika Maria mengecup pipinya.Padahal ia sendiri tahu arti dari kecupan Maria hanya sekedar bentuk ungkapan terima kasih, tidak lebih.Alonzo menyentuh dada sebelah kirinya, ia merasakan jantungnya masih berdebar, sama seperti saat kejadian tadi.Ia sudah terlalu dalam rupanya mencintai Maria. Sedangkan Maria sendiri sudah menolaknya, apakah ia sanggup hidup dengan luka seperti ini? Berapa lama ini akan sembuh?.Tapi ucapan Estes kembali terngiang di telinganya, bahkan Alonzo sudah membunuh orang yang menyakiti Maria di masa lalu yang membuatnya tak percaya pada pria.Apa aku harus bersabar dan mendekatinya perlahan? Apa aku mampu? Semoga saja.Alonzo kembali mencoba untuk memejamkan kembali matanya, ia butuh istirahat. Meskipun lawannya mudah tapi tetap saja terasa ngilu di beberapa bagian tubuhnya.Setelah larut sekian lama dalam lamu
Begitu keluar dari pesawat Sasha langsung mengaktifkan ponselnya. Matanya menatap dengan penuh harap pada layar ponselnya, karena Mike pasti sudah mendarat satu jam yang lalu.Drrrttt…Ponselnya bergetar, membuat matanya berbinar seketika, ketika nama Mike muncul di layar. Senyum lebar terlukis bibirnya meskipun ia belum membaca pesan dari Mike.Betapa bahagianya Sasha, hingga ia tak sadar melompat-lompat kegirangan, membuat dirinya menjadi tontonan orang-orang yang berada di bandara.Saat sadar Sasha merasa malu, kemudian ia mengeluarkan cengiran lebarnya dan menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, sambil berujar "Maaf..maaf..".Sasha segera pergi dari sana agar tidak menjadi pusat perhatian lagi.Mike : Aku sudah sampai NY."Hanya begitu saja?? Tidak ada rindu atau aku mencintaimu begitu?? Ah..., yang benar saja! " keluh Sasha.Namun Sasha berpikir jika marahpun atau komplain tidak akan membuat Mike yang dingin berubah begitu saja menjadi hangat dan romantis. Dengan Mike
Setelah sarapan Arsen segera pergi meninggalkan Lily di apartemen. Ia belum membawa Lily pulang ke mansion, nanti saja setelah ia menyelesaikan urusannya di kantor kemudian mereka pulang bersama ke mansion.Sejam setelah Arsen berada di kantor ia merasa kasihan pada Lily dengan meninggalkannya sendirian.Arsen memanggil Ivanov untuk datang ke ruangannya."Ya, Tuan ada yang bisa saya bantu?" tanya Ivanov setelah memberi hormat pada Arsen yang sedang duduk di kursinya."Bawa Anna ke apartemen, temani istriku, dia sendirian di sana," perintah Arsen pada Ivanov yang langsung diangguki sebelum pamit meninggalkan ruangan Arsen dan melaksanakan perintahnya.Ivanov segera pergi menuju ruangan dimana Anna berada. Tentu saja perintah Ivanov membuat Anna senang bukan main, ia segera merapikan mejanya dan segera mengikuti Ivanov.Ivanov sendiri yang akan mengantar Anna langsung ke apartemen, karena ia yang mengetahui kode apartemen Arsen.Mobil yang membawa Anna dan Ivanov segera melaju menuju ap
Pascoe telah menemukan cara untuk membobol sistem keamanan verifikasi dua langkah atau two-factor authentication (2FA).Ia akan mencuri data RSA SecurID pada sistem yang diretas.Kode tersebut nantinya digunakan untuk menghasilkan kode akses valid dan dapat dipakai untuk melewati akses verifikasi dua langkah.Sebagai informasi, verifikasi dua langkah atau two-factor authentication (2FA) merupakan skema keamanan yang memanfaatkan email dan nomor telepon pengguna.Singkatnya, verifikasi dua langkah adalah sistem keamanan tambahan, yang mengharuskan pengguna memasukkan deretan kode saat akan masuk ke dalam akun tertentu. Kode tersebut biasanya dikirimkan melalui nomor ponsel milik pengguna.Pascoe akan mengindari pantauan radar dengan mengandalkan saluran "resmi" melalui akses VPN.Pascoe juga menggunakan akses backdoors khusus pada beberapa server. Dari sana, Pascoe dapat dengan mudah mencuri data pada sistem keamanan.Setelah menyelesaikan aksinya, Pascoe akan menghapus tools dan file i
"Tuan..., aku ingin berbicara denganmu," Maria memberanikan diri untuk mengajak Alonzo berbicara."Baik," jawab Alonzo seraya mengangguk pelan pada Maria.Setelah mendapat persetujuan dari Alonzo, Maria mengajak Alonzo untuk duduk di bangku taman yang berada di samping rumah sakit.Di sana terdapat beberapa pasien yang sedang menikmati suasana taman dengan kursi rodanya di temani oleh perawatnya. Dan beberapa orang pengunjung rumah sakit yang sedang bersantai disana untuk menikmati makan siangnya. Maria sampai lupa jika ini sudah hampir tengah hari dan saatnya makan siang.Alonzo dengan santai duduk disamping Maria sambil menikmati kopi yang berada di genggamannya. "Ini untukmu," seru Alonzo seraya memberikan gelas kopi yang lain. Ah..., bahkan Maria sampai tidak memperhatikannya bahwa Alonzo memegang sebuah bungkusan di tangannya yang lain yang berisi sebuah capucino dingin.Dengan ragu Maria menerimanya, "Terima kasih, Tuan," ujarnya dengan tulus."Jika yang ingin kau tanya mengenai
Sasha sedang dalam perjalanan menuju tempat dimana targetnya berada. Sebelum melakukan eksekusi biasanya Sasha melakukan pengintaian terlebih dahulu. Mengamati buruannya selama beberapa hari untuk mengetahui rutinitasnya.Ia tidak akan gegabah dalam mengambil setiap tindakannya. Karena akan membahayakan dirinya sendiri.Setelah melakukan pengamatan, Sasha biasanya melakukan pembunuhan saat korbannya keluar dari mobil atau meninggalkan sebuah gedung saat berada di tempat yang aman dan sepi.Saat semua siap, Sasha akan berbicara kepada Yuri atau Sergei tentang detail bagaimana dia akan menjalankan tugas dan meminta seseorang mengemudikan mobil. Karena tanpa supir, Sasha akan kesulitan untuk melarikan diri.Pengemudi itu menggunakan mobil yang khusus dibeli untuk pekerjaan tersebut dan dia akan mengantar dan menjemput Sasha dari lokasi pembunuhan.Sebelum melakukan pekerjaannya, Sasha terlebih dahulu membuat dirinya tak mudah dikenali.Sasha akan menciptakan sosok manusia pada umumnya,
Kemarin operasi Hector ayah dari Maria berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan. Namun hingga pagi ini ia belum membuka matanya, dokter mengatakan bahwa itu merupakan efek dari obat bius.Maria dan Alonzo, beserta ibu dan kakaknya masih menanti diluar ruangan. Dokter sedang mengecek perkembangan dari pasien.Sekilas Maria dapat melihat ayahnya yang terbaring di atas ranjang rumah sakit dengan berbagai peralatan yang menempel di tubuhnya. Maria melihatnya saat dokter memasuki ruangan. Mereka belum diperbolehkan untuk masuk ke dalam."Kalian pergilah cari makan, kami akan menunggunya," seru Luisa pada Maria dan Alonzo, karena semalaman mereka benar-benar tidak pulang dan hanya tidur sebentar."Tapi bu," Maria hendak memprotes tapi Luisa langsung menggeleng menandakan bahwa ia tak ingin dibantah. "Kesehatan kalian lebih penting, setelah kalian giliran kami," jelas Luisa seraya menatap Ellena yang setia disampingnya."Hmm, baiklah jika itu maumu bu," jawab Maria. "Tapi jika ada apa-apa l
Sore hari Arsen kembali ke markas, rupanya Mike sudah menghandle semuanya dan sudah menyiapkan conference call bersama Five Familia.Ketiga ketua kelompok anggota Five Familia sudah menyetujui conference call sore ini bersama Arsen.Dan mereka adalah :Devonte Luciano - Cuore Nero - Minnesota.Bartolomeo Diangelo - La Extrema - Texas.Edard Fabriano - Morte Sanguinante - California.Arsen duduk di kursinya. Kemudian Pascoe mulai menghubungi mereka dengan menyambungkannya ke sebuah layar besar. Agar terlihat oleh semua anggota inti yang ada di ruang rapat.Tak berapa lama panggilan pun terhubung, satu persatu dari mereka mulai terhubung dengan panggilan Arsen, dan wajah mereka mulai terlihat di layar.Arsen mulai menyapa mereka satu persatu, Denvonte, Diangelo, dan Edard."Selamat sore, semuanya." Arsen mulai membuka percakapan.Dengan serempak mereka membalas ucapan salam dari Arsen yang merupakan capo de tutti capi mereka."Seperti yang kalian ketahui, mungkin berita ini sudah menyeb
"Aku memang iblis, iblis yang akan mencabut nyawamu juga pria tua!" Seru Arsen dengan seringainya kemudian beranjak dari kursinya dan mulai mengeluarkan belati miliknya dari balik jas.Mata Giuseppe semakin membulat. "Bunuh aku secepatnya!" Serunya meski rasa takut kembali menyeruak di dalam tubuhnya."Haha, tak semudah itu pria tua. Sudah ku katakan, aku tak akan membiarkan mu mati dengan mudah, itu terlalu enak untukmu." Ujar Arsen dengan seringainya seraya mulai memainkan belati miliknya.'Sial!!' Pekik Giuseppe dalam hati."Pegangi dia!!" Titah Arsen pada Camilio dan Alonzo yang langsung diangguki oleh keduanya dan langsung memegangi Giuseppe.Tentunya Giuseppe memberikan perlawanan saat anak buah Arsen hendak memeganginya. Ia berusaha untuk menghindar dan melepaskan cengkraman tangan Camilio dan Alonzo.Namun, tentu saja dengan luka ditangannya, serta Giuseppe yang terlalu terbawa dan terbakar emosinya, ia tak mampu melawan Camilio dan Alonzo.Camilio dan Alonzo memiting tubuh Gi
Setelah menerima beberapa vitamin untuk ibu hamil, Sasha dan Mike berjalan beriringan keluar ruangan. Wajah Mike tampak sangat sumringah dan selalu tersenyum."Handsome, kau dari tadi tersenyum terus, jadi kelihatan makin tampan. Apa itu kode kau minta kucium, hah?" Tanya Sasha dengan wajah tengilnya."Aku sangat bahagia, Sasha. sekitar 7 bulan lagi aku akan punya anak. Sekaligus 2 anak. Ini sangat luar biasa" seru Mike sambil mengeratkan rangkulannya pada pinggang Sasha dan mencium pucuk kepala Sasha."Aku juga sangat bahagia sekali dan rasanya aku ingin melompat-lompat." Seru Sasha.Mike langsung mencubit pinggang Sasha."Aduhh..." pekik Sasha."Kalau aku sampai melihat kau melompat 1 kali saja, aku akan akan mengikat dan mengurungmu di dalam kamar!" Ancam Mike."Yayaya, aku mengerti," jawab Sasha sambil mengerucutkan bibirnya.Mereka memasuki lift untuk menuju ke kamar mereka yang berada di lantai 2."Kau sudah jadi calon ibu, Sasha. Kurang lebih 7 bulan lagi anak kita lahir. Kau h
"Usia kehamilan sudah masuk 11 minggu. Ini calon anak anda, Tuan. Lihat ini. Ada dua titik, yang merupakan calon bayi kembar Anda." Seru Bella sambil menunjukkan jarinya pada layar monitor.Mike tampak tersenyum lebar dan sangat bahagia mendengar kata-kata Bella. Satu tangan yang semula berada di saku celana, segera dikeluarkan untuk menggenggam erat tangan kiri Sasha dengan kedua tangannya."Sekali lagi selamat untuk anda Tuan, Nyonya Foland." Seru Bella dengan tulus."Selamat Sasha. Selamat Tuan." Ujar Charlotte sambil tersenyum ikut merasakan kebahagiaan untuk Mike dan Sasha.Mike tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Charlotte dan Bella. Mike tak mampu berkata banyak, namun hatinya amatlah bahagia."Whaa.. Handsome, anak kita kembar! Aku akan punya anak kembar, Charl! Hebat.. ini keren. Laki-laki semua atau perempuan semua, Bella?" Tanya Sasha dengan senyum ceria dan penuh rasa penasaran.Charlotte hanya tersenyum lebar dan Mike tersenyum bahagia. Mike meremas dan mengecup te
Mike dan Sasha duduk di hadapan Bella yang sedang serius membaca blangko catatan kesehatan Sasha selama dia diperiksa olehnya beberapa kali dan Bella pun telah berbicara dengan dokter Harry mengenai hasil pemeriksaannya sementara Sasha."Saya sudah mendengar hasil pemeriksaan dokter Harry di telpon. Tekanan darah Nyonya Sasha sangat rendah. Tidak sedang kelelahan, tidak sedang diet ketat, tidak kurang tidur tapi pingsan karena teringat sesuatu yang mengerikan. Dan dokter Harry sudah mengambil darah untuk pemeriksaan tapi hasilnya masih beberapa jam lagi." Kata Bella memberikan analisa awal.Mike dan Sasha menganggukkan kepalanya. Mengiyakan ucapan Bella berdasarkan pemeriksaan awal dokter Harry.Bella tampak menuliskan sesuatu di blangko catatan kesehatan Sasha."Setelah Nyonya konsultasi pada saya hampir 2 bulan yang lalu, apakah anda masih belum menstruasi atau keluar bercak?" Tanya Bella.Sasha menautkan kedua alisnya dan berusaha untuk mengingat-ingat."Seingatku belum, dan tidak
"Sashaaa...!!" Pekik Mike seraya menangkap tubuh Sasha yang ambruk supaya tidak jatuh ke lantai. Berkat kesigapan Mike Sasha tak terjatuh ke lantai, karena Mike berhasil menangkapnya.Riobard dan Camilio yang sedang mengobrol di dekat pintu masuk ruang meeting terkejut mendengar suara pekikan Mike. Dengan segera mereka mencari lokasi sumber suara dan segera berjalan cepat mendekati Mike dan Sasha.Sasha sudah dalam gendongan Mike saat Riobard dan Camilio datang menghampiri."Sasha kenapa Mike?" Tanya Camilio khawatir dan penasaran. Ia dapat melihat wajah Sasha yang tampak pucat. Begitu pula Riobard yang sedikit khawatir terlihat di wajahnya."Awalnya dia ikut kemari untuk bersenang-senang sedikit dengan Giu tapi mendadak ingat Tuan yang pernah memotong lengan Ken lalu dia mual dan malah pingsan!" Jelas Mike dengan sedikit panik."Bawa ke klinik saja Mike. Dokternya masih ada. Aku baru saja menengok Dante. Jeofre dan Alonzo tadi ke sana." Sahut Riobard dengan cepat."Baik, aku akan mem
Dengan perlahan Sasha melerai pelukan Mike, Mike tampak masih terlelap dalam tidurnya. Pagi sekali Mike sudah kembali ke kamar dan tidur di samping Sasha.Dengan perlahan Sasha mulai turun dari tempat tidurnya. Berusaha tak membangunkan Mike yang tampak raut kelelahan di wajahnya.Setelah mandi dan berpakaian rapi, Sasha segera ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Mike.Sasha memanggang beberapa lembar roti kemudian menaruh potongan daging asap, potongan tomat, selada dan satu lembaran keju di tengahnya, kemudian menaruhnya di atas piring. Sasha juga mengambil semangkuk salad kesukaan Mike dan dua gelas jus apel. Semua itu ditaruh di atas meja dorong dan dibawanya ke dalam kamar.Saat memasuki kamar, terlihat Mike mulai terbangun."Jam berapa ini?" Tanya Mike dengan suara serak seraya mengucek matanya."Hampir jam sembilan pagi. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita." jawab Sasha."Hmm.. kebetulan sekali, aku agak lapar." Jawab Mike sambil turun dari ranjang dan mende
Anggota inti Black Nostra segera memasuki helikopter. Arsen dan Mike terbang kembali ke New York memakai helikopternya yang lebih kecil sedangkan seluruh anak buahnya dan Giuseppe yang tertawan berada di dalam helikopter yang besar.Misi penumpasan Gio Bruscha terbilang sukses, meskipun ada 6 pengawal mereka yang tewas, bahkan Sam dan Dante terkena tembakan. Meskipun tidak parah.Yang terpenting adalah mereka telah menghancurkan Gio Bruscha dan menangkap Giuseppe hidup-hidup. Mereka akan mengintrogasi Giuseppe untuk memastikan tidak ada orang lain lagi dalam persekongkolannya untuk menjatuhkan Black Nostra.Arsen dan Mike duduk bersebelahan untuk mendiskusi penghargaan apa yang akan diberikan kepada beberapa pengawal yang tewas, termasuk memantau Richard membereskan urusan di Miami agar semuanya berjalan aman.Sementara di dalam helikopter, Dante tak henti-hentinya merintih dan mengomel, sesaat sebelum helikopter diterbangkan hingga mulai lepas landas."Aduh.. lenganku sakit sekali..
Arsen dan seluruh anggota inti Black Nostra telah sampai di hanggar tempat kedua helikopter diparkirkan. Jeofre dan Enrico segera menggotong Giuseppe ke dalam helikopter, sedangkan Riobard dan Alonzo memindahkan semua perlengkapan senjata ke dalam helikopter."Buka jasmu, Dante. Aku akan memeriksa lukamu," seru Camilio sambil membuka ikatan sapu tangannya di lengan Dante, lalu mengambil kotak P3K dan senter yang selalu tersedia di dalam setiap mobil.Saat masih di militer, Camilio sudah terlatih untuk mengobati luka secara darurat, baik itu luka tembak maupun luka tusukan dengan peralatan sederhana.Dante melepas jasnya dibantu oleh Pascoe dan tampak kemeja Dante yang berwarna putih, banyak noda darah di sekitar luka tembaknya pada lengan atas sebelah kanan.Dante duduk di atas kursi mobil van bagian tengah dekat pintu mobil dan Camilio berdiri di dekatnya.Camilio menarik sedikit kain lengan panjang Dante ke atas dan melalui lubang yang kena tembak itu Camilio memasukkan satu jariny