Semua mata menoleh. Di pintu lift, seseorang berjalan dengan anggun ke arah mereka. Sosoknya yang spesial membuat semua yang melihat menjadi terpana. Tidak terkecuali sang Miliuner. Wajahnya seperti berbinar melihat siapa sosok yang baru saja datang tersebut. "Miss Hanna! Kebetulan sekali anda berada di sini, apa anda tahu saya datang kemari, sehingga anda memutuskan untuk menemui saya?" Mugi Baraka tersenyum gembira. Miss Hanna adalah salah satu wanita cantik favoritnya. Sosok cantik ini memang selalu jadi idola bagi Mugi Baraka. Bukan hanya karena kecantikannya yang mempesona da diatas rata-rata. Melainkan karena betapa sulitnya dia untuk bisa mendapatkan perhatian Bidadari cantik ini. Ungkapan 'jinak-jinak merpati' adalah prase yang sesuai untuk menggambarkan sosok Hanna di mata Mugi Baraka. "Ada apa Hanna? Bukankah kamu sedang kerja?" Nico bertanya dengan ketus. "Saya ..." "Sudahlah Nico, biarkan Hanna disini! Bukankah dia juga sedang bekerja? Dia akan menemaniku malam ini
Pintu Ruang Massage Area terbuka. Beberapa pengawal berbaju stelan jas hitam dan kemeja putih berdasi, berbadan kekar segera masuk ke dalam. Mereka mengamankan area yang massage dan membuatnya steril. Seorang bertubuh tinggi dengan paras Eropa, berusia sekitar setengah abad, namun masih menampakan ketampanan dan kegegahannya. Berjas Abu-abu dengan kemeja hitam, berjalan dengan tergesa, dengan ring pengawalan ketat para pengawal khusus. Dialah Sang Tapian. Orang terkaya di kota Banda. Salah satu Trilliuner sukses negeri ini, Roman Archilles! Di Kota Banda, yang merupakan kota terbesar ke lima di negara ini, sang Taipan Roman Archilles merupakan seorang yang memiliki pengaruh yang sangat kuat. Keberadaannya sangat di segani oleh orang-orang kaya dan penting di Kota ini. Level Wali Kota dan Gubernur pun segan dan menaruh hormat kepadanya. Bahkan seorang Presiden adalah teman akrabnya bermain golf dan bola! Dengan jumlah asset kekayaan yang fantastis, hampir mencapai Tiga Ratus Tril
Universitas Wangsa Sanjaya kembali berduka. Seorang Dosen muda ditemukan tewas secara mengenakan. Dengan posisi terapung di sebuah kolam Taman Kampus! Polisi memprediksi bahwa kejadiannya terjadi tadi malam, dengan waktu kematian sekitar 4-5 jam yang lalu. Di tubuh pria itu ditemukan sebuah tanda merah bekas cekikan tangan, dan setelah di chek dan di teliti oleh Inavis dan forensik, ternyata itu adalah bekas cekikan tangannya sendiri! Polisi segera memasang garis kuning untuk mengisolasi dan mensterilkan TKP. Siapapun, selain aparat Kepolisian dan pihak-pihak lain yang berkompeten, dilarang melewati garis tersebut. Walaupun hanya sekedar untuk lewat atau selfi sekalipun! Ini adalah korban ke enam dalam lima bulan ini. Peristiwa demi peristiwa yang terjadi membuat Aparat Penegak Hukum harus berpikir ekstra dan bekerja lebih keras untuk segera mengungkap, dan menuntaskan kasus ini. Yang paling terkena dampak dan imbas dari adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi di Kampus ini ten
Matahari baru saja mengintip malu-malu di sela-sela tirai yang masih tertutup, di sebuah kamar yang cukup temaram. Ruangan berukuran luas dengan ukuran sembilan kali sembilan meter, berbentuk segi empat bujur sangkar, terlihat sangat elegan dan cantik. Sebuah kamar hotel Kelas VVIP berbentuk Suite Room mewah dan berkelas. Dengan segala fasilitas nomor satu dan perabotan Lux di dalamnya. Menyajikan segala kenyamanan dan kepuasan bagi siapapun yang menempatinya. Yang kemungkinan hanya diperuntukan untuk para tokoh Pejabat penting, selebritis, dan orang-orang kaya berpengaruh, dengan kisaran harga yang jelas tidak murah! Ketukan halus terdengar berkali-kali di pintu. Bersamaan dengan itu, sebuah kepala menyembul di balik selimut putih. Di ranjang yang sangat mewah. Dia adalah Langit! "Ya, tunggu sebentar!" Langit dengan enggan bangun dari tempat tidurnya. Merentangkan kedua tangannya sambil menguap sejenak. Menyalakan lampu utama, berdiri dan berjalan beberapa langkah sambil memat
"Ibu Lilian..ini..pencuri yang berusaha menyelinap ke suite room lantai ini, dan kebetulan saya berhasil memeregoki serta menagkapnya!" pemuda itu berusaha menerangkan. Lilian Wu, sang Sekertaris cantik itu memandang dengan tatapan tajam dan nyalang kepada mereka. Plakk! Plakk! Plakk! Tiga buah tamparan keras itu mejadi jawabannya. Ketiganya terhuyung dengan kekuatan tangan Lilian yang bertenaga tersebut. Bahkan pemuda itu terjatuh ke lantai. Namun segera berdiri kembali. "Ibu...kenapa ibu..." pemuda itu terkejut, begitu pula dengan kedua security tadi. "Kalian bertiga, aku pecat hari ini juga!" "Oh, maaf Bu, salah kami apa? Bukankah saya sudah melakukan..." "Diam! Oh tunggu! Tidak semudah itu, enak sekali kalau kalian hanya dipecat! Kalian juga akan ku jebloskan ke Penjara karena perbuatan kurang ajar yang kalian lakukan! Kalian telah menuduh, menghina, menganiaya, melakukan tindakan tidak sopan serta perbuatan tidak menyenangkan kepada Pemilik Hotel ini! Apa kalian sadar i
Waktu menunjukan jam sembilan pagi, ketika seorang pemuda dengan tergesa-gesa memasuki gerbang Kampus. Dia sudah terlambat satu jam untuk perkuliahan hari ini. Dan ini merupakan hal yang cukup di sesalinya. Andai saja dia tidak terlibat dalam situasi tidak jelas tadi pagi, tentu saja dia tidak akan kesiangan seperti ini. Dia adalah Langit, yang baru saja berhasil menghindari sebuah agenda makan pagi yang tiba-tiba berubah menjadi upacara seremoni akbar penyambutan dirinya! Sekitar seratus lebih orang yang merupakan bawahan Roman Archilles dengan segala bidang kemampuan yang bekerja di seluruh asset-assef besar miliknya nampak menyambutnya dengan penuh hormat seperti kepada seorang Raja! Sebuah hal yang menurutnya konyol dan sangat tidak disukainya! Namun Langit mau tidak mau harus menghargai dan mengikuti agenda tersebut dan tertahan selama satu jam lebih di sana. Hingga akhirnya Langit berhasil meloloskan diri dengan dalih bahwa dia sedang dalam kondisi yang tidak sehat dan perlu
"Langit, menurutmu bagaimana dengan penampilanku? Apakah aku terlihat cantik? Apakah aku kelihatan seksi di matamu? Apa aku terlihat masih muda?Atau..apa aku terlihat sudah tua? Oh tidak, kalau itu yang kamu lihat, berarti aku harus berusaha untuk mengembalikan kemudaan ku!" pertanyaan demi pertanyaan itu meluncur dengan deras dari mulut dosen cantik bernama Irene Sugandi alias Miss Irene. Langit sampai melongo dan tidak habis pikir untuk menjawab apa atas pertanyaan absurd dan menurutnya konyol ini! Benarkah ini adalah Miss Irene sang Dosen angkuh dan bergaya Hedonis yang cenderung killer dan kerap selalu senang membully, mendiskreditkan orang-orang dari golongan strata bawah di kampusnya? "Bagaimana pendapatmu Langit?" tanya Miss Irene dengan sorot mata berbinar. Langit terdiam, memundukan kepala sambil menggaruk kepalanya. "Hei, aku sedang bertanya kepadamu, kamu jawab saja dengan jujur! Anggap saja kita adalah sepantaran! Usiaku juga belum genap tiga puluh, jadi kamu tidak pe
Hampir semuanya dibuat terkejut dengan pernyataan gadis cantik bernama Hanna ini. Mereka tidak menduga ucapan tersebut akan keluar dari sosok Bidadari cantik seperti Hanna. Para pria mempertanyakan dengan perasaan galau dan cemburu, ada hubungan apa antara Hanna dengan Langit, hingga dia bisa dan mau di perintah oleh Langit. Sementara para gadis saling bertukar pandang dengan perasaan yang beragam, mereka juga heran dengan statement pernyataan wanita cantik ini. Siapa sebenarnya sosok Hanna ini, dan apa korelasi dia dengan Langit? Apakah dia pacar Langit? Atau malah lebih dari itu? Apa Langit adalah simpanan wanita muda ini? Ya Tuhan, benarkah itu? Orang yang paling tertekan dengan pernyataan Hanna tentu saja adalah Audrey! Dia langsung menduga bahwa Langit dan Hanna pasti memiliki suatu hubungan yang tidak biasa! Dan ini jelas-jelas membuatnya kesal, jealous, dan tentu saja membuat hatinya sakit. Apa karena wanita ini, Langit sampai sekarang bersikap dingin dan acuh tak acuh pada
Langit sudah tahu siapa orang ini sebenarnya. Bahkan dia adalah sosok yang selama ini diingat dan sedang di cari olehnya. Laporan dari teman-temannya di Sky Kingdom tempo hari, ketika ada penyerangan ke Kampus, terkait Kasus Bintang Pop Jepang Yuni Hanasaki yang menyebabkan Langit kena Skrosing keras. Dan muaranya adalah dia dan Kelompoknnya. Hazel, Golden Table dan Royal Knight! Sejatinya Langit sudah melupakan masalah itu, karena insiden ini sudah memakan waktu cukup lama. Bahkan ketika pertemuannya dengan Royal Knight di Istana William Burgez, dan akhirnya bertemu dengan Hazel, Bullock, Neil dan lainnya, dia menganggap semuanya biasa-biasa saja. Namun karena sikap dari Hazel yang selama ini selalu menyebalkan, dan selalu memancing konfrontasi dengannya, membuat Langit yang semula santai dan enggan menggubris akhirnya mulai tersulut juga. Walau dia masih melihat beberapa tokoh konkrit dan sangat penting di Royal Knight, dari mulai Master Shin Wu, Bullock, Neil bahkan Roman Arc
'Kenapa aku tidak boleh memukulnya Tuan?" Bullock berusaha menahan diri. Langit menggelengkan kepalanya."Kamu tidak boleh melakukannya Bullock....""Tapi mereka sudah menghina dan menuduh Tuan Langit!""Betul Tuan! Mereka sudah berani merendahkan Tuan! Mereka memang wajib di hajar!" David Huang ikut merasa geram."Setuju! Kita tidak boleh diam saja, nanti mereka bisa ngelunjak dan menghina kita terus Tuan!" timpal yang lain."Tuan, tolong untuk kali ini izinkan aku untuk memberi mereka pelajaran!" Bullock setengah memaksa."Ya, aku juga akan menghajarnya! Aku tidak peduli walau harus dapat hukuman atau di diskualifikasi sekalipun!""Sudahlah, kalian jangan terbawa emosi,""Tidak bisa Tuan, baiknya, kita sikat saja sekalian biar mereka tidak kurang ajar lagi kedepannya!""Sudah kubilang, tidak boleh!""Ta..Tapi kenapa Tuan?""Kalian tidak perlu banyak bertanya!""Tapi kami ingin kejelasan Tuan!""Kalian ini! Sudah kubilang, jangan lakukan itu...! Karena....Aku sendiri yang akan mengha
Beberapa saat sebelumnya. Zaghold dan Gurrick tidak menduga sama sekali ada serangan cepat dan mendadak, disertai dengan kekuatan yang tidak main-main siap menghantam keduanya! "Sialan! Aku tidak sempat..." Zaghold panik. "Kekuatan ini...Matilah kita!" teriak Gurick ikut ketakutan. Dia merasa kekuatan tinju yang datang ini jauh lebih kuat dari yang tadi. Sebelum kedua tinju Langit sampai dan mengenai mereka... "Berhenti anak muda!" sebuah suara keras entah datang dari mana mengejutkan semuanya. Bersamaan dengan itu sebuah bayangan Luning keemasan bergerak sangat cepat menghadang kedua tinju Langit! Dess! Dess! Duaarrr! Dua kekuatan besar beradu secara berturut-turut, menimbulkan. suara ledakan yang dahsyat seperti bom, hempasan angin yang ditimbulkannya mampu menerbangkan jutaan material pasir dan batuan, bahkan sanggup menerbangkan Zaghold dan Gurock secara bersamaan. Namun justru itu yang menyelamatkan mereka, karena kedua Tinju Langit ada yang meng-counter, hingga tid
"Kenapa kalian lama sekali heh? Kami sudah boson menunggu!" seru seseorang di muka gerbang. Mereka adalah beberapa orang yang sudah berada di Pintu Gerbang Akademu yang nampak berdiri dengan megah dan menjulang. "Nel!? ....l Neil!" Bullock berteriak gembira. Di Pintu Gerbang berdiri beberapa orang yang sudah menunggu mereka. Para sisa Kandidat yang sepertinya sudah lolos dari Ujian Masuk Akademi. Jumlah mereka tidak lebih dari Dua Puluh Orang saja! Neil Langsung menyambut Bullock, keduanya saling berpelukan seperti layaknya sahabat karib. yang sudah lama tidak bertemu. "Kalian hanya bertiga? Mana Jones dan yang lainnya?" tanya Bullock. "Jones...Dia...Dia..." "Tidak perlu kamu tanyakan itu! Dia adalah bibit gagal yang memang sudah seharusnya disingkirkan sejak lama!" jawab Hazel dingin. Bullock terdiam. Neil dan Chen nampak saling pandang, namun tidak berani berkomentar. "Selamat Kak Bullock, kamu berhasil. Dan sepertinya... Kalian semua masih dengan Kelompok yang Utuh seja
Langit bukannya tidak mengetahui kekuatan para Mahluk menyeramkan di depannya. Jika dibandingkan dengan kelompoknya, mereka jelas berada di atas kelompok Langit. Bahkan masih berada di atas Bullock yang menguasai Ranah Cakra Langit Level dua! Setidaknya diantara mereka berada satu dua tingkat di atasnya. Dan itu tidak termasuk Zaghold! Langit melihat Salah satu Kepala Suku Ras Terkuat Bangsawan Troll itu berada di ranah Alam Master tingkat Enam, satu tingkat di atas Gurrick, sang Jenderal Goblin! "Mungkin ini adalah satu-satunya cara terbaik aku menguji kekuatan ku, sebelum kedepannya aku harus menyimpan rapat-rapat ketika aku masuk Akademi! Mungkin akan kelihatan aneh dan timpang nantinya.Tetapi tidak masalah. Aku sudah berada di sini. Aku jelas harus membela diri. Dan aku akan berjuang untuk melakukan yang terbaik! Biarlah aku memberi sedikit kejutan pada mereka. Pada Kumpulan Badut ini, juga kepada orang-orang yang sejak tadi terus mengawasi kami. Ya, semoga aku tidak salah b
Sialan! Kenapa mereka bisa ada di sini? Bukankah mereka harusnya berada di... " Sharock bergumam kesal dalam hatinya. "Kakak, kenapa para Bajingan Troll ini bisa berada di wilayah kita?" "Ya, mereka seharusnya berada di Padang Monster bersama dengan Mahluk sialan lainnya. Bahkan mereka dengan seenaknya menerobos Gua Kabut. Apa tidak ada yang menjaga di sana?" "Kakak, bukankah idemu yang menyuruh kita mengerahkan hampir setengah Pasukan untuk menyambut mereka di sini? Karena kamu khawatr Gua Kabut akan hancur?' "Ya, kamu benar Rydock. Coba kamu lihat sekarang. bahkan para pasukan kita masih belum bisa siuman. Dia berhasil menghajar telak Pasukan Inti kita! Hei, ini adalah Visiku! Penerawanganku! Aku akhirnya berhasil menghindarkan malapetaka yang seharusnya terjadi!" Sharok teringat sesuatu. "Maksudmu?" "Dasar bodoh! Belajarlah menjadi Goblin yang cerdas! Kamu lihat apa yang sudah dia lakukan dengan area ini? Dia berhasil membuatnya hancur berantakan! Bukan cuma pasukan, daerah
"Ada apa sebenarnya dengan para Penguji di sana? Apa mereka hendak membunuh para Kandidat?" Andromeda memukul meja dengan geram. "Itu adalah bagian dari prosedur yang aku ceritakan kepadamu. Setiap Kandidat disesuaikan dengan para Pengujinya. Aku fikir ini masih dalam tahapan yang wajar dan bisa di benarkan," "Wajar apanya? Ratusan Goblin dan Tiga Jenderal nya ikut turun tangan. Ini jelas tidak bisa di benarkan sama sekali, Tuan Muda Veganza!" "Kakak, sabarlah, tidak perlu panik dan protes seperti itu. Ini adalah kurikulum yang sudah disetujui oleh para Petinggi Akademi, dan juga... " "Diam kau Aurora! Apa kamu tidak pernah berfikir, sehebat-hebatnya para pemuda ini, mereka tetaplah Kandidat yang belum memiliki Pengalaman luas dan Mental yang kuat! Walau terlihat berbakat..." "Mereka, terutama pemuda ini terlihat spesial Kak. Dan aku yakin, dia masih sanggup mengatasinya, justru ujian ini sangat penting untuk menentukan sampai dimana batas kekuatannya, Kak!" "Tapi ini sudah san
Gurick segera melompat dengan cepat dari bukit kecil tersebut, langkah kakinya yang ringan menjadikan dia terlihat seperti tidak sedang menapak tanah. Di tangan kanannya tergenggam sebilah Pentungan sepanjang satu meter berbentuk gada dengan ujung bulat, dipenuhi dengan duri yang runcing. Gada berduri terbuat dari batu Pualam Stalaktit tersebut merupakan senjata andalan dari Jenderal Gurick, salah satu Jenderal Goblin terkuat. "Tuan, biar aku yang hadapi dia!" Bullock bersiap dengan kuda-kudanya. "Tidak Bullock, mundurlah! Dia tidak seperti yang kau kira! Kekuatannya, jauh berada di atasmu!" Langit mencegah sambil bergerak cepat mendahului Bullock. Sekilas saja dia sudah bisa menakar dan mengetahui Kekuatan dari Jenderal Goblin satu ini. Setidaknya, dia sudah berada di Ranah Alam Master! "Tuan, tapi.... " "Bullock, dengarkan saja apa kata Tuan Langit! Apa kau tidak merasakan Aura Kuat dari Goblun itu?" David Huang ikut mengingatkan. "Tapi, apa kita harus berpangku tangan
Tiga sosok itu nampak memandang tajam ke arah Langit dan Kawan-kawan. Mata mereka yang besar seperti ingin meloncat keluar. Sepasang taring terselip di sela-sela bibirnya. Denga telinga mereka yang lanncio dan muka mereka yang lonjong dan agak panjang mirip seperti tokoh-tokoh monster fiksi di film kolosal. Dan wajah mereka terlihat marah! "Tuan.... Kemungkinan mereka adalah pemimpin dari para Goblin ini, sebaiknya kita harus lebih berhati-hati agar tidak ditangkap oleh mereka!" ujar Marcella mengingatkan. "Memang kenapa kalau sampai di tangkap oleh mereka? Apa mereka akan menyiksa kita?" tanya Mei Hua penasaran. "Tidak, mereka tidak menyiksa, mereka hanya akan... Menjadikan kita Makan malam!" "Aa..Apa...!?" "Yang benar saja! Kenapa kita bertemu mahluk seperti ini lagi?" "Bukankah aku pernah bilang bahwa mereka adalah Mahluk pemakan segala, termasuk Manusia!" "Hiiiyy... Apa kamu pernah bilang begitu sebelumnya? Bukankah itu hanya berlaku pada Kumpulan Monyet..." "Mer