Home / Fantasi / ATURAN LANGIT! / Fast Healing Experiment

Share

Fast Healing Experiment

Author: Bani Salman
last update Last Updated: 2023-02-08 14:09:30

"Sudah kubilang, jangan masuk kampus hari ini! Kenapa kamu bebal sekali? Lihatlah, lukamu parah sekali hari ini!"

"Sudahlah, uhk...Nanti juga sembuh sendiri..."

"Kamu percaya diri sekali! Gak akan ada luka yang sembuh tanpa di obati! Lhatlah, sepertinya tulang rusukmu ada yang kena, ini memar sekali Langit! Aku khawatir retak di dalamnya! Ini bahaya! Apa mereka memakai alat untuk menghajarmu?"

"Sepertinya iya, ada beberapa menggunakan Keling, tongkat kasti dan sepatu Lars panjang. Ya sudahlah, aku yakin aku akan sembuh besok pagi,"

"Kita ke Rumah Sakit sekarang! Jangan mengambil resiko dengan eksperimen mu yang konyol itu, memangnya kamu Vampire yang mempunyai regenerasi penyembuhan sel lebih cepat dari manusia biasa? Kita berada di dunia nyata, Langit! Ini bukan film Super Hero ataupun dunia Mutan dan cerita para Dewa! Sadarlah!"

"Aku hanya penasaran saja, dan kalau besok aku masih belum sembuh, baru kita ke rumah sakit,"

"Itu sudah terlambat namanya! Kamu mau lukamu infeksi dan patah tulang mu bertambah parah? Berfikir lah dengan logis ok? Ini bukan luka biasa!"

"Baiklah, aku janji, besok aku ke rumah sakit! Sekarang aku harus istirahat dulu, aku mau tidur, terima kasih atas perhatianmu," Langit menarik selimutnya. Cahyo hanya bisa menghela napasnya. Dasar keras kepala!

Dan malam itu, Langit nyaris tidak bisa tidur. Sudah beberapa kali tubuhnya berguling, ke kanan dan ke kiri. Telentang, lalu telungkup, kemudian menyamping. Sambil merasakan sakit di wajah dan seluruh badannya. Mungkin benar kata Cahyo, aku tidak boleh nekad dan membiarkan lukaku begitu saja. Bisa fatal akibatnya. Ini memang harus di obati! Apa lagi nyeri di rusuknya, membuat Langit merasakan napasnya terasa sesak dan ngilu di sekujur tubuhnya.

Ah, kenapa dia tidak menuruti Cahyo tadi? Kalau dia ke Rumah Sakit, mungkin dia akan mendapat perawatan yang intensif, rasa sakit di rusuk dan dadanya tidak akan berlarut-larut seperti ini!

Uhk, tapi bukankah biaya pengobatan di sana mahal? Uangku sekarang mana cukup? Walau di tambah uang Cahyo sekalipun. Belum tentu bisa mencukupi. Lagi pula itu tetap bukan tindakan yang bijaksana untuk merepotkan orang lain. Walau Cahyo selalu ada uang, karena ada orang tuanya selalu mengiriminya tiap bulan. Namun tetap saja dia merasa segan untuk merepotkan temannya. Karena Cahyo juga bukanlah anak orang kaya.

Ayahnya Cahyo adalah seorang pekerja Honorer Desa, di Kampungnya. Ibunya memiliki warung kecil, dan berjualan kelontongan. Adiknya ada tiga orang, semuanya sudah bersekolah. Ada yang di TK, es-de dan es-em-pe. Mereka semua juga sama-sama memerlukan biaya. Di tambah dengan membiayai Kuliah Cahyo yang tidak murah. Sungguh sebuah beban yang cukup berat untuk sebuah keluarga!

Namun dibandingkan dengan dirinya, Cahyo jelas lebih baik! Karena Langit jelas-jelas sebatang kara dan tidak mempunyai siapapun di dunia ini! Kalaupun ada, itu mungkin adalah ibu asuhnya di panti asuhan sana, yang sudah lama tidak dikunjunginya. Beberapa teman panti yang sekarang mungkin sudah saling jauh karena sama-sama sibuk mengadu nasib dan menjalani kehidupannya masing-masing.

Ya, Langit adalah anak yatim piatu sejak kecil, bahkan sejak masih bayi! Versi ibu asuhnya, Ibu Ranti, pemilik panti asuhan yang membesarkannya, dia menemukan Langit di depan pintu Panti Asuhannya.

Seperti versi cerita di sinetron, seseorang telah meletakkannya di sana. Entah siapa, Ibu Asuhnya tidak mengetahuinya, beliau sudah menemukan Langit tergeletak di sana. Dalam sebuah keranjang bayi sederhana!

Langit tidak ingin bermimpi bahwa dia sebenarnya adalah anak orang kaya yang tidak diakui dan dibuang keluarganya, atau dia adalah anak haram seorang Penguasa yang mempunyai skandal dengan simpanannya, yang suatu saat akan di cari-cari oleh Keluarganya. Tidak, dia sama sekali tidak pernah berharap seperti itu.

Dia sudah ikhlas dan menerima sejak lama dengan takdir hidupnya yang seperti ini. Menyikapi dengan penuh rasa syukur, apapun yang terjadi tanpa harus mengeluh dan berkeluh kesah.

Dan memang pada kenyataannya selama ini, dari kecil hingga sekarang, di usianya yang per hari kemarin menginjak dua puluh tahun, tidak ada seorangpun yang datang mencarinya!

Hehe, memang kehidupan tidak seindah di film ataupun sinetron. Dan itulah yang harus dijalaninya sekarang. Anak yatim-piatu sebatang kara yang harus berjuang untuk bertahan hidup, mencari makan, mencari pekerjaan, memperjuangkan pendidikannya dengan tertatih-tatih.

Tapp! Seekor nyamuk hinggap di mukanya. Langit langsung menepuknya dengan keras!

"Aauu!" dia merasakan sakit dan perih di wajahnya. Tepukannya tepat mengenai luka memarnya yang membiru. Langit menguap, rasa kantuk itu datang juga akhirnya.

Dan Langit pun tertidur!

***

"Hei, kamu! Ya, kamu!" seseorang memanggilnya. Langit menoleh sambil menunjuk dirinya. Meyakinkan orang tersebut, bahwa dirinya yang di panggil.

Seseorang pria dengan pakaian Tuxedo putih-putih berenda, dengan rompi hitam di dalamnya. Terlihat mahal dan eksklusif. Dipadu dengan topi Laken Fedora hitam, menambah gagah penampilannya.

"Kamu yang bernama Langit?"

"Ya, itu..itu.. saya..." Langit agak gugup dengan kehadiran sosok di depannya tersebut. Dia mengerutkan keningnya, dan mulai berfikir keras, menduga-duga siapa adanya pria gagah setengah baya yang tiba-tiba ada di depannya ini.

Pertanyaannya, apakah aku pernah mengenalnya? Dan kenapa dia sampai mengenaliku? Dan Pertanyaan terbesarnya, apa yang sudah aku perbuat hingga dia mengenaliku dan mencariku? Jangan-jangan aku membuat masalah besar lagi, dan membuat pria ini marah dan tersinggung!

Wah, bisa bahaya kalau begitu! Apakah dia seorang Ketua mafia? Orang Kaya yang anaknya kusakiti? Atau Penguasa yang kesal dengan kelakuanku selama ini? Pertanyaan dan praduga negatif langsung muncul dan berputar-putar di benaknya. Langit merasakan hatinya takut.

"Bagus! Sepertinya aku tidak salah! Kamu adalah orang yang aku cari selama ini!"

"Ma..maksudnya? Apa...apa saya ada salah dengan bapak?"

"Salah? Salahmu jelas banyak sekali! Dan kau harus menebusnya satu-persatu! Dimulai dari sekarang, detik ini dan kedepannya!"

"Maksudnya apa? Saya tidak mengerti, mohon ampuni saya kalau memang saya ada salah, dan tolong kasih tahu saya bagaimana caranya menebus kesalahan saya itu,"

"Gampang sekali! Pertama, ini!"

Plakkk!

Sebuah tamparan keras mengenai pipinya! Langit berteriak kesakitan!

Aaa!!!

"Langit! Bangun, hei! Bangun! Ini sudah siang!" sebuah suara mengejutkannya! Itu suara Cahyo!

Langit membuka matanya seketika. Napasnya tersengal-sengal. Seperti sudah berlari jauh, peluh nampak membanjiri bajunya. Ya, Tuhan! Sepertinya aku bermimpi! Tapi sangat terasa nyata sekali, tamparan itu, sakit sekali! Pria setengah baya itu menamparnya dengan sangat keras!

"Langit, mukamu...mukamu..."

"Hei, ada apa? Ada yang salah dengan mukaku?" Langit langsung memegang seluruh wajahnya. Lalu segera berlari ke cermin di samping closet. Sementara Cahyo masih belum bisa menutup mulutnya. Dia masih shock atas apa yang dilihatnya!

"Masya Alloh! Luar biasa! Wajahku..." Langit mematut dirinya di cermin, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya! Wajahnya yang kemarin penuh dengan bengkak berwarna biru, tiba-tiba saja menghilang dalam satu malam, dan berganti dengan wajahnya yang putih bersih tanpa noda dan luka satupun juga!

"Kamu...kamu...kenapa bisa begitu? Dada dan rusukmu bagaimana? Apaah sudah sembuh juga?" tanya Cahyo takjub.

"Ya, aku...aku merasa baik-baik saja, Dada dan tulang rusukku, tidak terasa sakit lagi!" jawab Langit. Sambil mengangkat tangan, dan memegang rusuknya. Dalam hatinya bertanya-tanya. Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi padaku? Dan mimpi itu? Sosok pria itu? Tamparan itu? Apa maksudnya dengan ini semua?

"Luar biasa! Aku baru sadar sekarang, bahwa ternyata kamu adalah seorang Mutan!"

"Sembarangan kalau bicara! Mutan dari mana ceritanya? Aku ini manusia biasa! Aku tidak bisa berkelahi, aku tidak bisa terbang, aku tidak punya kemampuan super untuk bisa membaca pikiran orang lain, aku tidak bisa mengeluarkan api, aku tidak bisa..."

"Cukup, jangan diteruskan! Itu bisa sangat panjang! Tapi kamu punya satu kemampuan hebat! Kamu bisa sembuh dengan cepat! Dan itu sangat-sangat luar biasa!" Cahyo tersenyum takjub.

"Aku, aku merasa biasa-biasa saja. Tapi mungkin apa yang kau bilang barusan benar juga, tapi yang jelas aku manusia normal! Aku bukanlah mutan!"

"Terus kalau bukan mutan apa lagi? Apakah kamu titisan Dewa? Atau turunan Alien? Itu lebih tidak mungkin lagi kan? Karena tidak ada Dewa di dunia ini, dan Alien juga tidak mungkin, karena daerah kita tidak terkenal dengan hal-hal seperti itu!"

"Aku juga tidak tahu, tapi ..."

"Tunggu, apa kamu pernah makan sesuatu yang asing selama ini, atau ada orang asing yang pernah kasih kamu sesuatu, atau kamu pernah jatuh ke tempat asing, dan menemukan sebuah pusaka atau senjata yang bisa membuatmu seperti sekarang ini, atau kamu ..."

"Hei, hei...cukup! Tidak perlu setinggi itu mengkhayal nya! Semua yang kamu katakan itu, aku tidak pernah mengalaminya! Jelas!? Ya, sudah kita bahas itu nanti, kita ke Kampus sekarang! Bukankah kita ada tehnical meeting buat persiapan Camp Gathering besok?"

"Hmm, hmm, hmm, tapi ini belum beres! Penyelidikan ku masih belum menemui titik terang, sepertinya aku harus bekerja sama dengan SHIELD, NASA atau FBI untuk bisa..."

"Ngawur kamu! Kamu mau aku dijadikan bahan kelinci percobaan hanya gara-gara hal seperti ini? Kamu mau aku di mutilasi, dan di chek satu persatu organ tubuhku, dan disedot seluruh darahku untuk dijadikan bawahan eksperimen dan penelitian? Kamu mau aku seperti itu ? Kamu tega sekali ya!"

"Hahaha, justru sekarang kamu yang mengkhayal ketinggian! Ya , mana mungkin lah aku melakukan hal seperti itu! Ini akan jadi rahasiaku, rahasia kita! Demi sumpah persahabatan kita, aku janji! Tapi kamu juga harus janji untuk terus terang kepadaku, apa yang terjadi sebenarnya!"

"Itulah, aku sendiri juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini! Tapi aku pasti akan cari tahu, dan menyelidikinya sendiri. Nanti akan kuberi tahu padamu tentang kebenarannya!"

"Oke sip! Aku juga tidak akan tinggal diam! Aku pasti akan bantu buat menyelidikinya, karena cita-citaku sebenarnya adalah menjadi seorang Detektif Profesional dan terkenal!" Cahyo mengangkat alisnya sambil tersenyum bangga.

"Ya ,ya, ya...tidak masalah. Terserah kamu! Sebaiknya kita segera mandi dan siap-siap!"

"Oke! Aku duluan!" Cahyo berlari dengan cepat ke Closet. Meninggalkan Langit yang masih mematut diri di cermin.

Saat itulah telepon genggamnya berdering. Sebuah telepon Android versi lama yang sudah usang. Langit bergegas mengambilnya, sebuah nomor asing tertera disana.

"Halo, ini dengan Langit?"

"Iya, dengan siapa ini?"

" Syukurlah, ini dengan Vania! Aku jemput kamu sekarang ya!"

"Apa? Ja...jangan..."

Tuutt! Tuutt! Tuutt! sambungan itu keburu putus. Langit menghela napasnya. Vania meneleponnya. Dan ingin menjemputnya!

Masalah baru, rasa lama, akhirnya muncul kembali!

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dhedi S Putra
hahaha...masalah baru rasa lama...hahahah...mantap thor...ahhh rumah baru istri lama ...panci melayang prangggg....hahahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • ATURAN LANGIT!    Pernyataan Cinta Tiga Hari

    "Aku minta maaf, gara-gara aku, Dave jadi membuat masalah denganmu!" ujar Vania, di balik kemudinya. Wajahnya yang blasteran Indo-Spanyol nampak sangat manis dan menggoda. Dengan mata coklat , serta hidung mancung yang lancip dan bibir merah yang tipis, membuat dirinya memiliki pesona tersendiri. Dia adalah satu dari Angel of Five! "Sudahhlah, gak masalah, lagi pula aku sudah gak kenapa-kenapa," jawab Langit canggung. Cahyo hanya diam sambil pasang muka masam di kursi belakang. Dia tidak mengerti dengan Langit, kenapa masih mau berhubungan dengan gadis-gadia bermasalah dan memiliki beberapa Herder galak di belakangnya! Walau tidak dipungkiri, mereka adalah gadis-gadis sosialita level atas, dengan kecantikan selangit yang menyandang gelar Angel of Five! Tapi tetap saja resikonya besar, dan hampir tidak sebanding! Yang lebih mengherankan, kenapa gadis-gadis ini mau terus-menerus mendekati Langit, padahal pada kenyataannya mereka sudah memiliki pasangan masing-masing! Pasti ada ses

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Tembakan Dewi

    Langit mengerutkan keningnya, di hadapannya seekor kucing dengan tepincang-pincang berlari ke arahnya. Sementara di belakangnya, seorang pria setengah tua nampak mengejarnya dengan gusar. Sebuah tongkat kasti teracung di tangannya. Siap untuk dipukulkan! Langit sudah membayangkan apa yang terjadi dengan kucing itu, jika tongkat kasti ditangan pria paruh baya itu mengenainya! Beruntunglah, kucing itu dengan sigap langsung berlari ke Pelataran Parkir yang luas, dan menghilang di ujung lapangan, lalu belok ke Gedung sebelah. Menyisakan makian kesal pria setengah baya itu. Wajahnya terlihat memerah karena menahan marah. Bukankah itu Pak Jarwis, salah satu Dosen Killer di Kampusnya? "Apa yang kamu lihat? Mau ku pukul juga?" pria itu menatap langit dengan sewot. Langit langsung tergagap. "Eh..ti..tidak pa, maaf saya tidak tahu apa-apa..." Langit langsung menggunakan jurus langkah seribu meninggalkan Pak Jarwis yang masih terlihat marah. "Hei, tunggu! Siapa yang suruh kamu pergi!" P

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Pecah Kongsi

    Cahyo memutuskan untuk pindah kost sore itu juga. Langit tidak mengerti dengan aksi mendadak yang dilakukan kawannya itu. Namun dia tidak bisa menolak keinginan Cahyo yang ingin berpisah kost-an dengannya. Bahkan Cahyo sudah berikrar tidak ingin menjadi temannya lagi! Langit hanya bisa menatap kepergian Cahyo dengan sedih. Dia tidak bisa mencegahnya. Tekad Cahyo sudah bulat. Dia sudah lelah melihat Langit terus menerus membuat masalah. Maka dari itu dia memutuskan untuk tidak akan mau mengurusinya lagi. Sebagai seorang sahabat, Cahyo sudah mengingatkannya berkali-kali. Jangan pernah membuat masalah baru lagi, dengan meladeni permainan gadis-gadis cantik itu. Karena imbasnya tentu saja akan kembali kepada Langit sendiri. Tapi Langit terlalu bodoh dan bebal! Masih mengulangi kesalahan yang sama terus menerus. "Aku tidak iri dengan kamu, walau ada sih sedikit! Tapi intinya aku mengingatkanmu demi kebaikanmu sendiri! Bersikap tegas dan keras kepada mereka, itu jauh lebih baik, dari p

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Sarang Serigala

    Bronze Shine Cafe terletak di Pusat Pertokoan Elit di Kota Banda bernama Istana Cendrawasih. Salah satu Check Point terkenal dengan harga propertinya yang sangat mahal. Hanya kalangan orang-orang kaya dengan harta selangit yang bisa membeli properti mewah di kawasan ini. Disana ada ratusan ruko dan rukan mewah lima tingkat yang di sulap menjadi Hotel Bintang Lima, Cafe, Restauran, dan Tenan dengan brand-brand terkenal dari dalam dan luar negeri. Dibalut dengan segala kemewahan dan keunggulannya, menjadikan Kawasan Pertokoan Elit Istana Cendrawasih sebagai aset properti pilihan utama dan paling diminati di Kota Banda. Dan kesanalah tujuan Langit sekarang. Mereka bertiga, bersama Bagas dan Riza, dua orang mahasiswa di kampusnya yang juga merupakan fans dari Tiffani Ambarita, alias Fani yang sekarang sedang berada dalam kondisi tidak baik di bawah cengkraman Gavin dan geng nya. Langit masuk ke sebuah Cafe yang cukup mewah, dengan penjagaan ketat beberapa security bertampang sangar da

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Antara Hidup dan Mati

    Krieeettt! Tiba-tiba pintu terbuka! Hampir bersamaan dengan sepuluh orang pengawal Diego yang bersiap untuk bergerak! Diego secara spontan memberikan tanda! Mereka pun berhenti dengan serentak! Seorang waitress cantik masuk ke ruangan, dengan membawa nampan berisi minuman beralkohol kelas atas. "Maaf tuan-tuan yang terhormat, minuman utama sudah siap!" ujar Waitress cantik itu, bola matanya yang cantik sekilas melirik ke arah Langit. "Hmm, oke miss Lintang! Terima kasih banyak! Kenapa kamu tidak sekalian bergabung bersama kita di sini?" tanya Gavin, tertarik dengan kecantikan Waitress bernama Lintang ini. "Maaf sekali, Tuan Gavin! Tamu saya banyak yang belum dilayani, banyak Waitress yg mendadak sakit, jadi saya harus lembur dari tadi siang!" jawabnya sopan. "Hmm, oke lain waktu kita nyanyi bareng ya!" Gavin mengedipkan matanya. Lintang membalas dengan senyuman manis. "Ya sudah, kamu boleh keluar sekarang! Nih buat kamu!" Diego mengeluarkan beberapa lembar seratus ribuan se

    Last Updated : 2023-04-03
  • ATURAN LANGIT!    Kucing yang Terjepit

    "Hei, kamu! Bangun! Bangun!" seseorang berkali-kali menepuk-nepuk pipinya. Langit membuka matanya. Dia kembali terkejut! Langit menemukan dirinya di sebuah ranjang kecil, di tempat yang tidak di kenalnya sama sekali! Di sampingnya, seorang gadis cantik, berkulit kuning langsat bermata sejuk memperhatikan dia dengan tatapan tajam dan serius. "Di...dimana aku? Siapa kau?" tanya Langit pelan. Dia meraba wajahnya! Deg! Jantungnya berdetak keras! Dia merasakan wajahnya baik-baik saja. Dan dia merasakan seluruh tubuhnya baik-baik pula! Tidak ada rasa sakit ataupun ngilu dan perih sedikitpun! Ya, memori Langit langsung mengingat dengan jelas, apa yang terjadi. Dia sudah dihajar secara sadis beramai-ramai oleh para Pengawal Diego yang sangar dan bengis tadi malam! Dan sesudahnya, dia bertemu dengan Paman Wangsa, seorang pria perlente paruh baya yang berbicara aneh tentang dirinya. Dan sekarang, dia berada di tempat ini. Bersama seorang gadis cantik!

    Last Updated : 2023-04-03
  • ATURAN LANGIT!    Kakek Janggut Putih

    Mobil Truk itu melaju dengan kencang, seolah mengejar waktu. Langit dan dua kawannya menumpang di bak belakang Truk, bersatu dengan barang-barang properti kemping. Sekitar lima belas menit yang lalu, Langit menemukan seekor Kucing putih dengan corak warna hiasan hitam di kepala dan perutnya. Kondisinya cukup mengenaskan. Mahluk mungil itu itu entah kenapa bisa terjepit diantara tumpukan terpal besar. Beruntunglah Langit segera menemukannya, dan berhasil menyelamatkan Kucing Putih tersebut. Walaupun kaki belakang sebelah kanannya pincang, terluka dan mengeluarkan darah. Terjepit diantara besi dan terpal besar. Langit memberikan pertolongan pertama seadanya, membalut kaki kucing tersebut dengan perban. Sempat di cakar beberapa kali oleh sang kucing, dengan geraman khasnya karena dianggapnya Langit hendak bermaksud jahat. Namun akhirnya bisa tenang dan duduk diam, bahkan tertidur di pangkuan Langit! Sempat berdebat dengan Hardi, dan temannya yang lain, supaya membuang kucing tersebut

    Last Updated : 2023-04-03
  • ATURAN LANGIT!    Insiden di Sungai

    Langit dan Hardi segera berlari ke arah sungai, menuruni undakan-undakan bukit kecil, menyusuri jalan setapak tanah merah. Keduanya berusaha sampai di tepi sungai dengan segara. Mengejar asal sumber suara barusan. Tiba-tiba Hardi mendadak sontak menghentikan langkahnya. Membuat Langit hampir menabraknya dari belakang. "Kenapa? Ada apa berhenti?" tanya Langit. Napasnya nampak naik-turun. "Aku tanya, kamu bisa ngobatin orang kesurupan?" Hardi balik bertanya. Langit meggeleng kuat. "Tidak bisa, kamu?" "Sama! Kalau begitu, ngapain kita ke sini? Memang kita bisa menolongnya? Salah-salah malah kita yang ikut kesurupan!" ujar Hardi khawatir. "Ah, tidak mungkin. Kita sudah tanggung kemari! Kita lanjutkan saja, siapa tahu di sana sudah ada banyak orang, dan mungkin kita bisa bantu apalah gitu! Ayo lanjut!" "Tapi ini beresiko, sebaliknya kita kembali saja!" Hardi mendadak segan. Nyalinya seolah hilang, berceceran di belakang. "Ya, sudah! Kalau begitu, aku yang akan kesana sendiri, k

    Last Updated : 2023-04-03

Latest chapter

  • ATURAN LANGIT!    Pengendali Besi 2

    "Aku tidak punya niatan seperti itu, pakailah ini!" Langit dengan cepat melepas baju panjangnya dan melemparkannya ke arah sang gadis. "Ka..Kamu..." Mata gadis itu terbelalak, bukan karena dia kaget diberi pakaian oleh Langit, melainkan dia terpesona dengan postur tubuh Langit yang bidang, kekar dan berotot. "Pakailah cepat! Dan kamu Prajurit...Cepat alihkan pandanganmu darinya, atau kamu tidak akan bisa melihat lagi untuk selamanya! " Langit mengancam sang Letnan ynag sejak tadi asik memperhatikan sang gadis. "Si..Siap Tuan...!" sang Letnan langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Namun sesekali merenggangkan jarinya diantara matanya. "Sepertinya aku harus mengambil kedua matamu..." "Siap. Maaf...Tuan!" sang Letnan secara spontan berbalik. Takut dengan ancaman Langit. "Pakailah cepat, sebelum para Prajurit ini bangun!" perintah Langit pada sang Gadis. Mau tidak mau dia mengambil baju Langit yang tergeletak di tanah, lalu mengambilnya perlahan. "Aku tidak akan

  • ATURAN LANGIT!    Pengendali Besi

    Di antara kebingungannya, Langjt segera menghindar dari serangan cepat sang gadis. Beberapa kali tebasannya hamoir saja melukai titik-titik vital di tubuh Langit. Ternyata Gadis ini sangat mahir menggunakan pedang. Gerakannya yang gemulai namun cepat mau tidak mau membuat Langit berfikir, bagaimana bisa gadis sehebat ini tertangkap oleh Prajurit biasa macam mereka. "Kenapa selalu menghindar? Bukankah tadi kamu bisa menumbangkan mereka dengan mudah?" tanta gadis itu di sela serangannya."Apa kamu tidak tega menyerang wainta? Dasar bodoh! Aku tidak akan bersimpati karena kamu sudah menolongku! Karena sejatitnya, kamu adalah musuh terbesarku!" ujar sang gadis sambil menaikan tensi serangannya. Membuat Langit sedikt kerepotan."Tuan, jangan ragu untuk membunuhnya! Dia bukankah wanita biasa! Dia adalah Iblis yang telah membantai satu Desa! Jangan kasih ampun!" teriak sang Letnan dari kejauhan. "Oh, benarkah itu? Apa kamu memang seperti itu?" tanya Langit sambil terus menghindari hujan s

  • ATURAN LANGIT!    Gadis dalam Ikatan

    "Apa-apaan ini? Apa mereka sedang syuting Film Kolosal?" fikir Langit sambil terkejut. Sekitar seratus meter di depannya, Langit melihat puluhan orang tengah menyeret seorang wanita muda dengan menggunakan Kereta yang ditarik oleh dua ekor Kuda. Beberapa orang bertampang garang, dengan out fit lengkap seperti layaknya Pasukan Berkuda Kerajaan abad Pertengahan, lengkap dengan senjatanya, nampak ikut berteriak sambil tertawa penuh kesenangan. Seolah-olah mereka sedang melakukan permainan yang mengasyikan. Menyeret tubuh orang dengan Kuda! Langit masih mengamatinya dengan seksama. Jika ini sebuah frame dalam adegan Film, maka mereka semua jelas melakukannya dengan sangat baik dan profesional. Dia juga sama sekali tidak akan ikut campur. Tapi jika apa yang sedang mereka lakukan adalah asli alias bukan adegan film maka bisa di pastikan mereka adalah Pasukan Bar-bar yang sadis dan keji, karena telah melakukan tindakan yang sewenang-wenang dengan mempermainkan nyawa seorang manusia! L

  • ATURAN LANGIT!    Kabar Duka

    Tiga bulan semenjak 'meninggalnya' Kadet Langit, di Akademi terjadi beberapa perubahan Kebijakan yang cukup Signifikan. Beberapa Aturan yang dulu sempat di hapus, kini diangkat dan dijadikan sebuah Kebijakan kembali. Salah satunya adalah mewajibkan semua kadet itu mendaftar menjadi seorang Ksatria Hollyman! Sementara Ketua Perwakilan Ras Manusia secara Aklamasi digantikan oleh Hazel, yang mendampingi Casandra Cyrus, sang Putri Pengendali Es. Adalah Lord Macros Gigantika yang berperan di belakang layar untuk membasmi Angels of Eye, berjuang selama hampir dua bulan ini mencari dimana letak keberadaan dan Markas Angels of Eye alias Mata Malaikat. Puluhan orang yang terindikasi langsung di tangkap dan di adili. Simpatisan yang berusaha membela mereka ikut terseret dan dihukum dengan berat. Beberapa pertempuran pecah di berbagai tempat. Namun di karenakan Hollyman dalam kondisi siap tempur, banyak Anggota Angels of Eye yang menjadi korban. Mereka dihancurkan tanpa belas kasih. Bahka

  • ATURAN LANGIT!    Pusaka Batu Bintang 2

    "Itu adakah Pusaka yang berasal dari Dimensi kami. Hanya beberapa Necromenger Murni yang bisa memilikinya. Dan mereka adalah para Necromenger terpilih. Karena Pusaka Batu Bintang merupakan simbol dari Keagungan, Kehebatan, Kekuatan, dan juga Kekuasaan Bangsa kami!""Necromenger, apa kalian adalah salah satu Ras yang ada di Dunia ini, ataukah....""Apa kamu fikir kami adalah bagian dari kalian? Para Manusia, Goblin, Elf dan Troll? Tentu saja bukan! Ya, asal kamu tahu, aku bukanlah bagian dari dimensi kalian. Aku datang jauh dari Dimensi lain di Planet terjauh, yang mengembara dan terdampar di sini. Kami adalah Bangsa yang memiliki Peradaban dan Teknologi lebih hebat dari kalian. Namun, seperti di Dunia kalian, kami memiliki Konflik besar hingga akhirnya harus pergi mennggalkan Tanah Kelahiran kami sendiri. Asal kamu tahu, tidak semua Bangsa Necromenger itu jahat. Kami juga memiliki apa yang kalian sebuat akal, hati, nurani, moral dan aturan yang selalu kami junjung tinggi. Namun kadang

  • ATURAN LANGIT!    Pusaka Batu Bintang

    Skip : Tiga Bulan Kemudian.Langit menatap Cakrawala di atas sana dengan perasaan senang sekaligus sedih. Barisan Awan yang nampak berarak, berjalan dengan lambat, dihiasi dengan semburat lidah Mentari yang mengintip malu, menghadirkan Siluet gradasi spektrum warna yang Indah. Pagi ini dia diizinkan keluar dari sebuah Gua besar di antara Teluk Karang besar yang memghadap Langsung ke Samudera Lepas.Dia tidak pernah keluar dari Gua itu sebelumnya, bahkan untuk mendekati mulut Gua saja dia dilarang keras melakukannya. Dia hanya diizinkan berada di Pelataran Gua besar beralaskan pasir putih dan beberapa karang, yang sesekali dimasuki oleh Abrasi Air Laut. Langit sejak awal menyadari dia berada di Gua di pinggir Laut, ketika dia merasakan bau garam yang cukup santar. Dia juga selalu melihat air masuk ke tempatnya berada, serta seringnya suara ombak yang keras menghantam karang. Akhirnya, setelah tiga bulan berlalu, Langkt bisa menikmati udara kebebasan yang ssbenarnya. Bau garam dan he

  • ATURAN LANGIT!    Perjanjian Kematian

    Beberapa hari sebelumnya, Langit merasakan suasana dan aura berbeda malam ini. Selain hawa dingin yang terasa mencucuk tulang sum-sum, dia merasakan keheningan yang sangat tidak biasa. Ketika di malam-malam kemarin Langit masih bisa mendengar suara binatang-binatang malam yang saling bersahutan satu sama lain, kini dia merasakan hal yang berbeda. Suara-suara koor nyanyian binatang itu tidak terdengar malam ini. Seolah mereka ikut tertidur lelap di pangkuan malam yang menurutnya lebih dingin dibandingkan malam sebelumnya.Dia baru menyadari bahwa tempatnya di sekap, terdiri atas puluhan ruang gelap yang semuanya di peruntukan sebagai sel. Dari keseluruhan sel itu, Langit sudah mengira bahwa dia tidak sendirian berada di sini. Dengan sedikit Kuasa yang dia miliki. Langit bisa merasakan ada beberapa orang disana yang memiliki nasib tidak jauh berbeda dengan dirinya. Namun Langit tidak bisa menebak dan mendeteksi dengan jelas sampai sejauh mana, karena dia merasa Kuasa Kekuatannya sa

  • ATURAN LANGIT!    Badai Opini

    Beberapa hari kemudian, Andromeda sang Mentor mengumumkan bahwa salah satu Ketua Perwakilan Kadet telah meninggal Dunia, saat menjalani masa hukumannya.Dan Prosesi pemakaman sengaja sudah dilakukan satu hari sebelumnya. Semua itu dilakukan karena untuk menghindari gejolak dan opini negatif bahwa kadet baru tersebut telah meninggal dengan cara yang mengenaskan.Ya, Langit, salah satu Kadet berbakat telah pergi untuk selamanya. Sebagian besar para Kadet sontak merasa terkejjut dengan berita duka cita dan sangat mendadak tersebut. Sebagian dari mereka merasa tidak percaya mendengarnya dan memganggapnya Hoax. Karena mereka telah rahu siapa Langit. Bagiamana Kehebatan dan Sepak Terjangnya. Sebagian lagi ada yang merasa acuh tak acuh bahkan senang dengan kepergiannya. Sebagaian lagi yang memang tidak mengenal sosok Langit, mereka menanggapinya secara datar dan tidak merasa terbebani sama sekali. "Tuan Langit, aku tidak menyangka sama sekali ... Hiks...Hiks...!" Zulaikha tidak kuasa mena

  • ATURAN LANGIT!    Lima Tetua

    Andromeda memeriksa dengan teliti isi Penjara bercahaya suram tersebut. Ruang batu berukuran lima kali lima meter. Bak seorang Detektif, dia menyusuri setiap sudut dari ruang batu tersebut, lalu kembali sudut tengah, dimana bekas genangan darah dan seepihan daging serta tulang ynag nampak tercerai berai dan saling berceceran, mengeluarkan bau amis kemana-mana. Dia tidak menduga sama sekali, bahwa Kadet baru itu tiba-tiba saja mati dengan tubuh hancur dan luluh lantak tidak berbentuk, tanpa alasan yang jelas sama sekali. Dan yang paling penting, kenapa dia harus meninggal secara mengenaskan seperti itu? Apakah dia punya musuh di sini? Siapa manusianya yang telah tega melakukan hal tidak beradab dan mengerikan semacam itu? Bukankah kesalahan kadet ini tidaklah fatal? Kesalahan? Ya, Kadet ini memang telah melakukan sebuah kesalahan karena berani menginterupsi seorang paling berpengaruh di Akademi. Namun apakah hukuman ini setimpal untuk dosa yang sudah dia perbuat? Untuk sekedar di hu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status