Home / Fantasi / ATURAN LANGIT! / Angel's of Five Attraction: Angeline!

Share

Angel's of Five Attraction: Angeline!

Author: Bani Salman
last update Last Updated: 2023-02-01 21:37:18

"Kamu sudah gila ya? Ngapain kamu bawa gadis itu ke sini? Kamu tahu siapa dia?" Cahyo memaki panjang pendek.

"Ya aku tahu, dia adalah Angeline, terus kenapa? Masalahnya dimana?"

"Pertanyaan macam apa itu? Kamu ini bodoh atau gimana? Dia adalah salah satu dari Angel's of Five di kampus kita! Dan kamu bilang masalahnya dimana? Apa kamu tidak kapok dengan wajahmu yang babak belur hampir setiap hari!?"

"Sabar, Cahyo! Aku hanya menolong dia, gak lebih! Perkara nanti ada orang yang mengklaim pacarnya lalu memukuli ku, itu urusan belakangan! Yang penting aku sudah tolong dia, karena aku gak tega melihat dia pingsan di jalan, dilempar dari mobil!"

"Ya, kenapa harus kamu yang menolong dia! Kenapa kamu gak pura-pura buta aja, dan biarkan dia disana! Kamu pasti akan selamat dari masalah selanjutnya! Karena aku punya firasat, ini bakal ada buntutnya!"

"Apa kamu gak punya nurani dengan membiarkan dia terbaring di jalan? Kalau dia dibawa sama orang jahat bagimana? Aku pasti akan menjadi orang yang sangat bersalah!"

"Kamu terlalu berlebihan! Kenapa gak kamu bawa aja ke Rumah Makan, Rumah Sakit atau ke Kantor Polisi sekalian? Biar masalahnya selesai?"

"Aku gak terfikir kesana. Yang pasti aku harus tolong dia, itu saja!"

"Jadi kamu lebih memilih mendapat masalah dari pada selamat karena menghindari masalah?"

"Aku lebih memilih menolong orang!"

"Walau harus babak belur dan menderita?"

"Aku gak masalah!"

"Dasar bodoh! Aku gak mau terlibat lagi kalau kamu ada masalah!" hardik Cahyo kesal.

"Ya sudah!" jawab Langit sama-sama kesal.

"Aaahh...Dimana aku?" sebuah suara merdu mengejutkan mereka. Spontan keduanya menoleh. Gadis itu sudah sadar.

"Eh, kamu ada di kost-an kita! Maaf, tapi jangan salah faham, kamu dibawa kesini karena waktu itu..."

"Langit, kaukah itu?" tanya Angeline. Tidak memperdulikan penjelasan Cahyo.

"I..iya, maaf...Aku yang bawa kamu kemari..."

"Wajah kamu, kenapa?" Alis cantik Angeline melengkung membentuk dua bulan sabit. Langit salah tingkah sambil memegangi wajahnya yang masih memar membiru.

"Ah, ini...Aku jatuh di jalan tadi..."

"Oh, begitukah? Bukannya kamu..."

"Aku tidak apa-apa, kamu gak perlu khawatir!" tukas Langit cepat.

"Oh, oke...baiklah,... Emh, Bisa bantu aku berdiri? Aku ingin ke kamar kecil!"

"Oh, eh..itu..."

"Ya sudah, sama aku saja, aku antar..."

"Apa aku memintamu mata empat?" Mata Angeline mendelik. Membuat hati Cahyo menciut.

"Langit, tolonglah! Aku mau...pipis...?" Angeline malu-malu. Wajah cantiknya meringis.

"Ba..baiklah..." Langit menuntunnya dengan segan. Angeline memegang bahunya, namun tiba-tiba terpekik dan secara refleks memeluk Langit!

"Aauuw...Maaf, kakiku sepertinya keseleo, kamu bisa bawa aku ke kamar kecil?" Angeline menatapnya nanar. Langit merasa salah tingkah. Hatinya bergetar tak karuan. Wangi parfum di tubuh Angeline nyaris membuatnya mabuk kepayang.

"Baiklah..." Langit melepaskan pelukan Angeline dengan halus, lalu memapahnya ke kamar kecil. Cahyo menatap dengan pandangan iri dan memelas.

"Kamu tidak akan ikut masuk kan?" tanya Angeline seraya tersenyum.

"Oh, tentu saja tidak!" Langit langsung menutup pintu closetnya. Menunggu beberapa saat, dengan perasaan canggung.

"Sssttt... Sini bentar!" bisik Cahyo.

"Ya, ada apa?"

"Giliranku yang papah dia! Kamu duduk di sini saja!" ujar Cahyo dengan wajah bak Serigala, tidak bisa menyembunyikan rasa iri di hatinya.

"Oh, gitu? Gak masalah!" Langit angkat bahu sambil tersenyum simpul. Suara air di Closet masih terdengar.

"Menurut kamu, kenapa dia sampai di lempar dari mobil? Apa itu gara-gara bertengkar dengan pacarnya atau bagaimana?" tanya Cahyo sambil berbisik.

"Mana aku tahu? Itu urusan dia, bukan urusan kita!"

"Ya, terus menurut pendapatmu bagaimana?"

"Aku gak punya pendapat apa-apa!"

"Dasar bodoh! Masa kamu gak punya pendapat apa-apa? Apa kamu gak curiga kenapa dia seperti itu?"

"Apa itu harus? Sudahlah, jangan menebak segala sesuatu yang belum pasti, apa lagi sampai menuduh yang tidak-tidak, Itu tidak baik!"

"Aku tidak nuduh, aku hanya penasaran saja!"

"Kenapa tidak kamu tanyakan langsung kepada orangnya?"

"Mana bisa begitu? Ya sudahlah, susah bicara dengan kamu!" Cahyo bersungut.

Krieettt!

Pintu closet terbuka. Keduanya segera bertukar tempat. Cahyo menunggu di depan pintu closet. Sementara Langit duduk di sisi tempat tidur.

"Hei, lagi ngapain kamu di sini? Apa kamu sedang ngintip aku?" tanya Angeline ketus. Wajah cantiknya menunjukan rasa tidak senang. Cahyo gelagapan seperti orang kebakaran jenggot. Hatinya malu sekali. Sementara Langit menutup mulutnya, berusaha menahan tawanya yang hampir mengembang.

"Maaf, ti..tidak.. tidak seperti itu! Sama sekali tidak.. itu...saya..."

"Langit, kemarilah!" panggil Angeline. Cahyo langsung menepi. Mau tidak mau Langit beranjak mendekatinya.

"Kakimu sudah baikan?"

"Belum, papah aku ke tempat tidur, please!"

"Eh, iya..." sekali lagi Langit dengan ragu, mendekap tubuh Angeline dari samping. Diiringi tatapan lava yang panas dan membara milik Cahyo.

"Bolehkah aku sementara disini dulu, sambil menunggu supirku datang?"

"Eh, itu...tidak masalah!" Langit menggaruk kepalanya. Angeline tersenyum dengan manis. Wajah bidadari miliknya nampak putih bercahaya.

"Kamu tinggal sendiri di sini, Langit?"

"Aku bersama temanku, Cahyo!"

"Ooo...berdua ya? Tapi, kalian masih normal kan?"

"Normal? Maksudnya?" Langit tidak mengerti. Angeline tersenyum simpul.

"Oh, tentu saja kita normal! Normal banget!" Cahyo menjawab dengan cepat. Mengerti apa yang di maksud sang gadis.

"Baguslah, aku fikir..." Angeline tersenyum lucu dan manis sambil memberi kode dengan kedua jarinya.

"Hehe, kita tidak sampai kesana, paling cuma peluk-pelukan saja!"

"Apa?" Angeline menoleh cepat.

"Becanda...Becanda!" Langit tesemyum lebar sambil menggaruk kepalanya. Cahyo menatapnya sewot. Sebal dengan ucapan Langit. Gak lucu! Fikirnya kesal.

"Langit, bisa pijat kakiku?" tanya Angeline tiba-tiba. Langit terkejut. Begitu pula Cahyo. Bara api cemburu di hatinya kembali merambat dengan cepat sampai ke ubun-ubun!

Sial! Langit menang banyak malam ini!

"Ba..baiklah!" Langit dengan perasaan segan memijat pergelangan kaki dan betis mulus putih milik Angeline. Terasa licin dan halus. Dia berusaha tenang dan mempertahankan pikirannya untuk tetap positif supaya tidak melayang kemana-mana.

"Langit, kamu sudah punya pacar?" tanya Angeline tiba-tiba.

"Eh, oh itu..tidak..belum. Ya, siapa yang mau dengan orang seperti aku?" ujar Langit apa adanya. Angeline tertawa kecil.

"Kenapa jadi minder kayak gitu? Tampang dan penampilan kamu oke, Pasti tidak akan susah buat menjaring para gadis! "

"Haha, kamu bisa aja. Ikan kali dijaring! Untuk hal itu... aku belum terpikir kesana!"

"Oh ya? Kenapa?" Angeline meilirk Langit.

"Tidak kenapa-kenapa. Mungkin karena keadaanku yang tidak terlalu baik saat ini, dan aku sepertinya belum layak untuk itu. Selebihnya aku ingin lebih fokus dengan kuliahku dulu!" jawab Langit jujur.

"Oh, begitu ya? Aku rasa kamu hanya terlalu pesimis dengan keadaanmu sekarang, tapi itu bisa kamu rubah dengan kerja keras! Bersemangatlah! Aku yakin kamu bisa jadi lebih baik kok!" Angeline memberi motivasi. Langit hanya bisa menggaruk kepalanya. Ucapan gadis itu ada benarnya.

"Sudah cukup, sepertinya kakiku agak baikan sekarang!"

"Oh, syukurlah!" Langit menyeka keningnya yang tiba-tiba berkeringat.

"Aku ingin kita video bersama! Boleh?" pinta Angeline. Cahyo dan Langit kembali saling pandang.

"Video live sama kita berdua?" tanya Cahyo dengan muka bersinar. Namun kembali redup mendengar kalimat selanjutnya dari 'Sang Bidadari'.

"Dengan kamu saja Langit, boleh ya? Kemarilah! Anggap saja ini sebagai rasa terima kasih dan kenang-kenangan bahwa aku pernah masuk ke kost-an kamu!"

"Oh, oke, baiklah!" Langit mendekat dengan segan. Cahyo mengkerut di sudut ruangan. Hatinya merana. Sementara Angeline langsung berpose dengan manis sambil memeluk Langit. Membuatnya kembali nervous. Beberapa kali ponsel canggihnya mengabadikan momen tersebut.

"Oke, aku sedang bersama Langit malam ini, aku sedang ada di kost-an dia! Nah, kalian jangan iri ya! We found the winner!" ujar Angeline tersenyum manis sambil berbicara di mode video.

"Oke, terima kasih Langit. Aku tidak akan melupakan pertolonganmu. Selain tampan, kamu juga baik hati! Hanya satu saja kekuranganmu, dan mulai sekarang harus bisa kamu rubah ..."

"Oh ya? Apa itu?" Langit penasaran.

"Andai saja kamu mapan, dan kaya, mungkin akan banyak gadis yang mengantri untuk berada di samping kamu!" ujar Angeline sambil tersenyum simpul.

"Hehe, sepertinya itu adalah hal yang mustahil bisa ku raih.Tapi aku sangat bersyukur dengan keadaanku saat ini, Tuhan sudah memberiku hidup yang sempurna!"

"Ya, bersyukur adalah baik. Tapi lebih baik lagi kalau kita bisa terus bekerja keras untuk mewujudkan mimpi kita supaya jadi orang kaya! Banyak uang! Karena dengan kekayaan, kita bisa menguasai banyak hal! Dengan uang kita biasa membeli segala hal, apapun itu! Termasuk cinta! Jadi berusahalah dan jangan pesimis!" Angeline lagi-lagi tersenyum simpul. Langit hanya bisa menggaruk kepalanya. Dia tidak tahu harus menjawab apa.

Cahyo menggigit bibirnya. Menahan perasaan cemburunya yang siap meledak. Dia langsung termotivasi untuk menjadi kaya. Karena dia ingin membeli cinta! Cinta seorang Bidadari cantik seperti Angeline!

"Sepertinya sopirku sudah datang, dia menunggu di luar! Terima kasih atas waktu dan pertolongannya, Langit!"

"Tidak masalah! Ngomong-ngomong Kaki kamu sudah gak kenapa-kenapa?"

"Kakiku sudah agak baikan sekarang. Pijatanmu sangat manjur! Oh ya, Langit, tolong pertimbangkan dengan baik kata-kataku yang barusan!"

"Oh ya? Yang mana?"

"Bekerja keras, dan jadilah kaya!"

***

Related chapters

  • ATURAN LANGIT!    Black Samurai

    "Saranku, sebaiknya kamu jangan kuliah hari ini!" ujar Cahyo sambil memasukan buku-bukunya ke dalam tas. Langit mengerutkan keningnya. Dia baru saja beres memakai baju, dan bersiap untuk menyisir rambutnya, sambil berkaca di cermin. Seraut wajah gagah rupawan nampak di sana. Wajahnya sendiri.Jujur saja, Langit sedikit bangga dengan wajah dan penampilannya. Wajahnya yang putih bersih, perpaduan antara ras Arya dan Asia. Mata Coklat, alis yang tebal, hidung mancung yang kokoh serta rahang yang kuat. Didukung dengar postur tubuh yang cukup tinggi, berdada bidang dan terlihat proporsional, dengan tinggi badan 178 centimeter! Membuatnya tidak pernah bosan memandang wajah dan penampilannya sendiri di cermin.Apa mungkin karena ini para gadis senang berada di dekatnya, dan sering terlihat mengejarnya, walaupun akhirnya dia harus menerima resiko dipukuli atau di bully oleh para fans dan pacar gadis-gadis cantik tersebut! Ya, mungkin saja begitu. Tunggu, bicara di bully dan dipukuli, bukanka

    Last Updated : 2023-02-01
  • ATURAN LANGIT!    Fast Healing Experiment

    "Sudah kubilang, jangan masuk kampus hari ini! Kenapa kamu bebal sekali? Lihatlah, lukamu parah sekali hari ini!" "Sudahlah, uhk...Nanti juga sembuh sendiri..." "Kamu percaya diri sekali! Gak akan ada luka yang sembuh tanpa di obati! Lhatlah, sepertinya tulang rusukmu ada yang kena, ini memar sekali Langit! Aku khawatir retak di dalamnya! Ini bahaya! Apa mereka memakai alat untuk menghajarmu?" "Sepertinya iya, ada beberapa menggunakan Keling, tongkat kasti dan sepatu Lars panjang. Ya sudahlah, aku yakin aku akan sembuh besok pagi," "Kita ke Rumah Sakit sekarang! Jangan mengambil resiko dengan eksperimen mu yang konyol itu, memangnya kamu Vampire yang mempunyai regenerasi penyembuhan sel lebih cepat dari manusia biasa? Kita berada di dunia nyata, Langit! Ini bukan film Super Hero ataupun dunia Mutan dan cerita para Dewa! Sadarlah!" "Aku hanya penasaran saja, dan kalau besok aku masih belum sembuh, baru kita ke rumah sakit," "Itu sudah terlambat namanya! Kamu mau lukamu infeksi d

    Last Updated : 2023-02-08
  • ATURAN LANGIT!    Pernyataan Cinta Tiga Hari

    "Aku minta maaf, gara-gara aku, Dave jadi membuat masalah denganmu!" ujar Vania, di balik kemudinya. Wajahnya yang blasteran Indo-Spanyol nampak sangat manis dan menggoda. Dengan mata coklat , serta hidung mancung yang lancip dan bibir merah yang tipis, membuat dirinya memiliki pesona tersendiri. Dia adalah satu dari Angel of Five! "Sudahhlah, gak masalah, lagi pula aku sudah gak kenapa-kenapa," jawab Langit canggung. Cahyo hanya diam sambil pasang muka masam di kursi belakang. Dia tidak mengerti dengan Langit, kenapa masih mau berhubungan dengan gadis-gadia bermasalah dan memiliki beberapa Herder galak di belakangnya! Walau tidak dipungkiri, mereka adalah gadis-gadis sosialita level atas, dengan kecantikan selangit yang menyandang gelar Angel of Five! Tapi tetap saja resikonya besar, dan hampir tidak sebanding! Yang lebih mengherankan, kenapa gadis-gadis ini mau terus-menerus mendekati Langit, padahal pada kenyataannya mereka sudah memiliki pasangan masing-masing! Pasti ada ses

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Tembakan Dewi

    Langit mengerutkan keningnya, di hadapannya seekor kucing dengan tepincang-pincang berlari ke arahnya. Sementara di belakangnya, seorang pria setengah tua nampak mengejarnya dengan gusar. Sebuah tongkat kasti teracung di tangannya. Siap untuk dipukulkan! Langit sudah membayangkan apa yang terjadi dengan kucing itu, jika tongkat kasti ditangan pria paruh baya itu mengenainya! Beruntunglah, kucing itu dengan sigap langsung berlari ke Pelataran Parkir yang luas, dan menghilang di ujung lapangan, lalu belok ke Gedung sebelah. Menyisakan makian kesal pria setengah baya itu. Wajahnya terlihat memerah karena menahan marah. Bukankah itu Pak Jarwis, salah satu Dosen Killer di Kampusnya? "Apa yang kamu lihat? Mau ku pukul juga?" pria itu menatap langit dengan sewot. Langit langsung tergagap. "Eh..ti..tidak pa, maaf saya tidak tahu apa-apa..." Langit langsung menggunakan jurus langkah seribu meninggalkan Pak Jarwis yang masih terlihat marah. "Hei, tunggu! Siapa yang suruh kamu pergi!" P

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Pecah Kongsi

    Cahyo memutuskan untuk pindah kost sore itu juga. Langit tidak mengerti dengan aksi mendadak yang dilakukan kawannya itu. Namun dia tidak bisa menolak keinginan Cahyo yang ingin berpisah kost-an dengannya. Bahkan Cahyo sudah berikrar tidak ingin menjadi temannya lagi! Langit hanya bisa menatap kepergian Cahyo dengan sedih. Dia tidak bisa mencegahnya. Tekad Cahyo sudah bulat. Dia sudah lelah melihat Langit terus menerus membuat masalah. Maka dari itu dia memutuskan untuk tidak akan mau mengurusinya lagi. Sebagai seorang sahabat, Cahyo sudah mengingatkannya berkali-kali. Jangan pernah membuat masalah baru lagi, dengan meladeni permainan gadis-gadis cantik itu. Karena imbasnya tentu saja akan kembali kepada Langit sendiri. Tapi Langit terlalu bodoh dan bebal! Masih mengulangi kesalahan yang sama terus menerus. "Aku tidak iri dengan kamu, walau ada sih sedikit! Tapi intinya aku mengingatkanmu demi kebaikanmu sendiri! Bersikap tegas dan keras kepada mereka, itu jauh lebih baik, dari p

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Sarang Serigala

    Bronze Shine Cafe terletak di Pusat Pertokoan Elit di Kota Banda bernama Istana Cendrawasih. Salah satu Check Point terkenal dengan harga propertinya yang sangat mahal. Hanya kalangan orang-orang kaya dengan harta selangit yang bisa membeli properti mewah di kawasan ini. Disana ada ratusan ruko dan rukan mewah lima tingkat yang di sulap menjadi Hotel Bintang Lima, Cafe, Restauran, dan Tenan dengan brand-brand terkenal dari dalam dan luar negeri. Dibalut dengan segala kemewahan dan keunggulannya, menjadikan Kawasan Pertokoan Elit Istana Cendrawasih sebagai aset properti pilihan utama dan paling diminati di Kota Banda. Dan kesanalah tujuan Langit sekarang. Mereka bertiga, bersama Bagas dan Riza, dua orang mahasiswa di kampusnya yang juga merupakan fans dari Tiffani Ambarita, alias Fani yang sekarang sedang berada dalam kondisi tidak baik di bawah cengkraman Gavin dan geng nya. Langit masuk ke sebuah Cafe yang cukup mewah, dengan penjagaan ketat beberapa security bertampang sangar da

    Last Updated : 2023-03-08
  • ATURAN LANGIT!    Antara Hidup dan Mati

    Krieeettt! Tiba-tiba pintu terbuka! Hampir bersamaan dengan sepuluh orang pengawal Diego yang bersiap untuk bergerak! Diego secara spontan memberikan tanda! Mereka pun berhenti dengan serentak! Seorang waitress cantik masuk ke ruangan, dengan membawa nampan berisi minuman beralkohol kelas atas. "Maaf tuan-tuan yang terhormat, minuman utama sudah siap!" ujar Waitress cantik itu, bola matanya yang cantik sekilas melirik ke arah Langit. "Hmm, oke miss Lintang! Terima kasih banyak! Kenapa kamu tidak sekalian bergabung bersama kita di sini?" tanya Gavin, tertarik dengan kecantikan Waitress bernama Lintang ini. "Maaf sekali, Tuan Gavin! Tamu saya banyak yang belum dilayani, banyak Waitress yg mendadak sakit, jadi saya harus lembur dari tadi siang!" jawabnya sopan. "Hmm, oke lain waktu kita nyanyi bareng ya!" Gavin mengedipkan matanya. Lintang membalas dengan senyuman manis. "Ya sudah, kamu boleh keluar sekarang! Nih buat kamu!" Diego mengeluarkan beberapa lembar seratus ribuan se

    Last Updated : 2023-04-03
  • ATURAN LANGIT!    Kucing yang Terjepit

    "Hei, kamu! Bangun! Bangun!" seseorang berkali-kali menepuk-nepuk pipinya. Langit membuka matanya. Dia kembali terkejut! Langit menemukan dirinya di sebuah ranjang kecil, di tempat yang tidak di kenalnya sama sekali! Di sampingnya, seorang gadis cantik, berkulit kuning langsat bermata sejuk memperhatikan dia dengan tatapan tajam dan serius. "Di...dimana aku? Siapa kau?" tanya Langit pelan. Dia meraba wajahnya! Deg! Jantungnya berdetak keras! Dia merasakan wajahnya baik-baik saja. Dan dia merasakan seluruh tubuhnya baik-baik pula! Tidak ada rasa sakit ataupun ngilu dan perih sedikitpun! Ya, memori Langit langsung mengingat dengan jelas, apa yang terjadi. Dia sudah dihajar secara sadis beramai-ramai oleh para Pengawal Diego yang sangar dan bengis tadi malam! Dan sesudahnya, dia bertemu dengan Paman Wangsa, seorang pria perlente paruh baya yang berbicara aneh tentang dirinya. Dan sekarang, dia berada di tempat ini. Bersama seorang gadis cantik!

    Last Updated : 2023-04-03

Latest chapter

  • ATURAN LANGIT!    Pengendali Besi

    Di antara kebingungannya, Langjt segera menghindar dari serangan cepat sang gadis. Beberapa kali tebasannya hamoir saja melukai titik-titik vital di tubuh Langit. Ternyata Gadis ini sangat mahir menggunakan pedang. Gerakannya yang gemulai namun cepat mau tidak mau membuat Langit berfikir, bagaimana bisa gadis sehebat ini tertangkap oleh Prajurit biasa macam mereka. "Kenapa selalu menghindar? Bukankah tadi kamu bisa menumbangkan mereka dengan mudah?" tanta gadis itu di sela serangannya."Apa kamu tidak tega menyerang wainta? Dasar bodoh! Aku tidak akan bersimpati karena kamu sudah menolongku! Karena sejatitnya, kamu adalah musuh terbesarku!" ujar sang gadis sambil menaikan tensi serangannya. Membuat Langit sedikt kerepotan."Tuan, jangan ragu untuk membunuhnya! Dia bukankah wanita biasa! Dia adalah Iblis yang telah membantai satu Desa! Jangan kasih ampun!" teriak sang Letnan dari kejauhan. "Oh, benarkah itu? Apa kamu memang seperti itu?" tanya Langit sambil terus menghindari hujan s

  • ATURAN LANGIT!    Gadis dalam Ikatan

    "Apa-apaan ini? Apa mereka sedang syuting Film Kolosal?" fikir Langit sambil terkejut. Sekitar seratus meter di depannya, Langit melihat puluhan orang tengah menyeret seorang wanita muda dengan menggunakan Kereta yang ditarik oleh dua ekor Kuda. Beberapa orang bertampang garang, dengan out fit lengkap seperti layaknya Pasukan Berkuda Kerajaan abad Pertengahan, lengkap dengan senjatanya, nampak ikut berteriak sambil tertawa penuh kesenangan. Seolah-olah mereka sedang melakukan permainan yang mengasyikan. Menyeret tubuh orang dengan Kuda! Langit masih mengamatinya dengan seksama. Jika ini sebuah frame dalam adegan Film, maka mereka semua jelas melakukannya dengan sangat baik dan profesional. Dia juga sama sekali tidak akan ikut campur. Tapi jika apa yang sedang mereka lakukan adalah asli alias bukan adegan film maka bisa di pastikan mereka adalah Pasukan Bar-bar yang sadis dan keji, karena telah melakukan tindakan yang sewenang-wenang dengan mempermainkan nyawa seorang manusia! L

  • ATURAN LANGIT!    Kabar Duka

    Tiga bulan semenjak 'meninggalnya' Kadet Langit, di Akademi terjadi beberapa perubahan Kebijakan yang cukup Signifikan. Beberapa Aturan yang dulu sempat di hapus, kini diangkat dan dijadikan sebuah Kebijakan kembali. Salah satunya adalah mewajibkan semua kadet itu mendaftar menjadi seorang Ksatria Hollyman! Sementara Ketua Perwakilan Ras Manusia secara Aklamasi digantikan oleh Hazel, yang mendampingi Casandra Cyrus, sang Putri Pengendali Es. Adalah Lord Macros Gigantika yang berperan di belakang layar untuk membasmi Angels of Eye, berjuang selama hampir dua bulan ini mencari dimana letak keberadaan dan Markas Angels of Eye alias Mata Malaikat. Puluhan orang yang terindikasi langsung di tangkap dan di adili. Simpatisan yang berusaha membela mereka ikut terseret dan dihukum dengan berat. Beberapa pertempuran pecah di berbagai tempat. Namun di karenakan Hollyman dalam kondisi siap tempur, banyak Anggota Angels of Eye yang menjadi korban. Mereka dihancurkan tanpa belas kasih. Bahka

  • ATURAN LANGIT!    Pusaka Batu Bintang 2

    "Itu adakah Pusaka yang berasal dari Dimensi kami. Hanya beberapa Necromenger Murni yang bisa memilikinya. Dan mereka adalah para Necromenger terpilih. Karena Pusaka Batu Bintang merupakan simbol dari Keagungan, Kehebatan, Kekuatan, dan juga Kekuasaan Bangsa kami!""Necromenger, apa kalian adalah salah satu Ras yang ada di Dunia ini, ataukah....""Apa kamu fikir kami adalah bagian dari kalian? Para Manusia, Goblin, Elf dan Troll? Tentu saja bukan! Ya, asal kamu tahu, aku bukanlah bagian dari dimensi kalian. Aku datang jauh dari Dimensi lain di Planet terjauh, yang mengembara dan terdampar di sini. Kami adalah Bangsa yang memiliki Peradaban dan Teknologi lebih hebat dari kalian. Namun, seperti di Dunia kalian, kami memiliki Konflik besar hingga akhirnya harus pergi mennggalkan Tanah Kelahiran kami sendiri. Asal kamu tahu, tidak semua Bangsa Necromenger itu jahat. Kami juga memiliki apa yang kalian sebuat akal, hati, nurani, moral dan aturan yang selalu kami junjung tinggi. Namun kadang

  • ATURAN LANGIT!    Pusaka Batu Bintang

    Skip : Tiga Bulan Kemudian.Langit menatap Cakrawala di atas sana dengan perasaan senang sekaligus sedih. Barisan Awan yang nampak berarak, berjalan dengan lambat, dihiasi dengan semburat lidah Mentari yang mengintip malu, menghadirkan Siluet gradasi spektrum warna yang Indah. Pagi ini dia diizinkan keluar dari sebuah Gua besar di antara Teluk Karang besar yang memghadap Langsung ke Samudera Lepas.Dia tidak pernah keluar dari Gua itu sebelumnya, bahkan untuk mendekati mulut Gua saja dia dilarang keras melakukannya. Dia hanya diizinkan berada di Pelataran Gua besar beralaskan pasir putih dan beberapa karang, yang sesekali dimasuki oleh Abrasi Air Laut. Langit sejak awal menyadari dia berada di Gua di pinggir Laut, ketika dia merasakan bau garam yang cukup santar. Dia juga selalu melihat air masuk ke tempatnya berada, serta seringnya suara ombak yang keras menghantam karang. Akhirnya, setelah tiga bulan berlalu, Langkt bisa menikmati udara kebebasan yang ssbenarnya. Bau garam dan he

  • ATURAN LANGIT!    Perjanjian Kematian

    Beberapa hari sebelumnya, Langit merasakan suasana dan aura berbeda malam ini. Selain hawa dingin yang terasa mencucuk tulang sum-sum, dia merasakan keheningan yang sangat tidak biasa. Ketika di malam-malam kemarin Langit masih bisa mendengar suara binatang-binatang malam yang saling bersahutan satu sama lain, kini dia merasakan hal yang berbeda. Suara-suara koor nyanyian binatang itu tidak terdengar malam ini. Seolah mereka ikut tertidur lelap di pangkuan malam yang menurutnya lebih dingin dibandingkan malam sebelumnya.Dia baru menyadari bahwa tempatnya di sekap, terdiri atas puluhan ruang gelap yang semuanya di peruntukan sebagai sel. Dari keseluruhan sel itu, Langit sudah mengira bahwa dia tidak sendirian berada di sini. Dengan sedikit Kuasa yang dia miliki. Langit bisa merasakan ada beberapa orang disana yang memiliki nasib tidak jauh berbeda dengan dirinya. Namun Langit tidak bisa menebak dan mendeteksi dengan jelas sampai sejauh mana, karena dia merasa Kuasa Kekuatannya sa

  • ATURAN LANGIT!    Badai Opini

    Beberapa hari kemudian, Andromeda sang Mentor mengumumkan bahwa salah satu Ketua Perwakilan Kadet telah meninggal Dunia, saat menjalani masa hukumannya.Dan Prosesi pemakaman sengaja sudah dilakukan satu hari sebelumnya. Semua itu dilakukan karena untuk menghindari gejolak dan opini negatif bahwa kadet baru tersebut telah meninggal dengan cara yang mengenaskan.Ya, Langit, salah satu Kadet berbakat telah pergi untuk selamanya. Sebagian besar para Kadet sontak merasa terkejjut dengan berita duka cita dan sangat mendadak tersebut. Sebagian dari mereka merasa tidak percaya mendengarnya dan memganggapnya Hoax. Karena mereka telah rahu siapa Langit. Bagiamana Kehebatan dan Sepak Terjangnya. Sebagian lagi ada yang merasa acuh tak acuh bahkan senang dengan kepergiannya. Sebagaian lagi yang memang tidak mengenal sosok Langit, mereka menanggapinya secara datar dan tidak merasa terbebani sama sekali. "Tuan Langit, aku tidak menyangka sama sekali ... Hiks...Hiks...!" Zulaikha tidak kuasa mena

  • ATURAN LANGIT!    Lima Tetua

    Andromeda memeriksa dengan teliti isi Penjara bercahaya suram tersebut. Ruang batu berukuran lima kali lima meter. Bak seorang Detektif, dia menyusuri setiap sudut dari ruang batu tersebut, lalu kembali sudut tengah, dimana bekas genangan darah dan seepihan daging serta tulang ynag nampak tercerai berai dan saling berceceran, mengeluarkan bau amis kemana-mana. Dia tidak menduga sama sekali, bahwa Kadet baru itu tiba-tiba saja mati dengan tubuh hancur dan luluh lantak tidak berbentuk, tanpa alasan yang jelas sama sekali. Dan yang paling penting, kenapa dia harus meninggal secara mengenaskan seperti itu? Apakah dia punya musuh di sini? Siapa manusianya yang telah tega melakukan hal tidak beradab dan mengerikan semacam itu? Bukankah kesalahan kadet ini tidaklah fatal? Kesalahan? Ya, Kadet ini memang telah melakukan sebuah kesalahan karena berani menginterupsi seorang paling berpengaruh di Akademi. Namun apakah hukuman ini setimpal untuk dosa yang sudah dia perbuat? Untuk sekedar di hu

  • ATURAN LANGIT!    New Problem

    "Hei bangunlah! Kamu belum mati kan?" seseorang berteriak sambil menyiramkan air dingin ke kepalanya. Langit mendadak sontak terbangun dan menemukan dirinya basah kuyup. Namun keadaannya saat ini agak lebih baik. Dia tidak telentang di lantai batu, melainkan sudah berada dalam posisi berdiri, walau posisi kedua tangan dan kdkinya masih terbelenggu oleh besi hitam yang sangat kuat!"Makanlah, kamu sudah empat hari pingsan, aku fikir kamu sudah mati!" ujar seorang penjaga muda beekumis tipis sambil mengantarkan makanan seadanya ke hadapan Langit. "Empat hari? Pantas saja tubuhku terasa lemah dan berat untuk di gerakan! Tunggu, bukankah kemarin aku sempat tersadar dan bicara dengan seseorang? Siapa namanya? Oh, aku menyebutnya Tuan Tanpa Wujud? Lalu, apakah aku pingsan lagi setelah itu?" batin Langit. Matanya kembali mengamati sekitar, ruang tahanan dari batu Hitam dan Jeruji besi besar yang berfungsi juga sebagai sebuah pintu, dimana sang Penjaga itu berada."Ketahuilah, jika itu orang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status