Part 30
Pada saat mereka sudah akan sampai lalu mereka berdua putar balik lagi dengan sepeda motornya.
"Ababg kenapa mutar balik?" Ucap Ari yang begitu penasaran.
"Ssttt.. sudah jangan banyak tanya akaita harus pergi terlebih dahulu, nanti akan Abang akan ucapkan." Ucapnya.
"Hmmm.. ok lah Bang."
Mereka berdua pergi lagi setelah melihat Ib-Ibu yang mengajak Ari untuk bergabung kerja sama dengannya, yang sudah di depan pintu kontrakkan.
Dan untungnya Ibu itu nggak tau kalau mereka berdua sudah pergi terlebih dahulu, dan nggak tau kalau dirinya tadi akan pulang dan nggak ketahuan akan suara motor Abang Ari.
Mereka berdua telah sampai di tempat kediaman teman Abangnya yang sudah akrab sekali kalau di bilang sahabat Abangnya Ari, kalau setiap ada masalah Abang Ari pasti akan selalu datang ke kontrakkan ini. Setelah itu Abang Ari langsung saja menyimpannya motor di area yang sudah tersedia tempat parkir. Yang jarak antara trmpat tingg
Part 31 Setelah Ari bertanya mereka berdua saling lirik-lirik kan. "Abang berdua kenapa diam? Dan kenapa saling lirik-lirik?" Tanya Ari yang merasa heran. "Hmmm.. nanti juga kamu tau kok Ri, sudah jangan banyak tanya, ayo di minum dan makan." Alex mengalihkan pembicaraan karena dia orangnya males untuk menjelaskan kembali tentang masalah Ibu-Ibu itu. "Oh iya benar, ayo kita makan." Abang Ari yang mengerti maksud dari Alex langsung mengalihkan juga karena mereka berdua saling memahami satu sama lain nya. "Oh, ok. Aku makan ya Bang." Ucap Ari yang merasa canggung dengan keduanya, dari setiap lirikan mata Abangnya dan temannya membuat dirinya peka dengan keadaan seperti ini. Mereka berdua saling terdiam sambil menikmati makanan yang telah di hidangkan oleh Alex, sedangkan Alex hanya diam saja dan tersenyum saja sebagai tidak ada hal penting yang harus di bahas. "Sudah habiskan saja ayo." Alex sambil menyodorkan makanan yang lain j
Part 32 Ari hanya melirik saja kepada Alex sedang kan yang dilirik nggak mengetahuinnya jalau Ari melirik dirinya. "Bang kenapa senyum-senyum?" Tanya Ari. "Oh.. nggak apa-apa sudah lanjutkan saja makan nya." Ucapnya. "Jadi benar ini boleh kami berdua menginap sebentar disinj ya hanya semalam saja." Ucap Abangnya Ari. "Iya.. boleh.. mau satu malam, 2 malam, tiga malam dilahkan.. pintu kontrakkan ku sudah terbuka buat kalian berdua, tenang saja kalau ada apa-apa kesini saja ya.. bersama aku.. ok. Jangan sungkan sungkan ok." Ucap Alex yang begitu telah menyakinkan Abangnya. "Baik, terimakasih bangat ya sobat.. aku nggak akan melupakan kebaikkan mu." Ucap nya. "Iya sama-sama, anggap saja ini rumah kamu ok, jangan sungkan-sungkan ya.. kan kita solud selalu bersama suka ataupun duka." Ucap Alex. "Hmm.. iya terimakasih bangat loh.. baru kali ini aku nginep biasannya kan aku kalau ada masalah hanya bisa curhat dan main saja." U
Part 33Ketika Ari sedang menghayal tiba-tiba saja dia di kagetkan oleh Abangnya."Hey.. ngelamun saja sambil senyum-senyum, lagi ngapain si? Nanti di aggap orang gila loh senyum-senyum segala." Ucap Abang nya sambil meledek dirinya."Ah Abang.. ganggu saja, aku itu nggak gila.. hanya saja..""Hanya saja apa?" Ucap Alex dan Abangnya bersamaan."Ih.. kalian Abang-abang ini ingin tau saja, kompak pula lagi berucapnya " Ucap Ari sambil senyum-senyum."Ya dong.. kan kita berdua solid iya nggak Bang?""Iya dong.. aku dan Alex itu bagaikan pulpen dan tutup saling melengkapi ya nggak sob" Abang Ari sambil menurunkan memainkan kedua halisnya sambil melirik Ari dan Alex."Yoi.. bro.. persahabatan takkan terlupakan." Ucap nya sambil tertawa."Hahaha hahaha iya.. iya aku juga tau kalian itu bagaikan kepompong.""Iya dong.." ucap mereka kompak kepada Ari.Hari semakin sore.. mereka semua akan bersiap-siap pergi ke waru
Part 34 Alex serta Abangnya Ari langsung menjatuhkan badannya ke kasur dan langsung merem di kedua nya. Ari langsung melongo dengan kelakuan Abangnya dan temannya. "Ih.. Abang-Abang.. bangun... katanya mau main gane malah tidur si." Ari kesel dengan mereka yang langsung saja tidur dengan pulas. Lalu Ari menarik kedua tangannya ke Alex dan Abangnya agar mereka terbangun. Tetapi hasilnya masih nihil, malah semakin saja tertidur. Ari akan melakukan hal apapun agar perjanjiannya dapat di tepati, lalu Ari langsung mengambil air ke kamar mandi untuk memercikkannya ke mereka semua, cara pertama masih saja tidak berhasil terus berlanjut dengan cara kedua yaitu menggelitikkan kaki mereka dengan kedua tangan nya sambil bergantian terus saja begitu sampai bangun hanya saja di kasih respon oleh mereka mengeliatkan badannya serta menggeser posisi kakinya. Masih saja belum berhasil cara kedua nya, baru saja dengan cara kedua Ari sudah lelah dan langsung akan mengik
Bab 35"Hmmm.. kalian ini main rahasia-rahasiaan.. ih nggak seru.""Nggak kok, nggak ada rahasia bener deh itu bisa tadi kita ngomongin soal Ibu-ibu yang ngincar Adek kamu, iya nggak dek?" Tanya Alex sambil mengedipkan mata."Oh.. iya bener Bang..""Benar ini serius? Kalian berdua ngggak lagi bohongin aku kan?" Tanyanya sambil menyipitkan mata dan mendekati Ari."Iya bener Bang." Ari sambil mengacungkan kedua tangannya berbentuk vi."Oh.. ok Abang percaya, lain kali jangan bisik-bisik lagi ya nggak baik nyembunyiin rahasia-rahasia.""Siap Bang.. tenang saja nggak kok.""Ok, ya sudah ayo kita pulang." Ajak Abangnya Ari."Ok siap Bang." Ari sambil melangkah kan kakinya keluar untuk memakai sepatunya."Aku pulang dulu ya mau antarkan adik aku ke tempat kediaman ku, terus nanti lanjut aku langsung pergi ke tempat pekerjaan.""Oh.. iya siap, aku tunggu ya disana." Jawab Alex.Ari dan Abangnya langsung men
Part 36Ari begitu tertidur pulas. Sehingga yang mengetuk pintu nya tidak terdengar sampai-sampai dia terbangun karnaa suara handphone nya berbunyi.Tenoneng.. neng.. neng.. tononeng.. neng.. neng.."Hmmm.. huam.. siapa si yang nelpon?" Gumamnya sambil menguap. Setelah dia bangun dan mengucek mata ternyata yang telpon Abangnya."Iya halo bang?""Kamu dimana?" Tanyanya."Aku di kamar Bang, emang ada apa?" Ucap Arisambil menguap."Buka pintunya Sekaran." Ucap Abangnya."Emang ada apa Bang?" Ucap Ari yang suaranya serak yang khas bangun tidur."Ini Abang sudah balik,""Oh iya, maaf bang tadi aku kunci pintunya, ya sudah aku buka pintunya."Ceklek.."Kenapa di kunci?" Tanya Abangnya."Nggak apa-apa Bang cuma lagi pengen aja." Ari sambil memberikan tanda Vi pada Abangnya."Kamu baru bangun tidur ya?" Tanya nya."Hehehe iya Bang, maaf tadi ketiduran." Ucapnya sambil nyengir."Oh
Part 37"Nggak, udah ayo kita main game." Ucap Abangnya yang mengalihkan pembicaraan."Hmm.. yaudah ayo." Lalu Ari beranjjak dan mengambil handphone nya dan sambil membuka aplikasi yang berwarna kuning yaitu H*g*."Kita main apa sekarang?" Tanya nya."Hmmm.. kita main ludo gimana?"" Boleh juga Bang kalau begitu ayo kita main.""Tapi.. sebelum main.. ada tantangannya ini.""Apa tuh bang tantangan nya?" Tanya Ari yang penasaran."Awal pertama kalah terlebih dahulu tidur duluan gimana?" Abangnya Ari sampai menurunkan naik kedua alisnya."Kok tantangan nya itu si Bang? Kurang seru ah." Jawab nya Ari yang kurang suka dengan tantangan nya."Ya terus apa dong?""Oh.. aku tau.. Abang yang kasih tantanggan seperti itu pasti ada maunya iya kan? Dan pasti Abang juga sudah ngantukkan sekarang juga?" Tebak nya."Hahaha, kau tau saja si Di, maksud Abang ya gitu sudah ngantuk ini.""Ah.. Abang mah gitu!" Ce
Part 38Kini Ari sehari-seharinya akan melakukan terlebih dahulu melakukan aktifitas untuk konten nya, selama dia belum bekerja, ya dia berharap mendapatkan hasil nya dari kontennya, walaupun nggak gampang yang iya pikirkan.Kesehariannya sekarang di sibukkan dengan konten-konten dan konten itu aja terus seperti nyanyi dan olahraga dan dia akan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan nya. Seiring berjalannya waktu tetap dia masih menjalankannya seperti itu dan suatu hari dia mendapatkan kabar jika ada lowongan di tempat Abang nya kerja disana. Dan dia sangat senang walaupun hanya baru mendapatkan kabar itu. Dan dia akan melakukan hal yang terbaik untuk Abang nya nanti dan dia janji tidak akan memalukan Abangnya yang sudah berusaha untuk dia memasukkan pekerjaan kepada nya."Ari, siap-siap ya besok kamu interview dan jangan lupa juga persyaratan di bawa oke." Abangnya Ari mengingatkan nya."Oh siap Bang, kalau itu si sudah pasti." Lalu Abangnya memang
Part 58 Ari begitu fokus dengan pekerjaannya sehingga keringat yang ada di pelipis keningnya keluar secara perlahan-lahan karna itu dirinya ada yang belum dia mengerti, di setiap yang dia lakukan dia selalu berusaha apa yang dia kerjakan, dan dia berusaha akan bisa tetapi kenyataan nya yang dia lakukan masih belum mampu untuk mengerjakannya. " Ari." Panggil senior " Iya kak." "Jika nanti kamu bener-bener bisa dan di tinggal suatu saat nanti, apa kamu bisa mengerjakannya kerja DDI bagian ini dengan sendirian?" Tanya senior padanya sambil menatap Ari. " Ah iya kak, aku pasti bisa." Jawab Ari yang masih binggung. " Bener kamu bisa? Itu cara gerak badan kamu seakan ada yang ingin kamu sampaikan." Ucap Senior yang masih memperhatikan gerakan Ari. " Hmmm.. ntah lah kak." Jujur Ari yang binggung dan ketauan gerak gerik darsi badan nya sendiri yang tak tau akan bisa atau tidak. " Ok baik lah, nanti jika belum terlalu bisa dan m
Part 57Lalu Ari langsung saja mengerjakan apa yang sudah di tunjukkan, setelah itu Ari begitu dengan hati-hati melakukannya." Aku harus bisa, aku harus bisa, aku harus bisa." Ucapan demi ucapan yang Ari ucap di dalam hatinya agar bisa melakukan pekerjaan ini walaupun pekerjaan ini agak sulit untuk dirinya karna beelum memiliki pengalaman dalam di bidang hal apapun membuat dirinya sekarang merasa tertekan walaupun dia tidak memberikan ekspresi apapun di wajah nya terhadap seniornya." Ari bagaimana dengan kerjanya?" Tanya senior." Oh.. iya kak pasti Ari bisa."" Ok, jika nanti 1 persatu sudah bisa nanti kamu langsung mengerjakan yang lain nya ya dan bantu bantu kakak."" Ok siap kak."Ari langsung berpindah posisi ke arah tempat yang di arah kan tadi dari seornag senior yang sudah bekerja lebih lama di banding kan dirinya yang baru masuk belum 1 Minggu ini." Aku yakin Tuhan tidak akan membebani kemampuan seseorang termasuk a
Part 56Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lagi untuk melanjutkan kembali bekerja, lalu Ari belok ke arah kiri sedangkan Rizki belok ke arah ke kanan, mereka saling melambaikan tangan sebagai pertanda masuk segera dan bekerja dengan penuh semangat, lalu mereka setelah itu masuk di tempat masing-masing, dan setelah itu Ari lalu melanjutkan kembali untuk bekerja dan bertemu dengan senior yang ada di sini." Hai kamu kemana tadi pas istirahat?" Tanya seniornya." Aku tadi diluar kak setelah makan." Sambil tersenyum Ari pada senior itu." Aku kira kamu aula."" Nggak kak aku bersama temen tadi di luar pas istirahat."" Oh.. iya iya." Hanya mangut"saja." Iya kak."" Ya sudah ayo kitaa bekerja kembali, semangat ya."" Sip kak."Lalu mereka kembali bekerja dengan semangat, Ari begitu semangatnya mendenger arahan dari senior nya,. Lalu Ari memulai belajar dengan hal hal lainnya, mulai dari menghafal kode untuk meng
Part 55Lalu Ari langsung mengerjakan nya dengan pelan-pelan sambil mengamati nya dengan baik-baik dan teliti, mulai dia mengukur dari Reng nya, panjang total nya, diameter, semuanya sampai detail harus di ukur.Ari begitu sangat teliti sekali sampai dia bener-bener memahaminya.Seterus nya Ari melakukanya secara berulang ulang lagi sampai bener-bener bisa dan paham. Ari sekarang memiliki kegiatan nya dengan bekerja dia bisa memberikannya suatu saat nanti kepada orangtuanya yang berada di sebrang. Ari begitu semangat sekali melakukannya sehingga tak terasa dia menyelesaikan dengan baik dan Bel pun berbunyi yang menandakan bel istirahat." Ari.. ayo kita istirahat dulu." Ajak senior nyapada Ari." Oh, iya kak."" Ayo.""Ari." Panggil Rizki ketika melihat Ari keluar dari line." Oh.. iya Rizki."" Gimana tadi kerjanya bisa?" Tanyanya." Iya." Aku tersenyum." Syukurlah."" Kalau kamu gimana?" Tanya Ari
Part 54Lalu Ari begitu dengan teliti setiap gerak gerkkan senior tersebut membuat dia menjadi tahu tentang ini. Ini sangat berharga sekali buat diri Ari yang masih lulus dan bisa mengenal dengan dunia industri." Ok Ari Sekarang kamu coba sendiri ya, aku mau kejar pekerjaan yang lain belum aku selesaikan." Ucapnya sambil berlalu dari hadapan Ari.Ari meencoba mempraktekkannya dengan sendirinya walaupun masih menyoba semua nya dari yang pertama sampai yang finishing nya." Ternyata tidak lah segampang yang aku pikirkan." Bathin Ari yang masih sibuk berkutat di tempat nya." Ari gimana apa yang belum di pahami " tanyanya yang langsung tau di benak Ari." Oh.. iya kak, kalau ini gimana ya cara membedakannya." Tanya Ari." Ini bedanya hanya 1 saja."" Satu gimana kak?"" Jika di No itu tidak masuk berati harus di kecilkan dari pemotongan mesinnya, terus kalau buat Go jika ke besaran berarti harus di kecil''an juga sama dari
Part 53Lalu langkah kami semua mengikuti arah seorang perekrut itu, Ari begitu senang sekali menjadi tau tentang perusahaan, dan setiap langkah kakinya melihat orang-orang yang bekerja dengan begitu semangat demi sesuap nasi dan demi mengubah nasib, perjuangannya begitu bikin Ari salut, dan dia merasa masih belum bisa seperti mereka karna dia merasa masih harus belajar dari mereka, setiap langkah demi langkah Ari melihat tengak tengok kanan dan kiri begitu semangat para pekerja disini. Ari kini merasa berbeda dengan yang lainnya dengan melihat semua orang yang begitu bekerja dengan baik dan dia akan berusaha belajar dari mereka semua.hidup itu penuh perjuangan dan harus bisa ini dan itu walaupun kita hanya bisa memiliki skill tapi skill itu tidak di pergunakan sama saja bohong, Bathin Ari.Ketika semuanya sudah mengelilingi semua perusahaan ini dan acara memperkenalkan perusahaan ini pada kami semua, kini Ari akan menjadi lebih berpengetahuan yang tadi n
Part 52 " Ok perhatiannya sini lihat ke depan " ucapnya. lalu semuanya langsung menghadap kedepan dan fokus melihat seorang perekrut pegang barang. " Kalian semua sudah selesai menulis kan?" Tanya nya kembali. " Sudah Pak." Ucap kami kompak. " Ok ini saya akan menunjukkan barang yang akan kalian kerjakan nanti di lapangan ya." Ucapnya menjeda. " Nah.. ini barang yang panjang namanya calioer dan ini satunya lagi diameter, nanti kalian satu persatu akan maju ya ke depan untuk kita langsung praktekkan." Ucapnya sambil memegang barang tersebut. " Ok.. mulai dari pojok kanan ya, silahkan berdiri dan duduk di depan barang ini ya." " Sekarang kamu pegang barang ini dan piston ini." Ucapnya. " Sekarang kamu lihat dulu ya contoh yang saya berikan." Lalu seorang perekrut itu memberikan contoh kepada yang pertama duduk di depan barang itu. " Sini pinjem dulu calipernya, jadi begini caranya, kamu lihat saya cara mengukur, i
Part 51 Kami semua tertiba mengikuti arahannya, aku selalu ingat perkataan Abang ku itu, dia bilang harus mengikuti saja setiap arahan yang dia berikan begitu lah ucapan Abang ku. Hanya beberapa menit saja, seorang perekrut itu balik lagi dan duduk di tempat nya kembali. " Hmm.. bagiamana bagian ini apakah sudah di tulis semua?" Tanyanya yang menunjuk ke papan board ini. Lalu ada yang menjawab. " Belum semua Pak, ini aku sebentar lagi akan selesai di bagian itu." Ucapnya. " Ok lanjutkan saja ya, bagi kalau sudah selesai bilang ya. " Ucapnya. Semuanya bener-bener tertib dan mengikuti semua arahan yang beliau katakan, bener kata Abang aku harus mengikutinya, karna ini menurut ku ilmu yang harus aku ambil banyak juga pelajaran yang harus kita gali. Rizki yang berada di samping ku hanya terdiam saja dari tadi tanpa ada ekspresi apapun dari nya. " Rizki kamu sudah selesai menulis?" Tanya A*i pada Rizki. " sudah." Ucapnya sin
Part 50Lalu kami semua yang mengikuti tes mengambil pulpen dan buku masing-masing di dalam tas yang sudah kami siapkan, setelah itu kami semua baru mencatat tulisan dari papan board di pindahkan ke dalam buku kami masing-masing." Baik kalian semua setelah menulis jangan lupa nanti lihat ke kami, karna kami akan memberikan penjelasan serta memberikan cara dan metode untuk kalian kerjakan." Ucap seseorang yang akan merekrut kami.Hening beberapa aat karena semua nya masih fokus menulis di papan board nya itu. Setelah selesai menulis nya lalu seorang perekrut itu membawa alat-alat nya dari bawah ke ruangan tempat dimana anak-anak calon karyawan akan di berikan contoh." Baik, perhatiannya saya minta kemaluan, apakah kalian semuanya sudah menulis?" Tanya nya." Sudah Pak." Ucap kami serentak." Baik.. boleh saya ingin mengetahui nama-nama kalian nanti maju ya satu persatu mulai dari pojok kanan." Ucapnya." Silahkan di mulai dari sekara