Bab 35
"Hmmm.. kalian ini main rahasia-rahasiaan.. ih nggak seru."
"Nggak kok, nggak ada rahasia bener deh itu bisa tadi kita ngomongin soal Ibu-ibu yang ngincar Adek kamu, iya nggak dek?" Tanya Alex sambil mengedipkan mata.
"Oh.. iya bener Bang.."
"Benar ini serius? Kalian berdua ngggak lagi bohongin aku kan?" Tanyanya sambil menyipitkan mata dan mendekati Ari.
"Iya bener Bang." Ari sambil mengacungkan kedua tangannya berbentuk vi.
"Oh.. ok Abang percaya, lain kali jangan bisik-bisik lagi ya nggak baik nyembunyiin rahasia-rahasia."
"Siap Bang.. tenang saja nggak kok."
"Ok, ya sudah ayo kita pulang." Ajak Abangnya Ari.
"Ok siap Bang." Ari sambil melangkah kan kakinya keluar untuk memakai sepatunya.
"Aku pulang dulu ya mau antarkan adik aku ke tempat kediaman ku, terus nanti lanjut aku langsung pergi ke tempat pekerjaan."
"Oh.. iya siap, aku tunggu ya disana." Jawab Alex.
Ari dan Abangnya langsung men
Part 36Ari begitu tertidur pulas. Sehingga yang mengetuk pintu nya tidak terdengar sampai-sampai dia terbangun karnaa suara handphone nya berbunyi.Tenoneng.. neng.. neng.. tononeng.. neng.. neng.."Hmmm.. huam.. siapa si yang nelpon?" Gumamnya sambil menguap. Setelah dia bangun dan mengucek mata ternyata yang telpon Abangnya."Iya halo bang?""Kamu dimana?" Tanyanya."Aku di kamar Bang, emang ada apa?" Ucap Arisambil menguap."Buka pintunya Sekaran." Ucap Abangnya."Emang ada apa Bang?" Ucap Ari yang suaranya serak yang khas bangun tidur."Ini Abang sudah balik,""Oh iya, maaf bang tadi aku kunci pintunya, ya sudah aku buka pintunya."Ceklek.."Kenapa di kunci?" Tanya Abangnya."Nggak apa-apa Bang cuma lagi pengen aja." Ari sambil memberikan tanda Vi pada Abangnya."Kamu baru bangun tidur ya?" Tanya nya."Hehehe iya Bang, maaf tadi ketiduran." Ucapnya sambil nyengir."Oh
Part 37"Nggak, udah ayo kita main game." Ucap Abangnya yang mengalihkan pembicaraan."Hmm.. yaudah ayo." Lalu Ari beranjjak dan mengambil handphone nya dan sambil membuka aplikasi yang berwarna kuning yaitu H*g*."Kita main apa sekarang?" Tanya nya."Hmmm.. kita main ludo gimana?"" Boleh juga Bang kalau begitu ayo kita main.""Tapi.. sebelum main.. ada tantangannya ini.""Apa tuh bang tantangan nya?" Tanya Ari yang penasaran."Awal pertama kalah terlebih dahulu tidur duluan gimana?" Abangnya Ari sampai menurunkan naik kedua alisnya."Kok tantangan nya itu si Bang? Kurang seru ah." Jawab nya Ari yang kurang suka dengan tantangan nya."Ya terus apa dong?""Oh.. aku tau.. Abang yang kasih tantanggan seperti itu pasti ada maunya iya kan? Dan pasti Abang juga sudah ngantukkan sekarang juga?" Tebak nya."Hahaha, kau tau saja si Di, maksud Abang ya gitu sudah ngantuk ini.""Ah.. Abang mah gitu!" Ce
Part 38Kini Ari sehari-seharinya akan melakukan terlebih dahulu melakukan aktifitas untuk konten nya, selama dia belum bekerja, ya dia berharap mendapatkan hasil nya dari kontennya, walaupun nggak gampang yang iya pikirkan.Kesehariannya sekarang di sibukkan dengan konten-konten dan konten itu aja terus seperti nyanyi dan olahraga dan dia akan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan nya. Seiring berjalannya waktu tetap dia masih menjalankannya seperti itu dan suatu hari dia mendapatkan kabar jika ada lowongan di tempat Abang nya kerja disana. Dan dia sangat senang walaupun hanya baru mendapatkan kabar itu. Dan dia akan melakukan hal yang terbaik untuk Abang nya nanti dan dia janji tidak akan memalukan Abangnya yang sudah berusaha untuk dia memasukkan pekerjaan kepada nya."Ari, siap-siap ya besok kamu interview dan jangan lupa juga persyaratan di bawa oke." Abangnya Ari mengingatkan nya."Oh siap Bang, kalau itu si sudah pasti." Lalu Abangnya memang
Part 39 Keesokka harinya Ari terbangun lebih pagi di bandingkan dengan Abangnya yang sebaliknya. Lalu Ari melihat gadget nya yang telah menunjukkan pukul 04:20 setelah melihat itu dia langsung saja ke kamar mandi untuk mencuci mukanya setelah itu dia memastikan semua persyaratannya agar tidak ada satu pun yang tertinggal dan dia akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya, Ibu, Adik-adiknya dan Tante serta Om nya yang berada di desa. Setelah memastikannya bahwa persyaratan yang akan dia bawa ke tempat pekerjaan dimana Abangnya telah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya disini kini dia akan mengikuti jejak Abangnya dan Ari berharap akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya yang sudah berusaha memasukkan nya. Kini jam menunjukkan pukul 04:55 menit daa sekarang Ari siap''untuk mandi dan berangkat ke pekerjaannya dan dia berharap semoga dia di terima di tempat kerja Abangnya walaupun ini awaal Ari amelamar pekerjaan. Setelah mandi dan berpakaian r
Part 40 Abang nya Ari setelah Absen tiba saja dia menghampiri Ari yang sedang duduk di bbangku yang sudah tersediakam dekat tempat satpam. "Ri gimana sudah di panggil?" "Belum Bang, ini cuma aku aja yang interview?"tanya Ari yang penasaran ingin mengetahui lebih lanjut berapa orang yang akan interview. "Nggak kamu aja kok, sini lihat deh yang dekat pohon itu, kamu lihat kan?" Ucapnya sejenak lalu melanjutkan nya kembali. "Itu 5 orang yang sedang duduk di bawah pohon itu lagi nungguin bel berbunyi, jika sudah bel berbunyi maka dia akan masuk dan duduk bergabung dengan kkamu disini." Ucap Abangnya. "Loh, kok gitu? Kenapa nggak sekarang aja mereka masuk dan duduk bergabung dengan aku?" Tanya Ari yang merasa binggung dengan perkataan nya. "Nah binggung kan, maksud dari Abang?" Ari menggangguk. "Mereka semua itu hanya sekedar anak tetangga bukan adik atau saudara kandungnya, mereka semua jika ingin masuk dan melalui orang da
Part 41 Dengan hitungan ke tiga semuanya pada menunduk tidak ada yang bubar sama Sekalipun, ada juga yang berdiri tegak walaupun dengan terik matahari yang begitu menyengat membuat mereka tidak lah gentar. "Ok dengan hitungan ketiga bener-bener tidak ada yang keluar, aku akan pertimbangkan dulu, lalu gitu saya permisi dan nanti akan ada yang mengurus kalian tentang rekrutan ini, jika tidak ada yang siap di saat ini, lebih baik membubarkan diri saja, silahkan kami tidak akan melarangnya. Siapapun itu kami akan memberikan nya." Ucapnya yang langsung saja meninggalkan area lapangan perekrutan karyawan. Jam terus berputar dan menunjukkan puku 10:30 mereka masih tetap berdiri walaupun orang yang merekrutnya sudah pergi dari hadapan mereka. Tiba-tiba saja ada yang datang untuk menyampaikan agar mereka semua istirahat terlebih dahulu dan tidak ada yang mau seleksi karyawan nya terjadi namanya pingsan karna kita tidak tau gimana fisik-fisik anak jaman sekarang begitu
Part 42Ternyata barang itu sebuah ember dan cangkul, ntah lah ujian apa yang akan Ari hadapi nanti, dan Ari masih binggung apa hubungan nya masa penyeleksian dan perekrutan pekerja, dan sekarang dia masih berpikir, tapi dia akan berpikir jernih walaupun didalam benaknya masih bertanya-tanya."Rizki..Riz.." panggilan Ari pelam kepada Rizki, lalu Rizki menengok ketika di panggil oleh Ari."Iya Ri, kenapa?" Ucapnya pelan."Ini maksudnya apa ya? Kok nyari perekrutan kok seperti ini?" Tanya Ari pada Rizki, sedangkan Rizki menggelikan bahun dan berkata."Ikutin saja, semoga kita lolos ya." Ari menggangguk kan kepalanya dan tiba-tiba saja orang yang berada di depan berbicara dan akan memberikan aba-aba pada perkrut karyawan."Ok.. rekan-rekan yang saya bawa ini adalah ember dan cangkul, kalian pasti bertanya-tanya kan tentang yang saya bawa ini?" Ucapnya lalu menjeda."Ini hanya untuk menguji kalian kuat atau tidak nanti kalian masukkan pas
Part 43 Setelah mendengar suara peluit itu lalu semua calon karyawan dihentikan beraktifitas nya karna menandakan permainan selesai. "Ok.. permainan kalian semua sudah selesai, semuanya ayo berbaris dengan hasil kalian masing-masing di depan gundukan pasir yang telah kalian kumpulkan." Lalu semua nya langsung berlari dan mengikuti semua aba-aba yang sudah di tentukan. Ari melihat banyak yang hanya mendapatkan gundukan pasir yang sedikit darinya dan dia berharap bisa memenangkan permainan ini. "Rizki kita sepertinya paling unggul deh, karna semua nya yang aku lihat pasirnya nggak banyak bangat dibanding kita." Bisik Ari yang berada di tengah-tengah dekat Rizki. Sedangkan Rizki hanya menanggapi dengan senyum nya saja. "Baik kita nilai terlebih dahulu dari keunggulan pasirnya serta cara tadi kalian mengambil pasir serta mencangkul, ok kita mulai dari pojok sebelah kanan ya." Ucap orang yang akan menilai. "Ok, perkenalkan diri kalian ya, sertakan