Part 38
Kini Ari sehari-seharinya akan melakukan terlebih dahulu melakukan aktifitas untuk konten nya, selama dia belum bekerja, ya dia berharap mendapatkan hasil nya dari kontennya, walaupun nggak gampang yang iya pikirkan.
Kesehariannya sekarang di sibukkan dengan konten-konten dan konten itu aja terus seperti nyanyi dan olahraga dan dia akan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan nya. Seiring berjalannya waktu tetap dia masih menjalankannya seperti itu dan suatu hari dia mendapatkan kabar jika ada lowongan di tempat Abang nya kerja disana. Dan dia sangat senang walaupun hanya baru mendapatkan kabar itu. Dan dia akan melakukan hal yang terbaik untuk Abang nya nanti dan dia janji tidak akan memalukan Abangnya yang sudah berusaha untuk dia memasukkan pekerjaan kepada nya.
"Ari, siap-siap ya besok kamu interview dan jangan lupa juga persyaratan di bawa oke." Abangnya Ari mengingatkan nya.
"Oh siap Bang, kalau itu si sudah pasti." Lalu Abangnya memang
Part 39 Keesokka harinya Ari terbangun lebih pagi di bandingkan dengan Abangnya yang sebaliknya. Lalu Ari melihat gadget nya yang telah menunjukkan pukul 04:20 setelah melihat itu dia langsung saja ke kamar mandi untuk mencuci mukanya setelah itu dia memastikan semua persyaratannya agar tidak ada satu pun yang tertinggal dan dia akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya, Ibu, Adik-adiknya dan Tante serta Om nya yang berada di desa. Setelah memastikannya bahwa persyaratan yang akan dia bawa ke tempat pekerjaan dimana Abangnya telah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya disini kini dia akan mengikuti jejak Abangnya dan Ari berharap akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya yang sudah berusaha memasukkan nya. Kini jam menunjukkan pukul 04:55 menit daa sekarang Ari siap''untuk mandi dan berangkat ke pekerjaannya dan dia berharap semoga dia di terima di tempat kerja Abangnya walaupun ini awaal Ari amelamar pekerjaan. Setelah mandi dan berpakaian r
Part 40 Abang nya Ari setelah Absen tiba saja dia menghampiri Ari yang sedang duduk di bbangku yang sudah tersediakam dekat tempat satpam. "Ri gimana sudah di panggil?" "Belum Bang, ini cuma aku aja yang interview?"tanya Ari yang penasaran ingin mengetahui lebih lanjut berapa orang yang akan interview. "Nggak kamu aja kok, sini lihat deh yang dekat pohon itu, kamu lihat kan?" Ucapnya sejenak lalu melanjutkan nya kembali. "Itu 5 orang yang sedang duduk di bawah pohon itu lagi nungguin bel berbunyi, jika sudah bel berbunyi maka dia akan masuk dan duduk bergabung dengan kkamu disini." Ucap Abangnya. "Loh, kok gitu? Kenapa nggak sekarang aja mereka masuk dan duduk bergabung dengan aku?" Tanya Ari yang merasa binggung dengan perkataan nya. "Nah binggung kan, maksud dari Abang?" Ari menggangguk. "Mereka semua itu hanya sekedar anak tetangga bukan adik atau saudara kandungnya, mereka semua jika ingin masuk dan melalui orang da
Part 41 Dengan hitungan ke tiga semuanya pada menunduk tidak ada yang bubar sama Sekalipun, ada juga yang berdiri tegak walaupun dengan terik matahari yang begitu menyengat membuat mereka tidak lah gentar. "Ok dengan hitungan ketiga bener-bener tidak ada yang keluar, aku akan pertimbangkan dulu, lalu gitu saya permisi dan nanti akan ada yang mengurus kalian tentang rekrutan ini, jika tidak ada yang siap di saat ini, lebih baik membubarkan diri saja, silahkan kami tidak akan melarangnya. Siapapun itu kami akan memberikan nya." Ucapnya yang langsung saja meninggalkan area lapangan perekrutan karyawan. Jam terus berputar dan menunjukkan puku 10:30 mereka masih tetap berdiri walaupun orang yang merekrutnya sudah pergi dari hadapan mereka. Tiba-tiba saja ada yang datang untuk menyampaikan agar mereka semua istirahat terlebih dahulu dan tidak ada yang mau seleksi karyawan nya terjadi namanya pingsan karna kita tidak tau gimana fisik-fisik anak jaman sekarang begitu
Part 42Ternyata barang itu sebuah ember dan cangkul, ntah lah ujian apa yang akan Ari hadapi nanti, dan Ari masih binggung apa hubungan nya masa penyeleksian dan perekrutan pekerja, dan sekarang dia masih berpikir, tapi dia akan berpikir jernih walaupun didalam benaknya masih bertanya-tanya."Rizki..Riz.." panggilan Ari pelam kepada Rizki, lalu Rizki menengok ketika di panggil oleh Ari."Iya Ri, kenapa?" Ucapnya pelan."Ini maksudnya apa ya? Kok nyari perekrutan kok seperti ini?" Tanya Ari pada Rizki, sedangkan Rizki menggelikan bahun dan berkata."Ikutin saja, semoga kita lolos ya." Ari menggangguk kan kepalanya dan tiba-tiba saja orang yang berada di depan berbicara dan akan memberikan aba-aba pada perkrut karyawan."Ok.. rekan-rekan yang saya bawa ini adalah ember dan cangkul, kalian pasti bertanya-tanya kan tentang yang saya bawa ini?" Ucapnya lalu menjeda."Ini hanya untuk menguji kalian kuat atau tidak nanti kalian masukkan pas
Part 43 Setelah mendengar suara peluit itu lalu semua calon karyawan dihentikan beraktifitas nya karna menandakan permainan selesai. "Ok.. permainan kalian semua sudah selesai, semuanya ayo berbaris dengan hasil kalian masing-masing di depan gundukan pasir yang telah kalian kumpulkan." Lalu semua nya langsung berlari dan mengikuti semua aba-aba yang sudah di tentukan. Ari melihat banyak yang hanya mendapatkan gundukan pasir yang sedikit darinya dan dia berharap bisa memenangkan permainan ini. "Rizki kita sepertinya paling unggul deh, karna semua nya yang aku lihat pasirnya nggak banyak bangat dibanding kita." Bisik Ari yang berada di tengah-tengah dekat Rizki. Sedangkan Rizki hanya menanggapi dengan senyum nya saja. "Baik kita nilai terlebih dahulu dari keunggulan pasirnya serta cara tadi kalian mengambil pasir serta mencangkul, ok kita mulai dari pojok sebelah kanan ya." Ucap orang yang akan menilai. "Ok, perkenalkan diri kalian ya, sertakan
Part 44" Perusahaan ini produksinya bagus, dan saya menyukainya. Maka dari itu saya ingin masuk ke dala perusahaan ini jika Ibu berkenan saya akan melakukan hal yang terbaik untuk perusahaan ini." Ucap Ari penuh dengan yaakin."Hmmm.. ok next.. apa yang akan kamu berikan kepada perusahaan ini jika.. ada hal yang membuat kamu tidak ingin melakukan?"" Saya akan memberikan yang terbaik pada perusahaan ini, seandainya saya nggak mau melakukannya, saya akan berusaha memberikan motivasi pada diri sendiri agar melakukan nya dengan baik jika itu ada kendala apapun di dalam aktifitas ini.""Hmmm.. kalau boleh tau motivasinya seperti apa?" Tanya HRD."Motivasi yang saya akan lakukan yaitu mengingat semua kerja keras Ibu dan Ayah saya untuk membesarka diri ini, walaupun sering banyak ujian menghadap akan saya ingat itu semua dan itu akan menambah semangat pada diri sendiri.""Hmmm.. ok kalau begitu silahkan anda pergi untuk di cek ke tahap selanjutny
Part 45Setelah Ari selesai di cek up nya, lalu Ari langsung pergi ke tempat dimana Rizki duduk disana yang menungguinya. Ari berjalan yang lumayan jauh dari lokasinya karna perusahaan itu besar dan memiliki tanah seluas 2 hektar, jadi tempat menuju ke Rizki hanya membutuhkan jalan 5 menit saja dari Dimana Ari setelah selesai di cek up." Hay gimana tadi lancar?" Tanya Rizki pada Ari yang sedang menghampirinya sambil tersenyum." Iya, sendiri nya gimana tadi?" Tanya Ari balik sambil tersenyum dan duduk di sampingnya Rizki."Alhamdulillah, aku lancar." Ucap Rizki tersenyum."Oh, iya gimana tadi pas di tanya-tanya?" Tanya Ari." Iya Alhamdulillah lancar juga, memangnya kalau kamu gimana?" Ucap Rizki sambil menghadap Ari." Iya aku juga lancar, semoga saja kita secepatnya di proses ya, dan kepilih." senyum wajah Ari kepada Rizki."Aamiin." Lalu mereka berdua tersenyum dan mereka yakin bisa dan lolos.Lalu mereka
Part 46Mereka berdua sudah duduk dan bercerita cerita tentang masa masa sekolah yang menurut mereka berdua dimana masa masa itu merupakan cerita yang tak akan mereka melupakan banyak suka duka yang mereka hadapi dan banyak juga kenang kenangan yang indah.Beberapa menit kemudian bel bersuara dan menandakan ada perggantian sift di perusahaan tersebut.Ari dan Rizki masih setia duduk di bawah pohon besar itu yang suasana nya yang adem dan sejuk membuat mereka berdua menjadi nyaman di sana.Tiba-tiba saja Abang nya Ari datang dan menghampiri mereka lalu langsung saja mengajak Ari untuk pulang."Ari ayo kita pulang." Ajak Abangnya setelah pencet pencet pinjer print dan mengambil motornya yang berada ditempat parkirannya."Iya Bang." Ucap Ari mengangguk lalu berpamitan pada Rizki dengan memberikan kode pakai mata berkedip. Rizki mengangguk dan langsung pergi dari hadapan Ari dan Abang nya."Ya sudah, ayo naik." Ucap Abangnya, langsung saj