Part 39
Keesokka harinya Ari terbangun lebih pagi di bandingkan dengan Abangnya yang sebaliknya. Lalu Ari melihat gadget nya yang telah menunjukkan pukul 04:20 setelah melihat itu dia langsung saja ke kamar mandi untuk mencuci mukanya setelah itu dia memastikan semua persyaratannya agar tidak ada satu pun yang tertinggal dan dia akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya, Ibu, Adik-adiknya dan Tante serta Om nya yang berada di desa.
Setelah memastikannya bahwa persyaratan yang akan dia bawa ke tempat pekerjaan dimana Abangnya telah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya disini kini dia akan mengikuti jejak Abangnya dan Ari berharap akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya yang sudah berusaha memasukkan nya.
Kini jam menunjukkan pukul 04:55 menit daa sekarang Ari siap''untuk mandi dan berangkat ke pekerjaannya dan dia berharap semoga dia di terima di tempat kerja Abangnya walaupun ini awaal Ari amelamar pekerjaan.
Setelah mandi dan berpakaian r
Part 40 Abang nya Ari setelah Absen tiba saja dia menghampiri Ari yang sedang duduk di bbangku yang sudah tersediakam dekat tempat satpam. "Ri gimana sudah di panggil?" "Belum Bang, ini cuma aku aja yang interview?"tanya Ari yang penasaran ingin mengetahui lebih lanjut berapa orang yang akan interview. "Nggak kamu aja kok, sini lihat deh yang dekat pohon itu, kamu lihat kan?" Ucapnya sejenak lalu melanjutkan nya kembali. "Itu 5 orang yang sedang duduk di bawah pohon itu lagi nungguin bel berbunyi, jika sudah bel berbunyi maka dia akan masuk dan duduk bergabung dengan kkamu disini." Ucap Abangnya. "Loh, kok gitu? Kenapa nggak sekarang aja mereka masuk dan duduk bergabung dengan aku?" Tanya Ari yang merasa binggung dengan perkataan nya. "Nah binggung kan, maksud dari Abang?" Ari menggangguk. "Mereka semua itu hanya sekedar anak tetangga bukan adik atau saudara kandungnya, mereka semua jika ingin masuk dan melalui orang da
Part 41 Dengan hitungan ke tiga semuanya pada menunduk tidak ada yang bubar sama Sekalipun, ada juga yang berdiri tegak walaupun dengan terik matahari yang begitu menyengat membuat mereka tidak lah gentar. "Ok dengan hitungan ketiga bener-bener tidak ada yang keluar, aku akan pertimbangkan dulu, lalu gitu saya permisi dan nanti akan ada yang mengurus kalian tentang rekrutan ini, jika tidak ada yang siap di saat ini, lebih baik membubarkan diri saja, silahkan kami tidak akan melarangnya. Siapapun itu kami akan memberikan nya." Ucapnya yang langsung saja meninggalkan area lapangan perekrutan karyawan. Jam terus berputar dan menunjukkan puku 10:30 mereka masih tetap berdiri walaupun orang yang merekrutnya sudah pergi dari hadapan mereka. Tiba-tiba saja ada yang datang untuk menyampaikan agar mereka semua istirahat terlebih dahulu dan tidak ada yang mau seleksi karyawan nya terjadi namanya pingsan karna kita tidak tau gimana fisik-fisik anak jaman sekarang begitu
Part 42Ternyata barang itu sebuah ember dan cangkul, ntah lah ujian apa yang akan Ari hadapi nanti, dan Ari masih binggung apa hubungan nya masa penyeleksian dan perekrutan pekerja, dan sekarang dia masih berpikir, tapi dia akan berpikir jernih walaupun didalam benaknya masih bertanya-tanya."Rizki..Riz.." panggilan Ari pelam kepada Rizki, lalu Rizki menengok ketika di panggil oleh Ari."Iya Ri, kenapa?" Ucapnya pelan."Ini maksudnya apa ya? Kok nyari perekrutan kok seperti ini?" Tanya Ari pada Rizki, sedangkan Rizki menggelikan bahun dan berkata."Ikutin saja, semoga kita lolos ya." Ari menggangguk kan kepalanya dan tiba-tiba saja orang yang berada di depan berbicara dan akan memberikan aba-aba pada perkrut karyawan."Ok.. rekan-rekan yang saya bawa ini adalah ember dan cangkul, kalian pasti bertanya-tanya kan tentang yang saya bawa ini?" Ucapnya lalu menjeda."Ini hanya untuk menguji kalian kuat atau tidak nanti kalian masukkan pas
Part 43 Setelah mendengar suara peluit itu lalu semua calon karyawan dihentikan beraktifitas nya karna menandakan permainan selesai. "Ok.. permainan kalian semua sudah selesai, semuanya ayo berbaris dengan hasil kalian masing-masing di depan gundukan pasir yang telah kalian kumpulkan." Lalu semua nya langsung berlari dan mengikuti semua aba-aba yang sudah di tentukan. Ari melihat banyak yang hanya mendapatkan gundukan pasir yang sedikit darinya dan dia berharap bisa memenangkan permainan ini. "Rizki kita sepertinya paling unggul deh, karna semua nya yang aku lihat pasirnya nggak banyak bangat dibanding kita." Bisik Ari yang berada di tengah-tengah dekat Rizki. Sedangkan Rizki hanya menanggapi dengan senyum nya saja. "Baik kita nilai terlebih dahulu dari keunggulan pasirnya serta cara tadi kalian mengambil pasir serta mencangkul, ok kita mulai dari pojok sebelah kanan ya." Ucap orang yang akan menilai. "Ok, perkenalkan diri kalian ya, sertakan
Part 44" Perusahaan ini produksinya bagus, dan saya menyukainya. Maka dari itu saya ingin masuk ke dala perusahaan ini jika Ibu berkenan saya akan melakukan hal yang terbaik untuk perusahaan ini." Ucap Ari penuh dengan yaakin."Hmmm.. ok next.. apa yang akan kamu berikan kepada perusahaan ini jika.. ada hal yang membuat kamu tidak ingin melakukan?"" Saya akan memberikan yang terbaik pada perusahaan ini, seandainya saya nggak mau melakukannya, saya akan berusaha memberikan motivasi pada diri sendiri agar melakukan nya dengan baik jika itu ada kendala apapun di dalam aktifitas ini.""Hmmm.. kalau boleh tau motivasinya seperti apa?" Tanya HRD."Motivasi yang saya akan lakukan yaitu mengingat semua kerja keras Ibu dan Ayah saya untuk membesarka diri ini, walaupun sering banyak ujian menghadap akan saya ingat itu semua dan itu akan menambah semangat pada diri sendiri.""Hmmm.. ok kalau begitu silahkan anda pergi untuk di cek ke tahap selanjutny
Part 45Setelah Ari selesai di cek up nya, lalu Ari langsung pergi ke tempat dimana Rizki duduk disana yang menungguinya. Ari berjalan yang lumayan jauh dari lokasinya karna perusahaan itu besar dan memiliki tanah seluas 2 hektar, jadi tempat menuju ke Rizki hanya membutuhkan jalan 5 menit saja dari Dimana Ari setelah selesai di cek up." Hay gimana tadi lancar?" Tanya Rizki pada Ari yang sedang menghampirinya sambil tersenyum." Iya, sendiri nya gimana tadi?" Tanya Ari balik sambil tersenyum dan duduk di sampingnya Rizki."Alhamdulillah, aku lancar." Ucap Rizki tersenyum."Oh, iya gimana tadi pas di tanya-tanya?" Tanya Ari." Iya Alhamdulillah lancar juga, memangnya kalau kamu gimana?" Ucap Rizki sambil menghadap Ari." Iya aku juga lancar, semoga saja kita secepatnya di proses ya, dan kepilih." senyum wajah Ari kepada Rizki."Aamiin." Lalu mereka berdua tersenyum dan mereka yakin bisa dan lolos.Lalu mereka
Part 46Mereka berdua sudah duduk dan bercerita cerita tentang masa masa sekolah yang menurut mereka berdua dimana masa masa itu merupakan cerita yang tak akan mereka melupakan banyak suka duka yang mereka hadapi dan banyak juga kenang kenangan yang indah.Beberapa menit kemudian bel bersuara dan menandakan ada perggantian sift di perusahaan tersebut.Ari dan Rizki masih setia duduk di bawah pohon besar itu yang suasana nya yang adem dan sejuk membuat mereka berdua menjadi nyaman di sana.Tiba-tiba saja Abang nya Ari datang dan menghampiri mereka lalu langsung saja mengajak Ari untuk pulang."Ari ayo kita pulang." Ajak Abangnya setelah pencet pencet pinjer print dan mengambil motornya yang berada ditempat parkirannya."Iya Bang." Ucap Ari mengangguk lalu berpamitan pada Rizki dengan memberikan kode pakai mata berkedip. Rizki mengangguk dan langsung pergi dari hadapan Ari dan Abang nya."Ya sudah, ayo naik." Ucap Abangnya, langsung saj
Part 47"Kenapa? Kalau ngomong itu jangan setengah setengah dong.." ucap Abangnya."Nggak ko Bang, ya sudah istirahat saja Bang, aku lelah ini." Ucap Ari yang mengalihkan pembicaraan."Owh.. ya sudah Abang juga lelah."Setelah itu mereka berdua saling rebahan dan memainkan handphone nya masing-masing serta sambil mendengarkan musik.Adzan magrib dan isya pun telah mereka lewati sehingga tidak kerasa tiba-tiba saja sudah larut malam dan mereka tertidur lelap dimana dia sudah melakukan aktifitas yang melelahkan. Jam terus saja berputar sehingga tak terasa pagi pun tiba yang menunjukkan pukul 04:00 Ari terbangun lebih awal lalu langsung menyiapkan segalanya setelah itu dia langsung mandi, Abang nya Ari juga terbangun setelah mendengar gemericik air di dalam kamar mandi, setelah menengok di samping nya ternyata Ari yang sedang mandi lalu mengucek kan matanyan dengan tangan pelan pelan setalah mengumpulkan nyawanya lalu Abang nya Ari bergegas mengambil
Part 58 Ari begitu fokus dengan pekerjaannya sehingga keringat yang ada di pelipis keningnya keluar secara perlahan-lahan karna itu dirinya ada yang belum dia mengerti, di setiap yang dia lakukan dia selalu berusaha apa yang dia kerjakan, dan dia berusaha akan bisa tetapi kenyataan nya yang dia lakukan masih belum mampu untuk mengerjakannya. " Ari." Panggil senior " Iya kak." "Jika nanti kamu bener-bener bisa dan di tinggal suatu saat nanti, apa kamu bisa mengerjakannya kerja DDI bagian ini dengan sendirian?" Tanya senior padanya sambil menatap Ari. " Ah iya kak, aku pasti bisa." Jawab Ari yang masih binggung. " Bener kamu bisa? Itu cara gerak badan kamu seakan ada yang ingin kamu sampaikan." Ucap Senior yang masih memperhatikan gerakan Ari. " Hmmm.. ntah lah kak." Jujur Ari yang binggung dan ketauan gerak gerik darsi badan nya sendiri yang tak tau akan bisa atau tidak. " Ok baik lah, nanti jika belum terlalu bisa dan m
Part 57Lalu Ari langsung saja mengerjakan apa yang sudah di tunjukkan, setelah itu Ari begitu dengan hati-hati melakukannya." Aku harus bisa, aku harus bisa, aku harus bisa." Ucapan demi ucapan yang Ari ucap di dalam hatinya agar bisa melakukan pekerjaan ini walaupun pekerjaan ini agak sulit untuk dirinya karna beelum memiliki pengalaman dalam di bidang hal apapun membuat dirinya sekarang merasa tertekan walaupun dia tidak memberikan ekspresi apapun di wajah nya terhadap seniornya." Ari bagaimana dengan kerjanya?" Tanya senior." Oh.. iya kak pasti Ari bisa."" Ok, jika nanti 1 persatu sudah bisa nanti kamu langsung mengerjakan yang lain nya ya dan bantu bantu kakak."" Ok siap kak."Ari langsung berpindah posisi ke arah tempat yang di arah kan tadi dari seornag senior yang sudah bekerja lebih lama di banding kan dirinya yang baru masuk belum 1 Minggu ini." Aku yakin Tuhan tidak akan membebani kemampuan seseorang termasuk a
Part 56Setelah itu mereka berdua masuk ke dalam lagi untuk melanjutkan kembali bekerja, lalu Ari belok ke arah kiri sedangkan Rizki belok ke arah ke kanan, mereka saling melambaikan tangan sebagai pertanda masuk segera dan bekerja dengan penuh semangat, lalu mereka setelah itu masuk di tempat masing-masing, dan setelah itu Ari lalu melanjutkan kembali untuk bekerja dan bertemu dengan senior yang ada di sini." Hai kamu kemana tadi pas istirahat?" Tanya seniornya." Aku tadi diluar kak setelah makan." Sambil tersenyum Ari pada senior itu." Aku kira kamu aula."" Nggak kak aku bersama temen tadi di luar pas istirahat."" Oh.. iya iya." Hanya mangut"saja." Iya kak."" Ya sudah ayo kitaa bekerja kembali, semangat ya."" Sip kak."Lalu mereka kembali bekerja dengan semangat, Ari begitu semangatnya mendenger arahan dari senior nya,. Lalu Ari memulai belajar dengan hal hal lainnya, mulai dari menghafal kode untuk meng
Part 55Lalu Ari langsung mengerjakan nya dengan pelan-pelan sambil mengamati nya dengan baik-baik dan teliti, mulai dia mengukur dari Reng nya, panjang total nya, diameter, semuanya sampai detail harus di ukur.Ari begitu sangat teliti sekali sampai dia bener-bener memahaminya.Seterus nya Ari melakukanya secara berulang ulang lagi sampai bener-bener bisa dan paham. Ari sekarang memiliki kegiatan nya dengan bekerja dia bisa memberikannya suatu saat nanti kepada orangtuanya yang berada di sebrang. Ari begitu semangat sekali melakukannya sehingga tak terasa dia menyelesaikan dengan baik dan Bel pun berbunyi yang menandakan bel istirahat." Ari.. ayo kita istirahat dulu." Ajak senior nyapada Ari." Oh, iya kak."" Ayo.""Ari." Panggil Rizki ketika melihat Ari keluar dari line." Oh.. iya Rizki."" Gimana tadi kerjanya bisa?" Tanyanya." Iya." Aku tersenyum." Syukurlah."" Kalau kamu gimana?" Tanya Ari
Part 54Lalu Ari begitu dengan teliti setiap gerak gerkkan senior tersebut membuat dia menjadi tahu tentang ini. Ini sangat berharga sekali buat diri Ari yang masih lulus dan bisa mengenal dengan dunia industri." Ok Ari Sekarang kamu coba sendiri ya, aku mau kejar pekerjaan yang lain belum aku selesaikan." Ucapnya sambil berlalu dari hadapan Ari.Ari meencoba mempraktekkannya dengan sendirinya walaupun masih menyoba semua nya dari yang pertama sampai yang finishing nya." Ternyata tidak lah segampang yang aku pikirkan." Bathin Ari yang masih sibuk berkutat di tempat nya." Ari gimana apa yang belum di pahami " tanyanya yang langsung tau di benak Ari." Oh.. iya kak, kalau ini gimana ya cara membedakannya." Tanya Ari." Ini bedanya hanya 1 saja."" Satu gimana kak?"" Jika di No itu tidak masuk berati harus di kecilkan dari pemotongan mesinnya, terus kalau buat Go jika ke besaran berarti harus di kecil''an juga sama dari
Part 53Lalu langkah kami semua mengikuti arah seorang perekrut itu, Ari begitu senang sekali menjadi tau tentang perusahaan, dan setiap langkah kakinya melihat orang-orang yang bekerja dengan begitu semangat demi sesuap nasi dan demi mengubah nasib, perjuangannya begitu bikin Ari salut, dan dia merasa masih belum bisa seperti mereka karna dia merasa masih harus belajar dari mereka, setiap langkah demi langkah Ari melihat tengak tengok kanan dan kiri begitu semangat para pekerja disini. Ari kini merasa berbeda dengan yang lainnya dengan melihat semua orang yang begitu bekerja dengan baik dan dia akan berusaha belajar dari mereka semua.hidup itu penuh perjuangan dan harus bisa ini dan itu walaupun kita hanya bisa memiliki skill tapi skill itu tidak di pergunakan sama saja bohong, Bathin Ari.Ketika semuanya sudah mengelilingi semua perusahaan ini dan acara memperkenalkan perusahaan ini pada kami semua, kini Ari akan menjadi lebih berpengetahuan yang tadi n
Part 52 " Ok perhatiannya sini lihat ke depan " ucapnya. lalu semuanya langsung menghadap kedepan dan fokus melihat seorang perekrut pegang barang. " Kalian semua sudah selesai menulis kan?" Tanya nya kembali. " Sudah Pak." Ucap kami kompak. " Ok ini saya akan menunjukkan barang yang akan kalian kerjakan nanti di lapangan ya." Ucapnya menjeda. " Nah.. ini barang yang panjang namanya calioer dan ini satunya lagi diameter, nanti kalian satu persatu akan maju ya ke depan untuk kita langsung praktekkan." Ucapnya sambil memegang barang tersebut. " Ok.. mulai dari pojok kanan ya, silahkan berdiri dan duduk di depan barang ini ya." " Sekarang kamu pegang barang ini dan piston ini." Ucapnya. " Sekarang kamu lihat dulu ya contoh yang saya berikan." Lalu seorang perekrut itu memberikan contoh kepada yang pertama duduk di depan barang itu. " Sini pinjem dulu calipernya, jadi begini caranya, kamu lihat saya cara mengukur, i
Part 51 Kami semua tertiba mengikuti arahannya, aku selalu ingat perkataan Abang ku itu, dia bilang harus mengikuti saja setiap arahan yang dia berikan begitu lah ucapan Abang ku. Hanya beberapa menit saja, seorang perekrut itu balik lagi dan duduk di tempat nya kembali. " Hmm.. bagiamana bagian ini apakah sudah di tulis semua?" Tanyanya yang menunjuk ke papan board ini. Lalu ada yang menjawab. " Belum semua Pak, ini aku sebentar lagi akan selesai di bagian itu." Ucapnya. " Ok lanjutkan saja ya, bagi kalau sudah selesai bilang ya. " Ucapnya. Semuanya bener-bener tertib dan mengikuti semua arahan yang beliau katakan, bener kata Abang aku harus mengikutinya, karna ini menurut ku ilmu yang harus aku ambil banyak juga pelajaran yang harus kita gali. Rizki yang berada di samping ku hanya terdiam saja dari tadi tanpa ada ekspresi apapun dari nya. " Rizki kamu sudah selesai menulis?" Tanya A*i pada Rizki. " sudah." Ucapnya sin
Part 50Lalu kami semua yang mengikuti tes mengambil pulpen dan buku masing-masing di dalam tas yang sudah kami siapkan, setelah itu kami semua baru mencatat tulisan dari papan board di pindahkan ke dalam buku kami masing-masing." Baik kalian semua setelah menulis jangan lupa nanti lihat ke kami, karna kami akan memberikan penjelasan serta memberikan cara dan metode untuk kalian kerjakan." Ucap seseorang yang akan merekrut kami.Hening beberapa aat karena semua nya masih fokus menulis di papan board nya itu. Setelah selesai menulis nya lalu seorang perekrut itu membawa alat-alat nya dari bawah ke ruangan tempat dimana anak-anak calon karyawan akan di berikan contoh." Baik, perhatiannya saya minta kemaluan, apakah kalian semuanya sudah menulis?" Tanya nya." Sudah Pak." Ucap kami serentak." Baik.. boleh saya ingin mengetahui nama-nama kalian nanti maju ya satu persatu mulai dari pojok kanan." Ucapnya." Silahkan di mulai dari sekara