Part 31
Setelah Ari bertanya mereka berdua saling lirik-lirik kan.
"Abang berdua kenapa diam? Dan kenapa saling lirik-lirik?" Tanya Ari yang merasa heran.
"Hmmm.. nanti juga kamu tau kok Ri, sudah jangan banyak tanya, ayo di minum dan makan." Alex mengalihkan pembicaraan karena dia orangnya males untuk menjelaskan kembali tentang masalah Ibu-Ibu itu.
"Oh iya benar, ayo kita makan." Abang Ari yang mengerti maksud dari Alex langsung mengalihkan juga karena mereka berdua saling memahami satu sama lain nya.
"Oh, ok. Aku makan ya Bang." Ucap Ari yang merasa canggung dengan keduanya, dari setiap lirikan mata Abangnya dan temannya membuat dirinya peka dengan keadaan seperti ini.
Mereka berdua saling terdiam sambil menikmati makanan yang telah di hidangkan oleh Alex, sedangkan Alex hanya diam saja dan tersenyum saja sebagai tidak ada hal penting yang harus di bahas.
"Sudah habiskan saja ayo." Alex sambil menyodorkan makanan yang lain j
Part 32 Ari hanya melirik saja kepada Alex sedang kan yang dilirik nggak mengetahuinnya jalau Ari melirik dirinya. "Bang kenapa senyum-senyum?" Tanya Ari. "Oh.. nggak apa-apa sudah lanjutkan saja makan nya." Ucapnya. "Jadi benar ini boleh kami berdua menginap sebentar disinj ya hanya semalam saja." Ucap Abangnya Ari. "Iya.. boleh.. mau satu malam, 2 malam, tiga malam dilahkan.. pintu kontrakkan ku sudah terbuka buat kalian berdua, tenang saja kalau ada apa-apa kesini saja ya.. bersama aku.. ok. Jangan sungkan sungkan ok." Ucap Alex yang begitu telah menyakinkan Abangnya. "Baik, terimakasih bangat ya sobat.. aku nggak akan melupakan kebaikkan mu." Ucap nya. "Iya sama-sama, anggap saja ini rumah kamu ok, jangan sungkan-sungkan ya.. kan kita solud selalu bersama suka ataupun duka." Ucap Alex. "Hmm.. iya terimakasih bangat loh.. baru kali ini aku nginep biasannya kan aku kalau ada masalah hanya bisa curhat dan main saja." U
Part 33Ketika Ari sedang menghayal tiba-tiba saja dia di kagetkan oleh Abangnya."Hey.. ngelamun saja sambil senyum-senyum, lagi ngapain si? Nanti di aggap orang gila loh senyum-senyum segala." Ucap Abang nya sambil meledek dirinya."Ah Abang.. ganggu saja, aku itu nggak gila.. hanya saja..""Hanya saja apa?" Ucap Alex dan Abangnya bersamaan."Ih.. kalian Abang-abang ini ingin tau saja, kompak pula lagi berucapnya " Ucap Ari sambil senyum-senyum."Ya dong.. kan kita berdua solid iya nggak Bang?""Iya dong.. aku dan Alex itu bagaikan pulpen dan tutup saling melengkapi ya nggak sob" Abang Ari sambil menurunkan memainkan kedua halisnya sambil melirik Ari dan Alex."Yoi.. bro.. persahabatan takkan terlupakan." Ucap nya sambil tertawa."Hahaha hahaha iya.. iya aku juga tau kalian itu bagaikan kepompong.""Iya dong.." ucap mereka kompak kepada Ari.Hari semakin sore.. mereka semua akan bersiap-siap pergi ke waru
Part 34 Alex serta Abangnya Ari langsung menjatuhkan badannya ke kasur dan langsung merem di kedua nya. Ari langsung melongo dengan kelakuan Abangnya dan temannya. "Ih.. Abang-Abang.. bangun... katanya mau main gane malah tidur si." Ari kesel dengan mereka yang langsung saja tidur dengan pulas. Lalu Ari menarik kedua tangannya ke Alex dan Abangnya agar mereka terbangun. Tetapi hasilnya masih nihil, malah semakin saja tertidur. Ari akan melakukan hal apapun agar perjanjiannya dapat di tepati, lalu Ari langsung mengambil air ke kamar mandi untuk memercikkannya ke mereka semua, cara pertama masih saja tidak berhasil terus berlanjut dengan cara kedua yaitu menggelitikkan kaki mereka dengan kedua tangan nya sambil bergantian terus saja begitu sampai bangun hanya saja di kasih respon oleh mereka mengeliatkan badannya serta menggeser posisi kakinya. Masih saja belum berhasil cara kedua nya, baru saja dengan cara kedua Ari sudah lelah dan langsung akan mengik
Bab 35"Hmmm.. kalian ini main rahasia-rahasiaan.. ih nggak seru.""Nggak kok, nggak ada rahasia bener deh itu bisa tadi kita ngomongin soal Ibu-ibu yang ngincar Adek kamu, iya nggak dek?" Tanya Alex sambil mengedipkan mata."Oh.. iya bener Bang..""Benar ini serius? Kalian berdua ngggak lagi bohongin aku kan?" Tanyanya sambil menyipitkan mata dan mendekati Ari."Iya bener Bang." Ari sambil mengacungkan kedua tangannya berbentuk vi."Oh.. ok Abang percaya, lain kali jangan bisik-bisik lagi ya nggak baik nyembunyiin rahasia-rahasia.""Siap Bang.. tenang saja nggak kok.""Ok, ya sudah ayo kita pulang." Ajak Abangnya Ari."Ok siap Bang." Ari sambil melangkah kan kakinya keluar untuk memakai sepatunya."Aku pulang dulu ya mau antarkan adik aku ke tempat kediaman ku, terus nanti lanjut aku langsung pergi ke tempat pekerjaan.""Oh.. iya siap, aku tunggu ya disana." Jawab Alex.Ari dan Abangnya langsung men
Part 36Ari begitu tertidur pulas. Sehingga yang mengetuk pintu nya tidak terdengar sampai-sampai dia terbangun karnaa suara handphone nya berbunyi.Tenoneng.. neng.. neng.. tononeng.. neng.. neng.."Hmmm.. huam.. siapa si yang nelpon?" Gumamnya sambil menguap. Setelah dia bangun dan mengucek mata ternyata yang telpon Abangnya."Iya halo bang?""Kamu dimana?" Tanyanya."Aku di kamar Bang, emang ada apa?" Ucap Arisambil menguap."Buka pintunya Sekaran." Ucap Abangnya."Emang ada apa Bang?" Ucap Ari yang suaranya serak yang khas bangun tidur."Ini Abang sudah balik,""Oh iya, maaf bang tadi aku kunci pintunya, ya sudah aku buka pintunya."Ceklek.."Kenapa di kunci?" Tanya Abangnya."Nggak apa-apa Bang cuma lagi pengen aja." Ari sambil memberikan tanda Vi pada Abangnya."Kamu baru bangun tidur ya?" Tanya nya."Hehehe iya Bang, maaf tadi ketiduran." Ucapnya sambil nyengir."Oh
Part 37"Nggak, udah ayo kita main game." Ucap Abangnya yang mengalihkan pembicaraan."Hmm.. yaudah ayo." Lalu Ari beranjjak dan mengambil handphone nya dan sambil membuka aplikasi yang berwarna kuning yaitu H*g*."Kita main apa sekarang?" Tanya nya."Hmmm.. kita main ludo gimana?"" Boleh juga Bang kalau begitu ayo kita main.""Tapi.. sebelum main.. ada tantangannya ini.""Apa tuh bang tantangan nya?" Tanya Ari yang penasaran."Awal pertama kalah terlebih dahulu tidur duluan gimana?" Abangnya Ari sampai menurunkan naik kedua alisnya."Kok tantangan nya itu si Bang? Kurang seru ah." Jawab nya Ari yang kurang suka dengan tantangan nya."Ya terus apa dong?""Oh.. aku tau.. Abang yang kasih tantanggan seperti itu pasti ada maunya iya kan? Dan pasti Abang juga sudah ngantukkan sekarang juga?" Tebak nya."Hahaha, kau tau saja si Di, maksud Abang ya gitu sudah ngantuk ini.""Ah.. Abang mah gitu!" Ce
Part 38Kini Ari sehari-seharinya akan melakukan terlebih dahulu melakukan aktifitas untuk konten nya, selama dia belum bekerja, ya dia berharap mendapatkan hasil nya dari kontennya, walaupun nggak gampang yang iya pikirkan.Kesehariannya sekarang di sibukkan dengan konten-konten dan konten itu aja terus seperti nyanyi dan olahraga dan dia akan berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan nya. Seiring berjalannya waktu tetap dia masih menjalankannya seperti itu dan suatu hari dia mendapatkan kabar jika ada lowongan di tempat Abang nya kerja disana. Dan dia sangat senang walaupun hanya baru mendapatkan kabar itu. Dan dia akan melakukan hal yang terbaik untuk Abang nya nanti dan dia janji tidak akan memalukan Abangnya yang sudah berusaha untuk dia memasukkan pekerjaan kepada nya."Ari, siap-siap ya besok kamu interview dan jangan lupa juga persyaratan di bawa oke." Abangnya Ari mengingatkan nya."Oh siap Bang, kalau itu si sudah pasti." Lalu Abangnya memang
Part 39 Keesokka harinya Ari terbangun lebih pagi di bandingkan dengan Abangnya yang sebaliknya. Lalu Ari melihat gadget nya yang telah menunjukkan pukul 04:20 setelah melihat itu dia langsung saja ke kamar mandi untuk mencuci mukanya setelah itu dia memastikan semua persyaratannya agar tidak ada satu pun yang tertinggal dan dia akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya, Ibu, Adik-adiknya dan Tante serta Om nya yang berada di desa. Setelah memastikannya bahwa persyaratan yang akan dia bawa ke tempat pekerjaan dimana Abangnya telah mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhannya disini kini dia akan mengikuti jejak Abangnya dan Ari berharap akan memberikan yang terbaik untuk Abangnya yang sudah berusaha memasukkan nya. Kini jam menunjukkan pukul 04:55 menit daa sekarang Ari siap''untuk mandi dan berangkat ke pekerjaannya dan dia berharap semoga dia di terima di tempat kerja Abangnya walaupun ini awaal Ari amelamar pekerjaan. Setelah mandi dan berpakaian r