Dikediaman mewah milik keluarga Anta kini telah dipenuhi dengan teriakan yang terdengar sampai ruang tamu. Sementara orang tua mereka berdua yang tak lain dan tak bukan Dalwyn Anta dan Khaliza Putri hanya bisa menggelengkan kepala heran.
"Bang Arkan, ayo bangun kalau nggak catty katrok katok ketek kucing abang yang di kandang, Ayra buang ke sungai." ancam Ayra sambil mengguncangkan tubuh Arkan. Arkan hanya bergeming karena yakin bahwa adiknya tidak akan membuang kucing kesayangannya.
"Arkan, bangun nak sudah jam setengah 6." ucap Khaliza umi Arkan tepat pada telinga putra sulungnya.
"Iya mi. Otw mandi ini udah bangun." ucap Arkan segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera menuju ke kamar mandi.
Setelah dia selesai semua, dia segera turun menuju ke ruang makan bersama abi, umi, dan adiknya.
"Arkan, kalau makan jangan sambil main HP." ucap abi Dalwyn memberi peringatan putranya.
"Ka, daripada main HP sambil sarapan nggak mau HP aja yang kamu makan?" imbuh Khaliza gemas mengapa putranya memegang HP terus.
"Iya mi." ucap Arkan sambil meletakkan HP-nya dan bergegas memakai sepatu dan berpamitan.
"Umi Khaliza Putri. Arkan berangkat sekolah ya, Assalamu'alaikum." pamit Arkan lalu menyalami tangan Khaliza lalu menyusul abi dan adiknya masuk kedalam mobil.
"Waalaikumsalam, hati-hati ya Arkan, Ayra,Abi." ucap umi Khaliza dari pintu ruang tamu.
Selama diperjalanan Arkan terus saja asik bermain HP.
"Abang kok main HP terus." tanya Ayra dari kursi samping kemudi.
"Mora kepo. Suka-suka abang ok?" balas Arkan acuh dan kembali asik membalas pesan Felicia walau agak dingin.
"Mora apa, Ka?" tanya Dalwyn penasaran.
"Monyet Ayra uuk aak." bales Arkan sambil menirukan gaya monyet dan suara monyet. Sedangkan Ayra hanya mencebikkan bibir dan membuang muka ke arah jendela.
"Berarti kamu abang monyet dong, Ka." ucap Dalwyn sambil membelokan setir mobil menuju kearah SD Ayra. Arkan seketika diam dan mencebikkan bibir kesal dengan persamaan yang dibuat abi-nya.
"Sama siapa, Ka sampai senyum terus gitu?" tanya Dalwyn penasaran dengan putranya ini.
"Sama neng geulis, bi." jawab Arkan sembari membayangkan wajah Felicia.
"Pacar Arkan?" tanya Dalwyn kembali.
"Otw, bi." jawab Arkan saat menyadari adiknya telah turun yang artinya 5 menit lagi giliran Arka turun dan abi-nya menuju ke minimarket dekat rumah milik abi-nya.
Arkan berpamitan pada abi-nya lalu menuju ke kantin pojok depan untuk berkumpul bersama teman-temannya. Saat ingin menuju ke kantin dia melihat pujaan hatinya. Dia mempercepat langkahnya agar dapat di samping atau belakang Felicia.
"Semangat Pinguin Princess." bisik Arkan saat di samping telinga Felicia. Wanita yang dibisikkan kalimat tersebut hanya mematung ditempat.
"Gila! Gercep gerak cepat juga tuh bocah." ucap Ashima histeris.
"Dia bocah yang dimaksud bolo-bolo siapa itu namanya." ucap Dina bertanya-tanya.
"Iya." bales Felicia acuh dan tidak peduli.
Kring... Kring... Kring...
Bel pertanda pengawas mulai memasuki masing-masing ruangan berbunyi. Pengawas mulai membagikan soal dan lembar jawab sambil mengecek absen siapakah yang belum hadir. Setelah membagikan soal, lembar jawab,absen, dan doa bersama. Guru pengawas mempersilakan untuk mengerjakan soal masing-masing. Mata pelajaran jam ini berlangsung tegang karena yang mengawasi adalah guru BK yang artinya sekali gerak catatan BK setiap kelas penuh tinta. Hanya Felicia yang rileks mengerjakan tanpa gangguan kembali hingga bel pertanda waktu telah habis berbunyi.
Kring... Kring... Kring...
Seluruh siswa-siswi seketika gelagapan karena lembar jawab mereka tidak terisi beberapa.
"Baiklah. Mari dikumpulkan dan silakan beristirahat." ucap pengawas pertama sambil menunggu siapa yang pertama mengumpulkan. Felicia mengumpulkan pertama karena dia telah selesai mengerjakan, meneliti kembali jawabannya, merapikan alat tulis.
Felicia terkejut saat mendapati lelaki yang selalu menghubunginya setiap saat.
"Feli." panggil Arkan saat menyadari orang yang dia tunggu telah keluar ruangan.
"Kenapa?" tanya Felicia sambil berharap semoga ketiga temannya segera keluar.
"A--an--nu--anu." ucap Arkan gugup begitu berhadapan dengan Felicia. Felicia membalas dengan mengangkat satu alisnya.
Saat Arkan ingin menjawab dan berhasil menghilangkan rasa gugupnya dibatalkan karena melihat ketiga teman Felicia.
"Siapa loe?" tanya Ashima sambil berkacak pinggang dan menarik Felicia agar berdiri dibelakangnya.
"Gue Arkan Anta anak kelas G yang paling handsome," ucap Arkan kepedean.
"Loe adik kelas?" tanya Angel karena melihat wajah Arkan yang terlihat lebih dewasa.
"Iya, permisi gue duluan." pamit Arkan menuju kantin tempat kumpul teman-temannya.
Felicia langsung mengajak mereka bertiga menuju samping laboratorium untuk menjelaskan.
"Dia sebenarnya seumuran sama kita." jelas Felicia langsung inti saat telah sampai yang seketika membuat ketiga temannya kaget.
"SERIUS?!?!" teriak Ashima, Dina, Angel bersamaan tak mengira. Felicia seketika mengeluarkan HP miliknya dan menunjukkan bukti pesan.
@Arkan_Anta15
|Fel jangan bilang siapa-siapa kalau gue sebenarnya seumuran sama loe dan teman-teman loe.
@FeliciaAnanta27
|Iya
Setelah menjelaskan mereka berempat kembali sedikit mengulang materi sebentar selama 15 menit sebelum bel.
Kring... Kring... Kring...
Bel pertanda siswa-siswi harus memasuki ruang berbunyi tak berselang lama guru pengawas pun memasuki ruang dan menjalani tugasnya yaitu membagikan soal dan lembar jawab serta mengabsen. Ruang milik Felicia sunyi senyap dan hening karena lagi-lagi pengawasnya adalah 2 guru BK. Seisi ruangan mengerjakan dengan berpura-pura tenang hanya Felicia yang kembali terlihat santai mengerjakan hingga bel pertanda waktu habis dan pulang berbunyi.
Felicia memilih pulang ke rumah Ashima sampai dirinya merasa tenang dan sedikit ikhlas dengan keputusan mamanya. Mereka berdua berjalan menuju ke halte bus menunggu bus yang mengarah ke rumah Ashima. Selama menunggu bus mereka asik dengan HP masing-masing dan membalas pesan grup whatsapp dari Dina dan Angel.Cendol Dawet Bukan Kaleng-Kaleng@floridina mengganti nama grup menjadi cendol dawet bukan kaleng-kaleng dari MAFENAGEL squadFloridina|HahahahaAshi bukan ASI|Sehat bang?Drawingbook4A|Napa loe Din?Floridina|Nama grup cakep kan? Iya kan? Iya dong jelasAshi bukan ASI|Sereh loe gue iyain biar bahagiaDrawingbook4A|2Anda|3Floridina|Yang kalian lakukan itu jahatAnda|Sehat Din?Drawingbook4A|Waras
Pagi hari di kediaman Anta setiap jam hampir berangkat sekolah selalu dan tak pernah sunyi bahkan 1 hari pun."Mora, kaos kaki abang yang satu di mana?" teriak Arkan dari dalam kamar menanyakan kaos kakinya yang sebelah karena pasti adiknya itu usil terhadapnya."Mana saya tau sayakan flamingo dan unicorn." teriak Ayra dari kamar sebelah Arkan yang sedang mengecek isi tas sekolah miliknya.Arkan kembali melanjutkan mencari kaos kaki yang sebelah. Dan ternyata kaos kaki itu berada di atas resleting tas hitam sekolah milik Arkan. Arkan segera merapikan seragam agar tidak diceramahi umi dan abinya saat di ruang makan. Setelah Arkan dan Ayra selesai mereka menuruni tangga menuju dapur dan langsung mengucapkan salam serta mengecup kening dan pipi umi serta abinya."Mi, gimana Arkan udah cakep belum?" tanya Arkan sambil memberikan senyum pepsodent dan sok manis bagi Ayra itu. 
Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang lumayan terlihat 2 gadis berpiyama kebesaran di tubuh mereka. Salah satu gadis dengan berpiyama karakter stitch sedang merapikan alat sholat yang telah selesai digunakannya. Sedangkan gadis dengan berpiyama doraemon sedang merapikan tempat tidur dan memastikan isi tas dirinya dan milik temannya. Felicia yang tak lain adalah gadis dengan berpiyama doraemon kebesaran bersiap ingin kembali tidur setelah merapikan buku dan tempat tidur. Dia baru saja ingin menutup mata beberapa menit lagi sebelum bersiap untuk sekolah. "Woy ayo jogging, Fel." ucap Ashima sembari mengguncang tubuh Felicia agar tidak jadi tidur kembali. "Mager." ujar Felicia dengan suara agak serak dan kembali memunggungi Ashima. "Ayo sekalian cari sarapan." ucap Ashima dengan menguncang tubuh Felicia. Felicia segera menghadap Ashima lalu berge
Setelah mereka bertiga berpisah arah sehingga hanya Felicia dan Arkan yang kebetulan ruangan mereka bersebelahan dan hanya tersekat dinding. Waktu telah menunjukkan pukul 6.30 am, yang artinya kurang 30 menit ujian semester hari terakhir berlangsung."Fel, nanti gue ikut kumpul sama teman loe boleh?" tanya Arkan sebelum memasuki ruangan."Silahkan sekalian nanti gue kenalin, kalau mau ajak teman loe yang lain juga nggak masalah." ucap Felicia mengizinkan Arkan."Pulang sekolah atau istirahat?" tanya Arkan memastikan."Pulang sekolah aja biar gue kasih tau dulu." ucap Felicia ingin memasuki ruangan karena hanya tinggal 25 menit bel dibunyikan.Setelah berbincang-bincang dengan Arkan, dia segera memasuki ruangannya, namun dia dibuat terkejut tumben sekali Kevin dan teman seruangan Kevin berada di ruangannya."Cie dianter doi ke ruangan cie."
Setelah semua terkumpul lengkap di samping laboratorium belakang Felicia segera mengatakan apa yang ingin dikatakan pada temannya."Gue mau minta izin sama kalian boleh nggak kalau Arkan ikut kumpul bareng kita? " pinta Felicia berharap di-iyakan oleh temannya."Lah kapan loe jadian sama tuh bocah?" tanya Rafael, yang menjadi sahabat Felicia sejak di bangku SD."Dia seumuran sama kita jangan pakai kata bocah dan gue jadian baru kemarin," ucap Felicia menjelaskan."Serius?" tanya Reza yang menjadi teman Felicia saat kelas 7 dan pernah menyukai Felicia bahkan sampai sekarang."Ya kali bohong kek pinokio ntar gue," ucap Felicia santai."Polos ya bun anaknya." ucap Zacky yang menjadi teman Felicia saat masa orientasi sekolah. Yang kebetulan kelas mereka sebelahan. Felicia kelas 9B, sedangkan Zacky 9C."Feli, emang polos dari dulu tapi dingin.
Waktu yang ditunggu pun telah tiba. Hari terakhir perjuangan ujian akhir semester genap bagi kelas 7 dan 8, tetapi tidak untuk kelas 9 yang harus menguras tenaga dan memutar otak untuk ujian praktik. Siswa-siswi mulai bergegas menuju gerbang menunggu jemputan.Beberapa siswa-siswi ada yang masih di kantin. Entah menghabiskan waktu dengan teman, sahabat, atau pacar. Di SMP N 1 Samudera, sebenarnya tidak diperbolehkan berpacaran di lingkungan sekolah. Sehingga banyak siswa-siswi yang selalu menengok CCTV ataupun guru pengawas yang selalu berkeliling dalam lingkungan sekolah.Beberapa kantin dari 6 kantin yang tersedia terlihat sedang ramai oleh siswa-siswi menunggu jemputan, maupun berkumpul bersama teman karena besok hari sabtu. Sekolah berlangsung selama 5 hari dengan hari Jum'at hingga pukul 11 kecuali bagi siswa - siswi non-muslim dan yang mengikuti ekstrakurikuler maupun olimpiade."Ibu." sapa Feli kepada sang p
"Woy- woy ada kumpulan Arkan udah datang." seru Bara meminta perhatian teman-temannya."Terus," jawab mereka serempak."Mereka tau kita duduk mana?" tanya Bara yang selesai menata meja mereka dengan berbagai makanan hasil kantin dan pedagang kaki lima."Loe lagi berdiri kan? Jadi tunjukin kita mager overload." ucap Asif santai kepada Bara.Bara pun menuju ke teman-teman Arkan lalu menunjukkan tempat mereka duduk dan berkenalan agar lebih dekat serta tidak ada sekat antar kelas.Selesai dengan perkenalan sekilas dari beberapa orang, teman-teman Felicia pun mulai membahas rencana mereka."Gimana kalau kita liburan bareng mumpung ada yang baru jadian." ucap Rafael kembali mengulang apa yang sekilas mereka bahas tadi saat istirahat."Ngikut aja penting uang masing-masing." balas Felicia mewakili yang lain.
Setelah selesai memberi tahu orang tua masing-masing bahwa akan pulang terlambat. Mereka semua pun akhirnya batal sholat jum'at di Masjid sekitar rumah masing-masing, melainkan Masjid sekitar SMP 1 Samudera."Jangan keluar dulu kita berdua mau ngomong sesuatu sama loe." ucap Rafael memegang bahu Arkan."Ok." jawab Arkan sambil menganggukkan kepala.Rafael mengulurkan tangan sebagai perkenalan yang dibalas oleh Arkan, "Sebelum kita ngomong suatu hal. Kenalin gue Rafael temen dari SD cewek loe.""Dan gue Satya Lucifer. Panggil Satya jangan Lucifer apalagi Sat minus akhlak mirip cewek loe nanti." ucap Satya mengulurkan tangan kepada Arkan.Rafael berbicara sembari menepuk-nepuk bahu Arkan. Dan yakin Arkan akan menjaga Felicia,"Kita minta tolong jaga Feli bener-bener karena kita anggap Feli sudah seperti adik kita.""Sampai gue tau Feli nangis karena loe awas aja." ucap Satya