Share

Bab 8

Penulis: Aquarius_Girl
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-12 20:32:31

Dikediaman mewah milik keluarga Anta kini telah dipenuhi dengan teriakan yang terdengar sampai ruang tamu. Sementara orang tua mereka berdua yang tak lain dan tak bukan Dalwyn Anta dan Khaliza Putri hanya bisa menggelengkan kepala heran.

"Bang Arkan, ayo bangun kalau nggak catty katrok katok ketek kucing abang yang di kandang, Ayra buang ke sungai." ancam Ayra sambil mengguncangkan tubuh Arkan. Arkan hanya bergeming karena yakin bahwa adiknya tidak akan membuang kucing kesayangannya.

"Arkan, bangun nak sudah jam setengah 6." ucap Khaliza umi Arkan tepat pada telinga putra sulungnya.

"Iya mi. Otw mandi ini udah bangun." ucap Arkan segera bangkit dari tempat tidurnya dan segera menuju ke kamar mandi.

Setelah dia selesai semua, dia segera turun menuju ke ruang makan bersama abi, umi, dan adiknya. 

"Arkan, kalau makan jangan sambil main HP." ucap abi Dalwyn memberi peringatan putranya. 

"Ka, daripada main HP sambil sarapan nggak mau HP aja yang kamu makan?" imbuh Khaliza gemas mengapa putranya memegang HP terus. 

"Iya mi." ucap Arkan sambil meletakkan HP-nya dan bergegas memakai sepatu dan berpamitan. 

"Umi Khaliza Putri. Arkan berangkat sekolah ya, Assalamu'alaikum." pamit Arkan lalu menyalami tangan Khaliza lalu menyusul abi dan adiknya masuk kedalam mobil. 

"Waalaikumsalam, hati-hati ya Arkan, Ayra,Abi." ucap umi Khaliza dari pintu ruang tamu. 

Selama diperjalanan Arkan terus saja asik bermain HP. 

"Abang kok main HP terus." tanya Ayra dari kursi samping kemudi. 

"Mora kepo. Suka-suka abang ok?" balas Arkan acuh dan kembali asik membalas pesan Felicia walau agak dingin.

"Mora apa, Ka?" tanya Dalwyn penasaran. 

"Monyet Ayra uuk aak." bales Arkan sambil menirukan gaya monyet dan suara monyet. Sedangkan Ayra hanya mencebikkan bibir dan membuang muka ke arah jendela. 

"Berarti kamu abang monyet dong, Ka." ucap Dalwyn sambil membelokan setir mobil menuju kearah SD Ayra. Arkan seketika diam dan mencebikkan bibir kesal dengan persamaan yang dibuat abi-nya. 

"Sama siapa, Ka sampai senyum terus gitu?" tanya Dalwyn penasaran dengan putranya ini. 

"Sama neng geulis, bi." jawab Arkan sembari membayangkan wajah Felicia.

"Pacar Arkan?" tanya Dalwyn kembali. 

"Otw, bi." jawab Arkan saat menyadari adiknya telah turun yang artinya 5 menit lagi giliran Arka turun dan abi-nya menuju ke minimarket dekat rumah milik abi-nya. 

Arkan berpamitan pada abi-nya lalu menuju ke kantin pojok depan untuk berkumpul bersama teman-temannya. Saat ingin menuju ke kantin dia melihat pujaan hatinya. Dia mempercepat langkahnya agar dapat di samping atau belakang Felicia. 

"Semangat Pinguin Princess." bisik Arkan saat di samping telinga Felicia. Wanita yang dibisikkan kalimat tersebut hanya mematung ditempat. 

"Gila! Gercep gerak cepat juga tuh bocah." ucap Ashima histeris. 

"Dia bocah yang dimaksud bolo-bolo siapa itu namanya." ucap Dina bertanya-tanya. 

"Iya." bales Felicia acuh dan tidak peduli. 

Kring... Kring... Kring... 

Bel pertanda pengawas mulai memasuki masing-masing ruangan berbunyi. Pengawas mulai membagikan soal dan lembar jawab sambil mengecek absen siapakah yang belum hadir. Setelah membagikan soal, lembar jawab,absen, dan doa bersama. Guru pengawas mempersilakan untuk mengerjakan soal masing-masing. Mata pelajaran jam ini berlangsung tegang karena yang mengawasi adalah guru BK yang artinya sekali gerak catatan BK setiap kelas penuh tinta. Hanya Felicia yang rileks mengerjakan tanpa gangguan kembali hingga bel pertanda waktu telah habis berbunyi. 

Kring... Kring... Kring... 

Seluruh siswa-siswi seketika gelagapan karena lembar jawab mereka tidak terisi beberapa. 

"Baiklah. Mari dikumpulkan dan silakan beristirahat." ucap pengawas pertama sambil menunggu siapa yang pertama mengumpulkan. Felicia mengumpulkan pertama karena dia telah selesai mengerjakan, meneliti kembali jawabannya, merapikan alat tulis. 

Felicia terkejut saat mendapati lelaki yang selalu menghubunginya setiap saat. 

"Feli." panggil Arkan saat menyadari orang yang dia tunggu telah keluar ruangan. 

"Kenapa?" tanya Felicia sambil berharap semoga ketiga temannya segera keluar. 

"A--an--nu--anu." ucap Arkan gugup begitu berhadapan dengan Felicia. Felicia membalas dengan mengangkat satu alisnya. 

Saat Arkan ingin menjawab dan berhasil menghilangkan rasa gugupnya dibatalkan karena melihat ketiga teman Felicia. 

"Siapa loe?" tanya Ashima sambil berkacak pinggang dan menarik Felicia agar berdiri dibelakangnya. 

"Gue Arkan Anta anak kelas G yang paling handsome," ucap Arkan kepedean. 

"Loe adik kelas?" tanya Angel karena melihat wajah Arkan yang terlihat lebih dewasa. 

"Iya, permisi gue duluan." pamit Arkan menuju kantin tempat kumpul teman-temannya. 

Felicia langsung mengajak mereka bertiga menuju samping laboratorium untuk menjelaskan. 

"Dia sebenarnya seumuran sama kita." jelas Felicia langsung inti saat telah sampai yang seketika membuat ketiga temannya kaget. 

"SERIUS?!?!" teriak Ashima, Dina, Angel bersamaan tak mengira. Felicia seketika mengeluarkan HP miliknya dan menunjukkan bukti pesan. 

@Arkan_Anta15

|Fel jangan bilang siapa-siapa kalau gue sebenarnya seumuran sama loe dan teman-teman loe. 

@FeliciaAnanta27

|Iya

Setelah menjelaskan mereka berempat kembali sedikit mengulang materi sebentar selama 15 menit sebelum bel. 

Kring... Kring... Kring... 

Bel pertanda siswa-siswi harus memasuki ruang berbunyi tak berselang lama guru pengawas pun memasuki ruang dan menjalani tugasnya yaitu membagikan soal dan lembar jawab serta mengabsen. Ruang milik Felicia sunyi senyap dan hening karena lagi-lagi pengawasnya adalah 2 guru BK. Seisi ruangan mengerjakan dengan berpura-pura tenang hanya Felicia yang kembali terlihat santai mengerjakan hingga bel pertanda waktu habis dan pulang berbunyi. 

Bab terkait

  • ARFESO   Bab 9

    Felicia memilih pulang ke rumah Ashima sampai dirinya merasa tenang dan sedikit ikhlas dengan keputusan mamanya. Mereka berdua berjalan menuju ke halte bus menunggu bus yang mengarah ke rumah Ashima. Selama menunggu bus mereka asik dengan HP masing-masing dan membalas pesan grup whatsapp dari Dina dan Angel.Cendol Dawet Bukan Kaleng-Kaleng@floridina mengganti nama grup menjadi cendol dawet bukan kaleng-kaleng dari MAFENAGEL squadFloridina|HahahahaAshi bukan ASI|Sehat bang?Drawingbook4A|Napa loe Din?Floridina|Nama grup cakep kan? Iya kan? Iya dong jelasAshi bukan ASI|Sereh loe gue iyain biar bahagiaDrawingbook4A|2Anda|3Floridina|Yang kalian lakukan itu jahatAnda|Sehat Din?Drawingbook4A|Waras

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • ARFESO   Bab 10

    Pagi hari di kediaman Anta setiap jam hampir berangkat sekolah selalu dan tak pernah sunyi bahkan 1 hari pun."Mora, kaos kaki abang yang satu di mana?" teriak Arkan dari dalam kamar menanyakan kaos kakinya yang sebelah karena pasti adiknya itu usil terhadapnya."Mana saya tau sayakan flamingo dan unicorn." teriak Ayra dari kamar sebelah Arkan yang sedang mengecek isi tas sekolah miliknya.Arkan kembali melanjutkan mencari kaos kaki yang sebelah. Dan ternyata kaos kaki itu berada di atas resleting tas hitam sekolah milik Arkan. Arkan segera merapikan seragam agar tidak diceramahi umi dan abinya saat di ruang makan. Setelah Arkan dan Ayra selesai mereka menuruni tangga menuju dapur dan langsung mengucapkan salam serta mengecup kening dan pipi umi serta abinya."Mi, gimana Arkan udah cakep belum?" tanya Arkan sambil memberikan senyum pepsodent dan sok manis bagi Ayra itu. 

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • ARFESO   Bab 11

    Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang lumayan terlihat 2 gadis berpiyama kebesaran di tubuh mereka. Salah satu gadis dengan berpiyama karakter stitch sedang merapikan alat sholat yang telah selesai digunakannya. Sedangkan gadis dengan berpiyama doraemon sedang merapikan tempat tidur dan memastikan isi tas dirinya dan milik temannya. Felicia yang tak lain adalah gadis dengan berpiyama doraemon kebesaran bersiap ingin kembali tidur setelah merapikan buku dan tempat tidur. Dia baru saja ingin menutup mata beberapa menit lagi sebelum bersiap untuk sekolah. "Woy ayo jogging, Fel." ucap Ashima sembari mengguncang tubuh Felicia agar tidak jadi tidur kembali. "Mager." ujar Felicia dengan suara agak serak dan kembali memunggungi Ashima. "Ayo sekalian cari sarapan." ucap Ashima dengan menguncang tubuh Felicia. Felicia segera menghadap Ashima lalu berge

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • ARFESO   Bab 12

    Setelah mereka bertiga berpisah arah sehingga hanya Felicia dan Arkan yang kebetulan ruangan mereka bersebelahan dan hanya tersekat dinding. Waktu telah menunjukkan pukul 6.30 am, yang artinya kurang 30 menit ujian semester hari terakhir berlangsung."Fel, nanti gue ikut kumpul sama teman loe boleh?" tanya Arkan sebelum memasuki ruangan."Silahkan sekalian nanti gue kenalin, kalau mau ajak teman loe yang lain juga nggak masalah." ucap Felicia mengizinkan Arkan."Pulang sekolah atau istirahat?" tanya Arkan memastikan."Pulang sekolah aja biar gue kasih tau dulu." ucap Felicia ingin memasuki ruangan karena hanya tinggal 25 menit bel dibunyikan.Setelah berbincang-bincang dengan Arkan, dia segera memasuki ruangannya, namun dia dibuat terkejut tumben sekali Kevin dan teman seruangan Kevin berada di ruangannya."Cie dianter doi ke ruangan cie."

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • ARFESO   Bab 13

    Setelah semua terkumpul lengkap di samping laboratorium belakang Felicia segera mengatakan apa yang ingin dikatakan pada temannya."Gue mau minta izin sama kalian boleh nggak kalau Arkan ikut kumpul bareng kita? " pinta Felicia berharap di-iyakan oleh temannya."Lah kapan loe jadian sama tuh bocah?" tanya Rafael, yang menjadi sahabat Felicia sejak di bangku SD."Dia seumuran sama kita jangan pakai kata bocah dan gue jadian baru kemarin," ucap Felicia menjelaskan."Serius?" tanya Reza yang menjadi teman Felicia saat kelas 7 dan pernah menyukai Felicia bahkan sampai sekarang."Ya kali bohong kek pinokio ntar gue," ucap Felicia santai."Polos ya bun anaknya." ucap Zacky yang menjadi teman Felicia saat masa orientasi sekolah. Yang kebetulan kelas mereka sebelahan. Felicia kelas 9B, sedangkan Zacky 9C."Feli, emang polos dari dulu tapi dingin.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • ARFESO   14

    Waktu yang ditunggu pun telah tiba. Hari terakhir perjuangan ujian akhir semester genap bagi kelas 7 dan 8, tetapi tidak untuk kelas 9 yang harus menguras tenaga dan memutar otak untuk ujian praktik. Siswa-siswi mulai bergegas menuju gerbang menunggu jemputan.Beberapa siswa-siswi ada yang masih di kantin. Entah menghabiskan waktu dengan teman, sahabat, atau pacar. Di SMP N 1 Samudera, sebenarnya tidak diperbolehkan berpacaran di lingkungan sekolah. Sehingga banyak siswa-siswi yang selalu menengok CCTV ataupun guru pengawas yang selalu berkeliling dalam lingkungan sekolah.Beberapa kantin dari 6 kantin yang tersedia terlihat sedang ramai oleh siswa-siswi menunggu jemputan, maupun berkumpul bersama teman karena besok hari sabtu. Sekolah berlangsung selama 5 hari dengan hari Jum'at hingga pukul 11 kecuali bagi siswa - siswi non-muslim dan yang mengikuti ekstrakurikuler maupun olimpiade."Ibu." sapa Feli kepada sang p

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • ARFESO   15

    "Woy- woy ada kumpulan Arkan udah datang." seru Bara meminta perhatian teman-temannya."Terus," jawab mereka serempak."Mereka tau kita duduk mana?" tanya Bara yang selesai menata meja mereka dengan berbagai makanan hasil kantin dan pedagang kaki lima."Loe lagi berdiri kan? Jadi tunjukin kita mager overload." ucap Asif santai kepada Bara.Bara pun menuju ke teman-teman Arkan lalu menunjukkan tempat mereka duduk dan berkenalan agar lebih dekat serta tidak ada sekat antar kelas.Selesai dengan perkenalan sekilas dari beberapa orang, teman-teman Felicia pun mulai membahas rencana mereka."Gimana kalau kita liburan bareng mumpung ada yang baru jadian." ucap Rafael kembali mengulang apa yang sekilas mereka bahas tadi saat istirahat."Ngikut aja penting uang masing-masing." balas Felicia mewakili yang lain.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • ARFESO   16

    Setelah selesai memberi tahu orang tua masing-masing bahwa akan pulang terlambat. Mereka semua pun akhirnya batal sholat jum'at di Masjid sekitar rumah masing-masing, melainkan Masjid sekitar SMP 1 Samudera."Jangan keluar dulu kita berdua mau ngomong sesuatu sama loe." ucap Rafael memegang bahu Arkan."Ok." jawab Arkan sambil menganggukkan kepala.Rafael mengulurkan tangan sebagai perkenalan yang dibalas oleh Arkan, "Sebelum kita ngomong suatu hal. Kenalin gue Rafael temen dari SD cewek loe.""Dan gue Satya Lucifer. Panggil Satya jangan Lucifer apalagi Sat minus akhlak mirip cewek loe nanti." ucap Satya mengulurkan tangan kepada Arkan.Rafael berbicara sembari menepuk-nepuk bahu Arkan. Dan yakin Arkan akan menjaga Felicia,"Kita minta tolong jaga Feli bener-bener karena kita anggap Feli sudah seperti adik kita.""Sampai gue tau Feli nangis karena loe awas aja." ucap Satya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28

Bab terbaru

  • ARFESO   87

    Istirahat adalah waktu terbebas untuk menikmati handphone, setelah menyaksikan dan mencermati guru.Seperti kebiasaan tiap hari beberapa murid langsung ke belakang kelas, di bawah kursi atau meja, maupun di bawah papan tulis.Posisi Felicia kini lebih leluasa, bila biasanya dia menjadi sandaran. Maka kali ini dia dapat dengan nyaman tertidur di paha Eylena.Felicia mengernyit kala jarak tiga meja di hadapannya, dia dapat melihat Satya berdiri di samping kursi siswi teman sekelasnya.Tidak-tidak bukan itu yang membuat Felicia curiga, melainkan alasan yang membuat Satya berdiri tanpa jarak."Len, gue boleh nutup mata--"Falisha dan Izora yang baru tiba langsung mengejutkan Felicia yang hendak terlelap. Felicia menatap kesal Falisha, kelopak matanya dibuat perih karena tangan Falisha yang sangat ramah."Tarik perkataan lo kagak!" Felicia memutar bola mata malas, yang dia maksud bukanlah seperti perkiraan Falisha. Felicia tiba-tiba duduk dari tidurannya, dua F meringis kala dahi mereka t

  • ARFESO   86

    Siswa-siswi SMP 1 Negeri Samudera angkatan Felicia telah diberitahukan, bahwa mulai hari ini siswi dapat mengambil masing-masing ijazah. Tapi-tapi dengan catatan sebelum mengambil, harus lebih dahulu melakukan cap tiga jari. Dan apabila memang berhalangan mengambil sendiri, maka diwajibkan lapor pada mantan wali kelas masing-masing."Ci...Fel, ayo ambil ijazah sama gue?"Felicia menurunkan handphone lalu meletakkan pada pangkuannya. Dia mendongak sekilas lalu menggelengkan kepala."Lah masa gue sendiri."Felicia bangkit dari duduk di bawah papan tulis bersama siswi yang lain. Dia mencondongkan badan mencari kebohongan, mengernyit merasa ragu, lalu mengangkat salah satu alisnya."Gue bukan limbad please.""Emang bukan tapi lebih."Satya tersenyum sangat mengesalkan bagi Felicia. Gadis tersebut menginjak kuat-kuat kaki Satya, Satya hendak menjerit dan menunjuk kakinya agar dilepas oleh Felicia.Felicia menggoyangkan kepala ke kanan kiri menikmati ekspresi Satya. Felicia menjulurkan lid

  • ARFESO   85

    Bak sepasang kekasih Felicia mengabaikan Satya yang diam-diam menggenggam tangannya. Bukannya nyaman dan menyetujui tetapi Felicia malas membuang tenaga untuk mendengarkan alasan."Cie Satya dah bisa ikhlasin Nada.""Selamat ya Sat."Felicia spontan melepaskan genggaman tangan Satya secara kasar. Ucapan dari teman sekelas Nada sangatlah tampak bila tengah mengejek.Satya yang melihat bahwa Felicia meninggalkan dirinya, ke perpustakaan lebih dahulu pun menyusul. Teman-teman sekelas Nada yang melihat pun langsung saling berbisik.Satya tampak memedulikan walau dirinya sempat berbalik guna melihat langsung. Satya memilih menahan tangan Felicia yang hendak membuka pintu perpustakaan."Leci!""Jangan teriak," tegur Felicia sembari membelalakkan mata dan menutup mulut Satya.Satya tersenyum puas ternyata Felicia tak sepenuhnya marah. Apabila gadis tersebut marah pasti memilih langsung perpustakaan, ditambah Felicia mengikhlaskan kaos kaki putihnya yang telah tak bersepatu."Apa?""Maafin gu

  • ARFESO   84

    Aneka bazar dari masing-masing kelas SMA Negeri 2 Angkasa berbeda-beda. Ada yang menjual makanan atau minuman, namun beberapa juga menjual aksesoris.Bazar diselenggarakan di lapangan utama, dengan di tengahnya terdapat panggung. Sekolah lain tidak diizinkan untuk memasuki, karena dikhawatirkan hal yang menakutkan."Fel, lo yang nata atau nyuci jamur nih?"Felicia yang baru saja tiba di tenda bagian kelas sepuluh IPS satu, seketika menghentikan langkahnya. Dia bahkan baru tiba setelah merapikan barang-barang di kelas.Izora yang telah menggenggam ember baskom berisikan jamur pun mewakili jawaban Felicia."Kesel Fel?""Nggak kok cuma pengen pukul dikit tapi yang keras."Izora menggelengkan kepala heran, sebenarnya teman-teman kelasnya adalah macam-macam orang dengan sifat hampir sama rata."Ayo keburu Falisha jadi korban berikutnya," celetuk Felicia yang lebih dulu selesai mencuci jamur. Izora menolehkan kepala, sejak kapan Felicia selesai lebih dahulu? Dirinya bergegas menyisihkan ai

  • ARFESO   90

    Felicia menatap ragu handphone-nya, dia ingin melakukan sesuatu namun rasa ragu juga terselip. Dia ingin menghubungi Arkan, guna menanyakan perihal, kejadian kala dirinya ulang tahun yang sebatas ingatan semu-semu."Jangan ngelamun," tegur Kainando kala jalan melewati Felicia.Felicia membelalakkan mata, mengernyit, lalu membuang pandangan merasa kesal. Kainando tertawa gemas, reaksi sama yang dahulu sering dia lihat namun tidak untuk semua orang."Kalau mau balas komunikasi jangan malu-malu kali, Ci."Felicia menoleh kebelakang memastikan siapa yang menegur, setelah mengetahui siapa pelaku pemilik suara dia justru menatap datar Satya."Kenapa lo? Lo pikir gue setan?" "Mirip," balas Felicia seringan angin. Satya membuka mulut lebar seakan hendak mengunyah Felicia. Felicia tak memedulikan Satya, dengan memilih bermain sosial media sedikit memastikan Arkan.Felicia tersenyum kecil kala jawaban yang dicari tak perlu berlama-lama. Tiga puluh menit yang lalu Arkan bersama siswi teman se

  • ARFESO   89

    Felicia meregangkan tubuh yang terasa pegal dan nyeri. Tak hanya sebatas itu saja, melainkan rasa menggigil juga tak kalah. Felicia meraba-raba samping, dia mengernyit kala hanya merasakan tekstur keras. Felicia seketika terbelalak dan terduduk.Dia meringis merasakan nyeri di pahanya. Felicia bergegas menuju ke cermin guna memastikan. Selama menatap cermin Felicia berusaha mengingat-ingat. Ntah dirinya yang pelupa atau bagaimana ingatan terakhir hanya hingga kejutan ulang tahunnya."Non, apakah sudah bangun?"Ntah mengapa kakinya langsung menyuruh ke kamar mandi. Felicia berteriak memberikan jawaban dari dalam."Masuklah Bi!"Bi Arum menekan kenop pintu Felicia perlahan, Bi Arum mengernyit kala jendela kamar tak terkunci. Bi Arum beberapa kali menatap jendela dan pintu kamar mandi bergantian. Dia menggelengkan kepala, tidak-tidak pasti Felicia hanya kelupaan mengunci saja."Non, baju sudah saya siapkan. Apabila sudah Non jangan lupa langsung turun karena ditunggu Den Harn."Felicia

  • ARFESO   88

    Felicia menghela nafas kasar, ulang tahun orang lain terkesan selalu indah. Tetapi tidak baginya karena Oma Rizya dan Opa Adriel tengah mengunjungi paman dan bibi Felicia.Sedangkan Harnefer mengatakan bila menginap di rumah temannya. Felicia sempat menanyakan apakah di rumah Kish, namun Harnefer mengatakan bahwa tidak.Felicia bersandar pada dinding samping jendela merasa bosan. Dia langsung menjerit kala tiba-tiba terdengar bunyi petir.Sepertinya kesialan Felicia kian bertambah, lampu kamar yang semula masih terang benderang berubah menjadi gelap gulita."Bi!""Bibi!""Bi Arum!"Ingin rasanya Felicia berteriak mengumpat melampiaskan kekesalannya. Dia meraba-raba angin mencari jalan keluar.Felicia kesal dengan dirinya sendiri, bisa-bisanya baru teringat bahwa handphone berada di saku piama."Bi Arum!"Baiklah sepertinya Bi Arum telah hanyut dalam alam mimpi, hingga berulangkali teriakan Felicia tak terdengar.Felicia memberanikan diri untuk keluar, guna memastikan apakah benar list

  • ARFESO   Pengumuman

    Hola, halo, hai, assalamualaikum Kakak-kakak readers. Terima kasih banyak yang telah meluangkan waktu untuk membaca cerita Cila. Terima kasih telah menemani Cila dari awal cerita ini. Terima kasih telah memberi banyak pembelajaran secara langsung maupun tak langsung. Author Cila ingin minta maaf sebesar-besarnya dahuluin lebaran nih hehe. Maaf karena seterusnya Cila akan menulis di platform Fizzo. Kedua cerita ini belum tamat, tapi akan Cila buat tamat sampai di sini saja. lanjutan Bab tersedia di Karyakarsa dan Joylada . Ketiga adalah... Jeng-jeng- jeng... Cie nungguin ya. Yang ketiga Cila akan buat AU dengan akun Instagram gadisbungakering. Akun tersebut hanya khusus untuk AU yang Cila tulis. Untuk terkait cerita terbaru di platform di akun thisinfjgirl. Keempat alias terakhir Cila akan berpindah dari genre fiksi remaja. Tema 21+ sikidipap pap akan di promosikan di akun gadisbungakering, thisinfjgirl untuk cerita umum dan aman.Ada yang suka K-Pop? Nah Cila akan nulis cerita it

  • ARFESO   83

    Perkemahan Jumat Sabtu Minggu dilakukan sebagai penanda bahwa semester dua telah mulai berjalan. Perkemahan kali ini akan terasa semakin lama dari perkemahan sebelumnya, karena tiga hari dua malam.Karena kesempatan yang semakin lama dan terbuka lebar, Kainando berniat akan memulai mengawali interaksi lebih baik. Dia harap Felicia tak bagaikan angin yang berhembus, sejenak kencang dan terasa, namun sejenak kemudian terasa hampa."Woy Ando, bantuin angkat tongkat pramukanya please!" Masihkah mengingat dengan siswi yang disuruh Kainando? Ya, tadi adalah seseorang yang sama. Kainando memutuskan pengamatan pada langkah Felicia."Bawa kemana?""KUA (Kantor Urusan Agama) sana kebetulan katanya pak camat perlu buat aduk soto," geram siswa teman beda jurusan Kainando.Dia merasa sepertinya Kainando raganya berada bersamanya, namun pikiran ntah berada dimana. Dia mengayunkan tangan di hadapan Kainando guna menyadarkan."WOY TONGKAT BUAT NYANGGA TENDA!" teriak kakak kelas dua belas dari luar

DMCA.com Protection Status