Share

Bab 11

Penulis: Aquarius_Girl
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-12 20:34:45

Di sebuah ruangan dengan pencahayaan yang lumayan terlihat 2 gadis berpiyama kebesaran di tubuh mereka. Salah satu gadis dengan berpiyama karakter stitch sedang merapikan alat sholat yang telah selesai digunakannya. Sedangkan gadis dengan berpiyama doraemon sedang merapikan tempat tidur dan memastikan isi tas dirinya dan milik temannya.

Felicia yang tak lain adalah gadis dengan berpiyama doraemon kebesaran bersiap ingin kembali tidur setelah merapikan buku dan tempat tidur. Dia baru saja ingin menutup mata beberapa menit lagi sebelum bersiap untuk sekolah. 

"Woy ayo jogging, Fel." ucap Ashima sembari mengguncang tubuh Felicia agar tidak jadi tidur kembali. 

"Mager." ujar Felicia dengan suara agak serak dan kembali memunggungi Ashima. 

"Ayo sekalian cari sarapan." ucap Ashima dengan menguncang tubuh Felicia. 

Felicia segera menghadap Ashima lalu bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan berganti baju. 

"Ok otw 5 menit lagi." teriak Felicia dari kamar mandi. 

Setelah 15 menit Felicia berganti baju menjadi hoodie dengan celana olahraga dia menyusul Ashima di ruang tamu. 

Ashima langsung meletakkan kembali HP-nya begitu melihat Felicia sudah bersiap ingin menuju rak sepatu. 

"Ayo buru pakai sepatu." ucap Felicia sambil menalikan sepatu olahraga berwarna biru kesukaannya. 

"Perasaan loe tadi bilang mager deh." tanya Ashima yang berada di samping Felicia ingin mengambil sepatunya juga. 

"Udah kagak." balas Felicia singkat, padat, jelas, dan ringkas. 

Mereka menuju ke lapangan komplek untuk jogging selama 30 menit lalu mencari sarapan. 

"Loe mau apa, Fel?" tanya Ashima sambil mengusap bulir-bulir keringat di dahinya. 

"Gue lagi pengen bubur ayam tanpa diaduk sama nasi kuning." ucap Felicia karena sedang ingin makan salah satu makanan favoritnya. 

"Bubur ayam diaduk apa kagak tergantung konsumen ya, Fel." tanya Ashima sambil mengoreksi ucapan Felicia. 

"Tanpa kuah sama kaldu maksud gue." jelas Felicia sambil membayangkan makanan favoritnya. 

"Loe yakin kuat nampung dua makanan?" tanya Ashima, karena tumben sekali temannya makan porsi banyak biasanya saja setengah porsi bisa kenyang. 

"Hm, kagak yang nasi kuning buat makan kita berdua nanti siang aja." jelas Felicia apa yang dia maksud. 

"Bungkus?" tanya Ashima lagi karena tak yakin temannya kemasukan apakah hingga temannya membungkus makanan dari pagi untuk nanti siang. 

"Kagak tapi karungin." jelas Felicia terlalu gemas dengan pertanyaan beruntunan dari Ashima. 

"Oh ok entar gue bilang mamangnya buat karungin aja." ucap Ashima setengah tidak connect karena lapar dan memikirkan nasib hari ke-5 ujian semester hari ini. 

Felicia telah merasa lelah jogging dan suara cacing yang mulai melakukan konser disco dalam perutnya, 

"Yang waras yang ngalah." ucap Felicia sambil mengatur nafas. 

"Gue berarti?" tanya Ashima sambil membenarkan tali sepatu yang lepas. 

"Yes." ucap Felicia tanpa babibu serta singkat, padat, jelas, dan jelas lalu meninggalkan Ashima terlebih dahulu karena beberapa jam telah menunjukkan pukul 05:30 am yang artinya dia harus segera sebelum terlambat. 

Setelah sampai ditempat penjual nasi kuning untuk membungkus menu makan siang mereka segera kembali ke gerobak sebelumnya dan memesan bubur ayam. 

Felicia sampai terlebih dahulu dari Ashima saat di gerobak bubur ayam. Dia segera memesan bubur ayam kesukaannya dan merincikan pesanannya kepada penjual bubur ayam, "Bang, bubur ayam extra sambel,bawang goreng, tanpa kuah atau kaldu ya bang."

"Siap non, cuma satu aja yang temannya apa?" tanya penjual bubur ayam. 

"Saya bubur ayam komplit tanpa ribet dan tanpa lama." ucap Ashima lalu menyusul Felicia mencari tempat duduk. 

"Siap non, minumnya apa?" tanya penjual bubur ayam kedua kali agar sekalian dibuatkan minuman. 

"Fel, loe apa?" tanya Ashima yang duduk bersebelahan dengan Felicia dan berada tepat dibelakang penjual agar memudahkan untuk memberikan pesanan mereka. 

"Biasa es jeruk." jawab Felicia sambil memainkan game moy di HP-nya. 

"Masih pagi ya, Fel. Sayang lambung napa woy." ucap Ashima mengingatkan Felicia perihal lambungnya yang agak bermasalah. 

"Ok ok es teh dah." jawab Felicia malas dan masih fokus bermain moy

"Tenggorokan apa kabar, Fel?" tanya Ashima takut apabila Felicia batuk saat sampai rumah. 

"Loe nyinyir mulu kek emak emak pasar tau kagak Shim, ya udah bang teh hangat manis aja 2." ucap Felicia memutuskan untuk minum teh hangat manis. 

Setelah selesai memesan bubur ayam dan nasi kuning bungkus yang telah diberikan mereka segera menikmati bubur ayam. 

"Fel, tadi kamar udah loe rapiin?" tanya Ashima sambil mengaduk bubur ayam pesanannya setelah berdoa terlebih dahulu. 

"Udah." jawab Felicia yang baru saja selesai mengaduk teh miliknya dan Ashima. 

"Fel, buku udah loe masukin?" tanya Ashima sambil mengunyah makanan. 

"Dari tadi malem." balas Felicia yang baru saja selesai berdoa sebelum makan. 

"Fel--- " panggil Ashima sambil meminum sedikit teh hangatnya. 

"Gue mau makan khusyuk tanpa ada suara lebah ok so silent please Ashima not ASI Aurelie." jawab Felicia gemas padahal dirinya ingin menikmati bubur ayam pesanannya. 

Setelah selesai jogging dan sarapan Felicia melihat jam yang bertengger cantik di tangannya. "Sejak kapan telah menunjukkan pukul 5.45 am." monolog Felicia sekaligus bertanya-tanya. 

"Shim, jam berapa?" tanya Felicia mencocokkan apakah jam tangannya rusak. 

"Jam 6 kurang 15 menit, Fel." jawab Ashima mengecek jam melalui HPnya. 

"Berarti 15 menit lagi kita harus udah sampai rumah terus mandi." ucap Felicia karena waktu yang habis. 

"Iya. Nanti langsung buka nasi kuning, letak di kulkas, terus loe mandi atas gue mandi di bawah." jelas Ashima agar dapat mengejar waktu. 

Setelah 10 menit berlari agar segera sampai rumah mereka pun bergegas untuk menyimpan nasi kuning dalam kulkas lalu nanti siang tinggal dipanaskan dan segera menuju ke kamar mandi dan mengambil baju seragam mereka masing-masing. 

Setelah selesai semuanya mereka kembali menengok jam dan terkejut karena telah pukul 06:10. Dengan waktu yang hanya tersisa 20 menit untuk menuju sekolah agar tidak terlambat. 

Disaat perjalanan menuju halte bus ada sebuah mobil yang membunyikan klakson secara terus menerus.

Tin... Tin... Tin... 

Ashima dan Felicia tak menghiraukan suara klakson itu, tetapi saat kaca dibuka mereka kaget ternyata adalah Arkan dan abi Dalwyn.

"Siapa Ka? Kok kamu suruh abi bunyiin klakson terus." tanya abi Dalwyn bingung melihat 2 gadis SMP dihadapannya. 

"Pacar Arkan abi. Gimana bi uluh-uluh nggak? Cakep nggak? Asoy nggak?" ucap Arkan sembari menaik turunkan alisnya kearah abi Dalwyn. 

"Pacar kamu dua?" tanya abi Dalwyn kaget atas pengakuan anaknya. 

"Abi pacar Arkan yang Felicia itu loh yang matanya agak bulat, pipinya bulat juga kek bakpao." jelas Arkan sedikit mendeskripsikan Felicia. 

Felicia rasa-rasa ingin meng-ihh Arkan apabila dia tidak mengingat ada Ashima dan abi Dalwyn. 

"Saya om yang bernama Felicia." ucap Felicia mencium tangan abi Dalwyn. 

"Kalian berdua mau kemana kok jam segini baru berangkat?" tanya abi Dalwyn setelah sedikit mengusap rambut Felicia karena mendapat lirikan tajam dari anaknya. 

"Kami ingin menuju ke halte, om." ucap Ashima sembari menunduk sopan menjawab pertanyaan abi Dalwyn. 

"Ya sudah, kalian biar saya antarkan juga sekalian." tawar abi Dalwyn yang merasa waktu Ashima dan Felicia hanya akan habis menunggu bus.

"Apakah tidak merepotkan om?" tanya Felicia bernada sopan dan halus. 

"Tidak, saya juga sudah selesai mengantar adiknya Arkan jadi tinggal Arkan yang saya antar." jelas abi Dalwyn . 

Felicia dan Ashima pada akhirnya menerima tumpangan dari abi Dalwyn menuju sekolah. "Lumayan irit ongkos bisa buat nabung seperti ruli" monolog Ashima. 

Setelah sampai di sekolah serta berpamitan dan berterima kasih kepada abi Dalwyn, Ashima berpencar dengan Arkan dan Felicia karena berbeda ruangan. 

Bab terkait

  • ARFESO   Bab 12

    Setelah mereka bertiga berpisah arah sehingga hanya Felicia dan Arkan yang kebetulan ruangan mereka bersebelahan dan hanya tersekat dinding. Waktu telah menunjukkan pukul 6.30 am, yang artinya kurang 30 menit ujian semester hari terakhir berlangsung."Fel, nanti gue ikut kumpul sama teman loe boleh?" tanya Arkan sebelum memasuki ruangan."Silahkan sekalian nanti gue kenalin, kalau mau ajak teman loe yang lain juga nggak masalah." ucap Felicia mengizinkan Arkan."Pulang sekolah atau istirahat?" tanya Arkan memastikan."Pulang sekolah aja biar gue kasih tau dulu." ucap Felicia ingin memasuki ruangan karena hanya tinggal 25 menit bel dibunyikan.Setelah berbincang-bincang dengan Arkan, dia segera memasuki ruangannya, namun dia dibuat terkejut tumben sekali Kevin dan teman seruangan Kevin berada di ruangannya."Cie dianter doi ke ruangan cie."

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • ARFESO   Bab 13

    Setelah semua terkumpul lengkap di samping laboratorium belakang Felicia segera mengatakan apa yang ingin dikatakan pada temannya."Gue mau minta izin sama kalian boleh nggak kalau Arkan ikut kumpul bareng kita? " pinta Felicia berharap di-iyakan oleh temannya."Lah kapan loe jadian sama tuh bocah?" tanya Rafael, yang menjadi sahabat Felicia sejak di bangku SD."Dia seumuran sama kita jangan pakai kata bocah dan gue jadian baru kemarin," ucap Felicia menjelaskan."Serius?" tanya Reza yang menjadi teman Felicia saat kelas 7 dan pernah menyukai Felicia bahkan sampai sekarang."Ya kali bohong kek pinokio ntar gue," ucap Felicia santai."Polos ya bun anaknya." ucap Zacky yang menjadi teman Felicia saat masa orientasi sekolah. Yang kebetulan kelas mereka sebelahan. Felicia kelas 9B, sedangkan Zacky 9C."Feli, emang polos dari dulu tapi dingin.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-12
  • ARFESO   14

    Waktu yang ditunggu pun telah tiba. Hari terakhir perjuangan ujian akhir semester genap bagi kelas 7 dan 8, tetapi tidak untuk kelas 9 yang harus menguras tenaga dan memutar otak untuk ujian praktik. Siswa-siswi mulai bergegas menuju gerbang menunggu jemputan.Beberapa siswa-siswi ada yang masih di kantin. Entah menghabiskan waktu dengan teman, sahabat, atau pacar. Di SMP N 1 Samudera, sebenarnya tidak diperbolehkan berpacaran di lingkungan sekolah. Sehingga banyak siswa-siswi yang selalu menengok CCTV ataupun guru pengawas yang selalu berkeliling dalam lingkungan sekolah.Beberapa kantin dari 6 kantin yang tersedia terlihat sedang ramai oleh siswa-siswi menunggu jemputan, maupun berkumpul bersama teman karena besok hari sabtu. Sekolah berlangsung selama 5 hari dengan hari Jum'at hingga pukul 11 kecuali bagi siswa - siswi non-muslim dan yang mengikuti ekstrakurikuler maupun olimpiade."Ibu." sapa Feli kepada sang p

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • ARFESO   15

    "Woy- woy ada kumpulan Arkan udah datang." seru Bara meminta perhatian teman-temannya."Terus," jawab mereka serempak."Mereka tau kita duduk mana?" tanya Bara yang selesai menata meja mereka dengan berbagai makanan hasil kantin dan pedagang kaki lima."Loe lagi berdiri kan? Jadi tunjukin kita mager overload." ucap Asif santai kepada Bara.Bara pun menuju ke teman-teman Arkan lalu menunjukkan tempat mereka duduk dan berkenalan agar lebih dekat serta tidak ada sekat antar kelas.Selesai dengan perkenalan sekilas dari beberapa orang, teman-teman Felicia pun mulai membahas rencana mereka."Gimana kalau kita liburan bareng mumpung ada yang baru jadian." ucap Rafael kembali mengulang apa yang sekilas mereka bahas tadi saat istirahat."Ngikut aja penting uang masing-masing." balas Felicia mewakili yang lain.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • ARFESO   16

    Setelah selesai memberi tahu orang tua masing-masing bahwa akan pulang terlambat. Mereka semua pun akhirnya batal sholat jum'at di Masjid sekitar rumah masing-masing, melainkan Masjid sekitar SMP 1 Samudera."Jangan keluar dulu kita berdua mau ngomong sesuatu sama loe." ucap Rafael memegang bahu Arkan."Ok." jawab Arkan sambil menganggukkan kepala.Rafael mengulurkan tangan sebagai perkenalan yang dibalas oleh Arkan, "Sebelum kita ngomong suatu hal. Kenalin gue Rafael temen dari SD cewek loe.""Dan gue Satya Lucifer. Panggil Satya jangan Lucifer apalagi Sat minus akhlak mirip cewek loe nanti." ucap Satya mengulurkan tangan kepada Arkan.Rafael berbicara sembari menepuk-nepuk bahu Arkan. Dan yakin Arkan akan menjaga Felicia,"Kita minta tolong jaga Feli bener-bener karena kita anggap Feli sudah seperti adik kita.""Sampai gue tau Feli nangis karena loe awas aja." ucap Satya

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • ARFESO   17

    Setelah menunggu Leo menjemput Zedekia yang tak lain adalah siswi kelas 7 dia cari. Felicia kembali melanjutkan mencari 2 siswa di sekitar ruang kesenian. Dia menempelkan wajahnya pada pintu kaca dan terlihat 2 siswa dengan tas berwarna merah dan cokelat sedang tertidur nyenyak."HELLO BOY." ucap Felicia berada diantara Adriel dan Asael yang masih enggan membuka mata."Wake up please." lanjut Felicia kembali membangunkan dengan cara menjepit hidung Adriel dan Asael.Adriel membalas dengan meregangkan tangannya sehingga terkena wajah Asael, "Sebentar lagi, pak.""SIAPA YANG PAK? BANGUN KUMPUL NO ALASAN DALAM 5 DETIK." teriak Felicia sambil menepuk dahi Adriel dan Asael."Ka--kak Felicia?" tanya Asael dengan menyipitkan mata. Felicia hanya membalas dengan dehaman. Kedua siswa kelas 7 seketika tersadar 100% setelah mendengar dehaman Felicia dan bergegas memakai sep

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • ARFESO   18

    Siswa-siswi beragama non-muslim satu persatu telah keluar gerbang untuk menunggu jemputan maupun angkutan umum. Azuba sudah lebih dulu mencari ibunya di ruang guru. Rezon sedang berkumpul dengan teman-temannya yang membimbing pramuka kelas 7.Tersisa Felicia, Satya,Leo serta Hazael. Satya menunjukkan HPnya kepada Felicia, bahwa Rafael dan yang lain menunggu mereka di koperasi.Rafael Alfa| Ya| Udah selesai atau belum?| Pada nungguin di koperasi| Bertiga kesini atau nggak?Felicia telah membaca chat whatsapp dari Rafael melalui Satya. Dia merasa bingung antara kumpul bersama temannya atau tetap bersama ketiga cowok. Satya yang merasa bahwa mungkin Felicia bingung meninggalkan Hazael atau menemaninya pun menepuk bahu Felicia."Bingung?" tanya Satya dengan berbisik dan dibalas anggukan kepala oleh Felicia.Felicia m

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28
  • ARFESO   19

    "Nggak dipungut biaya, dek. Makanan kelas 9 patungan." balas Felicia menjawab 1 pertanyaan."Di Villa punya bokap gue dan sudah terisi alat dapur serta kamar and the friend don't forget kamar mandi juga." balas Reza menjawab 1 hal pertanyaan terakhir."Inget di villa bukan di hati kita," canda Zacky. Perkataan Zacky mendapat hadiah tatapan horror dari semuanya."Jeruk makan jeruk." ceplos Leo dengan menggelengkan kepala."Dipikir thomas and friend." balas Tino dengan tatapan geli."Kegiatan? Kita rahasiakan ya maaf intinya akan seru dan nyaman buat kita semua." jawab Satya walaupun tau kegiatan apa saja yang akan dilakukan."Transportasi disponsori oleh Arkan, Felicia, Reza, Satya, dan Dina berlaku pulang dan jemput ya untuk pemilik nama." ucap Rafael menjawab pertanyaan keempat. Pemilik nama yang disebut Rafael menatapnya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-28

Bab terbaru

  • ARFESO   87

    Istirahat adalah waktu terbebas untuk menikmati handphone, setelah menyaksikan dan mencermati guru.Seperti kebiasaan tiap hari beberapa murid langsung ke belakang kelas, di bawah kursi atau meja, maupun di bawah papan tulis.Posisi Felicia kini lebih leluasa, bila biasanya dia menjadi sandaran. Maka kali ini dia dapat dengan nyaman tertidur di paha Eylena.Felicia mengernyit kala jarak tiga meja di hadapannya, dia dapat melihat Satya berdiri di samping kursi siswi teman sekelasnya.Tidak-tidak bukan itu yang membuat Felicia curiga, melainkan alasan yang membuat Satya berdiri tanpa jarak."Len, gue boleh nutup mata--"Falisha dan Izora yang baru tiba langsung mengejutkan Felicia yang hendak terlelap. Felicia menatap kesal Falisha, kelopak matanya dibuat perih karena tangan Falisha yang sangat ramah."Tarik perkataan lo kagak!" Felicia memutar bola mata malas, yang dia maksud bukanlah seperti perkiraan Falisha. Felicia tiba-tiba duduk dari tidurannya, dua F meringis kala dahi mereka t

  • ARFESO   86

    Siswa-siswi SMP 1 Negeri Samudera angkatan Felicia telah diberitahukan, bahwa mulai hari ini siswi dapat mengambil masing-masing ijazah. Tapi-tapi dengan catatan sebelum mengambil, harus lebih dahulu melakukan cap tiga jari. Dan apabila memang berhalangan mengambil sendiri, maka diwajibkan lapor pada mantan wali kelas masing-masing."Ci...Fel, ayo ambil ijazah sama gue?"Felicia menurunkan handphone lalu meletakkan pada pangkuannya. Dia mendongak sekilas lalu menggelengkan kepala."Lah masa gue sendiri."Felicia bangkit dari duduk di bawah papan tulis bersama siswi yang lain. Dia mencondongkan badan mencari kebohongan, mengernyit merasa ragu, lalu mengangkat salah satu alisnya."Gue bukan limbad please.""Emang bukan tapi lebih."Satya tersenyum sangat mengesalkan bagi Felicia. Gadis tersebut menginjak kuat-kuat kaki Satya, Satya hendak menjerit dan menunjuk kakinya agar dilepas oleh Felicia.Felicia menggoyangkan kepala ke kanan kiri menikmati ekspresi Satya. Felicia menjulurkan lid

  • ARFESO   85

    Bak sepasang kekasih Felicia mengabaikan Satya yang diam-diam menggenggam tangannya. Bukannya nyaman dan menyetujui tetapi Felicia malas membuang tenaga untuk mendengarkan alasan."Cie Satya dah bisa ikhlasin Nada.""Selamat ya Sat."Felicia spontan melepaskan genggaman tangan Satya secara kasar. Ucapan dari teman sekelas Nada sangatlah tampak bila tengah mengejek.Satya yang melihat bahwa Felicia meninggalkan dirinya, ke perpustakaan lebih dahulu pun menyusul. Teman-teman sekelas Nada yang melihat pun langsung saling berbisik.Satya tampak memedulikan walau dirinya sempat berbalik guna melihat langsung. Satya memilih menahan tangan Felicia yang hendak membuka pintu perpustakaan."Leci!""Jangan teriak," tegur Felicia sembari membelalakkan mata dan menutup mulut Satya.Satya tersenyum puas ternyata Felicia tak sepenuhnya marah. Apabila gadis tersebut marah pasti memilih langsung perpustakaan, ditambah Felicia mengikhlaskan kaos kaki putihnya yang telah tak bersepatu."Apa?""Maafin gu

  • ARFESO   84

    Aneka bazar dari masing-masing kelas SMA Negeri 2 Angkasa berbeda-beda. Ada yang menjual makanan atau minuman, namun beberapa juga menjual aksesoris.Bazar diselenggarakan di lapangan utama, dengan di tengahnya terdapat panggung. Sekolah lain tidak diizinkan untuk memasuki, karena dikhawatirkan hal yang menakutkan."Fel, lo yang nata atau nyuci jamur nih?"Felicia yang baru saja tiba di tenda bagian kelas sepuluh IPS satu, seketika menghentikan langkahnya. Dia bahkan baru tiba setelah merapikan barang-barang di kelas.Izora yang telah menggenggam ember baskom berisikan jamur pun mewakili jawaban Felicia."Kesel Fel?""Nggak kok cuma pengen pukul dikit tapi yang keras."Izora menggelengkan kepala heran, sebenarnya teman-teman kelasnya adalah macam-macam orang dengan sifat hampir sama rata."Ayo keburu Falisha jadi korban berikutnya," celetuk Felicia yang lebih dulu selesai mencuci jamur. Izora menolehkan kepala, sejak kapan Felicia selesai lebih dahulu? Dirinya bergegas menyisihkan ai

  • ARFESO   90

    Felicia menatap ragu handphone-nya, dia ingin melakukan sesuatu namun rasa ragu juga terselip. Dia ingin menghubungi Arkan, guna menanyakan perihal, kejadian kala dirinya ulang tahun yang sebatas ingatan semu-semu."Jangan ngelamun," tegur Kainando kala jalan melewati Felicia.Felicia membelalakkan mata, mengernyit, lalu membuang pandangan merasa kesal. Kainando tertawa gemas, reaksi sama yang dahulu sering dia lihat namun tidak untuk semua orang."Kalau mau balas komunikasi jangan malu-malu kali, Ci."Felicia menoleh kebelakang memastikan siapa yang menegur, setelah mengetahui siapa pelaku pemilik suara dia justru menatap datar Satya."Kenapa lo? Lo pikir gue setan?" "Mirip," balas Felicia seringan angin. Satya membuka mulut lebar seakan hendak mengunyah Felicia. Felicia tak memedulikan Satya, dengan memilih bermain sosial media sedikit memastikan Arkan.Felicia tersenyum kecil kala jawaban yang dicari tak perlu berlama-lama. Tiga puluh menit yang lalu Arkan bersama siswi teman se

  • ARFESO   89

    Felicia meregangkan tubuh yang terasa pegal dan nyeri. Tak hanya sebatas itu saja, melainkan rasa menggigil juga tak kalah. Felicia meraba-raba samping, dia mengernyit kala hanya merasakan tekstur keras. Felicia seketika terbelalak dan terduduk.Dia meringis merasakan nyeri di pahanya. Felicia bergegas menuju ke cermin guna memastikan. Selama menatap cermin Felicia berusaha mengingat-ingat. Ntah dirinya yang pelupa atau bagaimana ingatan terakhir hanya hingga kejutan ulang tahunnya."Non, apakah sudah bangun?"Ntah mengapa kakinya langsung menyuruh ke kamar mandi. Felicia berteriak memberikan jawaban dari dalam."Masuklah Bi!"Bi Arum menekan kenop pintu Felicia perlahan, Bi Arum mengernyit kala jendela kamar tak terkunci. Bi Arum beberapa kali menatap jendela dan pintu kamar mandi bergantian. Dia menggelengkan kepala, tidak-tidak pasti Felicia hanya kelupaan mengunci saja."Non, baju sudah saya siapkan. Apabila sudah Non jangan lupa langsung turun karena ditunggu Den Harn."Felicia

  • ARFESO   88

    Felicia menghela nafas kasar, ulang tahun orang lain terkesan selalu indah. Tetapi tidak baginya karena Oma Rizya dan Opa Adriel tengah mengunjungi paman dan bibi Felicia.Sedangkan Harnefer mengatakan bila menginap di rumah temannya. Felicia sempat menanyakan apakah di rumah Kish, namun Harnefer mengatakan bahwa tidak.Felicia bersandar pada dinding samping jendela merasa bosan. Dia langsung menjerit kala tiba-tiba terdengar bunyi petir.Sepertinya kesialan Felicia kian bertambah, lampu kamar yang semula masih terang benderang berubah menjadi gelap gulita."Bi!""Bibi!""Bi Arum!"Ingin rasanya Felicia berteriak mengumpat melampiaskan kekesalannya. Dia meraba-raba angin mencari jalan keluar.Felicia kesal dengan dirinya sendiri, bisa-bisanya baru teringat bahwa handphone berada di saku piama."Bi Arum!"Baiklah sepertinya Bi Arum telah hanyut dalam alam mimpi, hingga berulangkali teriakan Felicia tak terdengar.Felicia memberanikan diri untuk keluar, guna memastikan apakah benar list

  • ARFESO   Pengumuman

    Hola, halo, hai, assalamualaikum Kakak-kakak readers. Terima kasih banyak yang telah meluangkan waktu untuk membaca cerita Cila. Terima kasih telah menemani Cila dari awal cerita ini. Terima kasih telah memberi banyak pembelajaran secara langsung maupun tak langsung. Author Cila ingin minta maaf sebesar-besarnya dahuluin lebaran nih hehe. Maaf karena seterusnya Cila akan menulis di platform Fizzo. Kedua cerita ini belum tamat, tapi akan Cila buat tamat sampai di sini saja. lanjutan Bab tersedia di Karyakarsa dan Joylada . Ketiga adalah... Jeng-jeng- jeng... Cie nungguin ya. Yang ketiga Cila akan buat AU dengan akun Instagram gadisbungakering. Akun tersebut hanya khusus untuk AU yang Cila tulis. Untuk terkait cerita terbaru di platform di akun thisinfjgirl. Keempat alias terakhir Cila akan berpindah dari genre fiksi remaja. Tema 21+ sikidipap pap akan di promosikan di akun gadisbungakering, thisinfjgirl untuk cerita umum dan aman.Ada yang suka K-Pop? Nah Cila akan nulis cerita it

  • ARFESO   83

    Perkemahan Jumat Sabtu Minggu dilakukan sebagai penanda bahwa semester dua telah mulai berjalan. Perkemahan kali ini akan terasa semakin lama dari perkemahan sebelumnya, karena tiga hari dua malam.Karena kesempatan yang semakin lama dan terbuka lebar, Kainando berniat akan memulai mengawali interaksi lebih baik. Dia harap Felicia tak bagaikan angin yang berhembus, sejenak kencang dan terasa, namun sejenak kemudian terasa hampa."Woy Ando, bantuin angkat tongkat pramukanya please!" Masihkah mengingat dengan siswi yang disuruh Kainando? Ya, tadi adalah seseorang yang sama. Kainando memutuskan pengamatan pada langkah Felicia."Bawa kemana?""KUA (Kantor Urusan Agama) sana kebetulan katanya pak camat perlu buat aduk soto," geram siswa teman beda jurusan Kainando.Dia merasa sepertinya Kainando raganya berada bersamanya, namun pikiran ntah berada dimana. Dia mengayunkan tangan di hadapan Kainando guna menyadarkan."WOY TONGKAT BUAT NYANGGA TENDA!" teriak kakak kelas dua belas dari luar

DMCA.com Protection Status