Share

Rencana Alena

"An! Cepat!" panggil Joana setelah peti jenazah Calista dibawa ke ruang persemayaman.

Angela menutup pintu. "Ada apa?"

"Ada Nyonya Alena. Dia baru saja datang. Sepertinya langsung ke kantor Pak Topan."

"Mau apa dia?"

Joana mengangkat kedua bahunya bersamaan. "Biar aku ke sana duluan," kata Joana tampak antusias.

Angela menduga-duga maksud kedatangan perempuan tersebut. Satu yang paling mungkin menurutnya adalah perusahaan milik Alena yang akan menggusur rumah duka ini.

Angela memilih menunggu kabar tentang kedatangan Alena di ruang perpustakaan mini. Sedangkan Joana masih menguping pembicaraan perempuan tersebut dengan Pak Topan.

Sosok Alena mengingatkannya pada Miranda. Perempuan ambisius yang mati karena ambisi dan dendamnya sendiri. Cara bicara maupun gestur tubuhnya tidak jauh berbeda.

Novel yang ada di tangan Angela sejak tadi hanya ia pegang saja. Pikirannya terus tertuju pada pertemuan di kantor Pak Topan. Ingin rasanya ia berteriak memanggil Joana dan mendengar ceritanya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status