Share

SESUATU DI KANTIN

Ambar segera berkata lirih ke sang sahabat. “Sab, lu liat orang tua Bang Sapto. Kayak curiga ke gua gitu, ya.”

Perkataan Ambar langsung ditimpali oleh Sabrina. “Gimana gak curiga. Lu masih di kursi roda, bela-belain urusin jenazah dan juga tuh, mata gebetan lu, meleng dimari mulu. Ada yang bisa jelasin pandangan gua?” tanya Sabrina sembari tersenyum tipis yang langsung kena cubit kecil oleh Ambar.

Prosesi pemakaman berlangsung hikmat dan lancar sampai selesai. Seluruh kerabat dan handai tolan telah meninggalkan area pemakaman. Kini, tinggal Sapto sekeluarga dan Ambar serta Sabrina yang tertinggal. Sapto menghampiri Ambar, sesaat akan kembali ke rumah sakit. Sabrina sengaja berpamitan menunggu di mobil untuk memberi kesempatan kedua insan untuk berbicara.

“Terima kasih, Sayang. Entar di rumah sakit, orang tua Abang mau ngajakin kita ngobrol,” kata Sapto sambil memegang tangan Ambar yang telah berdiri tanpa kursi roda. Ambar sengaja meminta ke Sabrina untuk membawa benda tersebut ke da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status