Share

SAAT SAPTO BUCIN

"Kamu tuh anak laki-laki! Enggak usah lembek macam cewek!"

Bukannya merasa kasihan terhadap anak ,sambungnya a

, Sapto menarik tubuh Brian dengan kasar lalu menghempaskannya. Anak laki-laki tersebut jatuh terjengkang di atas rerumputan.

"Apa-apaan kamu, Bang?!"teriak Ambar dengan intonasi tinggi.

Ia gegas menghampiri putranya dan langsung membantunya berdiri. Tanpa disangka-sangka, Sapto mengayunkan sebongkah kayu ke arah Brian. Anak tersebut pun langsung tersungkur. Ambar yang kaget langsung mengalami kram di perut. Ia jatuh tak sadarkan diri.

***

"Ambar, masih pusing?"tanya Sabrina saat wanita berkaki jenjang tersebut membuat mata. Ada rasa perih di perut dan juga lemas di sekujur badan.

"Kenapa gua di sini?" Ambar memandangi seluruh ruangan. Ia paham sedang berada dalam ruang perawatan. Di lengan tertancap jarum infus. Dari kedua pelupuk mata merembes buliran-buliran bening. "Brian? Bang Rafael?"

Sabrina membetulkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Ambar.

"Mereka dirawat di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status