Share

53. Pergi

Hari keempat aku terpisah dari Mas Rama karena kejadian di jembatan itu. Hari ini aku akan menemani Lunar ke kota. Nenek mengizinkan kami pergi berdua. Motor Lunar dititipkan di rumah tetangga terdekat yang karaknya 100 meter dari rumah Nenek. Dengan motor itu kami berboncengan menuju kota.

“Aku mau antar titipan jamu nenek ke saudariku dulu ya, Cin.” Lunar menguatkan suaranya, karena di atas motor, suara kami disamarkan angin.

“Iya. Saudarimu itu Sonar, ‘kan?”

“Iya. Akut tahu dari dia kalau kamu itu dicari dimana-mana. Ternyata kamu emang orang penting. Istri bigboss ya.”

“Hehe. Begitulah, Lun.”

“Nanti kamu jangan bicara apa-apa saat aku ketemu Sonar di tempat kerjanya ya,” harap Lunar.

“Iya. Aku akan diam biar mereka nggak tahu. Kalau udah pakai cadar sama kacamata hitam gini, dijamin mereka nggak bakal tahu. Berarti kita ke Lovamedia ya?”

“Iya. Perusahaan suami kamu itu.”

“Bukan. Punya aku itu sekarang.”

Lunar menganggukkan kepala beberapa kali. Ia pacu motornya lebih kencang agar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status